NEGERI
UJUNG PANDANG
Laporan Praktek
Pengantar
Mesin Kata
Frais
(Milling)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil
menyelesaikan
praktikum dan laporan
Untuk memenuhi
syarat mata
kuliah
Praktek
teknik
permesinan
praktikum teknik permesinan 1 yakni
mesin
Frais
(Milling). 1
Dosen pengampuh : Muh. Iswar, S.ST., MT.
Disusun Oleh :
Penulis.
1A.D4 Mesin
i
Daftar Isi ..............................................................................................................................
i2
POLITEKNIK
NEGERI
UJUNG PANDANG
I.
II.
....................................................................................................................................5
Jenis-jenis Mesin Frais ..............................................................................................
III.
....................................................................................................................................6
Persiapan Kerja .........................................................................................................
....................................................................................................................................7
Praktikum
I.
Keselamatan Kerja ....................................................................................................
II.
....................................................................................................................................7
Alat dan Bahan ..........................................................................................................
III.
....................................................................................................................................8
Gambar Kerja ............................................................................................................
IV.
....................................................................................................................................8
Langkah Kerja ...........................................................................................................
....................................................................................................................................9
Penutup
I.
Kesimpulan ...............................................................................................................
II.
....................................................................................................................................13
Saran .........................................................................................................................
....................................................................................................................................13
LANDASAN TEORI
I.
suatu
proses
permesinan
dengan
cara
ii
ii3
POLITEKNIK
NEGERI
UJUNG PANDANG
II.
POLITEKNIK
NEGERI
UJUNG PANDANG
Mesin frais vertikal juga dapat bertipe knee atau tipe bed. Dimana mesin ini dapat
diubah-ubah, sama dengan mesin frais universal dan sering digunakan untuk
membuat dies dan alat-alat press (tekan).
2. Mesin Frais Horisontal
Mesin frais horisontal adalah mesin khusus dengan spindle yang dipasang
horisontal. Mesin mungkin bertipe knee, pada umumnya sama bentuknya dengan
mesin universal atau tipe bed. Kedua tipe mesin ini adalah mesin-mesin produksi
untuk frais datar dan alur. Mesin tipe bed lebih kuat, karena meja ditahan
sepenuhnya pada meja yang kuat, sehingga pemotongan yang berat dapat
terlaksana. Spindle frais digunakan ke atas dan ke bawah.
3. Mesin Frais Universal
Mesin frais universal dapat diubah-ubah untuk digunakan sebagai frais muka, frais
datar, frais spiral, pemotongan roda gigi, pengeboran dan reaming, boring
(peluasan), pembuatan celah dan lain-lain. Untuk melakukan operasi-operasi ini,
mesin dilengkapi dengan sejumlah peralatannya. Pemakanan longitudinal, silang
dan vertikal dapat dihasilkan dengan tangan dan otomatis. Pahat dapat dipasang di
spindle nose atau horizontal arbor. Kepala khusus dapat digunakan untuk
memfrais vertikal dan kemungkinan lainnya dari mesin adalah sebagai mesin
pembuat celah. Pemakanan dan kecepatan spindle dapat dipilih dengan banyak
ragam.
III.
PERSIAPAN KERJA
Persiapan kerja yaitu kegiatan menyiapkan, penyetelan, pemasangan dan
pemeriksaan.
Kegiatan menyiapkan yaitu menyiapkan alat bantu Frais (Benda Kerja, Ragum, Arbor,
kunci-Kunci, kuas, DTI, kecamata, dll).
Kegiatan penyetelan yaitu penyetelan putaran sesuai dengan diameter dan bahan
benda kerja serta bahan jenis pahat yang digunakan.
Kegiatan pemasangan antara lain pemasangan adapter maupun cutter temasuk
Ragum. Kelurusan Ragum juga harus di ukur menggunakan DTI (Dial Tester
Indicator) agar tetap lurus.
PRAKTIKUM
I.
KESELAMATAN KERJA
5
POLITEKNIK
NEGERI
UJUNG PANDANG
II.
9. Mistar siku
10. Kunci Inggris
11. Kacamata
12. Majun
13. Kikir
14. Hammer
15. Kuas
III.
16.
GAMBAR KERJA
17.
Membuat V block.
18.
19.
20.
21.
IV.
LANGKAH KERJA
1. Proses penyediaan.
22. Proses ini merupakan proses meyiapkan segala bentuk bahan dan benda kerja
yang akan digunakan seperti, ragum, alat ukur, benda kerja, peralatan keselamatan
kerja, dll.
2. Proses penyetelan.
23. Proses penyetelan yang dimaksud adalan menyetel kecepatan putaran mesin
(n)
24. Dengan menggunakan rumus :
25.
26.
vc . 1000
27. Kecepatan putaran :
n=
1. Pada saat mengface atau meratakan . d
28.
Keterangan
:
vc . 1000
n=
.d
=
3.14
29.
3.14 .50
d = 50 mm
30.
n=
25000
157
31.
n = 159.23
32.
n=
.d
=
3.14
34.
3.14 .12
d = 25 mm
35.
n=
25000
37.68
36.
n = 663.48
37.
3. Proses pemasangan
1. Pasang cutter pada adaptor
2. Pasang adaptor pada spindle, kemudian kencangkan seperti gambar di bawah
ini.
38.
3. Pasang ragum pada meja mesin milling, kemudian kencangkan kedua baut
pengikat ragum tersebut dengan menggukan kunci inggris, atau kunci pas 19.
4. Lengkapi ragum dengan plat perata agar kerataan benda kerja bias deketahui
5. Jepit benda kerja pada ragum.
39.
*pada saat menjepit benda kerja pastikan kedua sisi yang dijepit
memiliki sisi yang semestirs agar benda kerja tidak miring.
6. Kencangkan pencekaman pada benda kerja.
4. Proses Milling
A. Meratakan Permukaan
1. Sebelum menyalakan mesin perhatikan kondisi sekitar mesin.
2. Gunakan kacamata pengaman.
3. Cekam benda kerja pada kepala tetap.
4. Nyalakan mesin.
5. Setelah itu, mencari titik nol benda
kerja. Caranya letakkan sobekan
kertas diatas benda kerja kemudian
nyalakan mesin, ketika mata cutter
telah
menyenuh
benda
kerja
sudah
41.
12. Setelah berbentuk kubus, selanjutnya kita pindah ke langkah berikutnya.
B. Membuat Alur
1. Dalam membuat alur kita menggunakan cutter end mill, atau cutter alur.
2. Sebelum membuat alur terlebih dahulu kita harus mengukur kelurusan
ragum dengan menggunakan DTI (Dial Tester Indicator) agar kelurusan
pada saat mengalur bias terjaga.
3. Proses mengalur hampir sama dalam meratakan permukaan, yakni
menggunakan sobekan kertas sebagai media untuk menentukan titik nol
pemakanan
4. Mencari titik tengah benda kerja, yakni diameter cutter + diameter
benda kerja, tapi dengan catatan titik nol benda kerja harus diketahui.
5. Setelah itu kita melakukan proses pengaluran, sampai terbentuk seperti
gambar di bawah ini.
42.
43.
6. Ukuran alur dari benda kerja adalah kedalam 12 mm dan 10 mm
7. Setelah pengaluran selesai kita pindah ke langkah selanjutnya :
C. Membuat kemiringan
1. Cutter yang digunakan dalam membuat buat alur sama jenisnya dengan
saat mengalur yakni cutter end mill.
2. Cara membuat kemiringan adalah memiringkan sumbu Z, sesuai dengan
petunjuk gambar kerja yakni, kedalaman 10 mm adalah menggunakan
kemiringan 450 sedangkan kedalaman 12 mm menggunakan kemiringan 300
3. Proses pemakanan kemiringan sama halnya dengan pemakanan alur.
4. Hasil akhirnya seperti gambar di bawah ini
44.
I.
45.
46. PENUTUP
47.
KESIMPULAN
48.
Setelah kami melakukan praktek ini, kami dapat mengetahui bagianbagian dari mesin milling, cara menghitung kecepatan dari putaran mesin milling dan
II.
51.