Bab 4
Bab 4
BAB 4
PEMBAHASAN
Dengan pembahasan ini penulis akan menguraikan tentang kesenjangan
yang terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan
pada bayi dengan Asfiksia di Ruang NICU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya yang
meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
4.1
Pengkajian
Pada tahap pengumpulan data, kelompok tidak mengalami kesulitan
61
4.2
Analisa Data
Analisa data pada tinjauan pustaka hanya meguraikan teori saja,
sedangkan pada kasus nyata di sesuaikan dengan keluhan yang dialami
oleh pasien, karena penulis menghadapi pasien secara langsung.
4.3
Diagnosa Keperawatan
Kesenjangan lainnya yaitu tentang diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan yang ada pada tinjauan pustaka ada Tujuh yaitu:
a. Gangguan pertukaran gas b.d. ventilasi-perfusi
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan mukus
lendir.
c. Resiko keterlambatan perkembangan, faktor resiko berupa kekurangan oksigen
ke otak
d. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh, faktor resiko berupa pemajanan suhu
lingkungan yang ekstrem, umur dan berat badan ekstrem.
e. Resiko cidera, faktor resiko berupa hipoksia jaringan
f. Resiko infeksi, faktor resiko berupa pertahan tubuh primer tidak adekuat
62
4.4
Perencanaan
Pada perumusan tujuan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus terdapat
63
Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah perwujudan atau realisasi dari perencanaan yang telah
64
kedua semua intervensi telah dilakukan sesuai standar operasional dan pasien
sangat kooperatif dalam pelaksanaannya. Pada diagnosa ketiga, intervensi telah
dilakukan, sesuai standart operaasional dan pasien sangat kooperatif dalam
pelaksanaannya.
Dalam melaksanakan pelaksanaan ini ada faktor penunjang dalam asuhan
keperawatan yaitu antara lain : adanya kerjasama yang baik dari perawat maupun
dokter ruangan dan tim kesehatan lainnyaa, tersedianya sarana dan prasarana di
ruangan yang menunjang dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan penerimaan
adanya penulis.
Dalam pelaksanaan keperawatan perawat tidak mengalami hambatan,
karena pasien mematuhi dan pasrah untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang
sesuai dengan keadaannya dan demi kesembuhannya.
4.6
Evaluasi
Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dapat dilaksanakan karena
merupakan kasus semu. Sedangkan pada tinjauan kasus evaluasi dapat dilakukan
karena dapat diketahui keadaan pasien dan masalahnya secara langsung.
Pada diagnosa pertama ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan gangguan penyerapan nutrisi tidak adekuat.
Dilaksanakan perencanaan, yaitu : 1.) Observasi dan catat asupan pasien ; 2.)
Pantau dan catat pola eliminasi; 3.) Timbang berat badan pasien pada jam yang
sama setiap hari; 4.) Berikan sejumlah makanan melalui selang sesuai jadwal yang
telah ditentukan; 5.) Edukasi kepada orangtua bayi agar mengkonsumsi makanan
tinggi protein, tinggi kalori ; 6.) Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian
suplemen atau terapi.
Pada diagnosa kedua bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan penumpukan mucus lendir. Dilaksanakan perencanaan yaitu : 1.)
Mengauskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction ; 2.) Memberitahu
keluarga tentang suction; 3) Mengobservasi adanya tanda-tanda distress
pernafasan ; 4.) Memposisikan bayi miring kekanan setelah memberikan makan
Pada diagnosa ketiga resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan gagal
napas akut. Dilaksanakan perencanaan yaitu : 1.) Beri kesempatan orang tua klien
untuk mengungkapkan perasaannya ; 2.) Jelaskan pada orang tua tentang keadaan
anak-nya saat ini ; 3.) HE pada orang tua klien tentang penyakit asfiksia.
65