Anda di halaman 1dari 19

Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Petunjuk Teknis
Pencairan Dana Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN)
Angkatan 2012-2014
(On-Going/Sedang Berjalan)

Tahun Anggaran 2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................2
DESKRIPSI BEASISWA ...................................................................................3
RENTANG WAKTU STUDI .............................................................................3
KOMPONEN PEMBIAYAAN ...........................................................................3
PERAN SEMUA PIHAK ....................................................................................4
A.
B.
C.

PERAN KARYASISWA ............................................................................................ 4


PERAN INSTITUSI ASAL........................................................................................ 5
PERAN DITJEN DIKTI............................................................................................ 6

DASAR PENYALURAN BEASISWA ..............................................................7


A.
B.
C.

SURAT JAMINAN BIAYA (GUARANTEE LETTER) ............................................. 7


KONTRAK BEASISWA ............................................................................................ 7
REKENING BANK LUAR NEGERI ......................................................................... 7

TATA CARA PENCAIRAN DANA BPP-LN ...................................................9


A.
B.

PERIODE PENCAIRAN DANA ............................................................................... 9


KETENTUAN PENCAIRAN DANA BEASISWA..................................................... 9

PINDAH UNIVERSITAS & NEGARA TEMPAT BELAJAR ..................... 12


PERPANJANGAN ........................................................................................... 13
A.
B.

SYARAT UMUM ................................................................................................... 13


SYARAT KHUSUS ................................................................................................. 14

MEKANISME EVALUASI DAN PELAPORAN ........................................... 15


A.
B.

MEKANISME EVALUASI ..................................................................................... 15


MEKANISME PELAPORAN ................................................................................. 16

PROSEDUR KEPULANGAN ......................................................................... 16


KETAATAN AZAS .......................................................................................... 18
SANKSI ............................................................................................................. 18

DESKRIPSI BEASISWA
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN) yang
disediakan oleh Ditjen Dikti berasal dari dana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) dan diperuntukkan bagi:
1.
2.
3.

Dosen tetap pada perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbud;


Dosen/calon dosen pada program kerjasama Ditjen Dikti
dan/atau perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbud dengan
mitra luar negeri yang telah disetujui oleh Ditjen Dikti;
Tenaga kependidikan tetap pada Perguruan Tinggi Negeri,
dan/atau Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
dan/atau Kantor Kopertis Wilayah.

BPP-LN tidak boleh digabung dengan beasiswa dari sumber lain


(double funding), kecuali seizin Ditjen Dikti, serta tidak untuk
membiayai ujian masuk (entrance examination), dan/atau masa
penyesuaian (research student stage).

RENTANG WAKTU STUDI


Rentang waktu studi yang dibiayai oleh BPP-LN untuk menempuh
program pendidikan S3 adalah 36 bulan, dan dapat diperpanjang
maksimum 12 bulan (dipertimbangkan kasus per kasus), sedangkan
untuk program pendidikan S2 maksimum 24 bulan.

KOMPONEN PEMBIAYAAN
Komponen BPP-LN yang ditanggung meliputi:
1.
2.
3.

Uang kuliah (tuition fee), bersifat at cost;


Biaya hidup untuk karyasiswa, sesuai standar Ditjen Dikti
menurut negara tujuan;
Tunjangan biaya hidup untuk keluarga inti yang menyertai
karyasiswa, diberikan sesuai standar Ditjen Dikti mulai semester
ketiga (hanya berlaku untuk karyasiswa angkatan 2014 ke atas);

4.

Tiket pesawat disediakan oleh Ditjen Dikti untuk 1 kali


keberangkatan ke tempat tujuan dan 1 kali kepulangan setelah
selesai studi (hanya untuk karyasiswa yang bersangkutan);
5. Asuransi kesehatan sesuai standar perguruan tinggi tujuan untuk
karyasiswa yang bersangkutan saja;
6. Biaya buku per semester sesuai standar Ditjen Dikti;
7. Biaya kedatangan (penyesuaian) di negara tujuan (settling-in
allowance), sebanyak satu bulan biaya hidup sesuai standar Ditjen
Dikti;
8. Bantuan biaya program khusus/special allowance (satu kali
mengikuti konferensi/seminar di negara tempat studi dan
diberikan di tahun terakhir beasiswa) sesuai standar Ditjen Dikti;
9. Bantuan biaya penulisan tugas akhir/thesis/disertasi sesuai
standar Ditjen Dikti (diberikan di tahun terakhir beasiswa);
10. Biaya pendaftaran ke universitas (admission fee) untuk negaranegara tertentu, seperti yang tercantum dalam Letter of
Acceptance (LoA) atau Letter of Offer (LoO).
BPP-LN tidak menyediakan komponen biaya untuk mengikuti
konferensi/seminar internasional ke negara lain di luar negara tempat
studi, dan tidak ada komponen biaya penelitian (research fee).

PERAN SEMUA PIHAK


Keberhasilan pengelolaan BPP-LN ini sangat bergantung pada
kerjasama antara karyasiswa, institusi asal, dan Ditjen Dikti. Untuk itu
diperlukan rambu-rambu tentang bagaimana peran masing-masing
pihak dalam pengelolaan beasiswa ini.
A. Peran Karyasiswa
Posisi karyasiswa dalam pengelolaan BPP-LN bersifat ganda, yaitu
sebagai objek dan subjek. Sebagai objek, karyasiswa akan menerima
hak pembiayaan selama masa studi yang dibiayai. Sedangkan sebagai
subjek, karyasiswa harus ikut menyukseskan pengelolaan beasiswa ini
dengan tugas:
4

1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.

Mengisi dengan cermat dan cepat serta melaporkan borangborang administrasi


yang
dibutuhkan dalam proses
keberangkatan ke luar negeri maupun selama tinggal di luar
negeri;
Melaporkan diri kepada perwakilan pemerintah Republik
Indonesia yang ada, seperti KBRI atau Konsulat Jenderal (Konjen)
di kota tempat studi;
Mengumpulkan berkas - berkas keberangkatan luar negeri (SPPD
dari KBRI/perwakilan Pemerintah RI, boarding pass, fotokopi
Surat Penugasan dari Sekretariat Negara, paspor, visa, curriculum
vitae, dan berkas lain yang disyaratkan oleh Ditjen Dikti);
Mengirimkan kembali secara tepat waktu bukti - bukti
pembayaran tuition fee dan asuransi kesehatan;
Melaporkan kepada perguruan tinggi asal apabila ada perubahanperubahan yang tidak sesuai dengan isi kontrak;
Membuat laporan ke Ditjen Dikti dan perguruan tinggi asal perihal
kemajuan studi setiap semester;
Mengikuti dan/atau melakukan komunikasi aktif, beretika,
kondusif, serta bertanggung jawab dengan Ditjen Dikti, dan/atau
dengan para karyasiswa Ditjen Dikti melalui forum komunikasi
yang disediakan oleh Ditjen Dikti di laman http://studi.dikti.go.id.

B. Peran Institusi Asal


Institusi asal karyasiswa BPP-LN mempunyai peran yang sangat
penting dalam pengelolaan BPP-LN ini. Peran pemimpin institusi asal
karyasiswa meliputi:
1.
2.
3.

Melakukan pemutakhiran (update) data karyasiswa pada laman


http://studi.dikti.go.id
mengenai
status
karyasiswa
(aktif/lulus/mengundurkan diri/dll.).
Melakukan monitoring internal setiap semester melalui progress
report karyasiswa BPP-LN yang disampaikan setiap semester;
Ikut membantu menyelesaikan permasalahan yang mungkin
terjadi dalam pelaksanaan beasiswa luar negeri;

4.
5.
6.
7.
8.

9.

Membantu penyelesaian studi karyasiswa setelah durasi BPP-LN


berakhir (setelah bulan ke-36 untuk S3 dan setelah bulan ke-24
untuk S2);
Menugaskan kembali karyasiswa BPP-LN setelah menyelesaikan
program pendidikannya;
Mengimplementasikan pelaksanaan kewajiban ikatan dinas 2n+1
bagi karyasiswa setelah selesai program pendidikannya;
Memanggil pulang karyasiswa pada kesempatan pertama setelah
dinyatakan selesai (submitted dan/atau lulus ujian akhir);
Memanggil pulang karyasiswa yang tidak dapat menyelesaikan
studinya selama-lamanya 4 (empat) tahun untuk program
pendidikan S3 dan selama-lamanya 3 (tiga) tahun untuk program
pendidikan S2; dan
Mengimplementasikan Keputusan Menteri Pertama No.
224/MP/1961 dan Permendiknas No. 48 Tahun 2009 apabila
karyasiswa BBP-LN tidak dapat menyelesaikan studinya karena
kelalaian.

C. Peran Ditjen Dikti


Ditjen Dikti dalam pemberian BPP-LN ini berperan tidak hanya
sebagai penyedia dana dan penjamin beasiswa, tetapi juga berperan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menentukan perguruan tinggi tujuan berdasarkan pertimbangan


prioritas program dan kebijakan pemerintah dan kondisi terbaru;
Melaksanakan proses seleksi calon dan menetapkan karyasiswa
BPP-LN;
Menerbitkan kontrak antara Ditjen Dikti dengan karyasiswa BPPLN;
Menerbitkan surat jaminan pembiayaan studi atau keterangan
sponsorship kepada karyasiswa BPP-LN;
Menyiapkan dokumen - dokumen yang berada di bawah
yurisdiksi Ditjen Dikti tentang keberangkatan karyasiswa BPP-LN;
Merevisi isi kontrak BPP-LN bagi karyasiswa yang disetujui untuk
melakukan aktivitas yang akan mengubah isi kontrak; dan
Membuat pangkalan data (database) karyasiswa BPP-LN.
6

DASAR PENYALURAN BEASISWA


A. Surat Jaminan Biaya (Guarantee Letter)
Setiap karyasiswa dapat mengajukan surat jaminan biaya (guarantee
letter) dari Ditjen Dikti setelah dinyatakan lolos seleksi beasiswa.
Surat jaminan biaya tersebut digunakan sebagai dasar penghitungan
nilai beasiswa yang di terima oleh setiap karyasiswa.
B. Kontrak Beasiswa
Sebagai penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri
Ditjen Pendidikan Tinggi, karyasiswa wajib menandatangani kontrak
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri dengan Ditjen Dikti.
Penandatanganan kontrak dilakukan di Ditjen Dikti saat karyasiswa
hendak melaporkan keberangkatan.
C. Rekening Bank Luar Negeri
Pembayaran beasiswa dikirim langsung ke rekening karyasiswa di
luar negeri dalam bentuk valuta asing. Adapun data rekening bank
yang diperlukan untuk keperluan proses transfer dana beasiswa
sebagaimana dimaksud di atas meliputi:
a)
b)
c)
d)
e)

Nomor rekening;
Nama pemilik rekening;
Nama bank;
Alamat bank;
Kode Bank sebagai berikut :
Bank Identifier Code (BIC) atau SWIFTCODE di seluruh negara;
International Bank Account Number (IBAN) untuk Korea
Selatan, negara - negara di Eropa dan Timur Tengah;
Bank State Branch (BSB) untuk Australia dan New Zealand; dan
Kode Kliring untuk negara - negara di Amerika.

Untuk efektifitas pengiriman dana beasiswa melalui transfer valas,


mohon diperhatikan hal - hal sebagai berikut:
a) Bank yang digunakan oleh karyasiswa harus termasuk dalam
jaringan internasional SWIFT (Society for Worldwide Interbank
7

Financial Telecommunication) dan memiliki Bank Identifier Code


(BIC) atau SWIFTCODE.
BIC/SWIFTCODE terdiri dari 11 digit dengan format:
Kode Bank

Kode Negara

Kode Lokasi

Kode Cabang

(4 karakter)

(2 karakter)

(2 karakter)

(3 karakter)

INDO

ID

JA

XXX

b) Bagi karyasiswa yang studi di negara - negara Eropa, Timur


Tengah dan Afrika Utara, selain BIC/SWIFTCODE, rekening Bank
juga harus disertai dengan International Bank Account Number
(IBAN). Perintah transfer tanpa IBAN akan dikenakan biaya
tambahan.
IBAN terdiri dari maksimal 14 digit dengan format:
Negara

Kode Negara
Kode Cabang+No.
Kode Bank
+ Check Digits
Rekening

Belanda :

NL44

RABO

0123 4567 89

Belgia :

BE62

5100

0754 7061

c) Bagi karyasiswa yang studi di negara - negara di bawah ini, harus


menyertakan kode kliring sebagai berikut:
Negara

Kode Kliring

Digit

Amerika Serikat

FW (FedWire)

Australia & New Zealand

BSB (Bank State Branch)

Inggris

SC (Sort Code)

d) Kebanyakan negara - negara di Asia Pasifik, Afrika dan Amerika


Selatan yang memiliki jenis valuta eksotis, seperti CNY, MYR,
PHP, THB, ZAR, dan MXN, memiliki kebijakan bahwa warga negara
8

asing tidak dapat menerima dana dalam mata uang negara


tersebut, sehingga dana beasiswa yang dikirimkan harus
dikonversi dalam bentuk USD.
e) Jika nama karyasiswa termasuk dalam daftar Office of Foreign
Assets Control (OFAC) dan Specially Designated Nationals (SDN),
maka data - data pribadi karyasiswa harus dikirimkan ke Bank
Indonesia melalui bank mitra koresponden yang digunakan, yang
meliputi nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, nomor paspor,
alamat lengkap di Indonesia dan di negara tempat studi, serta
aktifitas karyasiswa di luar negeri.

TATA CARA PENCAIRAN DANA BPP-LN


Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengelola BPP-LN pada
Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah dalam mencairkan
dana beasiswa adalah sebagai berikut:
A. Periode Pencairan Dana
Pencairan dana BPP-LN sebaiknya diproses per semester, kecuali
untuk asuransi kesehatan dibayarkan per tahun dan tuition fee
disesuaikan dengan durasi tagihan dari perguruan tinggi tempat
karyasiswa studi (annually, semester/semi-annually, quarterly, dsb.).
Untuk mengantisipasi keterlambatan pencairan DIPA di awal tahun,
pencairan dana BPP-LN tahun anggaran 2015 dilakukan dengan
jadwal berikut:

Semester 1 untuk periode Maret s.d. Agustus 2015


Semester 2 untuk periode September 2015 s.d. Februari 2016

B. Ketentuan Pencairan Dana Beasiswa


Pembayaran beasiswa
menyampaikan:
9

hanya

dilakukan

setelah

karyasiswa

a) laporan kemajuan studi (progress report) semester sebelumnya


yang diketahui oleh pembimbing (supervisor) karyasiswa;
b) tagihan (invoice) biaya penyelenggaraan pendidikan (tuition)
dari perguruan tinggi tempat karyasiswa studi untuk semester
yang akan datang (semester yang harus dibayarkan); dan
c) tagihan (invoice) asuransi kesehatan.
Uang kuliah (tuition fee) bersifat at cost dan diberikan sesuai dengan
nominal yang tertera pada tagihan (invoice) semester berjalan dalam
valuta asing untuk masing - masing karyasiswa. Dana beasiswa yang
telah dialokasikan ke dalam DIPA sudah memperhitungkan
kemungkinan kenaikan tuition fee sebesar 15% dari nilai tuition fee
semester terakhir. Alokasi dana cadangan tersebut tidak boleh
dicairkan jika tuition fee karyasiswa tidak mengalami kenaikan.
Biaya hidup (living allowance) untuk karyasiswa diberikan sesuai
dengan standar Ditjen Dikti menurut kota dan/atau negara tempat
karyasiswa studi. Apabila karyasiswa melakukan penelitian di
Indonesia lebih dari 2 (dua) bulan, maka selama di Indonesia, besaran
beasiswa akan disesuaikan dengan standar Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN), dan untuk sementara BPP-LN
dihentikan. Besaran beasiswa kemudian kembali disesuaikan setelah
karyasiswa kembali ke negara tempat studinya.
Tunjangan biaya hidup keluarga diberikan untuk keluarga inti yang
menyertai karyasiswa dan hanya untuk angkatan 2014 ke atas.
Tunjangan keluarga diperhitungkan mulai semester 3 dan seterusnya,
yaitu sebesar 25% dari standar living allowance untuk 1 (satu)
anggota keluarga yang menyertai dan maksimal tunjangan keluarga
diberikan untuk 2 (dua) anggota keluarga atau total 50% dari living
allowance masing-masing karyasiswa. Prosedur dan syarat pengajuan
tunjangan keluarga akan diumumkan kemudian melalui pemimpin
Perguruan Tinggi dan Kopertis Wilayah serta laman DIKTI
(www.dikti.go.id).
Tiket pesawat disediakan oleh Ditjen Dikti untuk 1 kali
keberangkatan ke tempat tujuan dan 1 kali kepulangan setelah selesai
studi, dan hanya untuk karyasiswa yang bersangkutan. Dana
10

perjalanan diberikan ke karyasiswa pada saat lapor diri


keberangkatan di kantor Ditjen Dikti. Prosedur operasional standar
tiket kepulangan sesuai dengan edaran Ditjen Dikti nomor
1513/E4.4/2014 tanggal 1 September 2014 sebagaimana pada
lampiran.
Asuransi kesehatan diberikan per tahun sesuai dengan standar
perguruan tinggi tujuan dan hanya untuk karyasiswa yang
bersangkutan saja.
Biaya buku diberikan per semester sesuai standar Ditjen Dikti di
negara tujuan.
Biaya program khusus (satu kali mengikuti konferensi/seminar di
negara tempat studi) dan Bantuan biaya penulisan tugas
akhir/thesis/disertasi (special dan thesis allowance) diberikan
pada semester terakhir masa studi sebesar Rp6.000.000 untuk
masing-masing biaya (allowance) atau total sebesar Rp12.000.000
sesuai dengan standar Ditjen Dikti.
Kurs yang digunakan pada saat pengalokasian dana BPP-LN ke DIPA
satuan kerja merupakan kurs jual Bank Indonesia per tanggal 29
September 2014, ditambah dengan perkiraan kenaikan (fluktuasi)
kurs sebesar 2% dari kurs per tanggal tersebut di atas. Namun pada
saat pencairan dana beasiswa ke karyasiswa, kurs yang digunakan
adalah kurs jual Bank Indonesia (atau bank dalam negeri bagi
pengelola di PTN/Kopertis Wilayah) per hari saat pencairan diproses.
Kolom kelebihan/kekurangan pada rincian alokasi dana BPP-LN ke
DIPA satuan kerja Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah
adalah jumlah dana yang masih harus diberikan atau dikurangi dari
nilai beasiswa dikarenakan lebih bayar atau kurang bayar pada tahun
anggaran 2014 yang dikompensasikan pada Tahun Anggaran 2015.
Pengelola BPP-LN di PTN dan Kopertis Wilayah dapat mencairkan
dana beasiswa dengan cara mengambil TUP dari DIPA PTN/Kopertis
Wilayah terkait melalui KPPN setempat. Penarikan TUP tersebut
dalam mata uang rupiah, dimana kurs yang dipakai adalah kurs jual
Bank Indonesia pada saat penarikan TUP tersebut, ditambah 5%
11

untuk mengantisipasi kenaikan kurs valas pada saat akan mentransfer


ke rekening karyasiswa di luar negeri.
Dana BPP-LN yang dikelola oleh PTN/Kopertis Wilayah harus
ditransfer langsung ke rekening karyasiswa di luar negeri dalam
bentuk valuta asing. Biaya transfer dibebankan ke DIPA Perguruan
Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah, sedangkan biaya pemotongan
yang terjadi di bank penerima di luar negeri menjadi tanggungan
karyasiswa.
Apabila terdapat kekurangan atau kelebihan dana beasiswa yang telah
dialokasikan untuk masing-masing karyasiswa, maka PTN/Kopertis
dapat melakukan subsidi silang.

PINDAH UNIVERSITAS & NEGARA TEMPAT BELAJAR


Karyasiswa BPP-LN sangat dianjurkan untuk tidak melakukan pindah
perguruan tinggi tempat studi, terlebih lagi jika perguruan tinggi yang
baru berada di negara yang berbeda. Kondisi ini akan menyulitkan
proses pendanaan, karena akan mengubah isi dan nilai kontrak
(seperti biaya hidup, tuition fee, dan asuransi kesehatan). Masa
pembiayaan BPP-LN tetap dihitung dari sejak karyasiswa BPP-LN
memulai studi di perguruan tinggi pertamanya (tidak dikategorikan
sebagai mahasiswa baru). Perlu diingat bahwa perubahan tempat
studi akan memerlukan proses yang panjang.
Jika sangat terpaksa harus pindah universitas, maka mekanismenya
adalah sebagai berikut:
a) Karyasiswa BPP-LN yang bersangkutan harus melaporkan
rencana kepindahan dan alasan kepindahan yang kuat, disertai
dengan lampiran dokumen-dokumen penunjangnya, kepada
pemimpin perguruan tinggi asal, dan telah mendapatkan
perguruan tinggi baru yang bersedia menerima tanpa syarat
(unconditional) sesuai waktu beasiswa yang tersisa;
b) Jika pemimpin perguruan tinggi asal setuju dengan keinginan dari
karyasiswa tersebut, dan berpendapat bahwa yang bersangkutan
dapat menyelesaikan studinya tepat waktu, serta akan
menanggung kekurangan dana yang ditimbulkan (baik karena
12

perbedaan biaya studi maupun karena waktu yang diperlukan


menjadi lebih lama dari yang diberikan oleh BPP-LN, yang
dikuatkan dengan surat pernyataan bermaterai), maka pemimpin
perguruan tinggi/institusi asal bersurat ke Direktur Diktendik
untuk mendapatkan persetujuan dari Ditjen Dikti selaku
penyandang dana beasiswa;
c) Bagi perguruan tinggi swasta, surat persetujuan tersebut
dikeluarkan oleh Koordinator Kopertis Wilayah. Dengan demikian
Kopertis Wilayah, dapat mengantisipasi sedini mungkin hal-hal
yang terkait dengan perpindahan karyasiswa BPP-LN tersebut;
d) Direktorat Diktendik kemudian akan memutuskan apakah
permohonan tersebut dapat disetujui atau ditolak, setelah
mempertimbangkan dengan seksama kondisi - kondisi dari
karyasiswa;
e) Setelah mendapat persetujuan dari Ditjen Dikti, barulah
karyasiswa BPP-LN terkait dapat diperbolehkan untuk melakukan
pindah perguruan tinggi dan telah secara resmi mengundurkan
diri dari perguruan tinggi yang ditinggalkan.

PERPANJANGAN
BPP-LN dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun atau 2 (dua)
semester, dan harus diajukan setiap semester dan minimal 6 (enam)
bulan sebelum masa beasiswa berakhir. Permohonan pengajuan
perpanjangan beasiswa tersebut kemudian akan dievaluasi oleh tim
BPP-LN perpanjangan Ditjen Dikti.
A. Syarat Umum
Syarat pengajuan perpanjangan adalah:
a) Pelamar adalah penerima beasiswa DIKTI untuk program S3;
b) Pelamar berada di semester ke-enam dari studi S3-nya;
c) Pelamar masih terdaftar sebagai mahasiswa penuh-waktu dan
aktif di perguruan tinggi tempat studi S3-nya;
d) Mempunyai rekam jejak kemajuan studi yang baik, yang
dikukuhkan oleh surat keterangan dari promotor utama atau
supervisor;
13

e) Telah mengirimkan laporan kemajuan studi setiap semester


kepada PT asal di Indonesia dan DIKTI secara teratur. Laporan
kemajuan studi tersebut harus diketahui dan disetujui oleh
promotor utama atau supervisor;
f) Mempunyai rencana kerja akademik yang rinci, dan jadwal waktu
yang diperlukan hingga selesai studi. Rencana kerja ini harus
diketahui dan disetujui oleh promotor utama atau supervisor;
g) Mendapat rekomendasi dari promotor utama secara tertulis yang
berisi alasan mengapa pelamar memerlukan perpanjangan,
berapa lama perpanjangan dibutuhkan (dalam skala waktu
bulan), serta jaminan tentang waktu penyelesaian studi dari
pelamar;
h) Memperoleh izin dari pimpinan perguruan tinggi asal di Indonesia
untuk memperpanjang studi, dan bagi dosen dari Perguruan
Tinggi Swasta ditambah dengan izin dari pimpinan Kopertis
Wilayah.
Seluruh dokumen diunggah di laman http://studi.dikti.go.id
menggunakan akun masing - masing dan hardcopy disampaikan ke:
Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Gedung D lt. 5 Kompleks Kemdikbud
Jln. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan,
Jakarta Pusat 10270
Perpanjangan beasiswa Dikti tidak dapat
karyasiswa dengan kondisi sebagai berikut:

diberikan

kepada

a) Mengalami penurunan strata studi (down-grade);


b) Kemajuan studi tidak memuaskan; dan
c) Pindah universitas dan negara tempat belajar tanpa persetujuan
tertulis dari Ditjen Dikti.
B. Syarat Khusus
Pada tahun anggaran 2015, perpanjangan BPP-LN hanya dapat
diajukan oleh karyasiswa angkatan 2011 dan 2012, dimana:
14

a) Perpanjangan beasiswa untuk angkatan 2011 ditentukan oleh


kemajuan studi pada semester sebelumnya dan diberikan
maksimal untuk 1 (satu) semester dalam bentuk tunjangan untuk
tuition fee, biaya hidup dan asuransi kesehatan;
b) Beasiswa untuk karyasiswa angkatan 2012 bisa diperpanjang
hingga maksimal 12 bulan (dua semester), tetapi diajukan dan
dievaluasi setiap semester. Perpanjangan untuk semester
berikutnya ditentukan oleh kemajuan studi pada semester
sebelumnya. Jika pernah mendapat perpanjangan studi dari Ditjen
Dikti sebelumnya, pelamar hanya bisa memperoleh perpanjangan
beasiswa maksimal 6 (enam) bulan saja.

MEKANISME EVALUASI DAN PELAPORAN


Kegiatan evaluasi merupakan komponen dari pengelolaan suatu
program yang penting untuk mengetahui kemajuan dan kendala yang
terjadi dalam implementasi program. Tujuan dari kegiatan evaluasi
kegiatan pengelolaan dan penyaluran BPP-LN adalah: (a) untuk
mengetahui kemajuan studi dari para karyasiswa BPP-LN; (b) untuk
mengetahui secara langsung permasalahan dan kesulitan yang
dihadapi para karyasiswa BPP-LN, serta memberikan jalan keluar
sejauh memungkinkan; (c) untuk memperbaiki sistem pengelolaan
BPP-LN di tahun berikutnya, agar implementasinya menjadi
berlangsung dengan lebih baik; dan (d) untuk memperbaiki data dasar
tentang status dan perkembangan studi karyasiswa BPP-LN, yang
akan digunakan untuk proses evaluasi dan perbaikan pengelolaan
serta penyaluran BPP-LN.
A. Mekanisme Evaluasi
Mekanisme evaluasi BPP-LN adalah sebagai berikut:
a) Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah melakukan
evaluasi secara berkala tentang perkembangan studi dari para
karyasiswa.
b) Evaluasi yang dilakukan meliputi aspek - aspek sebagai berikut.
15

Aspek administrasi, seperti: perubahan tempat dan jenjang


studi.
Aspek finansial, seperti: bukti pembayaran tuition dan
admission fees serta asuransi kesehatan.
Aspek akademik, seperti: tahapan dan kemajuan studi yang
ditunjukkan lewat laporan kemajuan studi yang diketahui
oleh dosen pembimbing.

B. Mekanisme Pelaporan
Mekanisme pelaporan BPP-LN adalah sebagai berikut:
a) Karyasiswa BPP-LN wajib melaporkan kemajuan studi per
semester, menyampaikan bukti pembayaran tuition fee dan
asuransi kesehatan.
b) Pelaporan dokumen yang tidak lengkap dan tidak tepat waktu
dapat memengaruhi pencairan BPP-LN periode berjalan.

PROSEDUR KEPULANGAN
Karyasiswa dapat mengajukan permohonan kepulangan dari negara
tempat studi ke Indonesia paling lambat 1 (satu) bulan setelah
dinyatakan selesai studi.
Pemesanan tiket pesawat kepulangan dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu memesan melalui pengelola beasiswa Ditjen Dikti atau
membeli sendiri, dengan ketentuan tiket yang dipesan adalah kelas
ekonomi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Permenkeu tentang
Standar Biaya Masukan untuk tahun anggaran berkenaan).
Permohonan kepulangan harus disampaikan ke Ditjen Dikti paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum kepulangan ke Indonesia melalui
email ke blndikti@dikti.go.id dengan disertai dokumen berikut:
a) Formulir Permohonan Tiket Kepulangan (bagi yang memesan
melalui Dikti);
b) Biodata karyasiswa;
c) Fotokopi paspor lengkap (semua halaman);
d) Fotokopi visa;
16

e) SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) kepulangan yang sudah


disahkan (pada sudut kanan atas) oleh pejabat kantor perwakilan
resmi pemerintah RI di kota terdekat di negara tempat studi;
f) Fotokopi ijasah atau surat tanda lulus yang didapat;
g) Surat pernyataan sudah selesai studi;
h) Fotokopi tiket kepulangan yang telah dipesan (bagi yang membeli
tiket sendiri); dan
i) Fotokopi rekening bank dalam negeri untuk transfer
reimbursement (bagi yang membeli tiket sendiri).
Bagi yang memesan tiket kepulangan sendiri, Ditjen Dikti hanya
membayar kembali tiket kelas ekonomi untuk penerbangan langsung
atau dengan transit (bukan stop-over) dari tempat belajar ke Jakarta,
serta tiket domestik dari Jakarta ke kota asal karyasiswa (PT asal),
dengan catatan tiket domestik harus terpisah dari tiket internasional.
Setelah tiba di Indonesia, setiap karyasiswa harus melaporkan
kepulangan dan wajib menyerahkan boarding pass (asli), tiket
kepulangan internasional (asli), dan SPPD (asli) ke:
Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Gedung D Lt. 5 Kompleks Kemdikbud
Jln. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan,
Jakarta Pusat

Pada saat lapor kepulangan, karyasiswa yang melakukan pemesanan


tiket melalui pengelola beasiswa Ditjen Dikti juga akan mendapat tiket
kepulangan domestik dari Jakarta ke kota asal (kota PT asal dari
karyasiswa).
Ditjen Dikti hanya akan memproses permohonan kepulangan yang
dikirim melalui email dan melampirkan dokumen lengkap, serta
hanya atas nama karyasiswa yang bersangkutan (tidak untuk keluarga
yang menyertai karyasiswa). Biaya atas kelebihan/tambahan bagasi
menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. Tidak ada penggantian
(reimbursement) tiket kepulangan yang dibeli secara pribadi setelah
lewat tahun anggaran yang berkenaan.
17

KETAATAN AZAS
Peraturan dan ketentuan terkait dengan BPP-LN Ditjen Dikti mengacu
pada dasar hukum sebagai berikut:
a) Keputusan Menteri Pertama No. 224/MP/1961
b) Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009
c) Permendikbud Nomor 17 Tahun 2011
Karyasiswa wajib menjalankan semua ketentuan yang ditetapkan
pada peraturan tersebut di atas.
Ketidaktaatan dan pemanfaatan dana beasiswa yang tidak disalurkan
sesuai peruntukan akan berakibat pada hilangnya hak karyasiswa
sebagai penerima beasiswa dan sanksi finansial berupa pengembalian
dana yang telah disalurkan ditambah denda 100%.

SANKSI
Jika karena suatu hal, karyasiswa BPP-LN tidak dapat menyelesaikan
studinya karena kelalaian seperti tercantum pada Bab III KepMen
Pertama No. 224/MP/1961, dan Permendiknas No. 48 tahun 2009,
maka karyasiswa BPP-LN tersebut HARUS mengembalikan seluruh
biaya studi yang telah diterimanya ditambah dengan denda 100%.
Kelalaian yang dimaksud meliputi:
a) Karyasiswa di kemudian hari terbukti tidak memenuhi syarat
mendapatkan BPP-LN;
b) Karyasiswa membatalkan keberangkatan atau tidak berangkat ke
negara tujuan studi sesuai jadwal yang telah ditentukan;
c) Karyasiswa tidak melaporkan perkembangan studinya atau tidak
mendapat hasil yang sewajarnya dalam waktu yang ditetapkan;
d) Karyasiswa mengundurkan diri di rentang waktu studi;
e) Karyasiswa dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat,
serta diberhentikan dari jabatannya atau berhenti dari jabatannya
atas permintaan sendiri;
f) Karyasiswa tidak kembali ke perguruan tinggi asalnya atau tidak
melaksanakan ikatan dinas sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan;
18

g) Karyasiswa menerima beasiswa lain selain beasiswa Ditjen Dikti


pada waktu bersamaan.
Jika dana yang harus dikembalikan masih terutang, maka dana
terutang tersebut dikenai bunga sebesar 6% setahun selama
pelunasan belum selesai. Dasar hukum yang mendasari ketentuan di
atas adalah Peraturan Presiden RI No.12/1961, dan peraturan
pelaksanaannya, yaitu Keputusan Menteri Pertama No. 224/MP/1961.

19

Anda mungkin juga menyukai