Anda di halaman 1dari 15

ASKEP MASALAH

SISTEM REPRODUKSI
PADA IBU HAMIL :
PERDARAHAN kelompok 2

Perdarahan antepartum?
Perdarahan antepartum adalah
perdarahan pervaginam pada kehamilan
diatas 28 minggu atau lebih. Karena
perdarahan antepartum terjadi pada
umur kehamilan diatas 28 minggu maka
sering disebut atau digolongkan
perdarahan pada trimester ketiga.
(Manuaba, 1998).

Abortus?
Abortus
adalah
berakhirnya
kehamilan dengan pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan dengan usia gestasi
kurang dari 20 minggu dan berat janin
kurang dari 500 gram (Murray, 2002).

Etiologi
Hal-hal yang menyebabkan abortus yaitu :
a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat
menyebabkan kematian janin. Faktor-faktor
yang menyebabkan kelainan dalam
pertumbuhan ialah sebagai berikut:
- Kelainan kromosom, terutama trisomi
autosom
dan monosomi X
- Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang
sempurna
- Pengaruh dari luar akibat radiasi, virus, obatobatan

b. Kelainan pada plasenta misalnya


endarteritis dapat terjadi dalam villi
koriales dan menyebabkan oksigenisasi
plasenta terganggu, sehingga
menyebabkan gangguan pertumbuhan
dan kematian janin.
c. Penyakit Ibu. Penyakit mendadak seperti
pneumonia, tifus abdominalis, anemia
berat, dan keracunan.
d. Kelainan Traktus Genetalis. Mioma uteri,
kelainan bawaan uterus dapat
menyebabkan abortus.

Klasifikasi

Abortus spontan, merupakan abortus yang


terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor
mekanis.

Abortus iminens, merupakan peristiwa


terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan 20 minggu.
Abortus insipiens, merupakan peristiwa
perdarahan uterus pada kehamilan sebelum
20 minggu dengan adanya dilatasi serviks
uterus yang meningkat tetapi hasil konsepsi
masih dalam uterus.

Abortus inkompletus, merupakan


pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih adanya
kantung amniotic atau plasenta tersisa dalam
rahim.
Abortus kompletus, merupakan abortus
yang hasil konsepsinya sudah dikeluarkan
dari rahim.
Abortus serviks, merupakan keluarnya hasil
konsepsi dari uterus dihalangi oleh ostium
uterus eksternum yang tidak membuka,
sehingga semuanya terkumpul dalam kanalis
servikalis uterus menjadi besar, kurang lebih
bundar dengan dinding menipis

Missed abortion, merupakan kematian


janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi
sisanya masih berada dirahim beberapa
saat sebelum dikeluarkan.
Abortus habitualis, merupakan abortus
yang berulang dengan frekuensi lebih dari
3 kali pada tingkat kehamilan yang sama.
Abortus septik, merupakan abortus
infeksius berat disertai penyebaran kuman
atau toksin ke dalam peredaran darah atau
peritoneum.

Abortus provokatus (induced abortion),


merupakan abortus yang disengaja baik
memakai obat-obatan maupun alat-alat.
Yang termasuk abortus provokatus ialah :

Abortus medisinalis (abortus


therapeutika ) adalah abortus karena
tindakan kita sendiri, dengan alasan bila
kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan
jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis).
Abortus kriminalis adalah abortus yang
terjadi oleh karena tindakan yang tidak legal
atau tidak berdasarkan indikasi medis.
(Rustam, 1998)

Manifestasi Klinis
Diduga abortus apabila seorang wanita dalam
masa reproduksi mengeluh tentang :
Perdarahan pervaginam setelah mengalami
terlambat haid yang
Rasa mulas atau kram perut daerah simfisis
Pada pemeriksaan fisik: keadaan umum
tampak lemah atau kesadaran menurun,
tekanan darah normal atau menurun, denyut
nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan
normal atau meningkat.
Keluhan nyeri pada perut bagian bawah
Keluarnya massa kehamilan/ konsepsi

WOC

Penatalaksanaan
cara konservatif meliputi : (Arif, 1999)
Tirah baring, merupakan unsur penting dalam pengobatan
karena dapat bertambahnya aliran darah ke uterus dan
berkurangnya rangsang mekanis.
Coitus dilarang selama 2 minggu setelah perdarahan berhenti
Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital dan berikan
preparat hematinik
Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C
Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila klien
tidak panas dan tiap empat jam bila klien panas
Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan
antiseptik untuk mencegah infeksi terutama saat masih
mengeluarkan cairan coklat
Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin
janin telah mati. Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah
janin masih hidup

Komplikasi
Adapun komplikasi dari abortus adalah :
Perdarahan
Apabila perdarahan dari jalan lahir tidak
segera diatasi, maka akan terjadi pengeluaran
hasil konsepsi
Syok
Berkurangnya volume darah yang disebabkan
oleh adanya perdarahan
Infeksi
Hal ini seharusnya jarang terjadi jika memakai
teknik asepsis dengan cermat.

ASKEP
Kekurangan volume cairan
dan eloktrolit b.d perdarahan
nyeri akut b/d adanya kontraksi
uterus, skunder terhadap
pelepasan separasi plasenta.
Kecemasan b.d ancaman
cedera pada janin

Trim`s

Anda mungkin juga menyukai