Anda di halaman 1dari 8

OSTEOLOGI

1. Mengapa saudara perlu menelusuri penyakit osteoporosis di masyarakat dalam


mempelajari sistem rangka?
Jawab: Osteoporosis merupakan salah satu penyakit menurunnya densitas pada
tulang normal, sehingga ditandai dengan pengeroposan dan tulang mudah patah (fraktur).
Osteoporosis terjadi pada jaringan dalam tulang yang diakibatkan oleh penyerapan kalsium
dan mineral yang kurang dan penurunan produksi hormone. Penurunan produksi hormone
mempengaruhi ke-efektivan osteoblast dalam proses mineralisasi dan pembentukan tulang.
Sehingga, penelusuran mengenai penyakit osteoporosis di masyarakat membantu dalam
pemahaman mekanisme gerak, struktur tulang dan pengaruh hormone terhadap penyerapan
mineral ke tulang.
2. Jika saudara menemukan orang yang menderita osteoporosis, berdasarkan
pengalaman saudara yang didapat dan dipelajari dari berbagai sumber, apa anjuran
saudara untuk mengatasi gejala tersebut?
Jawab: Anjuran yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala osteoporosis antara
lain:
a. Konsumsi Kalsium yang cukup
Untuk memenuhu kebutuhan kalsium di dalam tubuh, dapat dilakukan
dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium. Sumber makanan
tersebut misalnya susu segar, ikan (terutama yang dimakan beserta tulangnya),
daging, telur, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
b. Berhati-hati menggunakan obat
Beberapa jenis obat osteoporosis ternyata dapat mengganggu kinerja tulang.
Salah satu contohnya adalah obat dengan kandungan kortikosteroid yang dapat
menekan hormone pembentukan tulang. Contoh lain adalah antasida, obat
pencahar, cholestiramine, obat deuretik, anti gout, dan beberapa jenis obat anti
reumatik.
Obat antasida yang umum digunakan sebagai obat maag dapat menghambat
penyerapan kalsium. Penghambatan dipicu oleh magnesium dan aluminium
hidroksida yang mampu mengikat kalsium dan mengubahnya menjadi bentukan
baru yang sulit diserap. Obat dengan kandungan cholesteramine yang lazim
digunakan untuk mengikat asam empedu agar terjadi penurunan kolesterol
dalam darah dan juga dapat menurunkan kadar kalsium tubuh akibat
pembuangan melalui urine.
c. Batasi konsumsi garam

Garam dapur (NaCl) terdiri dari unsure natrium (Na) dan klorida (Cl).
Konsumsi natrium (sodium) berlebih baik yang berasal dari garam dapur
maupun monosodium glutamate (MSG) dapat berdampak buruk terhadap
kesehatan.

Selain

berdampak

hipertensi,

natrium

juga

berpotensi

menghilangkan kalsium tubuh. Natrium akan mengeluarkan kalsium tubuh


melalui urine.
d. Cukupi konsumsi vitamin D
Cukupi konsumsi vitamin D baik dengan sulemen maupun dengan bantuan
sinar matahari. Berjemur di bawah sinar matahari pagi membantu perubahan
provitamin D menjadi vitamin D yang berguna dalam proses penyerapan
kalsium oleh tulang dan melancarkan sistem pencernaan.
e. Aktif berolahraga
Tulang seperti halnya otot, apabila dilatih dengan olahraga yang rutin akan
membantu mengoptimalkan penyerapan kalsium dalam tubuh dan menambah
massa serta kepadatan tulang. Olahraga yang baik dilakukan oleh penderita
dengan gejala osteoporosis adalah olahraga yang melawan gaya gravitasi
seperti berjalan, berlari kecil, melompat, mendaki, dan angkat beban.
f. Bantu dengan terapi hormone
Terapi hormonal yang dapat membantu pencegahan dan mengatasi gejala
osteoporosis. Terapi esterogen (dan testosterone) merupakan salah satu terapi
pengganti hormonal (hormone replacement therapy/HRT). Terapi pengganti
hormonal esterogen(dan testosterone) ini memiliki manfaat dalam peningkatan
kalsitonin. Peran fisiologis kalsitonin adalah untuk mencegah resorpsi tulang,
regulasi homeostatis kalsium pada tubuh, dan meningkatkan massa tubuh.
3. Mengapa gangguan osteoporosis sangat ditakuti oleh para wanita pasca
menopause?
Jawab: karena pada masa pasca menopause, aktivitas ovarium menurun dan kadar
estradiol rendah. Karena aktivitas ovarium menurun, menyebabkan produksi estrogen juga
menusun sehingga laju aktivitas osteoblast berkurang sehingga terjadi penurunan densitas
tulang. Karena keadaan tulang yang fraktur atau mudah patah ini memberi hambatan pada
kegiatan mekanik rangka dan mengganggu mobilitas pada wanita.
4. Olahraga dikatakan dapat mencegah osteoporosis, mengapa demikian?
Jawab: salah satu upaya untuk mencegah terjadinya osteoporosis adalah dengan
melakukan olahraga. Salah satunya adalah olahraga menghentak, yaitu aktivitas yang
memberi tekanan pada otot dan tulang sehingga membantu mengoptimalkan penyerapan
kalsium oleh tulang.

5. Masyarakat sering berpendapat bahwa kalsium dan vitamin D dapat mencegah


osteoporosis, benarkah demikian? Jika ya, mengapa demikian?
Jawab: Vitamin D merupakan prohormon steroid. Dalam siste rangka, vitamin ini
berguna untuk metabolism kalsium, yang menjadi komponen utama dalam pembentukan
tulang. Kalsium yang diserap oleh usus, apabila tersedia dalam jumlah yang banyak akan
langsung diedarkan ke pembuluh darah melalui difusi. Namun, apabila jumlah kalsium
sedikit, maka proses penyerapan kalsium akan dilakukan melalui transport aktif. Di dalam
proses transport aktif, kalsium harus dibantu oleh vitamin D.

ENDOKRIN
1. Jelaskan mengapa kekurangan hormone insulin dapat menyebabkan DM ?
Jawaban : Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis ataupun penyakit gula,
terjadi karena kadar gula yang terdapat didalam darah meningkat akibat adanya gangguan
sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi
hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin berperan mengubah glukosa menjadi
glikogen agar dapat menurunkan kadar gula darah. Jika seseorang tidak dapat
memproduksi insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah karena glukosanya tidak
bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun mengandung
glukosa. Glukosa memang sangat penting bagi kesehatan karena merupakan sumber energi
utama bagi otot dan jaringan.

Pada jenis DM tertentu, penyakit ini juga bisa menyebabkan kekurangan hormon
insulin yang disebabkan oleh organ pankreas sudah tidak mampu lagi bekerja secara
normal dan membuat kadar gula darah menjadi meningkat atau yang biasa disebut dengan
istilah hiperglikemia.
Bila anda memiliki diabetes tipe apapun, itu berarti anda memiliki terlalu banyak
glukosa. Terlalu banyak glukosa dalam darah akan menyebabkan masalah yang serius.
Diabetes kronis terdiri dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.

2. Penderita DM dicirikan dengan terjadinya penurunan berat badan.

Apa yang

menyebabkan ? Jelaskan !
Jawaban : Tubuh tidak lagi bisa memproses glukosa untuk energi dan mulai
memecah otot dan cadangan lemak untuk menghasilkan energi bagi sel-sel yang lapar.
Karenanya meski nafsu makan normal tetapi berat badannya sulit naik.
Buat penderita diabetes, jangan senang dulu jika berat badan Anda turun dengan
cepat. Ini bukan diakibatkan karena diet yang sukses, namun lebih disebabkan karena
pankreas mulai rusak. Pankreas memiliki tugas memproduksi insulin yang digunakan
mengolah glukosa menjadi sumber energi. Karena pankreas pada penderita diabetes gagal
mengolah gula menjadi energi, maka terjadilah resistensi insulin. Tubuh kemudian akan
mencari sumber energi alternatif dengan membakar cadangan lemak dalam tubuh. Jika
cadangan lemak habis, maka sasaran selanjutnya adalah otot. Akibatnya bobot tubuh akan
terus menyusut.
3. Apa yang dapat saudara sarankan mengenai susunan diit pada penderita DM?
mengapa saudara sarankan demikian ?
Jawaban : Dari sisi makanan penderita diabetes atau kencing manis lebih
dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah
segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buahbuahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur,
tidak dianjurkan.

Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar
Tjokroprawiro, menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan komposisi
68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang Indonesia
dibandingkan dengan diet A yang terdiri atas 40 50% karbohidrat, 30 35% lemak dan
20 25% protein. Diet B selain mengandung karbohidrat lumayan tinggi, juga kaya serat
dan rendah kolesterol. Berdasarkan penelitian, diet tinggi karbohidrat kompleks dalam
dosis terbagi, dapat memperbaiki kepekaan sel beta pankreas.
Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang
panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B
(kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung,
tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah. Bawang merah
dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah) serta diet diabetes mellitus buncis baik sekali
jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan
kadar lemak darah dan glukosa darah.
Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi
makanan ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga jam). Yang perlu
dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning
telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng,
makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis,
bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buahbuahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal,
konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak
terlalu membebani kerjanya.

PENCERNAAN
1. Mengapa untuk mencegah IDD dilakukan dengan pemberian garam beryodium?
Menurut pendapat saudara adakah kendala yang dihadapi pemerintah dalam
mendistribusikan garam beryodium tersebut? Jelaskan !

Jawaban : Semua orang yang tinggal di daerah endemis (daerah yang banyak penderita)
gondok harus menggunakan garam beryodium. Garam beryodium dapat mencegah
penyakit gondok dan dapat menyembuhkan benjolan gondoknya. Penyakit gondok sendiri
timbul karena terjadinya pembekakan kelenjar gondok atau kelenjar tiroid yang berada
dalam leher. Bengkaknya kelenjar tiroid tidak selalu disebabkan kekurangan yodium akan
tetapi kekurangan yodium memperbesar resiko terjadinya pembekakan Diperlukan suatu
upaya terobosan yang dapat menjamin setidaknya 90% masyarakat di suatu daerah akses
terhadap garam yang mengandung cukup yodium (>30 ppm) dengan harga yang
terjangkau. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki distribusi garam sehingga dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
memasak atau selalu mengonsumsi garam mengandung cukup yodium.
Iodium diperlukan tubuh terutama untuk sintesis hormon tiroksin, yaitu suatu
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang sangat dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
dalam waktu lama, kelenjar tiroid akan membesar untuk menangkap iodium, yang lebih
banyak dari darah. Pembesaran kelenjar tiroid tersebutlah yang sehari-hari kita kenal
sebagai penyakit gondok.
Hubungan kekurangan yodium dengan terjadinya pembesaran kelenjar tiroid.
Pemberian yodium atau hormon toroid jangka lama memang akan mengecilkan kelenjar
tiroid. Pada kasus dengan gondok besar yang disertai gejala tekanan, perlu dilakukan
tindakan operasi. Tetapi tindakan secara perorangan ini sulit dijalankan secara luas, apalagi
bila mengingat jumlah penduduk yang terkena. Satu-satunya jalan mengatasinya adalah
melalui program pencegahan dengan yodium.
2. Bagaimana saudara menjelaskan bahwa kekurangan yodium sejak bayi (neonatus)
dapat menyebabkan hambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental ?
Jawab : Bayi yang dikandung oleh ibu yang kekurangan iodium berisiko kekurangan
iodium sejak lahir, akibatnya akan terhambat tumbuh kembang dan terhambat pula laju
kecerdasannya.Hambatan tumbuh kembang akibat kekurangan iodium tak mungkin
dikoreksi lagi setelah terlanjur menimbulkan kekerdilan akibat Produksi hormontiroid
terganggu,

sehingga

jumlahnya

berkurang.

Timbullah

keadaan

yang

disebut

hipotiroidisme.Anak-anak yang menderita kelainan fisik seperti itu, pada umumnya tidak

dapa tmencapai perkembangan mental yang optimal. Hal ini terjadi karena bagian otak
yang disebut korteks serebral (selaput otak besar) tidak berkembang dengan
baik.Terhambatnya perkembangan bagian otak tersebut mengakibatkanjumlah dan
besarnya sel-sel neuron (sel saraf) yang terbentuk di otak menjadiberkurang. Selain itu, sel
saraf yang disebut akson maupun dendrit juga tidakberkembang dengan sempurna.Namun,
dengan pemberian tambahan iodium segera setelah anak lahir, risiko hambatan tumbuh
kembang itu dapat dikurangi, sehingga kecacatan fisik dan mental tidak terjadi

Anda mungkin juga menyukai