Anda di halaman 1dari 3

Sekarang, rangkaian ekivalen Nortonnya yang dihubungkan juga dengan resistansi beban

(R2) tampak seperti pada gambar berikut ini:

Sekarang, kita akan lebih mudah menghitung arus dan tegangan resistor beban (R 2).
IR2 = INorton (RNorton) / (RNorton + R2) = 14 (0.8) / (2 + 0.8) = 4 A
VR2 = IR2 R2 = (4 A) (2 ) = 8 V
Sama seperti pada rangkaian ekivalen Thevenin, kita hanya bisa memperoleh informasi dari
analisa ini yaitu tegangan adan arus dari R 2. Namun perhitungan ini lebih sederhana, apabila
resistor beban ini berubah-ubah nilainya. Jadi kita tidak perlu menganalisa rangkaian secara
keseluruhan apabila resistansi bebannya berubah.
Ekivalensi (Kesamaan) Thevenin-Norton
Karena teorema Thevenin dan Norton adalah metode yang sama dalam mereduksi rangkaian
yang kompleks menjadi rangkaian yang lebih sederhana, maka ada suatu cara untuk
mengkonversikan rangkaian ekivalen Thevenin menjadi rangkaian ekivalen Norton, begitu
pula sebaliknya.
Anda dapt memperhatikan bahwa prosedur untuk menghitung resistansi Thevenin adalah
sama dengan prosedur untuk menghitung resistansi Norton: matikan semua sumber dan
hitung resistansi yang terlihat dari titik beban yang terbuka. Seperti pada contoh
sebelumnya, resistansi Norton dan thevenin memiliki nilai yang sama. Dari kedua contoh sola
sebelumnya, diketahui bahwa

Rthevenin = RNorton = 0.8

Berdasarkan fakta ini, rangkaian ekivalen kedua teorema sama-sama terdiri dari sebuah
sumber tunggal yang dirangkai dengan resistansi tunggal. Hal ini berarti baik itu teorema
Thevenin maupun Norton memiliki rangkaian ekivalensi yang harusnya bisa memproduksi
tegangan yang nilainya sama pada terminal yang terbuka (tanpa terhubung dengan beban).
Jadi, tegangan Thevenin sama dengan arus Norton dikalikan dengan resistansi:
Ethevenin = INorton RNorton
Jadi, apabila kita ingin mengubah rangkaian ekivalen Norton menjadi rangkaian ekivalen
Thevenin, kita bisa menggunakan resistansi yang sama dan menghitung sumber tegangan
Thevenin dengan hukum Ohm).

Anda mungkin juga menyukai