Anda di halaman 1dari 13

Tuli Mendadak

(Sudden Deafness)
Dipresentasikan oleh:
Yosha Santoso Putra
030.10.283
Kepaniteraan Klinik Ilmu THT RSAL Mintohardjo
Periode 20 April 23 Mei 2015
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Rabu, 29 April 2015

Definisi
Tuli yang terjadi secara tiba-tiba
Sensorineural penyebab tidak dapat langsung
diketahui
Biasanya unilateral
Penurunan pendengaran sensorineural 30 dB atau
lebih, paling sedikit tiga frekuensi berturut-turut pada
pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam waktu
<3 hari

Biasanya bersifat permanen


Darurat neurotologi
Etiologi: iskemia koklea, infeksi virus, trauma kepala, trauma
bising yang keras, perubahan tekanan atmosfir, autoimun,
obat ototoksik, penyakit Meniere dan neuroma akustik.

Patofisiologi iskemia koklea dan


infeksi virus

Virus parotis/virus campak/virus influensa


B/mononucleosis kerusakan pada organ corti,
membrane tektoria dan selubung myelin saraf
akustik tuli biasanya berat terutama pada
frekuensi sedang dan tinggi

Arteri auditiva
interna (end
artery)

End artery
Mudah
mengalami
kerusakan

Gangguan
(spasme,
thrombosis,
perdarahan)

Iskemia

Degenerasi luas
sel-sel ganglion
stria vaskularis
& ligament
spiralis

Pembentukan
jaringan ikat
dan penulangan

*kerusakan sel-sel rambut tidak


luas dan membran basal jarang
terkena

Gejala & diagnosis


Gejala

Diagnosis
Anamnesis-PF-THT-audiologi-laboratorium-penunjang lain

Pemeriksaan lab, faal hemostasis, test pembekuan darah

Timbul tuli mendadak/menahun secara tidak jelas

Sementara/berulang biasanya menetap

Unilateral/bilateral

Tinnitus/vertigo

Tanda gejala penyakit virus

Pada PF tidak didapatkan kelainan telinga

Tes penala

Audiometri nada murni

Tes tone decay/reflex kelelahan negatif

Audiometri tutur

Audiometri impedans

BERA

ENG (Elektronistagmografi)

CT-Scan

MRI + kontras

Arteriografi

Tatalaksana & evaluasi


Evaluasi (setiap minggu
selama 1 bulan)

Tatalaksana

Total bed rest

Vasodilatansia injeksi + tablet vasodilator oral

Prednison 4 x 10 mg (2 tablet), tapering off tiap 3 hari

1.

Sangat baik perbaikan >30 dB pada 5 frekuensi

Vit. C 500 mg 1 x 1 tablet/hari, vitamin E 1 x 1 tablet

2.

Neurobion 3 x 1 tablet/1 hari

Sembuh perbaikan <30 Db pada frekuensi 250Hz,


500Hz, 1000Hz, 2000Hz dan <25dB pada 4000Hz

Diit rendah garam & kolesterol

3.

Baik rerata perbaikan 10-30 dB pada 5 frekuensi

Inhalasi oksigen 4 x 15 menit (2 liter / menit) obat antivirus


sesuai penyebab

4.

Tidak ada perbaikan perbaikan <10 db pada 5 frekuensi

HBO terapi

Prognosis
Bergantung pada:

kecepatan pemberian obat,


respon 2 minggu pengobatan pertama,
usia,
derajat tuli saraf
faktor predisposisi.

Pasien A
Usia 61 tahun
Onset <48 jam
AD, average: 70 dB
severe
Tanpa kortikosteroid
1 minggu perbaikan AD
average <30 dB

Pasien B

Usia 61 tahun

Onset 72 jam

AD

Pengobatan prednisone 40 mg

1 minggu penurunan fungsi pendengaran pada audiogram

Kortikosteroid injeksi perbaikan selama 10-20 menit pada


audiogram

Tapering off kortikosteroid


20% dari dosis awal
Jika mencapai 20 mg 2,5 mg
Jika mencapai 10 mg 1 mg
5 mg

The interval between ISSNHL's onset and medical care


appears critical to recovering hearing. Based on an eightyear prospective study of 225 patients, investigators
found the proportion of cases enjoying spontaneous
recovery declined after 30 days, and with little hope for
regaining hearing spontaneously after six months.

Anda mungkin juga menyukai