BAB I
PENDAHULUAN
larutan
atau
endapan
warna
yang
merupakan
ANALISIS KATION
dapat
juga
sebagai
pencemar
yang
perlu
diketahui
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
membentuk endapan dengan asam klorida encer, golongan II bereaksi
dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Golongan II tidak bereaksi
dengan asam klorida encer maupun hidrogen sulfida dalam suasana
asam mineral encer, namun kation ini membentuk endapan dengan
amonium sulfida dalam keadaan netral / amoniakal. Golongan IV tidak
bereaksi dengan pelarut golongan I, II, dan III, tetapi kation ini
membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya
amonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam. Golongan V
adalah golongan sisa yang tidak bereaksi dengan pelarut golongan
sebeelumnya.
Sebelum melakukan pengujian kelarutan, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan organoleptik yakni pemeriksaan warna, bau, dan bentuk.
Setelah itu barulah uji kelarutan. Apabila belum mendapat hasil pada
pengujian kelarutan, maka dilakukan uji nyala.
yang
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
terdapat
dalam
suatu
sampel
dengan
cara
uji
ANALISIS KATION
pendahuluan dan uji penegasan dengan menggunakan beberapa
pereaksi yang spesifik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis
anion suatu larutan. (Vogel, 1957)
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu
harus mengikuti prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus
disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan. Untuk zat padat
kita harus memilih pelarut yang cocok. Ion-ion pada golongangolongan diendapkan satu per satu, endapan dipisahkan dari larutan
dengan cara disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci
untuk membebaskan dari larutan pokok atau filtrat dan tiap-tiap logam
yang mungkin akan dipisahkan. (Cokrosarjiwanto,1977)
utama,
bergantung
pada
kelarutan
garam
ANALISIS KATION
hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih
sederhana (Vogel, 1957)
Untuk
tujuan
analisis
kualitatif
sistemik
kation-kation
dengan
reagensia-reagensia
ini
dengan
membentuk
ANALISIS KATION
merkurium(II), tembaga, bismut, kadium, arsenik(III), arsenik(V),
stibium(III), stibium(V), timah (II), dan timah (III) (IV).
3) Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan amonium
sulfida dalam suasana netral atau amoniakal. Kation-kation
golongan
ini
adalah
kobalt(II),
nikel(II),
besi(II),
besi(III),
ANALISIS KATION
ANALISIS KATION
Kegunaan
: Zat tambahan.
ANALISIS KATION
Nama lain
RM / BM
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Natrium karbonat
: Na2CO3.H2O / 124,00
: Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih.
: Mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih.
: Dalam waddah tertutup baik.
: Zat tambahan; keratolitikum.
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum analisis kation adalah
botol semprot, piper tetes, lampu spirtus, penjepit tabung, tabung
reaksi, rak tabung, sendok tanduk.
3.2 Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum analisis kation adalah
larutan HCl 2 N, tioasetamid, NH 4Cl padat, NH4OH, NH4(CO3)2, NaOH,
dan Na2CO3..
3.3 Prosedur Kerja
- Uji Organoleptik
Prosedur kerja dimulai dari uji pendahuluan, pada uji
pendahuluan meliputi organoleptis yang berupa analisis warna, bau,
dan bentuk. Pada analisa warna, dilihat warna dari sampel yang
akan diuji. Dibaui sampel yang akan diuji. Diamati bentuk dari
sampel yang akan diuji, catat hasil dari analisa tersebut.
Uji Golongan
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
Dilanjutkan dengan pengujian golongan. Ada beberapa
langkah dalam menguji golongan, langkah pertama adalah
pengujian kelarutan. Dalam uji kelarutan pertama-tama disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan, diambil sedikit dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Dilarutkan dengan aquadest.
Diamati apakah larut dengan aquadest atau tidak, catat hasil
pengamatan. Kemudian larutan tadi ditambah dengan HCl, jika
tidak terjadi endapan, ditambahkan lagi dengan H 2S / tioasetamid,
jika tidak terjadi endapan, ditambahkan dengan NH 4Cl padat dan
NH4OH, jika tidak terjadi endapan, ditambahkan H 2S / tioasetmid,
jika tidak terjadi endapan, ditambahkan NH 4(CO3)2, jika tidak terjadi
endapan maka sampel tersebut merupakan golongan V.
-
Uji Spesifik
Yang terakhir adalah uji spesifik. Dimulai dari menyiapkan
alat dan bahan. Sampel dilarutkan dengan air di dalam tabung
reaksi yang merupakan zat uji. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
beberapa ml zat uji, ditambahkan NaOH kemudian amati, jika tidak
terjadi perubahan, ambil larutan uji lalu tambahkan Na 2CO3 , jika
terjadi endapan putih, maka zat uji tersebut merupakan Mg +
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
4.1 Hasil
1. Tabel hasil pengamatan
- Uji Organoleptik
No
Uji Pendahuluan
Pengamatan
.
1.
Warna
Putih
2.
3.
4.
Bau
Bentuk
Kelarutan
Serbuk
Larut dalam air
Uji Golongan
No
Pereaksi
.
1.
2.
3.
4.
5.
Pengamatan
HCl
Tioasetamid
NH4Cl padat & NH4OH
Tioasetamid
NH4(CO3)2
Larut
Larut
Larut
Larut
Laurt
Uji Spesifik
No
Pereaksi
Pengamatan
.
1.
2.
NaOH
Na2CO3
Coklat
Putih
Hasil analisis
Nama Sampel
XX
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
Golongan
V
Jenis Kation
Mg2+
ANALISIS KATION
4.2 Pembahasan
Analisa kualitatif adalaah suatu analisa yang bertujuan untuk
mengetahui keberadaan zat tertentu dalam sampel. Dalam praktikum
kali ini dilakukan suatu analisa kualitatif terhadap sampel yang akan
diketahui
jenis kationnya
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
Setelah diketahui bahwa sampel yang diuji merupakan
golongan V, maka dilakukan uji spesifik. Tahap untuk uji spesifik yaitu
sampel ditambah dengan pereaksi NaOH 2 N lalu dipanaskan,
didapatkan endapan coklat. Tetapi, pada tabulasi kation golongan V
dengan penambahan NaOH tidak ada hasil yang menunjukkan
endapan coklat. Dengan begitu, diambil sampel baru kemudian
ditambahkan Na2(CO3)2 dan didapatkan endapan putih. Dengan hasil
endapan putih, maka sampel tersebut masuk ke dalam kation
golongan V yaitu Mg2+.
Namun pada saat melakukan percobaan terjadi kesalahan
dalam menentukan jenis kationnya. Ada beberapa sampel yang tidak
diketahui termasuk kation jenis apa. Hal ini disebabkan kurangnya
pengetahun tentang percobaan ini. Kesalahan pada percobaan
identifikasi kation ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Kesalahan personil dan operasi
Kesalahan yang disebabkan oleh cara pelaksanaan analisis
dan analisis (personal), sedangkan kesalahan operasi umumnya
bersifat fisik, seperti alat yang digunakan pada saat praktikum tidak
steril.
2. Kesalahan metode
Kesalahan ini disebabkan oleh cara pengambilan sampel
dan kesalahan akibat reaksi kimia yang tidak sempurna.
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari sampel yang diidentifikasi
dapat disimpulkan bahwa sampel XX adalah kation dan termasuk
golongan V, yang lebih jelasnya adalah kation Mg 2+.
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat melakukan percobaan, praktikan harus lebih
teliti dan berhati-hati saat praktikum berlangsung, praktikan juga harus
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
memperhatikan kesterilan alat yang digunakan agar tidak terjadi
kesalahan. Selain itu, gunakan sampel serta reagensia seefisien
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
- Uji Organoleptik
Diambil sampel yang akan diuji
Uji Golongan
Dibuat larutan stok (sampel + aquadest) di dalam tabung reaksi
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
+ tioasetamid
+ tioasetamid
+ NH4(CO3)2
Uji Spesifik
Dipipet larutan stok + pereaksi NaOH di dalam tabung reaksi
B. Gambar
- Sampel yang akan diuji
Sampel XX
SULFIRA ARIYANTI
15020140139
ANALISIS KATION
Sampel XX + aquadest
Terbentuk putih
Larutan stok + Na2CO3
Endapan putih
SULFIRA ARIYANTI
15020140139