Potensiometri langsung
Adisi standar
Adisi sampel
Titrasi potensiometri
Setiap metode analisis memiliki langkah langkah analisis yang berbeda dan dengan metode
perhitungan yang juga berbeda.
Potensiometri langsung menyediakan cara cepat untuk menentukan aktivitas kation dan anion
dalam larutan analit. Metode ini membutuhkan perbandingan tegangan sel dengan elektroda
indikator dalam larutan analit terhadap tegangan ketika elektroda dicelup ke larutan standar
Metode adisi standar adalah metode yang digunakan pada analit tertentu dengan volume
tertentu, yang belum diketahui konsentrasinya. Beda metode adisi standar dengan metode adisi
sampel adalah, dalam metode adisi sampel, digunakan larutan standar dalam julah banyak dan
sampel dalam jumlah sedikit. Sementara itu, pada metode adisi standar larutan sampel yang
digunakan lebih banyak dan larutan standar yang digunakan lebih sedikit. Sementara itu titrasi
potensiometri adalah sebuah metode pengukuran dengan titrasi yang nantinya akan dihubungkan
dengan potensial dari sel
PEMICU
9. Dengan menggunakan teknik potensiometri langsung, anda memperoleh data potensial dari
sampel dan larutan standar. Bila hasil kurva kalibrasi E terhadap log konsentrasi adalah seperti
Gambar 1. Bagaimana anda menentukan konsentrasi fluorida dalam sampel ? Apakah elektroda
telah bekerja dengan baik dalam sistem tersebut ?
Semua perhitungan potensiometri langsung didasarkan pada persamaan :
E cell = Eind Eref + Ej
Eind=L
0. 0592
0.0592
pX=L+
log C
n
n
pX=log C=
Ecell( EjEref + L)
0.0592
n
Konstanta yang berada di dalam kurung dapat di kombinasikan membentuk suatu konstanta baru K.
pX=log C=
EcellK
0.0592
n
(4)
Untuk anion An-, tanda dari persamaan diatas dapat dibalik menjadi :
pA
n (EcellK )
0.0592
(5)
dengan perbedaan tanda pada keduanya menjadi hal yang sangat penting konsekuensinya dalam
arti bahwa elektroda ion selektif terhubung dengan pH meter dan Ion meter.
Jika diubah menjdai bentuk Esel, persamaan menjadi :
Untuk kation
Untuk anion
Ese l=K
Ese l=K +
0.0592
pX
n
0.0592
pA
n
0.0592
pX
n
yb
m
C=10
C=10
y b
m
yb
m
150100.59
59.377
C = 10-0.832
10. Bila digunakan potensiometri dengan metode adisi standar maka kesalahan pengukuran
karena adanya kemungkinan pembentukan kompleks ion lain seperti besi(III) dengan ion florida
dapat dihindarkan. Walaupun dengan penggunaan buffer sejenis TISAB pembentukan ion
kompleks ini dapat dicegah. Hasil pengukutran potensial dapat dilihat pada gambar 2.
Bagaimana anda menentukan konsentrasi florida pada sampel dengan metode adisi standar .
Bandingkan hasil yang diperoleh pada kedua cara di atas !
Untuk elektroda ion dengan slop S (dari grafik potensial elektroda vs konsentrasi) dari
ion analit dengan konsentrasi C
E=K + SLogC
Nilai C dalam rumus tersebut adalah
C=
Cu V o+Cs Vs
Vo+Vs
Cu V o+Cs Vs
=10
Vo+Vs
E K
S
E K
S
Untuk menghilangkan K yang belum diketahui, maka kita perlu membagi respon dari adisi
standar dengan respon tanpa adisi standar
EK
S
Cu V o+Cs Vs ( Vo+Vs ) 10
=
E K
Cu Vo
Vo 10 S
Cs Vs Vo+Vs
1+
=
10
Cu Vo
Vo
E K
S
CsVs
Vo+
=(Vo+ Vs) 10
Cu
EK
S
Persamaan tersebut merupakan garis linier pada gambar 2. Persamaan tersebut dapat
dijadikan bentuk y = mx + c. Di mana y =
(Vo+Vs)10
E K
S
dicari adalah nilai Cu yang merupakan konsentrasi fluorida [F-] dalam sampel. Nilai tersebut
dapat diperoleh dengan rumus Cu = 1/ m di mana m merupakan kemiringan grafik. Data pada
grafik dapat kita masukan dalam tabel :
X
0
100
190
280
360
Y
100
145
185
225
270
Dengan perhitungan least square akan didapatkan X, Y, XY, X2, dan Y2.
Sehingga nilai m dapat diperoleh dengan cara :
m=
N ( X Y ) X y
N X 2( X ) 2
Sehingga, Cu =
m=0.465976
1
0.465976 = 2,146 mg/ L. Sehingga, konsentrasi Fluorida pada sampel adalah
2. Keadaan keasaman sampel, jika sampel terlalu asam maka tidak dapat dilakukan analisa
potensiometri
3. Kandungan elektrolitan larutan, larutan yang mengandung elektrolit tinggi akan
memudahkan penghitungan
Referensi
Zimmer.csufresno.edu/~davidz/chem102/flourideISE/FlourideISE.html
Memo.cgu.edu.tw/hsiu_po/Analytical%20chem/Lecture%207.pdf