TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam rangkaian kegiatan
tersebut, ada suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil
kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan itu
tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek
dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan banyaknya
pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi, maka potensi terjadinya konflik
sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung
konflik yang cukup tinggi.
Suatu rangkaian dalam proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek. Kegiatan rutin adalah suatu
rangkaian kegiatan yang terus menerus, berulang, dan berlangsung lama,
sedangkan kegiatan proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berlamgsung dalam jangka waktu pendek. Oleh
karena itu, suatu kegiatan proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan yang jelas
serta hasil kegiatan yang bersifat unik.
Proses penyelesaian proyek konstruksi harus berpegang pada tiga kendala
(triple constrain): sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, sesuai dengan time
schedule, dan sesuai dengan biaya yang direncanakan. Ketiganya diselesaikan
secara simultan. Untuk menjamin bahwa proyek dilaksanakan tepat mutu, tepat
jadwal, dan tepat biaya maka diperlukan suatu manajemen yang baik.
Manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin
organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien. Tujuan manajemen adalah
untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumbersumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan,
kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komperehensif.
bahwa
proyek
dilaksanakan
dengan
tanpa
terjadi
menyusun
program
pejaminan
(quality
assurance)
dan
analisis
hasil
pengukuran
dan
menyebabkan
dengan
sumber
perencanaan,
daya,
atau
misalnya
melihat
catatan
jam-orang
dan
dengan
grafik
S dijumpai
secara
luas
dalam
penyelenggaraan proyek.
b. Kombinasi Bagan Balok dan Grafik S
Salah satu teknik pengendalian kemajuan proyek adalah
memakai kombinasi grafik S dan tonggak kemajuan (milestone).
Milestone adalah titik yang menandai suatu peristiwa yang dianggap
penting dalam rangkaian pelaksanaan pekerjaan proyek. Peristiwa itu
dapat berupa saat mulai atau berakhirnya pekerjaan. Titik milestone
ditentukan pada waktu menyiapkan perencanaan dasar yang
disiapkan sebagai tolak ukur kegiatan pengendalian kemajuan
proyek. Penggunaan milestone yang dikombinasikan dengan grafik
S efektif untuk mengendalikan pembayaran berkala.
A. Biaya Pekerjaan Berdasarkan Anggaran
Pada metode Konsep Nilai Hasil terlihat bahwa metode ini
mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah diselesaikan, pada saat
evaluasi bila nilai berdasarkan jumlah anggaran yang telah
disediakan untuk pekerjaan tersebut. Sehingga diketahui hubungan
antara hasil fisik pekerjaan terhadap jumlah anggaran yang telah
dikeluarkan. Rumus nilai hasil dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan adalah seperti tercantum pada rumus dibawah ini:
Jumlah volume
1000 m3 beton
Anggara
n
Rp. 50 juta
500 m3 = 50%
Rp. 25 juta
Pengeluaran aktual
Rp. 30 juta