BVBG 2011020
BVBG 2011020
Sari
Metode geolistrik merupakan metode geofisika yang menggunakan medan potensial listrik bawah
permukaan sebagai objek pengamatan utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah
potensial listrik bawah permukaan tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang
kita amati.
Penelitian ini menggunakan metode geolistrik dengan konfigurasi WennerSchlumberger. Metode Wenner
Schlumberger adalah metode dengan sistem aturan spasi yang konstan dengan catatan faktor pengali n adalah
perbandingan jarak antara elektroda C1-P1 atau (C2-P2) dengan P1-P2. Instrumen yang digunakan adalah
resistivitymeter yang dilengkapi dengan empat buah elektroda yang memiliki kemampuan dalam pembacaan
output respon tegangan akibat arus yang diinjeksikan ke dalam permukaan pasir melalui dua buah elektroda arus
dan dua buah elektroda potensial. Dalam penelitian ini digunakan software Res2Dinv untuk pengolahan data
yang didapat. Dari hasil pengolahan data terlihat bahwa daerah Liameo (lintasan 1) merupakan daerah yang
rawan akan terjadinya longsor karena terdapat rongga dengan batuan yang cukup lapuk.
Kata Kunci: Resistivitas, Wenner-Schlumberger, Res2Dinv
Abstract
Geoelectric resistivity method is a geophysical method that uses an electric potensial field under the surface
as the main object of observation. Resistivity contrasts that exist in the rock will change the electrical potential
under the surface so that we can get some form of regional anomalies we observe.
This research used the resistivity geoelectric method i.e the WennerSchlumberger configuration which is a
method with a constant spacing system with notice that factor of n is a spacing comparison between electrode
C1- P1 (or C2-P2) with P1-P2. The instrument which is used i.e a Resistivitymeter with four electrodes that able
to read the output of voltage respon as consequence current that has been injected in the sand surface through
two potential electrodes and two current electrodes. This study used Res2Dinv software for processing the data
obtained. From the results of data processing is seen that the area Liameo (track 1) is an area prone to landslide
because there is a cavity with a sufficiently weathered rock.
Key words: Resistivity, Wenner-Schlumberger, Res2Dinv
Pendahuluan
Bajawa, sebagai ibukota Kabupaten Ngada,
Nusa Tenggara Timur, terletak pada ketinggian
sekitar 1100 di atas permukaan air laut, dan
terbentang dikelilingi perbukitan yang indah
untuk dijelajahi. Beberapa obyek wisata yang
dapat dikunjungi di sekitar Bajawa adalah
sangat variatif, dari obyek wisata budaya, alam
dan minat khusus; antara lain: kawah
Wawomuda, Bukit Wolobobo, dan air terjun
Ogi, serta kampung adat Bajawa, Bela dan
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 1-10
Hal :1
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Sehingga,
Hal :2
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 2-10
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Metoda Penelitian
Pengukuran geolistrik ini dilakukan pada 6
lintasan. Setiap lintasan memiliki panjang 104
meter dengan jumlah patok 23 buah dengan
jarak antar patok 5 meter. Alat yang digunakan
dalam pengukuran geolistrik ini, yaitu
resistivitymeter buatan sendiri dilengkapi
dengan multimeter, accu, kabel, porospot, dan
injektor arus (Gambar 2). Waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proses
pengukuran geolistrik untuk setiap lintasan
adalah 0,5 - 1 hari. Hal ini dikarenakan
pengukuran bergantung pada cuaca yang tidak
menentu (hujan).
Resistivitymeter
Resistivitymeter memberikan nilai resistansi R
= V/I sehingga nilai resistivitas dapat dihitung
dengan :
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 3-10
Hal :3
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Material Resistivity
(Ohm-meter)
Material Resistivity
(Ohm-meter)
Pyrite (Pirit)
0,01 100
20 2.000
Quartz (Kwarsa)
500 800.000
Sand (Pasir)
1 1.000
Calcite (Kalsit)
1 x 1012 1 x 1013
Clay (Lempung)
1 100
30 1 x 1013
0.5 300
Granite (Granit)
200 100.000
Andesite (Andesit)
Basalt (Basal)
200- 100.000
Limestones (Gamping)
500 10.000
Alluvium
(Aluvium)
10 800
200 8.000
Gravel (Kerikil)
100 600
Hal :4
0.2
0.01 1.000
600 10.000
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 4-10
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Citra 2 (dua) dimensi resistivitas bawah permukaan setelah pengolahan dengan res2dinv
Lintasan 1
Analisis :
Lintasan 2
c
d
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 5-10
Hal :5
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Analisis :
Pada lintasan ini,
a. Pada kedalaman permukaan (0-6m)
terdapat konsentrasi air yang cukup besar.
Hal ini disebabkan pengukuran dilakukan
setelah terjadi hujan sehingga tanah masih
menyimpan air dalam jumlah yang cukup
besar.
Lintasan 3
a
b
d
Analisis :
Hal :6
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 6-10
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Lintasan 4
a
b
c
d
Analisis :
Lintasan 5
Hal :7
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Analisis :
Pada lintasan ini,
a. Pada kedalaman permukaan (0-6m)
umumnya disusun oleh breksi vulkanik.
Sebagian rapuh dan lainnya lapuk
menengah hingga rendah.
Lintasan 6
a
b
c
d
Analisis :
Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data, terlihat pada
lintasan 1 di titik a dan b merupakan batuan
keras dan mengapit batuan lunak (titik c). Pada
batuan lunak inilah terlihat adanya lubang yang
terisi air dan terlihat lapisan keras hasil
timbunan berkali-kali. Pada lintasan lainnya
tidak terlihat adanya lubang di bawah
permukaan. Sebagian besar litologi daerah ini
merupakan jenis batuan tuf, alluvium dan
produk vulkanik.
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 8-10
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Referensi
Azhar
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 9-10
Hal :9
Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT (Imam Catur Priambodo, dkk)
Lampiran
Lintasan2
Lintasan1
Lintasan3
Lintasan4
Lintasan5
Lintasan6
Hal :10
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 10-10