Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM

PENDAMPINGAN KELUARGA
PERIODE X
TAHUN 2015

DESA

: PENGOTAN

KECAMATAN

: BANGLI

KABUPATEN

: BANGLI

PROVINSI

: BALI

NAMA MAHASISWA

: I MADE AGUS SAPUTRA

FAKULTAS/PS

: EKONOMI DAN BISNIS/EKONOMI PEMBANGUNAN

NIM

: 1206105099

PUSAT PENGELOLAAN KKN


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE X


TAHUN 2015

DESA / KELURAHAN

: PENGOTAN

KECAMATAN

: BANGLI

KABUPATEN/ KOTA

: BANGLI

NAMA MAHASISWA

: I MADE AGUS SAPUTRA

FAK/PS

: EKONOMI DAN BISNIS/EKONOMI PEMBANGUNAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEPADA MASYARAKAT ( LPPM )
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang kami kerjakan , maka saya :
Nama Mahasiswa

: I Made Agus Saputra

NIM

: 1206105099

Tanda tangan

Telah menyelesaikan laporan kegiatan selama di lokasi KKN PPM

Pengotan ,

Maret 2015

Mengetahui,

DPL Desa pengotan

KK Dampingan

Dr. Ida Ayu Dewi Wiryanthini,M. Biomed

Wayan Seleg

NIP : 198103222006042002

Kepala Desa Pengotan

I Wayan Suardana

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN
PPM di Desa Pengotan tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan Laporan
Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM KK Dampingan ini yakni memberi pemahaman kepada
pembaca tentang arti penting dari kajian mengenai keseharian KK Dampingan dari
mahasiswa yang bersangkutan sehingga mampu menemukan permasalahan dari KK
Dampingan serta menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, antara lain:
1. Dr. Ida Ayu Dewi Wiryanthini,M. Biomed selaku dosen pembimbing lapangan
karena dengan rendah hati telah memberikan dukungan, pengarahan dan
pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan
sebaik mungkin.
2. Bapak I Wayan Suardana selaku Kepala Desa Pengotan yang membantu penulis
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program
di KK Dampingan.
3. Bapak Wayan Seleg selaku kepala Keluarga KK Dampingan yang telah
bekerjasama dengan baik, sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.
4. Teman-teman Mahasiswa KKN PPM Unud Periode X di Desa Pengotan yang
memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi
penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca
karena keterbatasan dan kurangnya referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan
sekaligus mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan pada
penulisan yang lain kedepannya. Harapan penulis, semoga laporan ini memenuhi kriteria
sebagai salah satu syarat penilaian dalam kesuksesan pelaksanaan KKN PPM di Desa
Pengotan dan semoga berguna bagi semua pihak untuk menambah wawasan setelah
program pokok non-tema KK dampingan ini didiskusikan. Atas perhatiannya,penulis
ucapkan terima kasih.
Desa Pengotan,Maret 2015
Penulis

BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)


merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian
kepada masyarakat. Salah satu program inti dan menjadi ciri khas dari Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) adalah
pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera.
Program ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera
tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan
yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya. Disini mahasiswa berperan sebagai
anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar
dari masalah yang dihadapi. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang
termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera / keluarga
yang kurang mampu, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan
kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik.
Dan tentunya dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan
Bab ini menerangkan tentang profil identitas keluarga dampingan serta
perekonomian keluarga dampingan mengenai pendapatan dan pengeluaran keuangan dari
keluarga Wayan Seleg. Identitas keluarga dampingan merupakan perihal utama dalam
pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan
pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta
pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan khususnya untuk Dusun Delod Desa, Desa
Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli sebagai tempat penelitian mahasiswa
yang bersangkutan.

1.1

Profil Keluarga Dampingan


PPK merupakan program non- tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Setiap mahasiswa peserta KKN
PPM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah
Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra
sejahtera ( Pra Ks). Kegiatan KK Dampingan yang berlokasi di Desa Pengotan
dilaksanakan pada 8 dusun yang ada di desa Pengotan diantaranya : Dusun dinas
Padpadan, Besenga, Penyebeh, Dajan umah , Delod Umah, Sunting, Tiying desa,
Yoh.
Identitas dari keluarga Wayan Seleg sebagai objek keluarga dampingan adalah
seperti tabel 1.1.

Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak I Wayan Seleg

No

1.

2.

3.

Nama

I Wayan Seleg

Ni Nyoman
Lami

I Wayan Selamat

Status

Kawin

Kawin

Umur

40 tahun

37 tahun

18 tahun

Pendidikan

SD

4.

Ni Nengah Pagi

16 tahun

5.

Ni Nyoman Adik

13 tahun

Ayuni

Pekerjaan

Keterangan

Buruh,

I Wayan Seleg

pengerajin

merupakan suami

keranjang

dari Ni Nyoman

bambu
Pengerajin

Lami
Ni Nyoman Lami

keranjang

merupakan istri dari

bambu

I Wayan Seleg
Anak pertama dari

Buruh,

pasangan I Wayan

petani

Seleg dan Ni

Membantu

Nyoman Lami
Anak kedua dari

orang tua

pasangan I Wayan

menjalank

Seleg dan Ni

an usaha
Membantu

Nyoman Lami
Anak ketiga dari

orang tua

pasangan I Wayan

menjalank

Seleg dan Ni

an usaha

Nyoman Lami
Anak keempat dari

6.

Ni Ketut Wargi

10 tahun

SD

Pelajar

pasangan I Wayan
Seleg dan Ni
Nyoman Lami
Anak kelima dari

7.

I Wayan Rasih

7 tahun

pasangan I Wayan
Seleg dan Ni
Nyoman Lami

I Wayan Seleg merupakan salah satu Kepala Keluarga (KK) yang masuk dalam
kriteria keluarga Kurang Sejahtera (KS) atau keluarga kurang mampu. I Wayan Seleg
tinggal bersama istrinya yaitu Ni Nyoman Lami dan lima orang anaknya.
I Wayan Seleg bekerja sebagai buruh serabutan dan pengerajin keranjang bambu
dengan penghasilan sekitar Rp 500.000 Rp 1.000.000 perbulannya. Pekerjaan serabutan
tersebut seperti merawat sapi dan mengurus kebun orang lain
Ni Nyoman Lami (istri dari I Wayan Seleg) bekerja sebagai pengerajin keranjang
bambu setiap harinya. Pekerjaan tersebut dilakukan saat sang suami pergi bekerja ke
tempat orang lain untuk merawat sapi/babi dan mengurus kebun. Penghasilan yang
diperoleh oleh Ni Nyoman Lami setiap harinya sekitar Rp 50.000. Keranjang yang dibuat
setiap harinya akan diambil langsung ke rumah oleh pemasok untuk selanjutnya
dipasarkan.
Keluarga I Wayan Seleg tidak memiliki peliharaan seperti sapi maupun babi serta
tidak memiliki kebun sehingga hanya dapat memperoleh penghasilan dari membuat
keranjang bambu dan ngadas atau mengurus peliharaan (sapi/babi) dan kebun orang lain.
Tempat tinggal keluarga I Wayan Seleg berupa lingkungan rumah yang sederhana
dengan 2 buah bangunan yang terdiri dari 1 bangunan utama (ruang tidur), dapur dan
toilet. Toilet berupa bangunan dengan dinding batako dan atap dari asbes. Kondisi toilet
dapat dikatakan cukup layak namun perolehan air yang sulit untuk kebutuhan MCK
menjadi kekurangannya. Air untuk keperluan MCK dan memasak diperoleh dari bak
penapungan yang di buat untuk menampung air hujan atau dengan membeli air seharga
Rp. 165.000.

1.2

Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1

Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Wayan Seleg merupakan keluarga kurang mampu di dusun Delod

Desa, Desa Pengotan. Pendapatan dari keluarga I Wayan Seleg diperoleh dari pekerjaan
yang ditekuni oleh pasangan tersebut yaitu sebagai buruh serabutan dan pengerajin
keranjang bambu dengan penghasilan perharinya sekitar Rp 40.000 hingga Rp 50.000.
Penghasilan lain untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya diperoleh dari ngadas yaitu
merawat sapi/babi dan mengurus kebun orang lain.
1.2.2

Pengeluaran keluarga

A. Kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan sehari-hari dari keluarga I Wayan Seleg sama seperti keluarga-keluarga
biasa lainnya yaitu kebutuhan akan sembako yang dipenuhi dari penghasilan sebagai
buruh, pembuatan keranjang bambu dan ngadas. Pengeluaran untuk setiap harinya sekitar
Rp 30.000 untuk keperluan sembako.
B. Pengeluaran Bulanan
Pengeluaran bulanan yang harus ditanggung oleh I Wayan Seleg

yaitu untuk

pemenuhan kebutuhan listrik dan air bersih jika kekurangan air. Untuk keperluan listrik,
keluarga I Wayan Seleg membayar Rp 25.000 per bulannya. Untuk kebutuhan air, keluarga
I Wayan Seleg memperolehnya dari penampungan air hujan yang berada di tempat
tinggalnya atau membeli dengan harga Rp. 165.000/tangki.
C. Pendidikan
I Wayan Seleg memiliki 2 orang anak laki-laki yang bernama I Wayan Selamat dan
I Wayan Rasih, serta memiliki 3 orang anak perempuan yang bernama Ni Nengah Pagi, Ni
Nyoman Adik Ayuni, dan Ni Ketut Wargi. Dari kelima anak I Wayan Seleg hanya satu
orang yang bersekolah yaitu Ni Ketut Wargi. Saat ini Ni Ketut Wargi berada di kelas 2 SD.
Biaya pendidikan Ni Ketut Wargi telah ditanggung oleh pemerintah atau gratis.
D. Kesehatan
Keluarga I Wayan Seleg tidak memiliki masalah kesehatan yang serius seperti
penyakit khusus. Masalah penyakit yang biasa dialami oleh keluarga ini hanya berupa
penyakit ringan seperti demam, sakit kepala, dan flu.

E. Sosial
Pengeluaran keluarga I Wayan Seleg dari segi sosial yaitu berupa iuran banjar yang
tetap dibayar karena merupakan kewajiban.

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai
permasalahan yang sangat penting sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan
ditanggapi sehingga pada nantinya dapat dicarikan atau ditemukan solusi dan jalan
keluarnya.
2.1

Permasalahan Keluarga
Keluarga I Wayan Seleg merupakan salah satu kepala keluarga yang kurang

mampu di Dusun Delod Desa. Kondisi perekonomian keluarga ini dapat dikatakan kurang
karena penghasilan yang diperoleh setiap harinya dari pekerjaan sebagai buruh dan
pengerajin keranjang bambu hanya dapat memenuhi kebutuhan makan. Penghasilan
perhari yang tidak menentu menyebabkan keluarga I Wayan Seleg harus mencari sumber
lain dari pekerjaan ngadas (merawat kebun dan mengurus sapi/babi orang lain).
2.2

Masalah Prioritas
Masalah Prioritas yang benar-benar menjadi masalah utama bagi keluarga I Wayan

Seleg adalah masalah ekonomi dan pendidikan. Berdasarkan beberapa masalah tersebut,
pendamping mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga
dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga yang di dampingi. Masalah
yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah masalah ekonomi dalam keluarga
I Wayan Seleg.
2.2.1

Masalah Ekonomi
Keadaan ekonomi keluarga I Wayan Seleg yang kurang mengakibatkan

penghasilan yang diperoleh setiap harinya hanya dapat untuk memenuhi kebutuhan makan
dan listrik sehingga tidak dapat disisihkan untuk biaya pendidikan. Kondisi perekonomian
yang kurang juga disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan di Desa Pengotan dan
kurangnya motivasi kepada masyarakat setempat khususnya keluarga kurang mampu
untuk hidup lebih mapan dan sejahtera. Perekonomian yang kurang akan menyebabkan
turunnya minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga
tingkat perekonomian keluarga ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak-anak
mereka kedepannya.

BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Di sini dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan
dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan bersangkutan.
3.1

Program
Dengan pengidentifikasian dan memprioritaskan masalah maka munculah usaha

pemecahan-pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang


akan diberikan kepada keluarga untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut
terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatifalternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.
Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survey ke keluarga
dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan
mahasiswa kepada keluarga dampingan. Hal ini dilakukan selama beberapa hari pertama
ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahanpermasalahan yang dihadapi disana. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang
dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan
meminta izin ke keluarga terlebih dahulu.
Berbagai permasalahan ditemukan dari survey yang dilakukan. Namun, terdapat
satu masalah prioritas yang dapat diselesaikan oleh mahasiswa. Permasalahan tersebut
meliputi permasalahan ekonomi dari keluarga I Wayan Seleg. Adanya permasalahan
tersebut membuat mahasiswa mencoba membuat program untuk menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapi keluarga I Wayan Seleg. Penyelesaian masalah menurut
pendamping adalah sebagai berikut:
3.1.1

Penyelesaian Masalah Ekonomi


Alternatif solusi bagi masalah yang dihadapi oleh keluarga I Wayan Seleg
yaitu dengan memberikan motivasi mengenai pentingnya pendidikan bagi
kelangsungan

hidup

kedepannya.

Melanjutkan

pendidikan

sama

dengan

pengeluaran yang bertambah. Namun biaya untuk pendidikan tersebut dapat


diperoleh dari menyisihkan penghasilan perhari yang diperoleh oleh kedua

pasangan suami-istri dari keluarga I Wayan Seleg atau mengajukan permohonan


beasiswa bagi keluarga kurang mampu kepada sekolah bersangkutan.
Pemecahan masalah lainnya yaitu dengan memberikan peluang kerja
dengan memanfaatkan pekerjaan ngadas dari I Wayan Seleg dan Ni Nyoman Lami.
Peluang kerja tersebut yaitu dengan membuat makanan ringan dari kulit jeruk
seperti kerupuk kulit jeruk yang bahannya dapat diperoleh dari pekerjaan mengurus
kebun jeruk orang lain.
3.2

Jadwal Kegiatan (termasuk JKEM)


Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal yang dari awal

kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
bersangkutan di keluarga I Wayan Seleg. Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan
secara bertahap ditempat tinggal keluarga I Wayan Seleg. Waktu kunjugan ke rumah KK
dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada jam 15.00 sampai 19.00 WITA.
Adapun agenda kegiatan Keluarga Dampingan adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh kelompok KKN PPM periode X tahun 2015 di desa Pengotan
dimana untuk kunjungan keluarga dampingan minimal dua hari sekali dalam sebulan yang
setara 90jam kegiatan. Durasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1.
Tabel 3.1Tabel Durasi Kegiatan

KEGIATAN

HARI x JAM

JKEM

Survey ke KK dampingan

2x2

Identifikasi masalah yang dihadapi oleh


KK dampingan

4x6

24

Diskusi mengenai solusi atau


pemecahan masalah yang akan
dilakukan selama program
pendampingan keluarga berlangsung
dengan keluarga I Wayan Seleg

4x6

24

Pelaksanaan kegiatan atau melakukan


pemecahan masalah sesuai dengan
solusi yang telah diberikan

4x6

24

Membantu kegiatan di rumah keluarga I


Wayan Seleg

2x6

No.
1

Tanggal
Waktu
17/02/2015 17.00 - 17.30

Kegiatan
Diskusi dengan Kepala Dusun mengenai
program KK Dampingan dan meminta
daftar KK Dampingan
17.30 - 19.30
Berkunjung untuk melihat kondisi KK
Dampingan bersama
Pemberian bibit tanaman cabe, tomat,
1x3 dengan Bapak Kepala3
Dusun
sawi dan kubis kepada keluarga I
2
18/02/2015 09.00 - 11.00
Bertemu dengan KK Dampingan untuk
Wayan Seleg
pendekatan dan pengenalan
15.00
18.00I
Membantu KK 1x3
Dampingan dalam
Pemberian sembako kepada
keluarga
3
persiapan
membuat
keranjang
Wayan Seleg
3
20/02/2015 15.00 - 16.00
Membahas tentang masalah tempat tinggal
KK Dampingan
TOTAL JKEM
90
16.00 19.00
Membantu KK Dampingan mencari dan
memberi makanan ternak
4
21/02/2015 17.00 - 19.00
Berkunjung dan membahas tentang
masalah kesehatan yang dihadapi keluarga
Bapak I Wayan Seleg
5
23/03/2015 15.00 - 16.00
Membahas tentang masalah perekonomian
yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan
Seleg
16.00 -19.00
Membantu membuat keranjang
6
25/02/2015 16.00 - 16.30
Menganalisis kegiatan harian keluarga
Bapak I Wayan Seleg
16.30 - 20.00
Membantu Bapak I Wayan Seleg untuk
memberikan makanan pada hewan ternak
yang dipelihara.
7
26/02/2015 15.00 - 19.00
Mengenalkan dan mengajari mengenai
penetapan skala prioritas
8
28/03/2015 16.00 19.00
Membantu ibu Ni Nyoman Lami membuat
keranjang dan mencari bahan untuk
membuat keranjang
9
01/03/2015 15.00 18.00
Memberi pelajaran buat anak Bapak I
Wayan Seleg dan berbincang
10
03/03/2015 15.00 19.00
Mengenalkan dan mengajari tentang
pengelolahaan lahan kosong
11
04/03/2015 15.00 18.00
Mebantu Bapak I Wayan Seleg mencari
makanan ternak dan member makanan
ternak
12
05/03/2015 15.00 19.00
Mensosialisasikan mengenai pentingnya
menabung dan pekerjaan sampingan yang
dapat dilakukan
13
06/03/2015 16.00 19.00
Mensosialisasikan mengenai pentingnya
jaminan kesehatan dan pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat
14
07/03/2015 16.00 - 19.00
Mengambil foto dengan keluarga
dampingan, bercengkrama dan membantu
memberi makan sapi yang dimiliki Bapak I
Wayan Seleg
15
08/03/2015 15.00 - 18.00
Memberikan informasi mengenai cara
memasarkan produk hasil pertanian
memasarkan keranjang
16
09/03/2015 14.00 - 19.00
Membantu Ibu Ni Nengah Lami membuat
keranjang dan bermain bersama anakanaknya
17
10/03/2015 08.00 - 11.00
Memberikan bantuan untuk membersihkan
kandang ternak
15.00 - 19.00
Membantu Bapak I Wayan Seleg berkebun
dan membantu ibu Ni Nengah Lami
membuat keranjang

BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1

Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Keluarga

4.1.1

Waktu
Dalam pelaksanaan kegiatan program KK dampingan KKN PPM alokasi

waktunya dimulai tanggal 17 Februari 2015 hingga dengan tanggal 14 Maret 2015 .
Kunjungan dilakukan penulis lebih dari 15 kali, dimana setiap kunjungan mahasiswa
pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan atau kendala yang dihadapi
oleh keluarga I Wayan Seleg.
4.1.2

Lokasi
Lokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan rumah keluarga I

Wayan Seleg di dusun Delod Desa, Desa Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten
Bangli.
4.1.3

Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 15 kali namun

karena perlunya kajian lebih lanjut menjadi lebih dari 15 kali yang dimana mulainya dari
tanggal 17 Februari 2015 (survey ke Keluarga Dampingan) hingga dengan tanggal 14
Maret 2015.
4.2

Hasil Kegiatan Pendampingan Keluarga


Dari kegiatan pendampingan keluarga yang telah dilakukan oleh pendamping,

diperoleh hasil kegiatan yaitu berupa tujuan dan manfaat yang didapat oleh keluarga
dampingan, pemerintah, Universitas Udayana dan bagi mahasiwa sebagai pendamping
sendiri. Berikut tujuan dan manfaat yang diperoleh dari pendampingan keluarga:
4.2.1

Tujuan dan Manfaat

Berikut dapat disajikan tujuan dan manfaat yang dicapai dalam pelaksanaan KK
Dampingan, khususnya dengan merujuk pada keluarga I Wayan Seleg yang tinggal di
Dusun Delod Desa, Desa Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

1) Tujuan
a. Mengenali, mendalami, dan mendampingi kehidupan KK Dampingan,
di mana KK Dampingan ini merupakan keluarga yang didampingi oleh
satu orang mahasiswa yang kemudian diamati untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan yang dialami keluarga dampingan yang
bersangkutan.
b. Menganalisis dan memberikan solusi mengenai permasalahan prioritas
terhadap

permasalahan-permasalahan

yang

dialami

keluarga

dampingan.
c. Mampu membantu memberikan solusi pemecahan masalah yang
relevan yang menjadi permasalahan prioritas yang dialami oleh
keluarga dampingan
d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa agar mampu bersosialisasi dan
lebih berempati dengan masyarakat sekitar
2) Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan, merasakan bagaimana kehidupan sebuah
keluarga di lingkungan desa dan mengaplikasikan semua ilmu
atau teori yang pernah diperoleh dan sekaligus menanggapi
suatu kejadian atau fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan
permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan, yaitu

keluarga bapak I Wayan Seleg.


Memberikan solusi/pemecahan terhadap permasalahan yang
dihadapi

oleh

keluarga

dampingan

mahasiswa,

yaitu

permasalahan keluarga bapak I Wayan Seleg.


b. Bagi KK Dampingan
Manfaat dari program KK Dampingan ini adalah meningkatkan
pemahaman

keluarga

dampingan

terutama

mengenai

permasalahan ekonomi dan pendidikan, di mana permasalahan


ekonomi ini menjadi pusat permasalahan yang krusial yang
menjadi dasar atas permasalahan lainnya salah satunya adalah
pendidikan yang sangat sulit untuk diatasi oleh keluarga ini.
c. Bagi Pemerintah

Manfaat program KK dampingan ini bagi pemerintah adalah


dapat menjadi sarana atau perantara dalam menjalankan program

pemerintah mengenai pembangunan ekonomi masyarakat.


d. Bagi Universitas Udayana
Manfaat program KK Dampingan KKN PPM Unud 2015 bagi
Universitas Udayana adalah untuk menjalankan program kuliah
yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang ingin
menamatkan kuliahnya.
4.3

Kendala Kegiatan Pendampingan Keluarga


Dalam kegiatan pendampingan keluarga, pendamping tidak luput dari kendala-

kendala yang terjadi. Kendala-kendala tersebut adalah susahnya bertemu dengan Bapak I
Wayan Seleg karena beliau bekerja buruh dan ngadas dari pagi hingga sore.
4.4

Solusi
Adapun solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut adalah

Membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu sehingga tidak mengganggu aktivitas yang
dilakukan oleh kk dampingan. Jika memang tidak memungkinkan untuk bertemu dengan
Bapak I Wayan Seleg, pertemuan dengan KK Dampingan I Wayan Seleg dapat dilakukan
melalui istrinya yaitu Ni Nyoman Lami.
4.5

Dampak
Dampak yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan sikap dan perilaku

keluarga dampingan sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tentunya
akan berdampak terhadap kesejahteraan keluarganya. Lebih termotivasi untuk membuat
kehidupannya lebih maju, berkembang dan menjadi keluarga yang sejahtera.
4.6

Keterangan
Program untuk keluarga dampingan telah tersusun dan dilanjutkan dengan

pelaksanaannya kepada keluarga dampingan. Di dalam pelaksanaannya diawali dengan


kunjungan kerumah keluarga dampingan dalam rangka perkenalan awal penulis yang
nantinya akan mendampingi keluarga I Wayan Seleg untuk memberikan solusi atas
masalah-masalah yang mungkin selama ini dihadapi oleh Bapak I Wayan Seleg dan
keluarga. Saat pertama kali penulis datang ke rumah Bapak I Wayan Seleg sudah mendapat

sambutan yang baik sehingga dalam perjalanan untuk mencari data tidak mengalami
kesulitan yang berarti.
Setelah pertemuan pertama, dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya yakni
mencari data yang diperlukan untuk menyusun laporan ini, di mana data tersebut terkait
dengan permasalahan yang dialami oleh keluarga yang menyebabkan keluarga dampingan
ini sulit untuk berkembang dan meningkatkan taraf hidup.
Setelah mendapatkan data tersebut dilanjutkan dengan menyusun program yang
akan digunakan untuk memecahkan masalah yang selama ini dianggap menjadi
penghalang terbesar bagi kesuksesan keluarga. Program tersebut adalah mengenai masalah
perekonomian. Setelah program tersebut dirasa tepat untuk diterapkan di dalam keluarga,
berikutnya adalah pelaksanaan program tersebut.
Program tersebut dijalankan dengan cara lebih mendekatkan penulis sebagai
mahasiswa dengan keluarga dampingan melalui perbincangan dan membantu di dalam
pekerjaan keluarga dampingan. Dengan cara tersebut keakraban lebih mudah terjalin
sehingga pemecahan masalah yang saya temukan dapat dikomunikasikan dengan baik.
Saran-saran dan solusi yang telah dibuat, saya sampaikan ke KK Dampingan. Saran saya
untuk mengatasi masalah ekonomi dan pendidikan diterima dengan baik oleh KK
Dampingan. Sedangkan alternatif yang saya ajukan mengenai masalah keuangan yang
berkaitan dengan membuat usaha sampingan dengan memanfaatkan kulit jeruk sudah
mulai dipikirkan oleh KK Dampingan dan mulai dipertimbangkan untuk dijalankan.

BAB V
PENUTUP
5.1

Simpulan
Program KK Dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh
mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan KKN PPM. Secara umum
pelaksanaan program KK Dampingan KKN PPM yang berlangsung selama 1 bulan dapat
berjalan dengan baik. Dengan adanya program KK Dampingan ini mahasiswa mampu
bersosialisasi dan menghadapi permasalahan yang dihadapi KK Dampingan dengan baik.
Inovasi dan kreatifitas dari mahasiswa juga tumbuh dengan adanya program ini yang berguna
untuk memajukan KK Dampingan.
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Februari - Maret 2015
terhadap keluarga I Wayan Seleg, penulis selaku mahasiswa KKN PPM UNUD Dusun Delod
Desa, Desa Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli dapat memberikan kesimpulan
bahwa keluarga dampingan atas nama I Wayan Seleg dapat dikatakan sebagai keluarga
dengan berperekonomian yang kurang mampu. Hal ini dapat dilihat dari penghasilannya
yang sedikit dan hanya dapat memenuhi kebutuhan makan sehari-sehari dan pemenuhan
kebutuhan tersebut dapat dikatakan kurang, sehingga hal ini juga mempengaruhi tingkat
perkembangan dan kesejahteraan keluarga I Wayan Seleg.

5.2

Rekomendasi
Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik

terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran
pendampingan keluarga kedepannya, beberapa saran dapat penulis berikan yaitu :
1. Rekomendasi untuk keluarga I Wayan Seleg
- Rekomendasi untuk keluarga I Wayan Seleg adalah agar bapak lebih aktif mencari
penghasilan tambahan dan membuka usaha baru selain menjadi buruh dan
pengerajin keranjang bambu agar mendapatkan penghasilan yang lebih untuk
menghidupi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari serta dapat membuat
keluarganya lebih makmur dan sejahtera.

Lebih memotivasi anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih


tinggi.

2. Rekomendasi untuk program KKN


- Waktu yang lebih lama untuk persiapan program pendampingan keluarga yang
-

akan dilaksanakan ketika KKN PPM.


Pembekalan KKN PPM oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu diberikan
secara lebih baik agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan

beberapa urusan administrasi KKN PPM dapat terlaksana lebih baik.


Perlu adanya tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN PPM sehingga program yang telah dibuat dapat benar-benar

bermanfaat bagi pengembangan keluarga dampingan.


Partisipasi, bantuan, sikap ramah, dan kerjasama keluarga dampingan sangat
bermanfaat bagi penulis dalam melaksanakan KKN PPM ini sehingga untuk ke
depannya kerjasama lebih ditingkatkan dan dapat berjalan dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai