Anda di halaman 1dari 1

RIWAYAT HIDUP SINGKAT DAN PERJUANGAN

IBU FATMAWATI

I. Lahirnya Seorang Pejuang Wanita Sejati


Orang boleh beranggapan, bahwa Bengkulu masih tergolong wilayah periferal (wilayah
pinggiran) yang dianggap jauh dari arus aktivitas kehidupan baik politik, ekonomi, maupun
sosial budaya. Akan tetapi sejarah telah membutktikan, bahwa di Bengkulu inilah telah
banyak melahirkan tokoh-tokoh patriotik yang mampu mengukir namanya di panggung sejarah
Nasional. Dan di Bengkulu inilah telah dilahirkan seorang anak perempuan yang ternyata
dikelak kemudian hari menjadi seorang ibu negara (first lady) Republik Indonesia, dan terlibat
langsung dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Di tengah-tengah merebaknya semangat patriotik serta bergolaknya pergerakan nasional,
telah lahir seorang anak perempuan yang manis, tepatnya pada hari Senin, jam 12.oo (WIB)
pada tanggal 5 Februari 1923, di sebuah rumah bergandeng di kampung Pasar Malabero,
Bengkulu. Oleh orang tuanya, diberilah nama Fatmawati, yang mengandung arti, Bunga
Teratai. Ayahnya bernama Hassan Din dan ibunya bernama Siti Chadidjah. Sebetulnya ayahnya
telah menyiapkan dua nama untuk anaknya yang akan lahir, yaitu Fatmawati dan Siti
Djubaidah. Namun kemudian nama Fatmawati itulah yang diambilnya. Ayahnya, Hassan Din
adalah seorang Pengurus (pemimpin) organisasi Muhammadiyah cabang Bengkulu. Di samping,
juga bekerja di Borsumij (Borneo - Sumatra Maatschappij), yaitu sebuah perusahaan swasta
milik orang Belanda. Akan tetapi, ketika Hassan Din dihadapkan pada salah satu alternatif
pilihan, beliau memilih keluar dari Borsumij, dan lebih memusatkan diri pada Muhammadiyah
yang dipimpinnya. Sepasang suami-istri ini selanjutnya terlibat aktif dalam perserikatan
Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai