Anda di halaman 1dari 18

PEMBERIAN OBAT

Ns. Ahmad Jamaluddin, S.Kep, CWCCA

Pengertian Obat
Obat

merupakan sebuah substansi yang


diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan atau pengobatan bahkan
pencegahan terhadap berbagai gangguan
yang terjadi di dalam tubuh

PERSIAPANN PEMBERIAN
OBAT

1. Tepat Obat
Sebelum mempersipakan obat ketempatnya Perawat harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika
memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.
2. Tepat Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan
dosis harusdiperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti
obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok
khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien.

3.

4.

Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat
dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.
Tepat cara pemberian obat

5.

Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
dprogramkan , karena berhubungan dengan kerja obat yang
dapat menimbulkan efek terapi dari obat.

6.

Tepat pendokumentasian

TEKNIK PEMBERIAN OBAT


Pemberian Obat per Oral
Merupakan cara pemberian obat melalui
mulut dengan tujuan mencegah,
mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai
dengan efek terapi dari jenis obat.

Pemberian Obat via Jaringan


Intrakutan
Merupakan

cara memberikan atau


memasukkan obat ke dalam jaringan kulit
dengan tujuan untuk melakukan tes
terhadap reaksi alergi jenis obat yang
akan digunakan. Pemberian obat melalui
jaringan intrakutan ini dilakukan dibawah
dermis atau epidermis, secara umum
dilakukan pada daerah lengan tangan
bagian ventral.

Pemberian Obat via Jaringan


Subkutan

Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan


dibawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan
atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha
sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus
( abdomen ). Pemberian obat melalui subkutan ini
biasanya dilakukan dalam program pemberian insulin
yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.
Pemberian insulin terdapat 2 tipe larutan : yaitu jernih
dan keruh. Larutan jernih dimaksudkan sebagai insulin
tipe reaksi cepat ( insulin regular ) dan larutan yang
keruh karena adanya penambahan protein sehingga
memperlambat absorbs obat atau juga termasuk tipe
lambat.

Pemberian Obat Intravena


Langsung

Cara Pemberian obat melalui vena secara


langsung, diantaranya vena mediana cubiti /
cephalika ( lengan ), vena saphenosus
( tungkai ), vena jugularis ( leher ), vena frontalis
/ temporalis ( kepala ), yang bertujuan agar
reaksi cepat dan langsung masuk pada
pembuluh darah.

Pemberian Obat Intravena


Tidak Langsung ( via Wadah )

Merupakan cara memberikan obat


dengan menambahkan atau
memasukkan obat kedalam wadah cairan
intravena yang bertujuan untuk
meminimalkan efek samping dan
mempertahankan kadar terapetik dalam
darah.

Pemberian Obat per


Intramuskuler

Merupakan cara memasukkan obat ke dalam


jaringan otot. Lokasi penyuntikan dapat pada
daerah paha ( vastus lateralis ), ventrogluteal
( dengan posisi berbaring ), dorsogluteal ( posisi
tengkurap ), atau lengan atas ( deltoid).
Tujuannya agar absorbs lebih cepat.

Macam cara pemberian obat


Oral
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui
mulut. Untuk cara pemberian obat ini relatif
aman, praktis dan ekonomis. Kelemahan dari
pemberian obat secara oral adalah efek yang
tibul biasanya lambat, tidak efektif jika
pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak
sabar, tidak kooperatif, kurang disukai jika
rasanya pahit (rasa jadi tidak enak),

Sublingual
Adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di
bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang
ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah
di bawah lidah merupakan pusat dari sakit.
Kelebihan dari cara pemberian obat dengan
sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat
dan kerusakan obat pada saluran cerna dan
metabolisme di dinding usus dan hati dapat
dihindari.

Inhalasi
Adalah obat yang cara pemberiannya dengan cara
disemprotkan ke dalam mulut. Kelebihan dari
pemberian obat dengan cara inhalasi adalah
absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat
dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama
dan dapat diberikan langsung kepada bronkus.
Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi ini
obat yang dalam keadaan gas atau uap yang akan
diabsorpsi akan sangat cepat bergerak melalui
alveoli paru-paru serta membran mukosa pada
saluran pernapasan.

Rektal
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui dubur
atau anus. Maksudnya adalah mempercepat kerja
obat serta bersifat lokal dan sistematik.
Pervaginam
Untuk obat ini bentuknya hampir sama atau
menyerupai obat yang diberikan secara rektal,
hanya saja dimasukan ke dalam vagina.

Parenteral
Adalah obat yang cara pemberiaannya tanpa
melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan)
tetapi langsung ke pembuluh darah. Misalnya
sediaan injeksi atau suntikan. Tujuannya adalah
agar dapat langsung menuju sasara. Kelebihannya
bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah
dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian
obat dengan cara ini kurang aman karena jika
sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa
dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan.

Topikal/lokal
Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat
lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes
telinga dan lain-lain.

SUKSES

Yang akan disiapkan minggu


depan:
Spoit
Aquades
Spons

Anda mungkin juga menyukai