Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
asung kerta wara nugraha-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini
dengan judul, Pencernaan Pada Lambung Tunggal dengan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian paper ini tidak terlepas dari
bantuan beberapa pihak yang telah memberikan beberapa dukungan baik moril
maupun material . Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih.
Penulis menyadari pula bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan paper ini. Semoga paper ini bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat menambah ilmu pengetahuan.

Denpasar, 23 Januari 2011


Kelompok 3

Fisiologi Veteriner II

Page 1

DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR. 1
DAFTAR ISI....2
BAB I PENDAHULUAN .3
1.1

Latar Belakang .............................................................................3

1.2

Masalah.........................................................................................4

1.3

Tujuan...........................................................................................4

1.4

Manfaat........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.. . 5
2.1

Alat Alat Pencernaan Lambung Tungga...........................5

2.2

Kelenjar Pencernaan Lambung Tunggal.......................................9

2.3

Proses Pencernaan Lambung Tunggal........................................12

BAB III PENUTUP14


3.1

Kesimpulan.................................................................................14

3.2

Saran ..........................................................................................14

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.15

Fisiologi Veteriner II

Page 2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap hari tubuh kita memerlukan energy untuk melakukan aktivitas .
Energi yang kita peroleh terssebut berasal dari makanan yang kita konsumsi baik
itu berupa karbohidrat , protein ataupun lemak. Semua makanan yang kita
konsumsi tidak bias begitu saja diserap tubuh , tapi harus melalui banyak proses
yang melibatkan alat alat pencernaan , kelenjar pencernaan dan proses pencernaan
makanan sampai pengedaran sari sari makanan keseluruh tubuh oleh darah.
Sementara vitamin , air , garam garam mineral dan hormone langsung diserap
tubuh tanpa melalui proses pencernaan .
Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan
(mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar)
menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan
itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan
kegunaanya adalah untuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.
Hewan mempunyai 4 aktivitas makanan, yaitu : prehensi (mengambil
makanan), mastikasi (mengunyah), salivasi (mensekresikan air ludah), dan
deglutisi (menelan). Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain : peristaltik (peristaltik esophagus mendorong bolus ke arah lambung),
tekanan buccopharyngeal (mendorong bolus ke sofagus), dan gravitasi (membantu
memudahkan jalannya bolus).
Pada pencernaan terdapat lambung tunggal untuk hewan carnivora dan
omnivora, lambung komplek untuk hewan herbivora, dan pencernaan pada
unggas.Dalam paper ini penulis akan membahas mengenai pencernaan pada
lambung tunggal yang dimiliki oleh hewan carnivore , omnivore termasuk
didalamnya manusia. Oleh karena itu penulis mengangkat paper ini dengan judul
Pencernaan Pada Lambung Tunggal.
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka timbul permasalahan yang yang
kami hadapi. Adapun permasalahan yang dihadapi meliputi :

Fisiologi Veteriner II

Page 3

1.2.1
1.2.2
1.2.3

Bagaimana susunan alat alat pencernaaan pada lambung tunggal ?


Bagaimana kelenjar pencernaan pada lambung tunggal ?
Bagaimana proses pencernaan pada lambung tunggal ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui susunan alat alat pencernaan pada lambung tunggal
1.3.2 Mengetahui kelenjar pencernaan pada lambung tunggal
1.3.3 Mengetahui proses pencernaan pada lambung tunggal
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, adapun manfaat dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.4.1. Manfaat Teoritis

: Mahasiswa mampu memahami penguasaan

pengetahuan mengenai susunan alat alat pencernaan , kelenjar pencernaan dan


proses pencernaan yang terjadi pada lambung tunggal
1.4.1. Manfaat Empiris
: Melalui pengetahuan tentang susunan alat
alat pencernaan , kelenjar pencernaan dan proses pencernaan , diharapkan
mahasiswa mampu menularkan kepada masyarakat agar mengetahui tentang alat
alat , kelenjar dan proses pencernaan pada lambung tunggal .

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alat Alat Pencernaan Pada Lambung Tunggal
Alat pencernaan pada lambung tunggal meliputi :
1. Mulut
Pada mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia . Mekanik
dengan bantuan gigi untuk memecah makanan menjadi partikel yang
lebih kecil dan secara kimia dengan bantuan enzim ptyalin .
2. Faring
Faring merupakan persimpangan antara jalannya makanan dengan
udara . Epiglotis akan otomatis menutup laring apabila ada makanan
masuk keesofagus. Jalan makanan disini harus cepat .

Fisiologi Veteriner II

Page 4

3. Esofagus
Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan
lambung dengan faring. Makanan akan melewati esophagus menuju
lambung disertai gerakan peristaltic , buccopharingeal dan gravitasi
4. Lambung
Lambung tempat penampungan bolus , pengolahan dan penyaluran
chymus menuju duodenum
5. Duodenum
Duodenum merupakan usus 12 jari yang menjadi tempat pengolahan
chymus dari lambung. Chymus berubah menjadi ingesta yang
dicampur dengan enzim yang berasal dari pankreas
6. Jejunumds

Merupakan usus penyerapan , dimana penyerapan sari sari makanan


secara besar besaran terjadi disini .
7. Ileum
Merupakan usus kosong berfungsi untuk melanjutkan absorpsi dari
jejunum . Disini juga terjadi absorpsi garam empedu oleh sel enterosit
dinding usus yang nantinya akan dibawa ke liver melalui vena porta
8. Kolon
Usus besar sebagai tempat penyerapan air , vitamin dan garam garam
mineral . Pembusukan makan dilakukan oleh bakteri apatogen yang
ada di usus besar.
9. Rectum
Rektum merupakan tempat penampungan feses sementara .
10. Anus
Anus merupakan saluran terakhir dan tempat keluarnya feses
2.2 Kelenjar Pencernaan Pada Lambung Tunggal
Pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim.
Enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar
pencernaan pada manusia diantaranya :
kelenjar ludah
kelenjar lambung
kelenjar pankreas dan hati
kelenjar usus halus

Fisiologi Veteriner II

Page 5

2.2.1

Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah


kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring.
Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar
dipengaruhi oleh kondisi psikis yang membayangkan makanan tertentu
serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam
mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah.
2.2.2

Kelenjar Lambung

Fisiologi Veteriner II

Page 6

Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, enzim


renin dan asam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen
yang diaktifkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam
lambung dipengaruhi oleh refleks jika ada makanan yang masuk ke
dalam lambung, serta dipengaruhi oleh hormon gastrin yang
dikeluarkan oleh dinding lambung. Produksi asam lambung yang
berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung. Lambung dapat
dibagi menjadi tiga daerah, yaitu:
1) Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan
dari kerongkongan itu sendiri .
2) Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
3) Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan
dengan usus 12 jari atau sering disebut duodenum.
Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :
1) Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan,
seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti
palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga
memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
2) Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut

Fisiologi Veteriner II

Page 7

sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida
dari sel-sel tersebut.
3) Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan
mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar,
memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot
tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak
peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
4) Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut.
Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya
gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan,
yaitu :
1. Sel goblet (goblet cell).
Berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan
terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
2. Sel parietal (parietal cell).
Berfungsi untuk memproduksi asam lambung (Hydrochloric acid) yang
berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal
memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat
keasaman dalam lambung mencapai pH 2.
3. Sel chief (chief cell).
Berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam
bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar
enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang
dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar
yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap
makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah
lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam

Fisiologi Veteriner II

Page 8

lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan


enzim pepsinogen menjadi pepsin.

Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul


yang lebih kecil.

Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.

Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia,


berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh
Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim
susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan
usus tanpa sempat dicerna.

HCl(Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh


kuman dan bakteri pada makanan.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan
menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan.
Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi
sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke
lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat
asam.
Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan
berkontraksi (mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang
bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga
makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang,
pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya
menurun.
Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang
pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung
masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati

Fisiologi Veteriner II

Page 9

pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan


tersebut dapat tercerna efektif. Setelah 2 sampai 5 jam, lambung kosong
kembali.
Pada lambung terdapat kelenjar oksintik (bahasa Inggris: oxyntic
gland) yang memproduksi hormon GHS. Hormon lain yang disekresi
antara lain adalah GHIH.
2.2.3

Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung.

Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju


duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase dan
NaHCO3 .
Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin.
Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk
duodenum (usus dua belas jari).

Fisiologi Veteriner II

Page 10

2.2.4

Kelenjar Hati
Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung

cairan empedu. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang
tua atau rusak oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalam duodenum.
Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin.
Hormon ini dihasilkan oleh duodenum.

2.2.5

Kelenjar Usus Halus


Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim

erepsin (peptidase), enzimmaltase, enzim sukrase, enzim laktase


dan enzim nuklease serta lipase. Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi

Fisiologi Veteriner II

Page 11

oleh hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum.


2.3 Proses Pencernaan Pada Lambung Tunggal
Pada hewan lambung tunggal pencernaannya terdiri dari : mulut (cawar
oris), tekak (pharyng), kerongkongan (esofogus), gastrium (lambung), intestinum
tenue (usus halus : duodenum, ileum, dan jejenum). Instestinum crasum (usus
besar = calon, keaekum, rektum), dan anus.
Pencernaan pada lambung tunggal terjadi di mulut, prosesnya dilakukan
secara mekanis oleh gigi, makanan dicampurkan dengan air ludah, menggunakan
lidah sebagai alat pengecap dan mulut sebagai alat prehensi.
Faring merupakan persimpangan saluran nafas dengan saluran cerna, jalan
makan harus cepat pada faring bolus tidak akan berubah.
Kerongkongan berfungsi sebagai penyalur bolus ke lambung melalui
peristaltik, bukofaringeal, gaya berat (gravitasi). Pada kerongkongan terdapat
kelenjar sekretoris, makanan tidak berubah dan tersusun oleh otok longitudinal
dan sirkuler.
Pada lambung terdapat bolus (bahan makanan berbentuk bulat) yaitu
makanan yang sudah dicerna oleh enzim ptialin. Lambung menghasilkan getah
lambung (HCl, enzim renin dan enzim pepsin) . HCl berfungsi untuk
mengasamkan makanan , membunuh bibit penyakit dan mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin. Enzim pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton
dan enzim renin berfungsi mengubah protein susu menjadi kasein. Bolus akan
diolah dilambung menjadi cyhmus dengan aksi mengaduk oleh pylorus. Pada
lambung hasil akhirnya berupa proteose, peptone dan gula sederhana. Lemak yang
masuk ke lambung disertai dengan air ludah dan bolus dengan bantuan HCl
menyebabkan kontraksi otot lambung. Gerak pada lambung dipengaruhi oleh otot
polos, dan bekerja secara otomatis, bersifat ritmis . Kontraksi dan relaksasi
(peristalsis dan tonis) diatus oleh pacemaker dikardia dan pilorus. Berguna untuk
menghancurkan, mencampur, dengan getah lambung dan mendorong ke usus.
Pengosongan pada lambung terjadi terus selama pencernaan lambung
berlangsung, sering kali pada interval yang tak teratur, ingesta lambung didorong

Fisiologi Veteriner II

Page 12

ke arah usus oleh kontraksi lambung sehingga menyebabkan tekanan pada


lambung meningkat. Pada lambung juga terdapat sphincter pylori yang berfungsi
untuk mencegah regurgitasi (alur balik) duodenum dan tidak terlalu berpengaruh
dalam pengaturan pengosongan lambung.
Faktor pengosongan lambung bermacam-macam, diantaranya
a. Fisik makanan
Jika makanan kasar maka pengosongan akan lambat
Tekanan osmose lambung meningkat maka pengosongan akan
cepat.
Apabila viskositas lambung meningkat (misalnya : lemak)
maka pekosongan akan lambat. Karena lemak mengakibatkan
empedu meningkat sehingga enterogastron meningkat dan
gerak lambung turun.
Volume meningkat (semakin asam) maka pengosongan akan
lambat sebab kontak usus dengan asam lambung akan terjadi
reflek inhibisi gerak lambung,
Komponen ingesta usus yaitu asam dan lemak dalam ingesta
meningkat maka pekosongan lambung berjalan lambat.
Pada monogastsik usus kecil / halus sangat penting dalam pemecahan dan
absorpsi. Terjadi pemecahan bahan makanan secara sempurna dan penyerapan sari
makanan secara besar-besaran di duodenum, yeyenum, dan ileum.
Pada usus terdapat enzim tripsin, lipase, amylase dan karboksi pepridase
yang masuk kedalam chymus (lemak, protein dan karbohidrat) kemudian menjadi
bahan penyusun (sari makanan) yang siap diserap.
Karbohidrat akan diubah menjadi gula dengan bantuan enzim amylase,
sedangkan protein diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim pepsin,
tripsin dan reptidase. Sedangkan lemak diubah menjadi gliserol atau asam lemak
dengan bantuan enzim lipase lalu diubah menjadi lemak dan terakhir diubah
menjadi kilomikon dengan bantuan protein.
Usus buntu atau yang di sebut dengan caecum terdapat pada hewan
herbivora dan karnivora, sedangkan pada ( non ruminansia ) usus buntu hanya

Fisiologi Veteriner II

Page 13

berperan sebagai tempat fermentasi. Terdapat gerakan penduler (mencampur)


penyerapan dapat maksimal.
Kelenjar ini terjadi di dua tempat yaitu : di usus tubuler dan di luar usus.
Untuk di usus tubuler terdapat kripta liberkuhni, mukosanya = kelenjar brunneri,
sel goblet, dan diatur oleh hormone dan saraf. Sedangkan diluar usus dipengaruhi
oleh kelenjar ludah, pankreas dan hati.
Anus merupakan sebuah buakaan dari rectum kelingkungan luar tubuh.
Feses dibuang dari tubuh melalui proses defakasi yang merupakan fungsi utama
anus. Ketika rectum penuh akan terjadi peningkatan tekanan didalamnya dan
memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke
saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphincter.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1

Alat pencernaan pada lambung tunggal terdiri dari mulut , faring ,


esophagus , lambung , dudodenum , jejunum , ileum , colon ,
rectum dan anus.

3.1.2

Kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah (enzim ptialin) ,


kelenjar lambung (HCl , enzim pepsin dan enzim renin), kelenjar
pancreas (enzim amylase ,enzim tripsin dan lipase), kelenjar hati
dan kelenjar usus halus (enzim enterokinase,maltase,sakarse dan
laktase). Fugsinya adalah menghasilkan enzim dan membantu
proses pencernaan .

3.1.3

Proses pencernaan meliputi pengolahan makanan dimulut sehingga


menjadi bolus,kemudian mendorong bolus ke lambung melewati

Fisiologi Veteriner II

Page 14

esophagus dengan gerakan peristaltic,sampai dilambung makanan


diolah menjadi chymus dengan enzim yang dihasilkan getah
lambung , kemudian didorong ke usus halus dimana merupakan
tempat penyerapan sari sari makanan. Setelah itu dilanjutkan ke
usus besar untuk penyerapan air dan pembusukan makanan oleh
mikroba , dilanjutkan ke rectum sebagai tempat penyimpanan feses
sementara dan akhirnya dikeluarkan melewati anus.
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa untuk dapat melakukan aktivitas
sehari hari dibutuhkan energy yang berasal dari makanan . Makanan
sendiri akan dipecah dan diproses didalam saluran pencernaan . Saluran
pencernaan sangat penting bagi kita . Untuk itu menjaga kesehatan dan
kebersihan saluran cerna sangat penting untuk memaksimalkan daya kerja
pencernaan kita . Oleh karena itu kita wajib menjaga kesehatan saluran
pencernaan dengan mengkonsumsi makanan sehat ,bersih dan higienis
(termasuk pada hewan dengan memberikan ransum yang berkualitas) dan
untuk manusia wajib mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayuran
dan buah buahan untuk menjaga kelancaran pencernaan dan kebersihan
usus.

Fisiologi Veteriner II

Page 15

DAFTAR PUSTAKA
Sridianti.2014.Sistem Pencernaan Vertebrata.http://www.sridianti.com/sistempencernaan-vertebrata.html diakses tanggal 23 Februari 2015
Anonim.2009.Sistem Pencernaan Pada Hewan.
http://dunia2009.blogspot.com/2009/01/sistem-pencernaan.html diakses
tanggal 23 Februari 2015
Gunawan,Gema Fajar.2012. Fisiologi Pencernaan Monogastrik dan Poligastrik.
http://brandalmascilik.blogspot.com/2012/06/fisiologi-pencernaanmonogastrik-dan.html. diakses tanggal 23 Februari 2015

Fisiologi Veteriner II

Page 16

Anda mungkin juga menyukai