Anda di halaman 1dari 1

Patofis perub.

Perfusi jaringan
Adanya cedera kepala dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan struktur misalnya
kerusakan pada parenkim otak, kerusakan pembuluh darah, perdarahan, edema dan gangguan
biokimia otak seperti penurunan adenosin tripospat dalam mitokondria, perubahan
permeabilitas vaskuler. Patofiologi cedera kepala dapat digolongkan menjadi 2 proses yaitu
cedera kepala otak primer dan cedera kepala otak sekunder. Cedera kepala otak primer
merupakan suatu proses biomekanik yang dapat terjadi secara langsung saat kepala terbentur
dan memberi dampak cedera jaringan otak. Pada cedera kepala sekunder terjadi akibat cedera
primer misalnya adanjya hipoksia, iskemia, perdarahan. Perdarahan serebral menimbulkan
hematom, misalnya pada epidural hematom yaitu berkumpulnya darah antara lapisan
periosteum tengkorak dengan duramater, sub dural hematom diakibatkan berkumpulnya
darah pada ruang antara duramater dengan subarachnoid dan intracerebral hematom adalah
berkumpulnya darah pada jaringan serebral. Kematian pada cedera kepala banyak disebabkan
karena hipotansi karena gangguan pada outoregulasi. Ketika terjadi gangguan outoregulasi
akan menimbulkan hipoperfusi jaringan serebral dan berakhir pada iskemia jaringan otak,
karena otsk sangat sensitif terhadap oksigen dan glukosa.

Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin

Mekanisme cedera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat ringannya
konsekuensi patofisiologi dari trauma kapitis. Otak dapat berfungsi dengan baik bila
kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan dalam sel-sel saraf
hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jika
kekurangan aliran udara ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi.
Demikian pula dengan kebutuhan glukosa sebagai bahan bakar metabolisme otak, tidak boleh
kurang dari 20 mg% karena menimbulkan koma. Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh
berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolisme anaerob, yang dapat
menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak
akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. Pada saat klien dengan
trauma kepala kontusio cerebri, pembuluh darah kapiler robek, cairan traumatik mengandung
protein eksudat dan berisi albumin dan cairan intestinal. Edema jaringan otak akan
menimbulkan tekanan intrakranial yang dapat menyebabkan herniasi dan penekanan pada
batang otak.

Copyright 2013-2014 ABC Medika | availabel


at:http://www.abcmedika.com/2014/02/konsep-dasar-trauma-kepala-trauma.html
Thanks for Your visit

Anda mungkin juga menyukai