Dasar Teori Tambahan Metyl Ester
Dasar Teori Tambahan Metyl Ester
Metil ester merupakan monoalkil ester dari asam asam lemak rantai
panjang yang terkandung dalam minyak nabati atau lemak hewani untuk
digunakan sebagi alternatif yang tepat untuk bahan bakar mesin diesel. Alternatif
bahan bakar terdiri dari metil ester hasil trans esterifikasi baik trialkil gliserida
atau esterifikasi dari asam lemak bebas.
Pembuatan biodiesel dari minyak tanaman memiliki kasus yang berbedabeda sesuai dengan kandungan FFA. Pada kasus minyak tanaman dengan ALB
tinggi, dilakukan dua jenis proses, yaitu esterifikasi dan transesterifikasi. Proses
esterifikasi dan transesterifikasi bertujuan untuk mengubah asam lemak bebas dan
trigliserida dalam minyak menjadi metil ester (biodiesel) dan gliserol.
Esterifikasi adalah tahap konversi dari asalm lemak bebas menjadi ester.
Esterifikasi adalah tahap mereaksikan lemak dengan alkohol.
RCOOH
Asam lemak
CH3OH
metanol
RCOOH3
metil ester
H2O
air
Ester (FAME)
Proses Uji Mutu
Beberapa jenis proses Analisa Uji Mutu dilakukan secara Kimia dan Fisika
adalah sebagai berikut:
Proses Uji Mutu secara Kimia
Analisa secara Kimia adalah sebagai berikut:
a.
Kadar Air
b.
FFA (Free Faty Acid)
c.
Rancidity
d.
Kandungan Logam
Proses Uji Mutu secara Fisika
Analisa secara Fisika adalah sebagai berikut :
a. Analisa Density (Massa Jenis)
b. Analisa Viscosity (Kekentalan)
Tabel biodisel dari minyak bekas
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis Analisa
Standar
Kadar Air
FFA
Rancidity
Kandungan logam
Viskositas
Density
0,3 %
0,3 %
10 %
Negatif
2,3 6,0 mm2/s
0,85 0,89 gr/cm3
Suhu
Waktu reaksi
Semakin lama waktu reaksi maka semakin banyak produk yang dihasilkan
karena ini akan memberikan kesempatan rektan untuk bertumbukan satu sama
lain. Namun setelah kesetimbangan tercapai tambahan waktu reaksi tidak akan
Katalis
Pengadukan
Perbandingan reaktan
Variabel penting lain yang mempengaruhi hasil ester adalah rasio molar
antara alkohol dan minyak nabati. Stoikiometri reaksi transesterifikasi
memerlukan 1 mol minyak trigliserida memerlukan 6 mol metanol menggunakan
rasio molar alkohol-minyak = 1 : 6. Terlalu banyak alkohol yang dipakai
menyebabkan biodiesel mempnyai viskositas yang rendah dibandingkan
viskositas solar juga akan menurunkan titik nyala (flas point). Hal ini disebabkan
karena pengaruh sifat-sifat alkohol yang mudah terbakar. Perbandingan alkohol
minyak = 1 : 2,2 (etanol : minyak).
Metanol
Metanol dalam keadaan atmosfer berbentuk cairan yang ringan, mudah
menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bauk yang khas
(berbau lebih ringan daripada etanol). ,etanol banyak digunakan sebagai pendingin
anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan aditid bagi etanol industri.
Kegunaan produk :
1. Methyl ester (Biodisel)