Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
asung kerta wara nugraha-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini
dengan judul, Pencernaan Pada Lambung Tunggal dengan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian paper ini tidak terlepas dari
bantuan beberapa pihak yang telah memberikan beberapa dukungan baik moril
maupun material . Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih.
Penulis menyadari pula bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan paper ini. Semoga paper ini bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat menambah ilmu pengetahuan.
Fisiologi Veteriner II
Page 1
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR. 1
DAFTAR ISI....2
BAB I PENDAHULUAN .3
1.1
1.2
Masalah.........................................................................................4
1.3
Tujuan...........................................................................................4
1.4
Manfaat........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.. . 5
2.1
2.2
2.3
Kesimpulan.................................................................................14
3.2
Saran ..........................................................................................14
Fisiologi Veteriner II
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap hari tubuh kita memerlukan energy untuk melakukan aktivitas .
Energi yang kita peroleh terssebut berasal dari makanan yang kita konsumsi baik
itu berupa karbohidrat , protein ataupun lemak. Semua makanan yang kita
konsumsi tidak bias begitu saja diserap tubuh , tapi harus melalui banyak proses
yang melibatkan alat alat pencernaan , kelenjar pencernaan dan proses pencernaan
makanan sampai pengedaran sari sari makanan keseluruh tubuh oleh darah.
Sementara vitamin , air , garam garam mineral dan hormone langsung diserap
tubuh tanpa melalui proses pencernaan .
Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan
(mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar)
menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan
itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan
kegunaanya adalah untuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.
Hewan mempunyai 4 aktivitas makanan, yaitu : prehensi (mengambil
makanan), mastikasi (mengunyah), salivasi (mensekresikan air ludah), dan
deglutisi (menelan). Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain : peristaltik (peristaltik esophagus mendorong bolus ke arah lambung),
tekanan buccopharyngeal (mendorong bolus ke sofagus), dan gravitasi (membantu
memudahkan jalannya bolus).
Pada pencernaan terdapat lambung tunggal untuk hewan carnivora dan
omnivora, lambung komplek untuk hewan herbivora, dan pencernaan pada
unggas.Dalam paper ini penulis akan membahas mengenai pencernaan pada
lambung tunggal yang dimiliki oleh hewan carnivore , omnivore termasuk
didalamnya manusia. Oleh karena itu penulis mengangkat paper ini dengan judul
Pencernaan Pada Lambung Tunggal.
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka timbul permasalahan yang yang
kami hadapi. Adapun permasalahan yang dihadapi meliputi :
Fisiologi Veteriner II
Page 3
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.3 Tujuan
Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui susunan alat alat pencernaan pada lambung tunggal
1.3.2 Mengetahui kelenjar pencernaan pada lambung tunggal
1.3.3 Mengetahui proses pencernaan pada lambung tunggal
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, adapun manfaat dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.4.1. Manfaat Teoritis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alat Alat Pencernaan Pada Lambung Tunggal
Alat pencernaan pada lambung tunggal meliputi :
1. Mulut
Pada mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia . Mekanik
dengan bantuan gigi untuk memecah makanan menjadi partikel yang
lebih kecil dan secara kimia dengan bantuan enzim ptyalin .
2. Faring
Faring merupakan persimpangan antara jalannya makanan dengan
udara . Epiglotis akan otomatis menutup laring apabila ada makanan
masuk keesofagus. Jalan makanan disini harus cepat .
Fisiologi Veteriner II
Page 4
3. Esofagus
Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan
lambung dengan faring. Makanan akan melewati esophagus menuju
lambung disertai gerakan peristaltic , buccopharingeal dan gravitasi
4. Lambung
Lambung tempat penampungan bolus , pengolahan dan penyaluran
chymus menuju duodenum
5. Duodenum
Duodenum merupakan usus 12 jari yang menjadi tempat pengolahan
chymus dari lambung. Chymus berubah menjadi ingesta yang
dicampur dengan enzim yang berasal dari pankreas
6. Jejunumds
Fisiologi Veteriner II
Page 5
2.2.1
Kelenjar Ludah
Kelenjar Lambung
Fisiologi Veteriner II
Page 6
Fisiologi Veteriner II
Page 7
sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida
dari sel-sel tersebut.
3) Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan
mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar,
memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot
tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak
peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
4) Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut.
Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya
gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan,
yaitu :
1. Sel goblet (goblet cell).
Berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan
terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
2. Sel parietal (parietal cell).
Berfungsi untuk memproduksi asam lambung (Hydrochloric acid) yang
berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal
memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat
keasaman dalam lambung mencapai pH 2.
3. Sel chief (chief cell).
Berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam
bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar
enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang
dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar
yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap
makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah
lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam
Fisiologi Veteriner II
Page 8
Fisiologi Veteriner II
Page 9
Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung.
Fisiologi Veteriner II
Page 10
2.2.4
Kelenjar Hati
Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung
cairan empedu. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang
tua atau rusak oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalam duodenum.
Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin.
Hormon ini dihasilkan oleh duodenum.
2.2.5
Fisiologi Veteriner II
Page 11
Fisiologi Veteriner II
Page 12
Fisiologi Veteriner II
Page 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Fisiologi Veteriner II
Page 14
Fisiologi Veteriner II
Page 15
DAFTAR PUSTAKA
Sridianti.2014.Sistem Pencernaan Vertebrata.http://www.sridianti.com/sistempencernaan-vertebrata.html diakses tanggal 23 Februari 2015
Anonim.2009.Sistem Pencernaan Pada Hewan.
http://dunia2009.blogspot.com/2009/01/sistem-pencernaan.html diakses
tanggal 23 Februari 2015
Gunawan,Gema Fajar.2012. Fisiologi Pencernaan Monogastrik dan Poligastrik.
http://brandalmascilik.blogspot.com/2012/06/fisiologi-pencernaanmonogastrik-dan.html. diakses tanggal 23 Februari 2015
Fisiologi Veteriner II
Page 16