Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

NAMA KELOMPOK

: SATU

NPM

: 78-83, 90

HARI/TANGGAL PRAKTIKUM

: RABU, 27 MARET 2015

ASISTEN

: PRISKA ARYANI D
M. IG ADLAN F

LABORATORIUM BOTANI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015

DAUN SELEDRI

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Apium
Spesies: Apium graveolens L.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=118

Monografi
Tanaman seledri (Apium graveolens) memiliki tangkai daun yang menebal dan
untuk pertumbuhannya seledri membutuhkan suhu udara yang cukup lembab,
seledri yang banyak ditanam dan dipakai adalah seledri daun. Seledri tumbuh
tegak, dengan tinggi kira-kira 50 cm dengan aroma yang khas, berbatang persegi,
beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, berwarna hijau pucat. Daun
seledri menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai, anak daun bertangkai yang
panjangnya 2-7,5 cm, helaian daun tipis dan rapuh, pangkal dan ujung runcing,
tepi beringgit dengan panjang 2-7,5 cm dan lebar 2-5, pertulangan menyirip,
berwarna hijau keputih-putihan. Bunga majemuk berbentuk payung, 8-12 buah,
kecil-kecil, berwarna putih, mekar secara bertahap. Buahnya buah kotak,
berbentuk kerucut, panjang 1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan.
Senyawa kimia yang dimiliki seledri
Seluruh bagian dari tanaman seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin 1%,
minyak atsiri 0,033%, flavo-glukosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin,
zat pahit, vitamin (A,B, dan C). Setiap 100 gr herba seledri mengandung air
sebanyak 93 ml, protein 0,9 gr, lemak 0,1 gr, karbohidrat 4 gr, serat 0,9 gr,
kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg,
magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05 mg,
tiamin 0,03 mg dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manit, zat
pati, lendir, minyak atsiri, pentosan, glutamin dan tirosin. Biji mengandung apiin,
minyak menguap, apigenin dan alkaloid. Apigenin berkhasiat hipotensif.

Perbesaran 10 x

Sitoplas
ma
Kloroplas
Nukleus

Perbesaran 40 x

Nukleus

Kloroplas

Sitoplas
ma

Cordylinae Folium

Nama simplisia

: Cordylinae Folium

Nama Lain
kalinjuang.

: Daun hanjuang, juwang, andong, endong,

Nama Tanaman Asal

: Cordyline fruticosa [L]A, Cheval .

Keluarga

: Agavaceae

Zat Berkhasiat Utama

: saponin, tannin, flavonoid, polifenol, steroida,


polisakarida, kalsium oksalat dan zat besi

Penggunaan

: antidiare, obat disentri, obat tbc disertai batuk


berdahak, menorrhagia, hematuria,wasir berdarah,
luka berdarah, nyeri lambung dan uluhati.

Hasil percobaan

Pebesaran 10x dengan mikroskop cahaya

Collagen

Dinding sel

Perbesaran 40x dengan mikroskop electron

Dinding sel
Cairan

Bawang Merah
Allium cepa var. aggregatum L.

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus: Allium
Spesies: Allium cepa var. aggregatum L.
Khasiat

: Bakterisid, ekspektoran, diuretik

Struktur mikroskopik bawang merah dari mikroskop cahaya pembesaran 10x


Dinding
Sel
Inti
Sel
Cairan
Sel/sitoplasma
Epidermis

I
Gambar Pembanding di Internet

( Isahi,2011)
Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di
bawah mikroskop yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Nukleus
- Cairan Sel/Sitoplasma
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :
1

Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada


umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun
hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari
dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat
kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel
juga mengandung zat lain, misalnya

pektin, hemiselulosa, dan

glikoprotein.
Jaringan Epidermis/ Epidermis,merupakan jaringan yang terletak paling
luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan
Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap
hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan
suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.
Ciri- ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya :
-Terdiri dari sel- sel hidup;
- Berbentuk persegi panjang;
-Sel- selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel;

-Tidak memiliki klorofil;


- Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara
mengalamai penebalan, namun dinding sel jaringan epidemis bagian

dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis


- Mampu membentuk derivat jaringan epidermis.
Nukleus ( Inti Sel ), merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara
organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :

-Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:


-Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;
-Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan,
dan diakhiri;
-Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan
DNA ).
4

Sitoplasma : sumber bahan kimia penting bagi seldan tempat terjadinya


reaksi metabolisme.

Struktur Mikroskopik Bawanng Merah dari mikroskop elektron dengan


pembesaran 10x

Struktur Mikroskopik Bawanng Merah dari mikroskop elektron dengan


pembesaran 40x

http://www.plantamor.com/index.php?plant=56

Singkong
Manihot esculenta Crantz

Sinonim
Manihot

utilissima Pohl.

Nama umum
Indonesia:

Singkong, Ketela pohon, ubi kayu, [pohung, kasbi, sepe, boled, budin
(Jawa)], sampeu (Sunda), kaspe (Papua)

Inggris:

Cassava, tapioca plant

Pilipina:

Kamoteng kahoy

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculenta Crantz

Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang menghasilkan periderm.


Periderm adalah jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan
menggantikan epidermis pada batang dan akar yang menebal karena pertumbuhan
sekunder. Periderm mencakup felogen (cambium gabus) yaitu meristem yang
menghasilkan periderm, felem ( gabus) yaitu jaringan pelindung yang dibentuk
kea rah luar oleh felogen dan feloderm yaitu jaringan parenkim hidup yang
dibentuk oleh felogen ke arah dalam. Sel felogen terdiri dari satu macam sel saja.
Pada penampang melintang felogen terlihat seperti sel empat persegi panjang
yang memipih pada arah radial. Pada arah memanjang sel felogen berbentuk
empat persegi panjang atau bersegi banyak dan kadang-kadang agak tidak teratur..
Sel felogen biasanya tersusun rapat tanpa ruang antar sel . Sel dewasa tidak hidup
dan dapat beroso zat padat ataiu cairan. Sel gabus ditandai oleh adanya zat gabus
(suberin) dalam dinding sel nya.
Ciri-ciri : selnya lebih tebal, ruang sel yang relatif besar, dan berbentuk segi enam
(heksagonal) atau bersegi banyak, tersusun rapat antara sel yang satu dengan sel
yang lain, walaupun sel-sel ini tersusun rapat tetapi masih dapat terlihat adanya
ruang antar sel-sel. Sel ini tanpa ada protoplasma yang berarti tidak adanya
kehidupan, tidak adanya inti sel dan sitoplasma membuat sel tampak kosong
sehingga yang terlihat seperti hanya dinding selnya saja. Sel empulur tersebut
berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati. Bagian tenagh yang kosong ini
yang dimaksud ruang antar sel, oleh karena itu empulur bersifat pegas, fungi sel
tersebut sebagai pengisi. Selai berfungsi sebagai pengisi bagian empulur dari
singkong ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan

Mikroskop cahaya perbesaran 10x

amilum
Dinding sel

Ruang antar
sel
Gelembung
udara
Mikroskop elektron
Perbesaran 10x dan 40x

Ruang antar sel


Ruang sel
amulim
Dinding sel

Hilus

Dinding
sel

Ruang sel
Ruang antar
sel

Kelapa
Nama Preparat: Cocos nucifera
Sayatan melintang pada kulit kelapa Cocos nucifera untuk melihat dinding sel dan
hubungan antar sel.Khasiat : keracunan, panas dalam, sakit panas, demam
berdarah, morbili, influenza, kencing batu, sakit saat haid dan sakit gigi.
Dinding Sel Primer
Gambar mikroskopis
Saluran Noktah
Dinding sel Sekunder

Noktah

Lumen
Mikroskop elektron dari Cocos Nucifera perbesaran 10 X

Mikroskop elektron dari Cocos Nucifera perbesaran 40 X


Gambar pembanding

Kerokan tempurung kelapa

Deskripsi :
Berdasarkan perkembangan dan struktur jaringan tumbuhan, dinding sel
dibedakan dalam 3 lapisan pokok yaitu :
1. Lamela tengah, merupakan perekat yang mengikat sel-sel secara bersaa-sama
untuk membentuk jaringan.
2. Dinding primer, adalah dinding sel asli yang pertama kali berkembang pada sel
baru.
3. Dinding sel sekunder, dibentuk dipermukaan dalam dinding sel primer.
Berkembang dalam bagian sel yang sudah berhenti tumbuh.
Ada juga beberapa teori tentang pertumbuhan (penebalan) dinding sel, antara
lain : Intersusepsi, oposisi, pertumbuhan mozaik dan pertumbuhan multinet. Pada
pembentukan penebalan primer ada tempat tertentu dimana tidak terbentuk
penebalan dan tetap dalam keadaan tipis. Tempat tersebut disebut daerah noktah
pertama. Benang-benang plasma yang banyak menghubungkan lumen sel dari sel
yang satu dengan yang lainnya. Benang plasma tersebut disebut plasmodesma.
Plasmodesma ini menghubungkan protoplas sel-sel tetangga . maka ada dua
golongan tumbuhan :
1. Symplas : protoplasmanya saling berhubungan
2. Apoplas : protoplasmanya tidak berhubungan.
Plasmodesma memegang peranan penting dalam transport material dan
pengulangan rangsangan.
Dinding sel pada penampang melintang cocos nucifera sangat tebal.

Noktah dalam cocos nucifera sangat dalam dan panjang sehingga merupakan
saluran-saluran yang biasanya terdapat pada dinding sel yang tebal dan kuat.
Terdapat hubungan antar sel yang berupa apoplas yang artinya protoplasmanya
tidak berhubungan. Plasmodesmata biasanya terdapat berkelompok-kelompok dan
kadang menyebar diseluruh permukaan dinding sel plasmodesma.

DAUN ADAM EVA

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Kelas

: Monocotyledoneae (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Angiospermae

Ordo

: Bromeliaceae

Famili

: Bromeliales

Genus

: Rhoeo

Spesies

: Rhoeo spathacea Swartz

Nama Asing

: Rheo Discolor, Bangka Bankaan (Philipina)

Nama Indonesia : Adam Hawa, Nanas kerang (Jawa)

Monografi
Tinggi tanaman tinggi 40-60 cm.
Panjang daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm, Daun Tunggal, berbentuk lonjong,
ujung runcing. Tepi daun rata, permukaan atas hijau, dan permukaan lainnya
berwarna merah kecoklatan.
Tekstur batang Kasar, tidak bercabang. Batang pendek, lurus, dan
berwarna coklat

.Bunganya Majemuk. Berbentuk mangkok, di ketiak daun.

Bunga berwarna putih, berbentuk bunga kerang. Bunga terbungkus kelopak


seperti kerang. Benang sari silindris, banyak, dan berwarna putih. Kepala putik
berwarna kuning, Mahkota bunga bentuk segitiga, Mahkota terdiri tiga lembar,
dan berwarna putih. Akar Serabut. Berwarna kecoklatan.
Tanaman adam-hawa ini termasuk anggota suku gawar-gawaran yang
Mempunyai kuncup bunga sebagai bakal bunga yang tumbuh di daerah ketiak
daun. tanaman ini biasanya hidup di daerah kering atau panas. tidak hanya itu
tanaman adam hawa ini bisa juga hidup di daerah yang berair dan dingin. itulah
kelebihan dari tanaman adam hawa bisa di tanam di berbagai tempat bisa panas,
beair pun bisa.
Kandungan Kimia
bunga tanamna adam eva dikenal mengandung p-coumarolyl-delphinidin 3,5diglucoside, tanaman secara umum mengandung flavonoid, antosianin, saponin,
karotenoid, lilin, terpenoid, coumarinic, dan steroid.
http://www.sehatraga.com/mengenal-tanaman-adam-hawa-dan-khasiatnya/
Pemanfaatan adam eva
Di Indonesia tanaman adam eva dikenal untuk mengobati penyakit batuk, baik
batuk rejan, berdahak, maupun batuk kering. Di Myanmar, daunnya digunakan
sebagai pbat disentri dan diare. Orang Meksiko memanfaatkan daun yang
dipanggang dengan cara aplikasi topical untuk mengatasi infeksi cendawan.
Adapun infuse atau seduhan daunnya yang dikonsumsi oral digunakan untu

penyakit campak. Dalam ilmu pengobatan Cina, bunganya dipercaya memberikan


efek membersihkan paru-paru dengan membersihkan dahak mendinginkan dahak
mendinginkan darah, serta mengatasi pendarahan dari disentri.
Pembesaran 10
Stomata
Pigmen
antosianin

Epidermis

DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032R._KUSDIANTI/Handout_Antum.pdf

http://seledri.org/tanaman-seledri-apium-graveolens/
http://seledri.org/tanaman-seledri-apium-graveolens/
http://www.plantamor.com/index.php?plant=118 (di akases tanggal 28 nmaret 2015)
http://www.plantamor.com/index.php?plant=814 (di akases tanggal 28 nmaret 2015)

http://www.sehatraga.com/mengenal-tanaman-adam-hawa-dan-khasiatnya/
Isahi, D. S. (2011). Mengamati sel-sel epidermis bawang merah. Retrieved
Februari 07, 2015, from http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/mengamatisel-sel-epidermis-bawang.html (di akases tanggal 28 nmaret 2015).

Anda mungkin juga menyukai