NAMA KELOMPOK
: SATU
NPM
: 78-83, 90
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM
ASISTEN
: PRISKA ARYANI D
M. IG ADLAN F
DAUN SELEDRI
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Apium
Spesies: Apium graveolens L.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=118
Monografi
Tanaman seledri (Apium graveolens) memiliki tangkai daun yang menebal dan
untuk pertumbuhannya seledri membutuhkan suhu udara yang cukup lembab,
seledri yang banyak ditanam dan dipakai adalah seledri daun. Seledri tumbuh
tegak, dengan tinggi kira-kira 50 cm dengan aroma yang khas, berbatang persegi,
beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, berwarna hijau pucat. Daun
seledri menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai, anak daun bertangkai yang
panjangnya 2-7,5 cm, helaian daun tipis dan rapuh, pangkal dan ujung runcing,
tepi beringgit dengan panjang 2-7,5 cm dan lebar 2-5, pertulangan menyirip,
berwarna hijau keputih-putihan. Bunga majemuk berbentuk payung, 8-12 buah,
kecil-kecil, berwarna putih, mekar secara bertahap. Buahnya buah kotak,
berbentuk kerucut, panjang 1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan.
Senyawa kimia yang dimiliki seledri
Seluruh bagian dari tanaman seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin 1%,
minyak atsiri 0,033%, flavo-glukosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin,
zat pahit, vitamin (A,B, dan C). Setiap 100 gr herba seledri mengandung air
sebanyak 93 ml, protein 0,9 gr, lemak 0,1 gr, karbohidrat 4 gr, serat 0,9 gr,
kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg,
magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05 mg,
tiamin 0,03 mg dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manit, zat
pati, lendir, minyak atsiri, pentosan, glutamin dan tirosin. Biji mengandung apiin,
minyak menguap, apigenin dan alkaloid. Apigenin berkhasiat hipotensif.
Perbesaran 10 x
Sitoplas
ma
Kloroplas
Nukleus
Perbesaran 40 x
Nukleus
Kloroplas
Sitoplas
ma
Cordylinae Folium
Nama simplisia
: Cordylinae Folium
Nama Lain
kalinjuang.
Keluarga
: Agavaceae
Penggunaan
Hasil percobaan
Collagen
Dinding sel
Dinding sel
Cairan
Bawang Merah
Allium cepa var. aggregatum L.
Klasifikasi
I
Gambar Pembanding di Internet
( Isahi,2011)
Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di
bawah mikroskop yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Nukleus
- Cairan Sel/Sitoplasma
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :
1
glikoprotein.
Jaringan Epidermis/ Epidermis,merupakan jaringan yang terletak paling
luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan
Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap
hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan
suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.
Ciri- ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya :
-Terdiri dari sel- sel hidup;
- Berbentuk persegi panjang;
-Sel- selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel;
http://www.plantamor.com/index.php?plant=56
Singkong
Manihot esculenta Crantz
Sinonim
Manihot
utilissima Pohl.
Nama umum
Indonesia:
Singkong, Ketela pohon, ubi kayu, [pohung, kasbi, sepe, boled, budin
(Jawa)], sampeu (Sunda), kaspe (Papua)
Inggris:
Pilipina:
Kamoteng kahoy
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculenta Crantz
amilum
Dinding sel
Ruang antar
sel
Gelembung
udara
Mikroskop elektron
Perbesaran 10x dan 40x
Hilus
Dinding
sel
Ruang sel
Ruang antar
sel
Kelapa
Nama Preparat: Cocos nucifera
Sayatan melintang pada kulit kelapa Cocos nucifera untuk melihat dinding sel dan
hubungan antar sel.Khasiat : keracunan, panas dalam, sakit panas, demam
berdarah, morbili, influenza, kencing batu, sakit saat haid dan sakit gigi.
Dinding Sel Primer
Gambar mikroskopis
Saluran Noktah
Dinding sel Sekunder
Noktah
Lumen
Mikroskop elektron dari Cocos Nucifera perbesaran 10 X
Deskripsi :
Berdasarkan perkembangan dan struktur jaringan tumbuhan, dinding sel
dibedakan dalam 3 lapisan pokok yaitu :
1. Lamela tengah, merupakan perekat yang mengikat sel-sel secara bersaa-sama
untuk membentuk jaringan.
2. Dinding primer, adalah dinding sel asli yang pertama kali berkembang pada sel
baru.
3. Dinding sel sekunder, dibentuk dipermukaan dalam dinding sel primer.
Berkembang dalam bagian sel yang sudah berhenti tumbuh.
Ada juga beberapa teori tentang pertumbuhan (penebalan) dinding sel, antara
lain : Intersusepsi, oposisi, pertumbuhan mozaik dan pertumbuhan multinet. Pada
pembentukan penebalan primer ada tempat tertentu dimana tidak terbentuk
penebalan dan tetap dalam keadaan tipis. Tempat tersebut disebut daerah noktah
pertama. Benang-benang plasma yang banyak menghubungkan lumen sel dari sel
yang satu dengan yang lainnya. Benang plasma tersebut disebut plasmodesma.
Plasmodesma ini menghubungkan protoplas sel-sel tetangga . maka ada dua
golongan tumbuhan :
1. Symplas : protoplasmanya saling berhubungan
2. Apoplas : protoplasmanya tidak berhubungan.
Plasmodesma memegang peranan penting dalam transport material dan
pengulangan rangsangan.
Dinding sel pada penampang melintang cocos nucifera sangat tebal.
Noktah dalam cocos nucifera sangat dalam dan panjang sehingga merupakan
saluran-saluran yang biasanya terdapat pada dinding sel yang tebal dan kuat.
Terdapat hubungan antar sel yang berupa apoplas yang artinya protoplasmanya
tidak berhubungan. Plasmodesmata biasanya terdapat berkelompok-kelompok dan
kadang menyebar diseluruh permukaan dinding sel plasmodesma.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
: Angiospermae
Ordo
: Bromeliaceae
Famili
: Bromeliales
Genus
: Rhoeo
Spesies
Nama Asing
Monografi
Tinggi tanaman tinggi 40-60 cm.
Panjang daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm, Daun Tunggal, berbentuk lonjong,
ujung runcing. Tepi daun rata, permukaan atas hijau, dan permukaan lainnya
berwarna merah kecoklatan.
Tekstur batang Kasar, tidak bercabang. Batang pendek, lurus, dan
berwarna coklat
Epidermis
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032R._KUSDIANTI/Handout_Antum.pdf
http://seledri.org/tanaman-seledri-apium-graveolens/
http://seledri.org/tanaman-seledri-apium-graveolens/
http://www.plantamor.com/index.php?plant=118 (di akases tanggal 28 nmaret 2015)
http://www.plantamor.com/index.php?plant=814 (di akases tanggal 28 nmaret 2015)
http://www.sehatraga.com/mengenal-tanaman-adam-hawa-dan-khasiatnya/
Isahi, D. S. (2011). Mengamati sel-sel epidermis bawang merah. Retrieved
Februari 07, 2015, from http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/mengamatisel-sel-epidermis-bawang.html (di akases tanggal 28 nmaret 2015).