Revisi Bu Sriutami
Revisi Bu Sriutami
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
1.3
Tujuan Masalah
1.
2.
3.
4.
karbohidrat yang kompleks seperti yang terdapat pada sereal. Kolostrum terutama kaya
akan amilase mamaria. Perkembangan aktifitas laktase berlangsung relatif lambat dan
mencapai tingkat adekuat pada usia gestasi 36 minggu, namun banyak bayi prematur
dapat mencerna laktosa dengan memuaskan karena laktosa yang diserap dapat dicerna
oleh bakteri kolon menjadi asam lemak rantai pendek, yang kemudian dapat diserap
sehingga energi dapat diselamatkan. Selain itu BBL juga mengalami defisiensi lipase
pankreas. Lemak yang ada di dalam Asi lebih bisa dicerna dan lebih sesuai untuk bayi
dari pada lemak yang terdapat pada susu formula ( Gorrie, et al., 1998).
Usus bayi baru lahir relative tidak matur.Sistem otot yang menyusun organ tersebut
lebih tipis dan kurang efisien dibandingkan pada orang dewasa sehingga gelombang
peristaltic tidak dapat diprediksikan.Lipatan dan vili dinding usus belum erkembang
sempurna. Sel epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak berganti dengan
cepat sehingga meningkatkan absorbs yang paling efektif. Awal pemberian makan oral
menstimulasi lapisan usus agar matur dengan meningkatkan pergantian sel yang cepat
dan produk enzimmikrovilus, seperti amylase, tripsin, dan lipase pancreas.Dukungan
bidan untuk pemberian makan segera pada bayi baru lahir membantu maturasi
kemampuan usus halus ini.
C. Adaptasi fisiologis sistem pencernaan neonatal
Bayi Baru Lahir (BBL, newborns) harus memulai untuk memasukkan, mencerna dan
mengabsrobsi makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta telah melakukan fungsi ini
(Gorrie, et al., 1998).
a. Intrauteri
Janin mulai menunjukkan aktifitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu.
Gerakan menghisap aktif tampak pada 26-28 minggu.Cairan empedu mulai diproduksi
sejak akhir trimester pertama, diikuti denga seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya.
Proses pencernaan belum terjadi secara aktif (inaktif). Kebutukan janin akan nutrisi
tidak dipenuhi dengan sistem pencernaannya tetapi diperoleh dari plasenta. Refleks
makan pada janin didalam kandungan sudah mulai terlihat dari kegiatan menelan
amnion dan menghisap. Mekonium, isi yang utama terutama pada saluran pencernaan
janin, tampak mulai usia 16 minngu, mekonium tidak dikeluarkan selama janin berada
didalam uterus (tidak terjadi proses defekasi) hanya urin mekonium karena peristaltik
belum aktif kecuali pada fetal distres. Pada janin yang mengalami fetal distres, terjadi
penekanan pada abdomen dan spingter anal mengalami relaksasi sehingga mekonium
yang tersimpan dalam usus keluar dan bercampur air ketuban. Enzim-enzim penting
untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak sederhana ada pada minggu ke-36-38
usia gestasi sudah mulai dibentuk untuk mempersiapkan kelahiran (kehidupan janin
ekstrauterin). Oksigenasi janin utama tetap berasal dari sirkulasi maternal-fetal melalui
plasenta dan tali pusat.
b. Ekstrauterine
Neonatus aterm mampu mencerna dan menyerap susu dari lahir. Faktor
pertumbuhan spesifik-spesies di air susu penting untuk mendorong perkembangan
pencernaan pasca natal. Usus neonatus memiliki kapasitas pencernaan dan penyerapan
yang imatur tetapi terdapat sejumlah mekanisme kompensasi, terutama untuk bayi
yang medapat air susu ibu (Lebenthal & Leung, 1988).Spingter cardiac antara
esophagus dan lambung pada neonatus masih immature (Olds, et al., 1980),
mengalami relaksasi sehingga dapat menyebabkan regurgitasi makanan segera setelah
diberikan (Gorrie, et al., 1998).Regurgitasi juga dapat terjadi karena kontrol persarafan
pada lambung belum sempurna (Olds, et al., 1980).
Saat lahir kapasitas lambung BBL sekitar 6 ml/kg BB, atau rata-rata sekitar 50-60
cc, tetapi segera bertambah sampai sekitar 90 ml selama beberapa hari pertama
kehidupan. Lambung akan kosong dalam 3 jam (Olds, et al., 1980) untuk pemasukan
makanan dan kosong sempurna dalam 2 sampai 4 jam. (Gorrie, et al., 1998).
BBL mempunyai usus yang lebih panjang dalam ukurannya terhadap besar bayi
dan jika dibandingkan dengan orang dewasa.Keadaan ini menyebabkan area
permukaan untuk absorbsi lebih luas (Gorrie, et al., 1998).
Bising usus pada keadaan normal dapat didengar pada 4 kuadran abdomen dalam
jam pertama setelah lahir akibat bayi menelan udara saat menangis dan system saraf
simpatis merangsang peristaltic (Simpson & Creehan, 2001).
Saat lahir saluran cerna steril.Sekali bayi terpapar dengan lingkungan luar dan
cairan mulai masuk, bakteri masuk ke saluran cerna. Flora normal usus akan terbentuk
dalam beberapa hari pertama kehidupan (Gorrie, et al., 1998) sehingga meskipun
saluran cerna steril saat lahir, pada kebanyakan bayi bakteri dapat dikultur dalam 5 jam
setelah lahir. Bakteri ini penting untuk pencernaan dan untuk sintesa vitamin K (Olds,
et al., 1980).
c. Refleks Makan
Sejak lahir, seorang bayi normal dapat menghisap dari puting payudara,
menyalurkan air susu ke bagian belakang mulut dan menelannya selama 5-10 menit
sambil bernafas normal. Terdapat program reflek dan perilaku bawaan, yang menjadi
semakin jelas dalam sekitar satu jam setelah persalinan, termasuk kemampuan
bergerak dari perut ibu ke payudara, aktifitas tangan terkoordinasi, gerakan mencari
puting payudara, melekat kepayudara, dan makan secara rakus sebelum bayi tidur.
Sentuhan pada langit-langit memicu reflek menghisap. Neonatus memperlihatkan
kerja rahang ritmik, yang memicu tekanan negatif dan kerja peristaltik lidah dan
rahang memeras air susu dari payudara dan memindahkannya kekerongkongan yang
kemudian memicu reflek menelan. Pada neonatus normal, refleks menyusu ini kuat
saat lahir dan sudah tampak pada bayi premature sejak usia sekitar 32 minggu (sekitar
1200g). Bayi yang sangat prematur dan mereka yang beresiko sakit atau berat lahirnya
sangat rendah memperlihatkan penurunan yang mencolok atau tidak adanya refleks.
Bayi lain yang mengalami masalah makan misalnya mereka mengidap gangguan fisik
misalnya bibir atau langit-langit sumbing dan mereka yang terkena sedasi atau
analgesia obstetrik atau stres berat saat persalinan.
Reflek menghisap dan menelan dibantu oleh konfigurasi morfologis mulut
neonatus
yang
khusus,
langit-langit
lunaknya
secara
proporsional
lebih
rontok
Cairan/enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna,mulai dari saliva
Feses mekonium pertama biasanya keluar dalam 24 jam pertama setelah lahir. Jika
tidak keluar dalam 36-48 jam, bayi harus diperiksa patensi anus, bising usus dan
distensi abdomen dan dicurigai kemungkinan obstruksi (Gorrie, et al., 1998 &
Simpson & Creehan, 2001).
Tipe kedua feses yang dikeluarkan oleh bayi disebut feses transisional, bewarna
coklat kehijauan dan konsistensinya lebih lepas dari pada feses mekonium. Feses ini
merupakan kombinasi dari mekonium dan feses susu. Keadaan feses selanjutnya
sesuai tipe makanan yang didapat oleh bayi (Gorrie, et a., 1980).
Kolon pada bayi baru lahir kurang efisien menyimpan cairan dari pada kolon
orang dewasa sehingga bayi baru lahir cenderung mengalami komplikasi kehilangan
cairan.Kondisi ini membuat penyakit diare kemungkinan besar menjadi serius pada
bayi muda.
Tabel berikut menjelaskan karaktertisik penting sistem pencernaan sebelum dan
setelah lahir.
Intrauteri
Relatif Inaktif
Ekstrauteri
Aktif
melalui
organ melalui
organ
gastrointestinal)
gastrointestinal)
Sudah ada, bayi Menelan Ada dan semakin baik,
cairan
amnion
memperlihatkan
Refleks
peristaltik
menghisap
susu formula
dan Pada bagian bawah abdomen Pada bagian bawah abdomen
Defekasi
tidak
aktif,
sudak
48
jam
pertama
mekonium)
usus
D. Perbedaan Antara Sistem Organ pada Gastrointestinal Bayi dan Orang Dewasa
Sistem Pencernaan
Pada saat lahir, tidak semua komponen sistem saluran cerna telah
mencapaikematangannya. Kelanjutan pematangan sistem pencernaan akan tampak
oleh adanya perubahan pola fungsi selama masa pertumbuhan anak. Esofagus
merupakan saluranyang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga
mulut ke lambung.Sepertiga atas esofagus merupakan otot serat lintang yang
berhubungan dengan otot-otot faring, sedangkan 2/3 bagian bawah adalah otot
polos.Esofagus menyempit pada 3tempat, yaitu setinggi tulang rawan krikoid yang
merupakan sfingter, rongga dada bagian tengah akibat penekanan oleh arkus aorta
dan bronkus utama kiri (tidak bersifatsfingter), dan pada hiatus esofagus diafragma
(otot polos bagian ini bersifat sfingter).Pembuluh vena esofagus bagian bawah
berhubungan langsung dengan sirkulasi vena porta.Di sebelah dorsal kanan
esofagus
terdapat
duktus
torasikus.lambung
merupakan bagian
sistem
apendik berasal dari bagian apek kiri.Selama masa anak-anak dindinglateral sekum
membesar, sehingga apendiks terletak pada bagian posterior dindingmedial.
Mukosa apendiks kaya akan jaringan limfoid pada masa anak-anak dan
akan berkurang setelah dewasa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa system pencernaan bayi belum berjalan dengan sempurna.Namun reflek
menghisap bayi sangat kuat sekali sampai dia berumur 4-6 bulan reflek itu
menghilang.Bayi sudah dapat menghisap dan menelan.Bayi belum bisa mendapatkan
karbohidrat karena system pencernaannya belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Perry dan Potter. 2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Destrikasari,
Charisma.
2012.
Adaptasi
Sistem
Pencernaan
Neonatus
(http://coretanrisma.blogspot.com/2012/05/sistem-pencernaan-saat-lahir-bayibaru.html)