Anda di halaman 1dari 17

Mohammad Yovansyah Putera

1102008155

Suatu penyakit metabolik yang ditandai oleh


kelainan hiperglikemik
DM tipe 2

Resistensi Insulin

Disfungsi sel pankreas

Merupakan obat tertua yang digunakan untuk


pengobatan diabetes.
Mulai digunakan sejak tahun 1992
Awalnya dibuat dari ekstrak binatang
Pada pertengahan 1990-an diperkenalkan
insulin analog

Secara umum insulin bersifat anabolik :


Memasukkan glukosa ke dalam sel
Mencegah pelepasan glukosa oleh hati
Mencegah lipolisis
Meningkatkan sintesis protein

Indikasi mutlak :
Diabetes Melitus tipe 1
Indikasi relatif :
Gagal mencapai target dengan penggunaan
kombinasi OHO dosis optimal (3-6 bulan)
Hiperglikemia berat disertai ketosis
Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
Hiperglikemia dengan asidosis laktat
Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar,
stroke)
DM gestational yg tidak terkendali
Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

Insulin basal (kerja menengah dan panjang)


digunakan untuk menekan produksi glukosa
hati sehingga menurunkan glukosa darah
puasa dan sebelum makan

Insulin prandial (kerja cepat dan pendek)


digunakan untuk menurunkan glukosa darah
setelah makan

Dosis awal pemberiannya adalah 10 unit


perhari
Dapat diberikan pada saat sebelum tidur
(kerja menengah atau panjang) atau pagi
hari (kerja panjang).
Untuk penyesuaian dosis harian, dosis insulin
dapat dinaikkan 2 unit setiap tiga hari jika
sasaran glukosa kadar darah puasa belum
tercapai (antara 70-130 mg/dl).
Dapat juga dinaikkan 4 unit setiap tiga hari
jika kadar glukosa darah puasa masih diatas
180 mg/dl.

Insulin basal-plus adalah penambahan


insulin prandial untuk menurunkan kadar
glukosa darah setelah makan ketika
pemberian insulin basal dan obat oral gagal
mencapai sasaran glikemik
Insulin prandial dapat diberikan satu, dua
atau tiga kali mengikuti pola makan.
Pemberian satu kali insulin prandial dapat
diberikan untuk menurunkan glukosa darah
dua jam sesudah makan pada porsi makan
terbanyak

Jika diperlukan, pemberian terapi insulin


prandial dapat diberikan sebanyak tiga kali
dalam sehari
Ini disebut dengan konsep basal-bolus
(insulin basal + tiga prandial).
Insulin prandial yang diberikan mulai dengan
dosis 4 unit sehari dan dapat disesuaikan
(dinaikkan dosisnya sebanyak 2 unit) setiap 3
hari jika sasaran glukosa darah setelah
makan belum tercapai.

Sediaan insulin campuran tetap antara insulin


kerja pendek/cepat dan kerja menengah; insulin
manusia dan analog
Pemberian insulin premixed dapat diberikan
setelah gagal dengan obat oral atau dengan
insulin basal
Pemberian sekali sehari dapat dimulai dengan
penyuntikan pada saat makan terbanyak
Bila dibutuhkan dua kali, maka disuntikkan pada
makan terbesar yang kedua.
Penghentian secara bertahap pemberian insulin
secretague dan tetap meneruskan metformin

HbA1C
<7.0%
Kadar glukosa darah kapiler 70 130 mg/dL (3.9-7.2
sebelum makan
mmol/l)
Puncak kadar glukosa darah <180 mg/dL (<10.0 mmil/l)
kapiler setelah makan

Penggunaan Pada wanita hamil


Hindari penggunaan insulin analog

Hipoglikemia
Edukasi pasien dan pemantauan ketat

Peningkatan berat badan


Kontrol kendali glikemik

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. Standards Of Medical in Diabetes. Diabetes Care


2010; 33: S11-S61.
Bloomgarden ZT. Aprroaches to Treatment of Type 2 Diabetes. Diabetes Care 2008;
31 : 1697-1703.
Hawkins M, Rossetti L. Insulin Resistance and Its Role In The Pathogenesis of type2
Diabets. In : Kahn CR, King GL, Moses AC, Weir GC, Jacobson AM, Smith RJ (Eds)
Joslin s Diabetes Melitus. Lippincott Williams & Wilkin. Philadelphia. Pg 425-448,
2005
Hirsch IB. Insulin Analog. N Eng J Med 2005; 352: 174-183.
Leahy JL. -cell Diysfunction in Type 2 Diabetes In: Kahn CR, King GL, Moses AC,
Weir GC, Jaconson Am, Smith RJ (Eds) Joslins Diabetes Melitus. Lippincott Williams
& Wilkin. Philadelphia. Pg 449-462, 2005.
Mooradian AD, Bernbaum M, Albert SG. Narrative Review : A rational Approach to
Starting Insulin Therapy. Ann Intern Med 2006; 145 : 125-134
Nathan DM, Buse JB, Davidson MB, Ferranninni E, Holman RR, Sherwin R, et al;
Medical Management of Hyperglicemia in type 2 diabetes : A consensus algorithm for
the initiation and adjustment of therapy. A consensus statement of the American
Diabetes Association and the European Association for the Study of Diabetes .
Diabetes Care 2009; 32(1) : 193-203
PB PERKENI . Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.2011
PB PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia. 2011
Unnikrishnan AG, Tibaldi J, Hadley-Brown M, Krentz AJ, Ligthelm R, Damci T, et al.:
Practical guidance on intensification of insulin therapy with BIAsp 30: a consensus
statement. J Clin Pract, November 2009; 63: 1571-157

Anda mungkin juga menyukai