TINGKAT KEMISKINAN
JAWA BARAT SEPTEMBER 2014
Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Jawa
Barat pada bulan September 2014 sebesar 4.238.960 orang (9,18 persen). Dibandingkan
dengan bulanMaret 2014 yang berjumlah 4.327.065 orang (9,44 persen), jumlah penduduk
miskin bulan September
2014 mengalami penurunan sebesar 88.105 orang.
Jumlah penduduk
miskin bulan September 2014 untuk daerah perkotaan sebanyak 2.554.060
orang (8,32 persen terhadap jumlah penduduk perkotaan) sedangkan di daerah perdesaan
sebanyak 1.684.900 orang (10,88 persen terhadap total penduduk perdesaan). Dibandingkan
dengan Maret2014 terjadi penurunan persentase penduduk miskin di perkotaan, dari 8,47 persen
menjadi 8,32 persen. Sebaliknya, di pedesaan terjadi penurunan dari 11,35 persen menjadi 10,88
persen.
Garis kemiskinan Jawa Barat bulan September 2014 sebesar Rp. 291.474,- atau
mengalami peningkatan
sebesar 2,27 persen dibandingkan dengan garis kemiskinan bulan
Maret 2014 (Rp.
285.013,-).
Untuk daerahperkotaan garis kemiskinan bulan September 2014 sebesar Rp. 294.700,atau naik 2,06 persen dari kondisi Maret 2014 (Rp. 288.742,-). Garis kemiskinan di daerah
perdesaan mengalami peningkatan yang lebih tinggi yaitu 2,68 persen menjadi sebesar Rp.
285.076,- dibandingkan
dengan kondisi Maret 2014 yaitu sebesar Rp. 277.645,-
Peranan komoditi
makanan terhadap garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan
peranan komoditi
bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) sebesar 70,09
persen untuk daerah perkotaan. Sedangkan di daerah pedesaan sebesar 75,78 persen. Secara
total peranan komoditi
Pada periode Maret 2014 - September 2014 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) sama-sama menunjukkan kecenderungan menurun. Ini
garis kemiskinan
dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga cenderung
menyempit. Indeks
Kedalaman Kemiskinan turun dari 1.523 pada keadaan Maret 2014
menjadi 1.393 pada keadaaan September 2014 sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) menunjukkan penurunan dari 0,381 pada keadaan Maret 2014 menjadi 0,332 pada
keadaaan September
2014.
Berita ResmiStatistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 05 /01/32/Th. XVII , 2 Januari 2015
Jumlah penduduk miskin di Jawa Barat pada bulan September 2014 sebanyak
4.238.960 orang (9,18 %). Mengalami penurunan sebesar 88.105 orang dibandingkan kondisi
pada bulan Maret 2014 yang berjumlah 4.327.065 orang (9,44 %).
Dalam kurun waktu enam bulan terakhir persentase penduduk miskin yang tinggal di
daerah pedesaan turun sebesar 0,47 persen (dari 11,35 % menjadi 10,88 %) sedangkan di daerah
perkotaan turun 0,15 persen ( dari 8,47 % menjadi 8,32 %). Secara absolut selama periode
Maret 2014 September 2014, penduduk miskin di pedesaan berkurang 63.807 orang (dari
1.748.707 orang menjadi 1.684.900 orang) sementara di perkotaan turun sebanyak 24.298 orang
(dari 2.578.358 orang menjadi 2.554.060 orang).
Persentase penduduk miskin yang tinggal di daerah pedesaan pada bulan
September 2014 terhadap penduduk miskin Jawa Barat adalah sebesar 39,75 persen. Ini
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Maret 2014 (40,41 %).
Persentase penduduk miskin yang tinggal di daerah perkotaan pada bulan
September 2014 terhadap penduduk miskin Jawa Barat adalah sebesar 60,25 persen. Ini
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Maret 2014 (59,59 %).
Tabel 1.
Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Di Provinsi Jawa Barat
Menurut Daerah Maret 2014 - September 2014
[1]
Makanan
Bukan Makanan
Total
[2]
[3]
[4]
Jumlah
Persentase
Penduduk
Penduduk Miskin
(%)
Miskin
[5]
[6]
Perkotaan
Maret 2014
202.435
86.307
288.742
2.578.358
8,47
September 2014
206.551
88.149
294.700
2.554.060
8,32
Maret 2014
210.958
66.688
277.645
1.748.707
11,35
September 2014
216.030
69.046
285.076
1.684.900
10,88
Maret 2014
205.299
79.715
285.013
4.327.065
9,44
September 2014
209.728
81.746
291.474
4.238.960
9,18
Perdesaan
Perkotaan + Desa
2 Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 05 /01/32/Th. XVII , 2 Januari 2015
Grafik 1.
Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Maret 2014 September 2014
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 05 /01/32/Th. XVII , 2 Januari 2015
Tabel 2
Persentase Penduduk Miskin (P0), Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) Dirinci Menurut Daerah Perkotaan dan Pedesaan Di
Provinsi Jawa Barat Bulan Maret 2014 dan September 2014
4 Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 05 /01/32/Th. XVII , 2 Januari 2015
Bulan
Kota
Desa
Kota+Desa
P0
P1
P2
P0
P1
P2
P0
P1
P2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Maret 2014
8,47
1,395
0,366
11,35
1,776
0,412
9,44
1,523
0,381
September 2014
8,32
1,313
0,325
10,88
1,554
0,345
9,18
1,393
0,332
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk
miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari
kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan
kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari
kemiskinan.
Pada periode Maret 2014 - September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks
Kedalaman Kemiskinan turun dari 1.523 pada keadaan Maret 2014 menjadi 1.393 pada
keadaaan September 2014 sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan
penurunan dari 0,381 pada keadaan Maret 2014 menjadi 0,332 pada keadaaan September
2014. Penurunan nilai indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk
miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan kesenjangan pengeluaran antar
penduduk miskin juga cenderung menyempit.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 05 /01/32/Th. XVII , 2 Januari 2015
kebutuhan enerji minimal 2100 kilo kalori per kapita per hari.
Nilai rupiah dari 2100 kilo kalori makanan diperoleh dari 52 komoditi
DAGING BABI
NANGKA MUDA
GULA PASIR
BERAS KETAN
BAWANG MERAH
GULA MERAH
JAGUNG PIPILAN
CABE MERAH
TEH
TEPUNG TERIGU
TETELAN
CABE RAWIT
KOPI
KETELA POHON
KACANG TANAH
GARAM
KETELA RAMBAT
TELUR ITIK/MANILA
TAHU
KEMIRI
GAPLEK
TEMPE
TERASI/PETIS
TONGKOL/TUNA
SUSU BUBUK
MANGGA
KERUPUK
KEMBUNG
BAYAM
SALAK
MIE INSTANT
TERI
BUNCIS
PISANG AMBON
ROTI MANIS
BANDENG
KACANG PANJANG
PEPAYA
KUE KERING
MUJAIR
TOMAT SAYUR
MINYAK KELAPA
KUE BASAH
DAGING SAPI
KELAPA
6 Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 05 /01/32/Th. XVII , 2 Januari 2015
BENSIN
LISTRIK
AIR
PENGANGKUTAN
PERKAKAS RUMAHTANGGA
MINYAK TANAH
FOTO
ALAT DAPUR/MAKAN
KAYU BAKAR
ARLOJI/JAM DINDING
TAS
BARANG KECANTIKAN
KEPERLUAN MENJAHIT
MAINAN ANAK
PERAWATAN KULIT/MUKA
ALAS KAKI
PBB
KESEHATAN
TUTUP KEPALA
PUNGUTAN LAIN
PEMELIHARAAN KESEHATAN
SABUN CUCI
PENDIDIKAN
UPACARA AGAMA
INDIKATOR KEMISKINAN
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 05 /01/32/Th. XVII , 2 Januari 2015