Anda di halaman 1dari 3

Belajar Askep - Mungkin masih banyak

teman-teman perawat yang masih rancu atau bahkan belum mengetahui


bagaimana menilai sebuah ambang nyeri pasien berdasarakan penilaian PQRST.
Baiklah, kali ini akan saya coba jabarkan, semoga bisa di pahami, kalaupun ada
yang salah atau kurang, mohon koreksinya
Penilaian Nyeri Berdasar PQRST
1.

P : Provokatif / Paliatif
Apa kira-kira Penyebab timbulnya rasa nyeri...? Apakah karena terkena ruda
paksa / benturan..? Akibat penyayatan..? dll.

2.

Q : Qualitas / Quantitas
Seberapa berat keluhan nyeri terasa..?. Bagaimana rasanya..?. Seberapa sering
terjadinya..? Ex : Seperti tertusuk, tertekan / tertimpa benda berat, diris-iris,
dll.

3.

R : Region / Radiasi
Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan / ditemukan..? Apakah juga
menyebar ke daerah lain / area penyebarannya..?

4.

S : Skala Seviritas
Skala kegawatan dapat dilihat menggunakan GCS ( Baca : Cara Mengukur GCS
(Glasgow's Coma Scale) ) untuk gangguan kesadaran, skala nyeri / ukuran lain
yang berkaitan dengan keluhan

5.

T : Timing
Kapan keluhan nyeri tersebut mulai ditemukan / dirasakan..? Seberapa sering
keluhan nyeri tersebut dirasakan / terjadi...? Apakah terjadi secara mendadak

atau bertahap..? Acut atau Kronis..?


Mekanisme Terjadinya Nyeri
Nyeri merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh untuk melindungi dan
memberikan tanda bahaya tentang adanya gangguan di tubuh. Mekanisme nyeri

adalah sebagai berikut rangsangan diterima oleh reseptor nyeri, di ubah dalam
bentuk impuls yang di hantarkan ke pusat nyeri di korteks otak. Setelah di proses
dipusat nyeri, impuls di kembalikan ke perifer dalam bentuk persepsi nyeri.
Rangsangan yang diterima oleh reseptor nyeri dapat berasal dari berbagai faktor
dan dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
Rangsangan Mekanik : Nyeri yang di sebabkan karena pengaruh mekanik

1.

seperti

tekanan,

tusukan

jarum,

irisan

pisau

dan

lain-lain.

Rangsangan Termal : Nyeri yang disebabkan karena pengaruh suhu, Rata-

2.

rata manusia akan merasakan nyeri jika menerima panas diatas 45 0 C, dimana
mulai pada suhu tersebut jaringan akan mengalami kerusakan
Rangsangan Kimia : Jaringan yang mengalami kerusakan akan membebaskan

3.

zat yang di sebut mediator yang dapat berikatan dengan reseptor nyeri
antaralain: bradikinin, serotonin, histamin, asetilkolin dan prostaglandin.
Bradikinin merupakan zat yang paling berperan dalam menimbulkan nyeri
karena kerusakan jaringan. Zat kimia lain yang berperan dalam menimbulkan
nyeri adalah asam, enzim proteolitik, Zat P dan ion K+ (ion K positif ).
Proses Terjadinya Nyeri
Reseptor nyeri dalam tubuh adalah ujung-ujung saraf telanjang yang ditemukan
hampir pada setiap jaringan tubuh. Impuls nyeri dihantarkan ke Sistem Saraf Pusat
(SSP) melalui dua sistem Serabut. Sistem pertama terdiri dari serabut Ad bermielin
halus bergaris tengah 2-5 m, dengan kecepatan hantaran 6-30 m/detik. Sistem
kedua terdiri dari serabut C tak bermielin dengan diameter 0.4-1.2 m, dengan
kecepatan hantaran 0,5-2 m/detik.
Serabut Ad berperan dalam menghantarkan "Nyeri cepat" dan menghasilkan
persepsi nyeri yang jelas, tajam dan terlokalisasi, sedangkan serabut C
menghantarkan "nyeri Lambat" dan menghasilkan persepsi samar-samar, rasa pegal
dan perasaan tidak enak.
Pusat nyeri terletak di talamus, kedua jenis serabut nyeri berakhir pada neuron
traktus spinotalamus lateral dan impuls nyeri berjalan ke atas melalui traktus ini
ke nukleus posteromidal ventral dan posterolateral dari talamus. Dari sini impuls
diteruskan ke gyrus post sentral dari korteks otak.
Klasifikasi Nyeri
Nyeri dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria antara lain :
Klasifikasi nyeri berdasarkan waktu, dibagi menjadi nyeri akut dan nyeri

1.

kronis
1.

Nyeri Akut adalah Nyeri yang terjadi secara tiba-tiba dan terjadinya
singkat contoh nyeri trauma

2.

Nyeri Kronis adalah nyeri yang terjadi atau dialami sudah lama contoh
kanker

2.

Klasifikasi nyeri berdasarkan Tempat terjadinya nyeri

1.

Nyeri Somatik adalah Nyeri yang dirasakan hanya pada tempat


terjadinya kerusakan atau gangguan, bersifat tajam, mudah dilihat dan
mudah ditangani, contoh Nyeri karena tertusuk

2.

Nyeri Visceral adalah nyeri yang terkait kerusakan organ dalam,


contoh nyeri karena trauma di hati atau paru-paru.

3.

Nyeri Reperred : nyeri yang dirasakan jauh dari lokasi nyeri, contoh
nyeri angina.
Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Persepsi Nyeri

3.
1.

Nyeri Nosiseptis adalah Nyeri yang kerusakan jaringannya jelas

2.

Nyeri neuropatik adalah nyeri yang kerusakan jaringan tidak jelas.


contohnya : Nyeri yang diakitbatkan oleh kelainan pada susunan saraf

Read more: http://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/cara-menilai-nyeri-berdasar-pqrst.html#ixzz3YPuutgIT

Anda mungkin juga menyukai