Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

PENYAKIT DALAM VETERINER II

JUDUL
GAGAL GINJAL AKUT PADA KUDA
Disusun oleh:

Ni Made Chintya Dewi Sukasari 1309005047

Jihaddulhaq 1309005049

Tri Indra E. Sihombing 1309005089

Setio Santoso 1309005128

Putu Gonna Indah Arsana 1309005131

Vadiq Reafles Toelle 1309005142

Wayan Yogiana 1309005147

Hasnani 1309005148

Zumara Mufida Hidayati 1409005001

Steven Dwi Purbantoro 1409005101

Ni Nyoman Sinta Putri Suasti A 1409005119

Kelas: B

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017
Judul

Gagal Ginjal Akut pada Kuda

Definisi

Gagal ginjal adalah suatu keadaan penurunan fungsi ginjal yang secara

progresif serta permanen yang dapat diakibatkan oleh berbagai macam penyakit

(Putri dan Yadi, 2014). Sedangkan menurut Pongsibidang (2016) gagal ginjal

merupakan penyakit yang bersifat progresif, dimana kemampuan tubuh gagal

untuk mempertahankan metabolisme atau keseimbangan cairan dan elektrolit,

menyebabkan uremia.

Gagal ginjal pada kuda dapat dibagi atas akut dan kronis. Gagal ginjal

akut pada kuda biasanya menyerang secara tiba-tiba, bersifat reversibel.

Sedangkan gagal ginjal kronis merupakan penyakit ginjal yang progresif yang

menghasilkan kehilangan fungsi nefron secara kontinyu. Gagal ginjal kronis juga

dapat merupakan lanjutan dari gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut maupun kronis

dapat menyerang berbagai umur dan jenis kuda.

Etiologi

Pada gagal ginjal akut, penyebab dapat dibagi atas pre-renal, renal, dan

post-renal.

1. Penyebab pre-renal merupakan faktor yang dapat menurukan aliran darah ke

glomerulus. Faktor tersebut dapat berupa hypovolemia karena dehidrasi,

endotoksemia, atau gagal jantung; luka vascular karena endotoksin; atau


compromised autoregulation dari aliran darah renal oleh inhibitor sintase

prostaglandin (contoh: obat anti-inflamatori non-steorid (OAINS)).

Yang terakhir  ini  akan  menyebabkan reabsorbsi natrium  di  tubulus 

proksimal menurun  sehingga  natrium  di tubulus distalis meningkat dan 

merangsang apparatus  juxta glomeruli  sehingga  memproduksi renin.

Angiotensinogen   berubah menjadi angiotensin I, lalu kemudian menjadi

angiotensin II  yang  menyebabkan  vasokonstriksi  arteriole afferent sehingga

GFR menurun menyebabkan oligouri.

Bila hipoperfusi ginjal ini berlangsung lama, maka akan timbul  iskemik 

ginjal  yang  akhirnya menyebabkan  nekrosis tubular akut (NTA). Nekrosis

tubular  akut  ini  dapat pula  disebabkan  oleh zat-zat toksik  seperti  metil

alkohol, obat-obatan tertentu  (kanamisin,polimiksin)  dan zat-zat  lain 

misalnya  racun  ular, Logam  berat  atau (Pb).

2. Penyebab renal menyerang langsung jaringan ginjal. Banyak toksin

mempunyai tempat spesifik untuk aksinya, seperti pada glomerulus atau

tubulus proksimal. Toksin tersebut dapat terbagi atas berikut:

a. Medikasi nefrotoksik, seperti aminoglikosida, sulfonamide, polymyxin B,

phenylbutazone, atau OAINS lainnya, dan menadione sodium bisulfite

(Vitamin K3),

b. Pigmen endogen, seperti hemoglobin dari hemolysis intravascular akut

atau myoglobin dari pelepasan yang banyak dari otot,

c. Substansi dari berbagai tumbuhan (seperti tumbuhan oak, wilted red maple

leaves, dan bawang liar) dan logam berat (seperti merkuri), dan
d. Cantharidin, toksin dari sengatan kumbang lepuh.

3. Penyebab post-renal dari gagal ginjal mengganggu kemampuan hewan dalam

membuang urin yang telah diproduksi pada kuda tersebut. Penyebab pada

kuda ini dapat meliputi robeknya kantung kemih pada anak kuda yang baru

lahir dan kadang-kadang berupa urolithiasis.

Patofisiologi

Kasus yang kebanyakan terjadi pada gagal ginjal akut meliputi akumulasi

buangan nitrogenus dalam darah, dengan peningkatan kreatinin serum di atas 170

mmol/L dan urea darah mencapai 9 mmol/L. Perubahan tersebut tidak terjadi

sampai dua per tiga atau tiga per empat dari nefron yang tidak bekerja dengan

baik lagi; bagaimanapun; semakin rendah tingkatan kerusakan ginjal tersebut

hanya sedikit yang dapat terdeteksi akumulasi dari buangan nitrogen tersebut.

Tanda dan Gejala Klinis

Tanda klinis yang dapat ditemukan pada gagal ginjal akut pada kuda

adalah non-spesifik dan biasanya berhubungan dengan penyakit lainnya (seperti

colitis, diare, rhadmomyolisis). Pada kasus ini, kuda biasanya menunjukkan

tanda-tanda berupa anoreksia, depresi, lemah, dan menurunnya performansi

atletik. Adanya frekuensi yang abnormal atau volume dari urin (oliguria) juga

merupakan salah satu tanda klinis dari gagal ginjal akut pada kuda. Oliguria

merupakan temuan dari penyebab hemodinamik. Namun juga dapat dikelirukan

pada polyuria pada kasus gagal ginjal akut yang disebabkan oleh aminoglikosida.
Selain itu, edema dan meningkatnya pemasukan air juga dapat terjadi pada kuda

penderita gagal ginjal akut.

Diagnosis

Gagal ginjal akut pada kuda dapat didiagnosa dengan cara uji

laboratorium, ultrasonografi renal, teknik medis nuklir, dan biopsy renal. Uji

laboratorium dapat meliputi peningkatan kreatinin dan urea dalam darah akibat

tidak terbuangnya buangan nitrogenus tersebut dari dalam tubuh dan urinalisis

yang dapat menunjukkan hasil berat jenis kurang dari 1.02, warna urin menjadi

merah, dan adanya sedimen. Ultrasonografi renal dilakukan untuk mendeteksi

kista atau perubahan structural pada ginjal atau pelvis renalis. Teknik medis nuklir

dapat digunakan untuk mengukur glomerular filtration rate (GFR). Dan biopsy

renal dilakukan dengan bantuan atau tanpa ultrasonogram.

Pengobatan

Pengobatan gagal ginjal akut pada kuda dapat dilakukan dengan berbagai

cara, yaitu:

1. Menyeimbangkan kembali gangguan cairan, elektrolit, dan asam-basa tubuh.

Cairan oral maupun intravenous dapat diberikan pada kasus ini,

2. Furosemide, dopamine, ataupun kombinasi kedua obat tersebut dapat

diberikan pada kuda yang oliguria,

3. Menghilangkan penyakit lain, seperti septisemia atau rhabdomyolisis, perlu

ditangani juga, dan

4. Obat-obatan berpotensi nefrotoksik perlu dihentikan.


Prognosis pada kuda penderita gagal ginjal akut dapat baik jika kuda dideteksi

awal dan ditangani dengan baik. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah

menyediakan terapi cairan jika terpapar nefrotoksin.


Daftar Pustaka

Ogilvie, TH. 1998. Large Animal Internal Medicine. 1st Edition. Williams &

Wilkins. USA.

Putri, YS. Yadi, DF. 2014. Blok Aksilar pada Pasien Pseudoaneurisma pada

Antebrakii Sinistra yang Disertai Gagal Ginjal Terminal. Jurnal Anestesi

Perioperatif. 2(1):79-84.

Pongsibidang, GS. 2016. Risiko Hipertensi, Diabetes, dan Konsumsi Minuman

Herbal pada Kejadian Gagal Ginjal Kronik Di RSUP Dr Wahidin

Sudirohusodo Makassar Tahun 2015. Jurnal Wiyata. 3(2): 162-167.

Geor, Raymond J. 2007. Acute Renal Failure in Horses. Virginia-Maryland

Regional College of Veterinary Medicine. USA.

T.J. Divers and R.H. Whitlock et all.. 1987. Acute Renal Failure in Six Horses

Resulting From Haemodynamic Causes. Department of Clinical Studies,

University of Pennsylvania, School of Veterinary Medicine. Pennysylvania.

USA.

Schott, Hall. Renal Disorders And Red Urine – Conditions You May Never Have

Considered. Michigan State University. East Lansing.

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0ahU

KEwj08IHng-nTAhVEuY8KHUzoCEwQFghLMAc&url=http%3A%2F

%2Fc.ymcdn.com%2Fsites%2Fwww.colovma.org%2Fresource%2Fresmgr

%2FSaturday_Convention_Handouts%2FEquine_Medicine

%2FSchott_Renal_disorders_and_R.pdf&usg=AFQjCNHva0OYhapK1a87f

pUiZKMvuwovYA&sig2=I8pIZ5OVBlXagvDoLfFJXg . 12 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai