Anda di halaman 1dari 6

Adanya dua gen atau lebih yang berada pada satu kromosom disebut

sebagai pautan kromosom. Gen tersebut bisa berada pada sesama kromosom
autosom atau pada koromosom seks. Gen itu tidak mengalami hukum II Mendel
mengenai pasangan secara bebas. Sebagai contoh adalah alel A dan a serta alel B
dan b. Gen dari kedua alel itu tidak berpasangan secara bebas, misalnya
membentuk pasangan Aa, AB, aB dan ab. Melainkan, hanya membentuk pasangan
berdasarkan posisi masing-masing gen di tiap kromosom saja. Misalnya AB dan
ab. Tidak terjadi pasangan Ab atau aB. Hanya ada dua macam fenotip pada
generasi F2 .

Dengan demikian pada percobaan persilangan, pada F2 tidak dihasilkan


rasio fenotip 9:3:3:1, melainkan 3 : 1, karena hanya ada dua macam pasangan alel
(AB dan ab saja). Peristiwa ini disebut pautan penuh.

Selain peristiwa pautan penuh, terjadi juga peristiwa pautan sebagian


(partial linkage). Dalam peristiwa ini, pada F2 dihasilkan empat macam fenotip,
seperti pada persilangan pada umumnya. Rasio fenotip yang dihasilkan tidak
berupa 9:3:3:1 melainkan bervariasi pada setiap pasangan alel.

Terjadinya pautan sebagian ini disebabkan karena adanya pertukaran


sebagian segmen kromosom dari satu kromosom dengan kromosom pasangannya.
Peristiwa pertukaran segmen kromosom ini disebut pindah silang (crossing over).
Cara mengetahui adanya pautan gen
Ada beberapa cara untuk mengatahui adanya pautan antara sejumlah gen.

Cara pertama adalah dengan menghitung rasio F2. Bila rasio F2 tidak sesuai
dengan perbandingan 9:3:3:1, berarti terjadi peristiwa pautan antara gen.
Tidak sesuainya rasio F2 dengan teori berarti tidak terjadi peristiwa
pemisahan bebas dan penggabungan bebas menurut hukum Mendel.

Cara kedua adalah dengan melakukan testcross. Testcross dilakukan antara


satu individu yang genotipenya tidak diketahui dengan individu homozigot
resesif pada semua gen yang terlibat. Bila diadakan testcross bagi dua
pasang alel, turunan yang dihasilkan dari testcross akan menunjukkan
rasio 1:1:1:1 bagi keempat kemungkinan pasangan fenotip.

Untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikans antara perbandingan yang


dihasilkan dari percobaan dengan rasio teoritis, perlu diketahui besarnya
penyimpangan berdasarkan uji statistik. Salah satu statistik yang dapat digunakan
adalah uji khi kuadrat.
Contoh:
Pada jagung, biji yang berwarna disebabkan oleh adanya gen C yang
dominan terhadap c yang menyebabkan biji tidak berwarna. Biji yang tidak
keriput disebabkan karena adanya gen S yang dominan terhadap biji keriput, s.
Varietas jagung yang bijinya berwarna dan tidak keriput, disilangkan dengan

varietas yang tidak berwarna dan keriput. Kemudian

perhatikan selanjutnya ratio phenotipik

Phenotype

F2

F2

F1

-nya diuji silang. Kita

CS
cs

Berwarna, tak keriput

Tak berwarna, keriput

cs
: cs

Berwarna, keriput

Cs
cs

= 149

Tak berwarna, tak keriput

cS
cs

= 152

Jumlah

Ratio phenotipik

= 4.032

= 4.035

= 8.368
F2

menunjukan bahwa kombinasi parental (berwarna,

tak keriput dan tak berwarna, keriput), jauh lebih besar jumlahnya dibandingkan
dengan rekombinasi (berwarna, keriput dan tak berawarna, tak keriput). Bila C
dan S tak terpaut satu dengan yang lain (bebas), maka hasil uji silang seharusnya
memberikan ratio phenotipik 1:1:1:1 atau kombinasi parental = rekombinasi =
50%, tetapi dalam hal ini sebagai berikut:
CS
cs

Kombinasi parental

Kombinasi parental

cs
: cs

= 4.032

= 4.035

8.067
8.368

8.067

X 100%

= 96.40%

Rekombinasi

Cs
cs

= 149

Kombinasi parental

cS
cs

= 152

301
8.368

301

X 100%

= 3.60%

Kombinasi parental lebih besar dari 50% berarti bahwa gen C dan S
terletak pada satu kromosom yang sama, demikian pula c dan s. Rekombinasi
sebanyak 3.60% menunjukan frekuensi pindah silang antara kromatid-kromatid
yang terjadi pada waktu pembelahan meiosis.
Dalam penggambaran peta genetis, 1% rekombinasi disamakan dengan 1
unit peta atau 1 morgan. Jadi rekombinasi 3.60% yang didapat menunjukan bahwa
jarak antara kedua gen C dan S adalah 3.6 satuan peta.

Sumber

Yatim, W. 1991. Genetika Untuk Mahasiswa. Bandung: Penerbit Tarsito

Anda mungkin juga menyukai