TRANSEKSUAL
14304241006
Nurul Halimah
14304241012
14304241017
Andini Setya
14304241031
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari zaman ke zaman manusia terus semakin berkembang. Dalam
perkembangannya tersebut, perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor
yang telah dibawa sejak lahir (faktor endogen) maupun faktor lingkungan
sebagai faktor eksogen. Faktor endogen dan eksogen tersebut menjadikan
individu dikatakan sebagai orang yang normal dan abnormal.
Individu yang mempunyai perilaku abnormal dideskripsikan
mempunyai penyimpangan dari norma statistik, penyimpangan dari norma
sosial, perilaku maladaptif dan distres pribadi. Perilaku abnormal tersebut
dapat diakibatkan oleh lingkungan sosial yang tidak menguntungkan atau dari
pengalaman belajar yang tidak benar. Perilaku yang abnormal salah satunya
adalah transeksual.
Selama ini kaum transeksual menjadi objek pengucilan dan intimidasi
terkait dengan masyarakat negara Indonesia yang dapat dikatakan fanatik
terhadap keyakinanya. Kaum transeksual dianggap rendah dan tidak
bermartabat karena sudah menyalahi kodratnya, bahkan kaum transeksual
juga menjadi objek kekerasan dan kriminalitas dimasyarakat. Padahal kaum
transeksual juga manusia dan mengingat bahwa setiap manusia mempunyai
hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri sesuai dengan keinginan dan
kepercayaannya masing-masing, dalam hal ini perubahan status kelamin.
Untuk mengetahui berbagai sebab terjadinya transgender dan tinjuauan
berbagai norma yang ada dalam kehidupan terhadap kasus transgender tersebut
maka akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
B. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah dengan judul Transeksual antara lain :
1. Untuk mengetahui definisi transeksual.
2. Untuk mengetahui penyebab-penyebab terjadinya transeksual.
3. Untuk mengetahui pandangan berbagai norma yang ada terhadap kasus
transeksual.
BAB II
ISI
hukum
menjadi
bagian
penting
bagi
proses
Pada
pembahasan
diatas
kita
sudah
membahas
bagaimana
seharusnya
pria
dan
wanita
itu.
transgender.
Transgender
ada
pula
yang
Perilaku
transgenderlah,
yang
mungkin
membuat
jenis
kelamin
menjadi
wanita,
begitu
pula
sebaliknya.
E. Penyebab Transeksual
Adapun penyebab transeksual dapat diakibatkan beberapa faktor :
a. Faktor bawaan (hormon dan gen)
Puspitosari dan Pujoleksono (2005) mengatakan
bahwa faktor-faktor terjadinya transeksual adalah
disebabkan oleh faktor biologis yang dipengaruhi oleh
hormon seksual dan genetik seseorang. Peta kelainan
seksual dari lensa biologi dapat dibagi ke dalam dua
penggolongan besar (Nadia, 2005). Penggolongan tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Kelainan seksual akibat kromosom
Dari kelompok ini, ada yang berfenotip pria dan ada
pula yang berfenotip wanita. Pada pria dapat terjadi
kelebihan kromosom X, misalnya XXY, XXYY atau XXXYY.
Diduga penyebab kelainan ini karena tidak berpisahnya
saja.
Sehingga
kromosom
hanya
dan
agresif.
Serta
sindroma
xxx
yang
2. Ketidakseimbangan hormon
Testis laki-laki yang baru terbentuk melepaskan
sejumlah besar hormon laki-laki selama bulan ketiga
kehamilan, lebih meningkatkan diferensiasi laki-laki. Ini
lonjakan tiba-tiba terjadi lagi hormon pada pria kadangkadang antara minggu kedua dan kedua belas setelah
kelahiran. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada
lonjakan feminisasi sesuai urutan diamati hormon pada
wanita pada usia ini.
Teori biologis telah difokuskan pada jumlah dan jenis
hormon antenatal yang datang dalam kontak dengan
janin. Secara khusus, jika janin terkena tingkat yang
sangat tinggi testosteron, terdapat bukti bahwa seperti
janin akan mengembangkan identitas pria, bahkan jika
bayi lahir dan dibesarkan sebagai seorang
gadis. Juga, jika janin terkena kelebihan androgen atau
kekurangan hormon androgen, maka gendera tipikal
perilaku telah diamati dalam studi penelitian (CohenKettenis &Gooren, 1999). Kasus Reimer dapat digunakan
sebagai sumber utama dukungan untuk penelitian
dengan teori-teori biologis. Menurut teori Toone,
F. Ciri-ciri Transeksual
Transeksual memiliki gangguan identitas gender yang
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Identifikasi yang kuat dan menetap terhadap lawan jenis
2. Pada anak-anak, terdapat empat atau lebih ciri, yaitu :
a. Berulangkali menyatakan keinginan atau
memaksakan diri untuk menjadi lawan jenis
b. Lebih suka memakai pakaian lawan jenis
c. Lebih suka berperan sebagai lawan jenis dalam
bermain atau berfantasi menjadi lawan jenis terus
menerus
d. Lebih suka melakukan permainan lawan jenis
3. Pada remaja dan orang dewasa, terdapat keinginan
untuk menjadi lawan jenis, berpindah kelompok lawan
jenis, ingin diperlakukan sebagai lawan jenis, keyakinan
bahwa emosinya adalah tipikal lawan jenis.
4. Rasa tidak nyaman yang terus-menerus dengan jenis
kelamin biologisnya atau rasa terasing dari peran
gender jenis kelamin tersebut.
a. Pada anak-anak, terwujud dalam salah satu hal
diantaranya pada laki-laki merasa jijik dengan
penisnya dan yakin bahwa penisnya akan hilang
seiring berjalannya waktu, tidak menyukai
permainan sterotip anak laki-laki. Pada
perempuan, menolak untuk buang air kecil
dengan cara duduk, yakin bahwa penis akan
tumbuh, merasa tidak suka dengan payudara
yang besar dan menstruasi, merasa benci dan
tidak suka terhadap pakaian perempuan yang
konvensional.
b. Pada remaja dan orang dewasa, terwujud dalam
salah satu hal diantaranya keinginan kuat untuk
menghilangkan karakteristik jenis kelamin
sekunder melalui pemberian hormon atau operasi,
13
yang
menurut
tafsir
Ath-Thabari
giginya
dengan
tujuan
mempercantik
diri
dengan
menyatakan
Allah
mengutuk
laki-laki
yang
lima
bersaudara.
Meskipun
ibunya
sebenarnya
perempuan
sebelum
berumur
tahun
dan
masak-memasak,
menyulam.
membaca
merajut,
Ketrampilan
tersebut
ensiklopedia.
Kakak
merenda,
dan
diperolehnya
dari
laki-lakinya
sering
dengan
laki-laki.
Perilakunya
yang
ekstrem
berusaha
bunuh
diri.
Karena
tidak
sanggup
juga
pada
tampilannya.
Reynaldi
telah
merupakan
mengaku kalau
bahwa
dirinya
memutuskan
untuk
BAB III
KESIMPULAN
1. Transeksual adalah suatu gangguan pada diri seseorang
dimana seseorang tersebut merasa tidak nyaman atau
tidak puas dengan keadaan jenis kelaminnya sehingga
untuk mencapai suatu kepuasan, penderita melakukan
perubahan sesuai dengan yang dia inginkan baik dalam
bentuk perilaku maupun secara fisik
2. a.Faktor bawaan (hormon dan gen)
Kelainan seksual akibat kromosom
Ketidakseimbangan hormon
b.Faktor lingkungan.
3. Pandangan berbagai norma yang ada terhadap kasus transeksual :
a. Norma Agama
Landasan hukum Islam tersebut pada intinya melarang perubahan
segala bentuk ciptaan Allah dalam rangka sebuah kesenangan dan
untuk keindahan bukan suatu hal yang memang penting untuk
dilakukan
b. Norma Hukum
Hukum di Indonesia mengenai transgender sangat tidak sinkron
c. Norma Kesusilaan dan Kesopanan
DAFTAR PUSTAKA
Bastaman, T.K., Amir, N., Idris, I.K., & Wiguna, T. 2004. Leksikon
Istilah Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Jakarta : Buku
Kedokteran EGD.
Cohen-Kettenis, P.T., & Gooren, L. 1999. Jurnal : Transsexualism:
A Review Of Etiology, Diagnosis And Treatment. Elsevier
Science. Tanggal akses : 29 April 2015.
Davidson, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. 2010. Psikologi
Abnormal (9th).Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Durand, V. Mark dan David H. Barlow, 2007. Intisari Psikologi
Abnormal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hasan Bassrih Putra.2013. Manusia, Nilai, Moral dan Hukum.
Diakses
https://www.academia.edu/9075909/manusia_nilai_mor
al_dan_hukum Pada Senin, 26 April 2014 pukul 12:25.
Kartono, Kartini. 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas
Seksual. Bandung : CV. Mandar Maju.
Koeswinarno. 2005. Hidup Sebagai Waria. Yogyakarta : Kanisius
Maslim,
R.
2002.
Pedoman
Penggolongan
dan
Diagnosis