DP1
A0PARTUS PREMATURUS MINGGU KE-1 DENGANSECTIO
CAESARIAHARI KE-2a.i GAWAT JANIN PREEKLAMSI
RINGANDI RUANG ALAMANDA BED-7
RSUP Dr. HASAN SADIKIN
BANDUNG
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama
: Ny.D
Umur
: 18 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Suku/Bangsa
: Sunda/Indonesia
Status Marital
: Menikah
No. Medrek
: 0001439298
Tanggal Masuk RS
: 22 Maret 2015
Tanggal Pengkajian
: 23 Maret 2015
Diagnosa Medis
Alamat
: Tn. T
Umur
: 21 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Suku/Bangsa
: Sunda/Indonesia
Alamat
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri
b) Alasan Masuk Rumah Sakit
G1P0A0 hamil 8 bulan dan mengeluh mulas-mulas dan
perdarahan banyak dari jalan lahir, dan di rasakan sejak 2 jam
SMRS. Perdarahan membasahi 2 kain panjang , hal ini
merupakan pengalaman perdarahan pertama kali, gerak anak
mulai dirasakan klien, karena keluhan tersebut klien di larikan
ke RSUD Al-IHSAN baleendah dan karena ruangan ibu dan
inkhubator bayi penuh, klien di rujuk ke RSHS.
c) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Klien mengeluh nyeri pada area perut di sekitar luka operasi,
nyeri dirasakan seperti disayat serta menyebar ke daerah perut
bawah.Nyeri bertambah bila bergerak dan berkurang bila
beristirahat.Skala nyeri 3 dari skala 0-5.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan kepada perawat bahwa klien tidak mempunyai
riwayat penyakit hipertensi diabetes dan penyakit jantung
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami gawat janin seperti klien saat ini dan tidak ada kelainan
dalam kehamilan seperti bayi kembar, kehamilan ektopik
terganggu dan lain-lain.Penyakit keturunan seperti DM, astma,
hipertensi, tidak ada dalam keluarga.
4) Riwayat Ginekologi dan Obstetri
a) Riwayat Ginekologi
(1) Riwayat Menstruasi
Klien mengalami menarche pada usia 14 tahun dengan
siklus 30 hari, lamanya 5-7 hari secara teratur, dengan
Tahun
Jenis
Kelahiran
-
Penolong
Tindakan
Komplikasi
Keadaan
anak
merupakan
rujukan
dari
RSUD
AL-IHSAN
Data bayi :
Jenis kelamin laki-laki, BBL 1700 gram, PB 43 cm, Nilai
APGAR menit ke-1 =6, menit ke-5 =7, menit ke-10 = 8
NBS = 434
c. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Pernafasan
Bentuk lubang hidung simetris, tidak ditemukan adanya
kelainan pada septum nasal, tidak terdapat sekret, tidak terdapat
kesulotan bernafas, pergerakan dada simetris, tidak terdengar bunyi
nafas abnormal, frekuensi nafas 20 kali/menit.
2) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva pucat, sklera putih, CRT < 3 detik, JVP tidak
meninggi, bunyi jantung murni reguler, TD 150/90 mmHg, Nadi 90
kali/menit, akral teraba hangat.
3) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, lidah berwarna
kemerahan, gigi tampak bersih, tidak ada karies, berjumlah 32
buah, tidak ada bau mulut, tidak ada stomatitis, refleks menelan
baik, klien sudah tidak puasa, bentuk abdomen simetris, nampak
sedikit buncit dan kendur, terdapat nyeri tekan pada daerah sekitar
luka, bising usus 10 kali permenit, hati dan limpa tidak dapat dikaji
karena klien mengeluh nyeri pada saat dipalpasi di daerah tersebut,
tidak ada keluhan pada saat BAB, tidak terdapat haemorhoid.
4) Sistem Reproduksi
a) Daerah Payudara
Ukuran kedua payudara kiri dan kanan sama, letak simetris,
tampak hiperpigmentasi pada areola mamae, saat dilakukan
pemijatan pada areola mamae ASI keluar, belum menetekkan
karena bayi masih dalam perawatan.
b) Daerah Abdomen (uterus)
Daerah umbilikal tampak cembung, terdapat linea nigra,
tidak terlihat adanya diastasis rektus abdominalis, tinggi fundus
uteri satu cm bawah pusat, konsistensi keras, saat palpasi tampak
meringis kesakitan, posisi uterus tepat ditengah garis vertikal
abdomen, klien mengeluh mules saat kontraksi.
c) Vulva
Daerah vulva terdapat lochea rubra, bau anyir, warna merah
dengan jumlah darah 10 cc. Tidak tampak oedem pada labia
mayora dan minora.
5) Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran kompos mentis, tidak terdapat tremor
dan kaku kuduk, orientasi klien terhadap orang, waktu dan tempat
baik, tidak terdapat kelainan pada nervus kranial I-XII.
6) Sistem Endokrin
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening,
kelenjar tyroid tidak membesar, tidak ada riwayat DM
7) Sistem Genitourinaria
Pada saat dikaji klien tidak ada keluhan BAK, sudah tidak
terpasang kateter, BAK pada saat dikaji sebanyak 300cc, warna
urine kuning jernih, bentuk labia minora dan mayora simetris, tidak
terdapat pembesaran, telah keluar lochea rubra dengan jumlah
sedikit, tidak berbau dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
8) Sistem Muskuloskeletal.
-
Atas
Bawah
Kekuatan otot
5
5
5
5
9) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, penyebaran rambut merata, kuku
tangan dan kaki rapih, akral teraba hangat dengan suhu 37.00 C,
Aktivitas
o
1
Nutrisi
Makan
Sebelum Hamil
Saat Hamil
3 x/hari, jenis
3 x/hari, jenis
nasi, laukpauk,
sayuran,
Setelah Hamil
PUASA
1 porsi habis
Minum
Eliminasi
BAB
1 x/hari,
2 hari sekali,
berwarna
berwarna kuning,
klien belum
kuning,
konsistensi agak
BAB
konsistensi
keras
lembek, tidak
ada kesulitan
BAK
frekuensi 3-4
4-6 kali/hari,
kali/hari,
warna kuning
sebanyak 300cc
berwarna
jernih, klien
warna urine
kuning jernih
mengeluh sering
kuning jernih
tidak ada
BAK terutama
keluhan
saat
kehamilannya
menginjak usia 7
bulan
Istirahat
tidur
Siang
1 jam
1-2 jam
2-3 jam
Malam
ada penyulit
tidur
hari
karena adanya
nyeri pada luka
post op
Aktivitas
Pekerjaan
Melakukan
Melakukan
Klien hanya
pekerjaan IRT
pekerjaan rumah
terbaring
biasa
namun dikurangi
ditempat tidur,
aktivitasnya
pada saat
pengkajian klien
merasakan nyeri
bila bergerak
Kebersiha
n
2x/hari, mandi
2x/hari, mandi
Mandi
Sehari setelah
operasi klien
belum pernah
dimandikan
Gosok gigi
3x/hari
3x/hari
2x/hari
3 x/ minggu
3x/minggu
selama dirawat
Keramas
belum pernah
keramas
b) Persepsi diri
Klien mengatakan baru kali ini mengalami operasi Sectio
Caesaria, sebelumnya klien merasa takut terjadi hal yang tidak
diinginkan pada diri dan bayinya.Namun setelah dijalani klien
merasa bahagia karena dapat melewatinya dengan selamat.
3) Konsep diri
a) Body image
Klien tidak banyak mengeluh tentang keadaan tubuhnya.
b) Ideal diri
Klien ingin cepat diperbolehkan melihat bayi nya dan ingin
segera pulang dan ingin segera berkumpul kembali dengan
keluarganya.
c) Harga diri
Klien tidak merasa rendah diri dengan keadaanya seperti
sekarang, klien bangga karena sudah bisa melewati keadaan ini.
d) Identitas diti
Klien terlihat senang bayi dan dirinya dapat melalui proses
oprrasi sesar, tetapi di samping itu klien merasa cemaskarena
bayinya masih dalam proses keperawatan.
e) Peran
Peran klien di rumah sebagai istri dan sekarang sudah menjadi
ibu dari 1 orang anak.Klien tidak bekerja hanya sebagai IRT
saja.
4) Gaya komunikasi
Klien bicara tenang dan jelas dengan menggunakan bahasa Sunda
dan terkadang bahasa Indonesia.Klien dapat memberikan informasi
yang diperlukan oleh perawat dengan baik.Klien tidak ragu-ragu
untuk bertanya kepada perawat.
5) Pola interaksi
Klien mampu berinteraksi dengan perawat dan klien lain dengan
baik. Klien selalu ditunggui oleh suami, dan kakak klien
6) Pola koping
Bila ada masalah klien selalu membicarakannya dengan suami dan
ibunya.
7) Pola Seksual
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam berhubungan seksual
dengan suaminya.
8) Data spiritual
Klien seorang yang beragama Islam, klien tidak pernah
meninggalkan ibadah shalat 5 waktu selama sebelum
melahirkan.Klien mengatakan selalu berdoa kepada Allah SWT
untuk keselamatan dirinya dan bayinya.
f. Data Penunjang
1) Hasil Laboratorium tanggal 23 Maret 2015
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Hemoglobin
8,3
P 120 16.0
g/dL
Hematokrit
25
P 35 47
Leukosit
27.000
4500 11000
/mm3
eritrosit
2.68
P 3.6 5.8
juta/uL
Trombosit
257,00
150000 - 450000
/mm3
92,5
80 100
fL
MCV
31,0
26 34
pg
MCH
33,5
32 36
INDEXERITROSI
MCHC
2) Program Therapi
-
2. Analisa Data
N
o
1.
Data penunjang
DS :
-
Klien mengatakan
nyeri pada luka operasi
Klien mengatakan
nyeri bertambah bila
bergerak dan berkurang
bila beristirahat
DO :
Klien tampak
meringis menahan nyeri
bila bergerak
DS :
-
Klien mengatakan
tidak tahu cara perawatan
luka di rumah
Klien mengatakan
lukanya belum diganti
balutan pada hari kedua
DO :
Luka tertutup
verband
Etiologi
Klien post op SC hari ke-1
terpurtusnya kontinuitas
jaringan
Pengeluaran histamin,
bradikinin, prostaglandin
dan substansi
Merangsang nosireseptor
delta A
Traktus spinothalamikus
Cortek serebri
Nyeri dipersepsikan
Masalah
Nyeri akut
terjadinya
Terputusnya kontinuitas
infeksi
jaringan
Adanya luka
Berkembangnya
mikroorganisme
basah
3. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya luka post-op Sectio Caesaria
2. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka
B. PERENCANAAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y
Nama
: Nn.D
No. Medrek
: 0001439298
Nama Perawat
: Reza Fauzia
Diagnosa
o
1
Keperawatan
Nyeri akut
Tujuan
Tupan :
berhubungan
Nyeri berkurang
1.
Perencanaan
Intervensi
Kaji skala 1.
nyeri klien
2.
Rasional
Dengan mengkaji
terlebih dahulu dapat
Jelaskan
memberikan gambaran
luka post-op
Tupan :
pada klien
Sectio
Setelah
bahwa
akan dilakukan
Caesaria
dilakukan
timbulnya
intervensi
nyeri adalah
diberikannya
keperawatan
respon tubuh
selama 3 hari
yang normal
memahami bahwa
nyeri dapat
setelah
berkurang,
dilakukan
dengan kriteria :
perlukaan
klien
Ajarkan
Dengan
klien post-op SC
dapat
teknik relaksasi 3.
mengontrol
untuk
rasa nyerinya
mengurangi
membantu
mengalahkan kerja
tidak mengeluh
teknik
nyeri
distrakasi
saraf parasimpatik
untuk
sehingga rangsang
mengalihkan
3.
2.
klien
skala
nyeri menjadi 3
Teknik relaksasi
(skala 0-10)
nyeri
4.
Berikan
4.
Reinforcemet
reinforcement
positif dapat
positif kepada
memberikan rasa
klien atas
kemauannya
klioen sehingga
mencoba
keinginan untuk
melakukan
mencoba meningkat
teknik relaksasi
dan distraksi
5.
Berikan
therapy
5.
Therapi analgetik
antipiretik dan
dapat memblok
antibiotik
rangsangan nyeri di
sesuai order
tulang belakang
Ceftriaxon
e 1x29 gram
Cullifren
dipersepsikan
supp 2x100
2.
Resiko
Tupan :
terjadinya
Infeksi tidak
infeksi
terjadi
berhubungan
Tupen :
1.
gram
Observasi 1.
TTV klien
2.
Pantau
Untuk memantau
kondisi klien
2.
Untuk
terjadinya
mengantisipasi terjadi
tanda-tanda
tanda-tanda infeksi
luka
infeksi
dilakukan
tindakan
Cuci
Untuk
meminimalisasi
keperawatan
tangan sebelum
transmisi
selama 2 hari
dan sesudah
mikroorganisme
klien terhindar
tindakan
dari infeksi
dengan criteria :
-
3.
3.
TTV
4.
Ganti
4.
Untuk
mempertahankan
balutan klien
dengan teknik
dalam batas
steril
5.
normal
-
tidak
Ajarkan
rumah dapat
terdapat tanda-
klien cara
mempercepat proses
tanda infeksi
perawatan
penyembuhan luka
luka klien
ganti balutan di 6.
terawat dengan
rumah
baik
-
Perawatan luka
Pemberian
antibiotik dapat
mencegah
klien
6.
Berikan
pertumbuhan
mengetahui
therapi
mikroorganisme dari
cara merawat
antibiotik
dalam tubuh
luka di rumah
sesuai order
-
Ceftriaxon
e 1x29 gram
Cullifren
supp 2x100
gram