b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan yaitu:
1. etanol
2. aquades
3. vaselin
D. Prosedur Kerja
a. Merangkai Alat
dirangkai
b. Destilasi Campuran Etanol Air
dimasukkan dalam labu destilasi
dimasukkan beberapa butir batu didih
dihubungkan kondensor
dipanaskan sampai campuran mendidih
diamati kenaikan suhu pada termometer
diukur volume destilat
dihitung % kadar efisiensi etanol
kadar efisiensi etanol = 44%
E. Hasil Pengamatan
1. Rangkaian Alat
2. Data Pengamatan
Dik: Volume destilat = 22 ml
Volume awal = 50 ml
Dit: % Efisiensi kadar etanol
Peny: Efisiensi kadar etanol = = 44%
F. Pembahasan
Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan perbedaan
titik didih. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada
proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi; menjelaskan bahwa tekanan
uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap
komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam larutan pada
suhu yang sama. Kesetimbangan fasa cair uap tercapai apabila kecepatan pengupan
suatu cairan sama dengan kecepatan pengembunannya.
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut
pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya
sama dengan tekanan atmosfer. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik
didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat
cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni.
Pada destilasi sederhana, zat-zat yang ingin dipisahkan memiliki perbedaan titik
didih yang besar. Untuk memisahkan zat-zat dengan titik didih yang berdekatan,
digunakan destilasi fraksinasi atau destilasi bertingkat.
Pada percobaan ini akan dipisahkan campuran yang terdiri dari air dan etanol. Titik
didih air adalah 100 oC, sedangkan etanol memilki titik didih 78 oC. karena kedua
zat tersebut memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar, maka destilasi yang
digunakan adalah destilasi sederhana. Pada saat campuran dipanaskan, suhu
campuran akan meningkat dan akan ditunjukkan oleh termometer. Ketika
temperatur berada di sekitar 78 oC, yakni titik didih etanol, temperatur tersebut
dijaga agar tetap berada pada titik didih etanol. Hal ini menunjukkan bahwa pada
temperatur 78 oC ini, tekanan uap etanol sama dengan tekanan atmosfer., sehingga
etanol akan menguap sedangkan air akan tetap berada pada labu destilasi karena
pada temperatur tersebut belum mencapai titik didih air. Akibatnya air akan tetap
berada pada fasa cair dan tidak ikut menguap bersama etanol. Hal ini karena
tekanan uap air belum mencapai tekanan atmosfer.
Uap etanol akan bergerak ke atas dan melalui kondensor. Pada kondensor dialirkan
air secara terus-menerus yang berfungsi sebagai pendingin, sehingga pada
kondensor ini terjadi peristiwa kondensasi atau pengembunan dimana uap etanol
didinginkan sehingga mengembun dan menjadi cairan kembali. Etanol cair
kemudian akan mengalir dari kondensor melalui adaptor, lalu ditampung pada
erlenmeyer, dan disebut destilat.
Pada percobaan ini, destilat yang diperoleh adalah 22 ml dari volume etanol awal
dalam campuran 50 ml. Jadi, diperoleh efisiensi kadar etanol sebanyak 44%.
Artinya, dari 100% etanol yang didestilasi, diperoleh 44% sebagai destilat.
Keberhasilan suatu proses destilasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya
yaitu penempatan posisi termometer pada alat destilasi. Penempatan posisi yang
salah dapat menyebabkan uap cairan misalnya etanol akan menempel pada
termometer dan tidak melewati kondensor untuk melalui proses pengembunan,
tetapi akan kembali pada labu destilasi yang berisi campuran cairan. Akibatnya,
jumlah destilat yang diperoleh tidak maksimal.
Selain itu, suhu pada termometer juga harus diperhatikan selama proses destilasi.
Suhu termometer harus selalu dijaga agar tetap berada pada suhu titik didih cairan
yang ingin dipisahkan yakni pada suhu titik didih yang lebih rendah yang akan
diperoleh sebagai destilat.
G. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu prinsip dasar proses destilasi secara sederhana
adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik
didih, dimana perbedaan titik didih zat-zat yang ingin dipisahkan cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA
Armid. 2009. Penuntun Praktikum Metode Pemisahan Kimia. Unhalu. Kendari.
Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran. Bandung.
Harahap. 2003. Karya Ilmiah Produksi Alkohol:6.
Hernani. 2006. Peningkatan Mutu Minyak Atsiri Melalui Proses Pemurnian :2-3.
Sahidin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Unhalu. Kendari.
Tim Kimia Modul SMKN 13. 2001. Analisis Elementer:6.