BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemi di dalam tubuh. Sebagian besar orang-orang menyebutnya dengan
penyakit kencing manis. Biasanya para penderita DM akan disertai dengan berbagai
gejala seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan. Apabila tidak
dilakukan perawatan dan pengontrolan pengobatan yang baik pada penderita DM, maka
akan menyebabkan berbagai penyakit menahun seperti serebrovaskular, penyakit
jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai dan lain sebagainya. Penyebab
diabetes dapat disebabkan berbagai hal seperti keturunan, pola hidup yang tidak sehat,
dan lain-lain. Penderita diabetes pun setiap tahunnya semakin bertambah.
World Health Organisation (WHO) pada tahun 2003 memperkirakan bahwa terdapat
194 orang atau 51% dari 3,8 milyar penduduk dunia menderita DM, yang mana
sebagian besar berasal dari usia 2079 tahun. Yang mana pada tahun 2025
diperkirakan akan meningkat kembali menjadi 333 juta orang. Angka kenaikan
penderita DM ini dipicu juga karena tidak adanya pengawasan nutrisi yang baik dan
terpenuhi untuk tubuh, pola hidup yang tidak sehat, dan kurangnya melakukan aktifitas
fisik. Selain itu seseorang telah terindikasi mengidap DM dapat disebabkoleh merokok,
dan obesitas. Untuk itu diperlukannya pemahaman mengenai DM pada setiap orang,
agar memberikan pemahaman lebih mengenai DM.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari diabetes melitus ?
2. Apakah yang menyebabkan diabetes melitus?
3. Bagaimana patofisiologi diabetes melitus?
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami pengertian diabetes miletus
2. Memahami mekanisme patofisiologi diabetes miletus
3. Mengetahui penyabab dari diabetes melitus
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A.
melitus
adalah
penyakit
kronis
yang
bersifat
progresif,
ditegakkan. Pada diabetes melitus jenis ini, insulin sulit bekerja karena beberapa
hormon pada ibu hamil memiliki efek metabolik yang bertoleransi dengan glukosa.
Sedangkan American Diabetes Association (1997) membagi DM dalam empat
klasifikasi dengan dua tipe utama yaitu tipe I dan tipe II.
1. Diabetes tipe I
2. Diabetes tipe II
3. Diabetes tipe Gestasional
4. Diabetes tipe spesifik lainnya
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pathway
Kelainangenetik
Gaya hidupstres
Malnutrisi
Obesitas
Infeksi
Meningkatkanbebanmetabolikpankreas
Penurunanproduksi
insulin
Peningkatankebutuhan
insulin
Merusakpankrean
Penyampaiankelainanpankreas
Penurunanfasilitasglukosadalamsel
Glukosamenumpuk di darah
Seltidakmemperolehnutrisi
Peningkatantekananosmolalitas plasma
Starvasiseluler
Pembongkaran
protein &asam amino
Pembongkaranglikogen, asamlemak,
ketonuntukenergi
Kelebihanambangglukosapadaginjal
Penurunanperbaikanjaringan
Penurunanmassaotot
Penumpukanbendaketon
Penurunanantibodi
Diuresis Osmotik
Poliuria
Nutrisikurangdarikebutuhan
Asidosis
Restiinfeksi
Polanafastidakefektif
Resikoperlukaan
C.
Etiologi
1. Genetika
Seseorang yang memiliki penyakit diabetes miletus dapat menurunkan penyakit
tersebut kepada anak-anaknya. Anak penderita diabetes tipe 2 memiliki peluang
menderita DM 2 sebanyak 15%-30% risiko ketidakmampuan metabolisme
karbohidrat secara normal.
2. Obesitas (berat badan 20% dari berat ideal)
Obesitas yang terjadi pada seseorang dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah sisi
reseptor insulin yang dapat bekerja dalam sel pada otot skeletal dan jaringan lemak.
Dengan terjadinya obesitas maka akan merusak sel beta dalam memproduksi dan
melepaskan insulin, sehingga terjadi penumpukan gula darah.
3. Usia
Semakin bertambah umur seseorang maka prevalensi DM semakin meninggi.
Biasanya DM dialami oleh orang-orang yang telah berusia 30 tahun, yang mana
telah mengalami perubahan fisiologis, anatomi, dan biokimia. Salah satu yang
mengalami perubahan adalah sel beta penghasil insulin pada pankreas.
4. Hipertensi
Etiologi dan Faktor Risiko pada Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes melitus tipe 1, yang sebelumnya disebut IDDM atau juvenile-onset
diabetes mellitus, dikarakteristikan oleh kerusakan sel beta pankreas, yang mengarah
kepada defisiensi insulin. Diabetes mellitus tipe 1 adalah salah satu penyakit yang
paling umum terjadi pada anak-anak, tiga sampai empat kali lebih umum dibandingkan
dengan penyakit anak-anak lainnya seperti sistik fibrosis, artritis rheumatoid anak-anak,
dan leukemia (Black, 2009). Kejadian diabetes mellitus tipe 1 pada pria dan wanita
hampir sama dengan kondisi lebih umum terjadi pada orang African Americans,
Hispanic Americans, Asian Americans, dan Native Americans.
Diabetes mellitus tipe 1 diwariskan dalam bentuk alel heterozigot. Kembar identik
memiliki risiko 25%-50% mewariskan penyakit ini, sedangkan saudara kandung
berisiko 6% dan keturunan berisiko 5%. Sebuah gabungan juga terjadi antara diabetes
melitus tipe 1 dan Human Leukocyte Antigens (HLAs). Faktor 10
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah di dalam tubuh, Penyakit ini berhubungan erat dengan keberadaan hormon
Insulin yang di produksi oleh kelenjar Pankreas serta berfungsi mengubah glukosa
menjadi glikogen. Terdapat beberapa tipe DM yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM
Gestasional dan DM jenis lain. Penyebab umum dari DM adalah genetika, usia,
obesitas, hipertensi, gaya hidup yang salah. Dan fakto lingkungan.
DM memengaruhi berbagai sistem tubuh yang meliputi sistem pencernaan, sistem
urinaria, sistem imun, sistem integument, sistem kardiovaskuler, sistem pernapasan,
system saraf dan sistem indra sehingga menimbulkan beberapa gejala kesehatan pada
penderitanya. Sebagai contoh adalah hal yang dirasakan pasien dalam kasus pemicu
yaitu sering buang air kecil, sering haus dan lapar, serta terjadi penurunan berat badan
sebanyak 15 Kg dalam 2 bulan terakhir dan merasa sering kesemutan pada ekstremitas
bawah. Gejala yang umumnya ada pada penderita DM yaitu hipoglukemia, polyuria,
polydipsia,polifagia, rasa lelah dan kelemahan otot , penurunan berat badan secara
drastis dan beberapa kasus mengalami gangguan pandangan.
Usaha untuk menangani penyakit DM ada bermacam-macam dan umumnya adalah
mengenai pola hidup. Aktivitas yang dapat mendukung kesehatan penderita DM
meliputi perbaikan pola makan, olahraga, pemberian injeksi Insulin ( DM tipe 1) dan
meminum obat oral untuk diabetes (biasanya DM tipe 2). Dengan begitu diperlukan
usaha yang aktif dari penderita DM untuk memulihkan kesehatannya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado.
(2011).
Diabetes
and
Your
Eyesight.
Diambil
dari
http://www.glaucoma.org/glaucoma/diabetes-and-your-eyesight.php.
Baradero, Mary, et. al. (2009). Klien Gangguan Endokrin: Seri Asuhan Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Brashers, Valentina L. (2008). Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan dan
Manejemen. Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Cahyadi, A., & Venty. (2011, April 4). Tuberkulosis Paru pada Pasien Diabetes
Melitus.
Dipetik
November
9,
2013,
dari
Digital
Journals:
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/348/346.
.
Price, Sylvia A. & Wilson, Lorraine M. (2003). Patofisiologi: Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Ed 6. Vol. 2. (Terj. Brahm U. Pandit, dkk). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/neuropathies/.
http://diabetes.webmd.com/features/peripheral-neuropathy-and-diabetes?page=2.