INFOMATEK
Volume 5 Nomor 4 Desember 2003
I. PENDAHULUAN
Badan
alat
telekomunikasi,
mempunyai
187
188
produksi
permintaan
pelanggan,
selanjutnya
perusahaan
untuk
bahwa ternyata
sehingga
mendukung
mampu
memenuhi
maka
harus
langkah
melakukan
terciptanya
kominmen
kegiatan
pergudangan,
memperoleh
bisnis,
material
yang
sesuai
dengan
pelayanan
kepada
pemindahan
maka
kegiatan
pelanggan,
bahan,
logistik
dan
adalah
yang wajar.
Definisi
diformulasikan
manajemen
antara
lain;
(1)
bagaimana
yang
dikemukakan
logistik,
oleh
Bowersox [1]
pakar
sebagai
berikut :
mengalami
finished
pemasok
agar
pihak
perusahaan
yang
mampu
tidak
mengirim
material
inventory
from
supplier,
between
storage
of
goods,
services,
and
related
(6) penyimpanan
Sedangkan
Amerika
lembaga
Serikat
swadaya
yang
masyarakat
bergerak
dalam
to customer requirement.
Sedangkan peranan logistik apabila dilihat dari
perspektif Supply Chains menurut Chopra [4],
adalah:
This
manufacturer,
purpose
of
conforming
to
customer
mismatch
is
intentional
where
it
is
at
steel
economical
to
requirements.
pemasok,
para
manufaktur,
distribusi
dan
sistem
logistik
mengalami
and
pernah
persediaan,
terpisah
dan
dari
menajemen
manajemen
persediaan
dengan
mengemukakan
demikian
tentang
Tersine
definisi,
[5],
tujuan
idle or
transformation.
Persediaan
memproses material.
timbul
oleh
tidak
singkronnya
Sehubungan
dengan
tersebut, maka
tujuan
persediaan
economy.
komponen
Sedangkan
tujuan
manajemen
persediaan
adalah :
biaya
persediaan
tersebut
costs
are
associated
with
the
yang
pembuatan
dipakai
atau
untuk
merencanakan
pembelian
Sub-Assembly,
melaksanakan
Master
Production
Schedule (MPS).
MRP merupakan sistem yang dirancang secara
Sedangkan
Yamit
[6]
telah
mencoba
mendefinisikan bahwa :
Persediaan
adalah
bahan-bahan,
bagian-bagian yang disediakan dan bahanbahan dalam proses yang terdapat dalam
perusahaan
untuk
proses
produksi,
serta
tersedianya
material,
item
atau
1) Langkah-langkah MRP
Sistem MRP memiliki 4 langkah utama yang
selanjutnya
keempat
diterapkan
satu
langkah
per
satu
ini
pada
harus
periode
perencanaan dan pada setiap item LangkahAgar proses MRP dapat beroperasi, maka ia
menentukan
yaitu
kebutuhan
persediaan
produk
direncanakan
diperiksa,
(2)
besarnya
pesanan
yaitu
kebutuhan
serta
yang
assemblies
dan
menunjukkan
kuantitas
apa
kuantitas
yang
dari
masing-masing
produk-produk
yang
yang
dialokasikan,
on
Lotting,
hand
merupakan
atau
bersih,
yang
yaitu
individu
sedang
menentukan
yang
optimal
rencana
pemesanan
2) Teknik Lotting
Teknik lotting adalah proses menentukan ukuran
pemesanan. Pemesanan ini harus tersedia di
awal periode produksi. Adapun permintaan yang
terjadi tidak setiap periode.
Terdapat banyak alternatif untuk menghitung
ukuran lot. Beberapa teknik diarahkan untuk
menyeimbangkan ongkos set up dan ongkos
simpan, ada juga yang bersifat sederhana
dengan menggunakan konsep jumlah atau
periode
pemesanan yang
tetap.
Beberapa
alternatif
dar
teknik
lotting
yang
biasa
Z ce C FP (Qe Qci )
Qce=
Rk
..(2)
k c
untuk i
..(1)
i c
pada periode k
ongkos
tingkat kebutuhan
optimum
bagi
persoalan
ukuran
Langkah 2:
(a)
(b)
Algoritma
dimulai
dengan
fo
0,
Langkah 1:
Untuk c = 1,2, ., e
..(3)
(c)
dengan
dari
alternatif
strategi
fe
pemesanan
dibandingkan
ongkos
periode 1 hingga e,
hingga e.
(d)
Nilai
fN
terendah
adalah
dinyatakan
ongkos
dari
sebagai
jadwal
Langkah 3:
menentukan ukuran
4.1 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan
.(4)
dapat
diperoleh
hingga N
keputusan
yang
rasional
fw-1 = Zv(w-1)+.fv-1
pemesanan
yang
mendahului
......(5)
adalah
(1)
pemesanan
menentukan
mendefinisikan
solusi
yang
dan
dimaksud
masalah
dan
diinginkan,
(2)
1)
..(6)
1)
produksi,
dan
maka
seleksi
diperlukan
karena
proses
perusahaan
yang
perusahaan
banyak,
sebagai
menentukan
dengan
pihak
prioritas,
demikian
pembeli
agar
harus
memperoleh
satu
kriteria
yang
judgment
dari
pengambil
perbandingan
diperoleh
berpasangan
judgment
seluruhnya
nilai
jika
eigen
tidak
dan
konsisten
menguji
maka
yang
mampu
atau
sistem
tujuan
besaran-besar
yang
mampu
mengestimasi
melalui
perbandingan
dapat
Saaty
besaran
sederhana
tersebut
dipertanggungjawabkan.
Untuk
itu
yang
konsisten.
Dengan
.......(7)
demikian
nilai
membandingkan
dalam
aij =
bentuk
j 1
an3
An
a1n
a2n
ann
wj
wi
n ; i 1, , n .......
1
n
a
j 1
ij
. wij ; i 1, , n ...
....(11)
Tabel 1
A2
a12
a22
an2
ij
Wi
berpasangan.
A1
a11
a21
an1
= 1 ; i, j = 1, , n ...... (9)
(10)
C
A1
A2
An
Wi
Wj
aij .
Wi
; i, j = 1, , n ....... (8)
Wj
j 1
ij
. wij n wi ; i 1, , n .....
.. (12)
Yang ekivalen dengan persamaan :
AW = nW
. (13)
eigen
W1 W1 W1
, ,, W1 W1
W1 W2 Wn
W 2 , W 2 ,,W 2
W1 W2 Wn W2 n W2
Wn Wn Wn Wn Wn
, ,,
W1 W2 Wn
Variabel n
pada
sedangkan
vektor
yang
matriks
adalah
suatu
matriks
maka
j 1
= n = jumlah elemen-elemen
maks
matriks
dengan n.
A adalah
yang
matriks
tak
maks
tetap dekat
maks
berikut :
AW =
(A -
maks
maks
.(15)
I) W = 0
....... (16)
keadaan
sebenarnya
akan
terjadi
berikut :
persamaan
value,
.......(14)
penilaian.
Dengan
menggunakan
nilai
diperkirakan
Thomas
telah
L.
maks
Saaty
persamaan berikut :
maks a ij .
j 1
Penyimpangan
dari
Wi
Wj
konsistensi
CI
RI
CR =
.........(17)
dinyatakan
dengan rumus :
....... (19)
maks
n
CI =
n 1
........ (18)
10
11
12
13
14
15
RC
0,58
0,90
1,12
1,24
1,32
1,41
1,45
1,49
1,51
1,48
1,56
1,57
1,59
CRH =
CH 1
CH 2
.......(20)
CH1 = CI + (B1)(CI2)
.......(21)
dan
...... (22)
eigen
vector
dari
suatu
matriks
5. Aplikasi Numerik
sebagai berikut :
memerlukan
planning
metode
material
(MRP), sedangkan
requirement
masukan
dari
Biji Plastik
Beli
persediaan.
Microphone
Beli
Speaker
Beli
Connector
Beli
Baut 10
Beli
Beli
Label
Beli
Kabel Input
Beli
Kabel Spiral
Beli
Tabel 3
Styrofoam
Beli
Plastik
Beli
Box
Beli
Level
Komponen
Jumlah
Lead
Time
Sumber
PTE 991-N3
Buat
Head Set
Buat
Casing
Buat
Tabel 4
Master Production Schedule (MPS)
Bulan
Ramalan
Produksi
10
11
12
Total
3955
3171
3454
3936
3282
4298
4640
4223
3768
2873
2715
2738
43018
langkah,
Lotting,
yaitu
(1)
Netting,
(2)
Tabel 5
Hasil Lotting untuk Part Label
Tabel 6
MRP untuk Part No. 1 (PTE 991-N3)
untuk
aktivitas
produksi,
agar
tepat
jumlah,
dengan
tujuan
untuk
Schedule.
financing terms,
pengadaan
para
tersebut
supplier
material
tersebut,
bersumber
untuk
dari
maksud
C,
dalam
Persoalannya
adalah
bagaimana
menyelesaikan
persoalan
tersebut
Gambar 1.
Gambar 1
Struktur Hirarki Penentuan Supplier Prioritas
pengambilan
prioritas
keputusan
supplier
terbaik,
untuk
dan
hirarki
tersebut
diproses
melalui
comparison),
responden,
yang
diisi
oleh
selanjutnya
beberapa
diperoleh
nilai
Ketiga
indikator
tersebut
berguna
untuk
pada Tabel 7.
1
0,5
2,27
3,77
2
1
2,86
5,86
0,44
0,35
1
1,79
0,284
0,167
0,550
0,284
0,328
0,242
0,854
0,142
0,167
0,193
0,452
0,645
0,478
0,550
1,673
perlakuan
atau
dibagi
dengan
0,265
0,341
0,246
0,133
0,171
0,602
0,488
Total
Bobot
Prioritas
0,854
0,852
0,284
0,452
0,196
0,500
0,167
0,559
1,649
0,550
1,643
0,284
:
0,167
0,550
3, 007
=
3, 005
3,042
Besarnya maks =
3,018
rekanan perusahaan.
konsisten
dan
[1]
maka
dapat
Consistency
diperoleh
Ratio
besarnya
Hierarchy(CRH)=
nilai
[2]
Ballou,
Ronald.H
1999
Logistics
0,003,
[3]
III. KESIMPULAN
a.
selanjutnya
dengan
Material
menggunakan
dilakukan
metode
lotting
Requirement
Publishing, USA.
[4]
[6]
yang
optimum,
selanjutnya
Analitical
Hierarchy
Process
[7]
Yamit,
Zulian
2003
Manajemen
Universitas
Islam
Indonesia,
Yogyakarta
[8]