Anda di halaman 1dari 5

1.

Penangkal petir Neoflash


Cara kerjanya :
Ketika awan bermuatan listrik melintas diatas sebuah banguna yang
terpasang penangkal petir Neoflash, makan elektroda penerima
pada bagian samping penangkal petir neoflash ini mengumpulkan
dan menyinpam energi listrik awan pada unit kapasitornya. Setelah
energi ini cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda
potensialnya pada bagian ion generator. Pelepasan muatan listri
pada unit ion generator di picu oleh sambaran, yakni ketika lidah
api menyambar permukaan bumi maka semua muatan listrik di
bagian ion genertor dilepaskan keudara melalui Central Pick Up agar
menimbulkan lidah api penuntun keatas (streamer leader untuk
menyambut sambaran petir yang terjadi kemuadian menuntunnya
masuk kedalam satu titik sambar yang terdapat unit neoflash ini.
Kerja Simultan
Pada unit Penangkal Petir NeoFLASH secara simultan bekerja
bergantian dari masing-masing unit penerima induksi , jumlahnya
tergantung dari tipe dan modelnya. Bekerjanya secara bergantian
dimana bila salah satu bagiang unit melepaskan muatan ke udara /
streamer maka ada bagian yang dalam proses pengisian muatan
awan.
Tentu akurasi dan kemampuan Penangkal Petir NeoFlash masih
tergantung
dari
2
hal
pendukung
instalasi,
yaitu:
1
.
Kabel
Penghantar
harus
minimal
50
mm
2. Grounding maksimal 5 Ohm
2. Penangkal Petir Kovensional / Faraday / Frangklin
Kedua ilmuan diatas Faraday dan Frangklin mengketengahkan
system yang hampir sama , yakni: system penyalur arus listrik
yang menghubungkan antara bagian atas bangunan dan grounding
. Sedangkan system perlindunga yang dihasilkan ujung penerima /
Splitzer adalah sama pada rentang 30 ~ 45 .
Perbedaannya adalah system yang dikembangkan oleh Faraday
bahwa Kabel penghantar terletak pada sisi luar bangunan dengan
pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi sebagai
penerima sambaran, Berupa sangkar elektris atau biasa disebut
sangkar Faraday.

3. Penangkal Petir RadioAktif


Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir , dan
dihasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik
di awan yang dihasilkan oleh proses ionisasi , maka penggagalan
proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai Zat berradiasi misl.
Radiun 226 dan Ameresium 241 , karena 2 bahan ini mampu
menghamburkan ion radiasinya yang bisa menetralkan muatan
listrik awan.
Sedang manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan menambah
muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana awan yang
bermuatan besar yang tidak mampu di netralkan zat radiasi
kemuadian menyambar maka akan condong mengenai penangkal
petir ini.
Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya ,
berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan
mengurangi pemakaian zat beradiasi dimasyarakat.
4. Penangkal Petir Elektrostatic
Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian
system penangkal petir Radioaktif , yakni: menambah muatan pada
ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk
disambar .
Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi
yang dipakai. Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik
dihasilkan dari proses hamburan zat berradiasi sedangkan pada
penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari Listrik
Awan yang menginduksi permukaan bumi.
1. Penangkal petir Neoflash
Cara kerjanya :
Ketika awan bermuatan listrik melintas diatas sebuah banguna yang
terpasang penangkal petir Neoflash, makan elektroda penerima
pada bagian samping penangkal petir neoflash ini mengumpulkan
dan menyinpam energi listrik awan pada unit kapasitornya. Setelah
energi ini cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda
potensialnya pada bagian ion generator. Pelepasan muatan listri
pada unit ion generator di picu oleh sambaran, yakni ketika lidah
api menyambar permukaan bumi maka semua muatan listrik di

bagian ion genertor dilepaskan keudara melalui Central Pick Up agar


menimbulkan lidah api penuntun keatas (streamer leader untuk
menyambut sambaran petir yang terjadi kemuadian menuntunnya
masuk kedalam satu titik sambar yang terdapat unit neoflash ini.
Kerja Simultan
Pada unit Penangkal Petir NeoFLASH secara simultan bekerja
bergantian dari masing-masing unit penerima induksi , jumlahnya
tergantung dari tipe dan modelnya. Bekerjanya secara bergantian
dimana bila salah satu bagiang unit melepaskan muatan ke udara /
streamer maka ada bagian yang dalam proses pengisian muatan
awan.
Tentu akurasi dan kemampuan Penangkal Petir NeoFlash masih
tergantung
dari
2
hal
pendukung
instalasi,
yaitu:
1
.
Kabel
Penghantar
harus
minimal
50
mm
2. Grounding maksimal 5 Ohm
2. Penangkal Petir Kovensional / Faraday / Frangklin
Kedua ilmuan diatas Faraday dan Frangklin mengketengahkan
system yang hampir sama , yakni: system penyalur arus listrik
yang menghubungkan antara bagian atas bangunan dan grounding
. Sedangkan system perlindunga yang dihasilkan ujung penerima /
Splitzer adalah sama pada rentang 30 ~ 45 .
Perbedaannya adalah system yang dikembangkan oleh Faraday
bahwa Kabel penghantar terletak pada sisi luar bangunan dengan
pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi sebagai
penerima sambaran, Berupa sangkar elektris atau biasa disebut
sangkar Faraday.
3. Penangkal Petir RadioAktif
Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir , dan
dihasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik
di awan yang dihasilkan oleh proses ionisasi , maka penggagalan
proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai Zat berradiasi misl.
Radiun 226 dan Ameresium 241 , karena 2 bahan ini mampu
menghamburkan ion radiasinya yang bisa menetralkan muatan
listrik awan.
Sedang manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan menambah
muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana awan yang

bermuatan besar yang tidak mampu di netralkan zat radiasi


kemuadian menyambar maka akan condong mengenai penangkal
petir ini.
Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya ,
berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan
mengurangi pemakaian zat beradiasi dimasyarakat.
4. Penangkal Petir Elektrostatic
Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian
system penangkal petir Radioaktif , yakni: menambah muatan pada
ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk
disambar .
Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi
yang dipakai. Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik
dihasilkan dari proses hamburan zat berradiasi sedangkan pada
penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari Listrik
Awan yang menginduksi permukaan bumi.
Muatan-muatan pada konduktor pertama mempunyai energi potensial. Energi potensial ini berkurang
karena diberikan ke konduktor kedua yang tidak bermuatan. Konduktor
pertama dikatakan sebagai konduktor yang mempunyai potensial atau tegangan lebih
tinggi dibandingkan dengan konduktor kedua. Ketika kedua konduktor dihubungkan,
muatan-muatan positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan muatan-muatan negatif
mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi dan mengubah masing-masing potensialnya. Muatan
akan terus mengalir sampai potensial kedua konduktor
sama.
Awan-awan yang bermuatan negatif mempunyai potensial yang rendah. Sebagian
muatan ini akan berpindah melalui udara yang mempunyai ion-ion positif. Oleh karena
konduktor terdekat yang ditemui muatan ini adalah benda-benda yang tinggi (dekat dengan awan),
muatan-muatan negatif ini akan berpindah ke batang anti petir yang
dipasang di atap gedung atau rumah. Muatan-muatan negatif dari awan ini mengalir
melalui kabel menuju ke plat logam yang terkubur dalam tanah. Hal ini terjadi karena
plat logam yang terkubur tidak mempunyai potensial. Dari plat logam ini muatan-muatan
tersebut akan mengalir ke tanah sehingga plat logam tersebut akan segera tidak bermuatan kembali dan
segera siap menerima elektron dari awan.
Batang anti petir ini sangat besar manfaatnya. Potensial atau tegangan dari awan ini
sangat besar. Bayangkan jika aliran muatan ini mengenai manusia secara langsung,
akibatnya akan membahayakan. Di daerah yang luas dan rata, misalnya sawah,
merupakan daerah yang rawan bagi manusia karena jika ada orang yang berada di
tengah-tengah sawah tersebut sementara tidak ada konduktor lain yang lebih konduktif,
tentu petir akan membahayakan orang tersebut.

Walau term penangkal petir masih diperdebatkan kebenaran pemakaiannya dalam


tatanan bahasa, saya mencoba menjelaskan cara kerjanya sehingga memang akan
tampak, bahwa pemakaian kata menangkap menjadi tidak tepat.
Sambaran petir merupakan reaksi listrik negatif yang sedang mencari pasangannya
yaitu aliran listrik positif. Awan mendung mengandung muatan negatif, sedangkan
bumi membawa muatan positif. Atas dasar hukum fisika tentang kelistrikan, bahwa
akan terjadi gaya tarik menarik antara kedua muatan tersebut. Agar sambaran petir
ketika ingin mencium bumi tidak mengenai bangunan rumah, maka ditangkal terlebih
dahulu oleh alat yang dikenal dengan penangkal petir.
Cara kerjanya demikian : Batang besi pada ujung penangkal menarik unsur positif dari
dalam bumi. Ya karena batang itu memang terhubung dengan konduktor yang
mengarah ke tanah. Maka aliran listrik positif sudah siap diujung besi. Ketika aliran
negatif berada di posisi yang terdekat dengan penangkal, maka terjadi loncatan listrik
yang kemudian dilarikan ke dalam bumi sehingga bersifat netral.
Dari cara kerja demikian sudah nampak, bahwa petir itu bukan ditangkal, tapi
ditangkap lalu dinetralisir. Jadi rasanya memang kurang tepat jika kemudian disebut
penangkal atauanti petir.

Anda mungkin juga menyukai