TEN A G A K ER JA (S D M )
D I B A N G S A L D A H LIA 1 R S U P D R . S A R D JITO
Disusun oleh:
Karisma Dwijayanti P07120112023
Nafiatun Aliyya
P07120112027
Umu Habibah
P07120112040
Maizan Rahmatina
P07120112064
Putri Pamungkassari P07120112071
Vinda Astri Permatasari P07120112080
LATAR BELAKAN G
Kualitas asuhan keperawatan dapat dapat
mencapai hasil yang optimal apabila beban
kerja dan sumber daya perawat yang ada
memiliki proporsi yang seimbang. Efektifitas
dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan
juga sangat ditunjang oleh pemberian asuhan
keperawatan yang tepat dan kompetensi
perawat yang memadai. Oleh karena itu,
perlu kiranya dilakukan perencanaan yang
strategis dan sistematis dalam memenuhi
kebutuhan tenaga keperawatan
Lanjutan..
Perencanaan yang baik mempertimbangkan:
klasifikasi klien berdasarkan tingkat
ketergantungan, metode pemberian asuhan
keperawatan, jumlah dan kategori tenaga
keperawatan serta perhitungan jumlah
tenaga keperawatan. Untuk itu diperlukan
kontribusi dari manajer keperawatan dalam
menganalisis dan merencanakan kebutuhan
tenaga keperawatan di suatu unit rumah
sakit
TU JU AN
Tujuan umum:
PEN G ERTIAN
TIN JAU AN TEO RI
Perencanaan SDM merupakan rangkaian atau
proses, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
sekarang dan di masa datang bagi sebuah
perusahaan (Nawawi, 2005).
Penyusunan perencanaan ketenagaan merupakan
fungsi ketiga dari manajemen, ketentuan dari
pelayanan kesehatan adalah tenaga kerja intensif,
dengan campuran sumber tenaga kerja dengan
tingkatan pendidikan dan keahlian yang bervariasi
(seperti perawat profesional, dokter, farmasi,
terapis, pekerja sosial, ahli gizi, perawat praktik,
teknisi dan tenaga lainnya) (Cherry & Jacob, 2008).
Lanjutan..
Kontinu atau berkesinambungan
tujuan manajemen).
Primary activity (kegiatan pertama
dari seluruh kegiatan manajemen).
Pervasivitas (mencakupi seluruh
kegiatan manajemen, menyeluruh
dalam setiap level).
Alternative (adanya alternatif atau
pilihan bahan, waktu, tenaga, biaya).
Lanjutan..
Efficiency (nilai efisiensi, penghematan
dan kerapian).
Limiting factor (faktor yang urgen, terang,
jelas, tegas dan tidak bertele-tele).
Fleksibilitas (mudah disempurnakan,
diperbaiki, disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang berubah-ubah).
Strategis (punya siasat atau strategi agar
diterima atasan, masyarakat maupun
anggota untuk dilaksanakan).
Lanjutan..
3. Penyusunan perencanaan
mendasarkan pada sasaran nasional
upaya kesehatan dari Rencana
Pembangunan Kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010
4. Pemilihan metode perhitungan
kebutuhan SDM kesehatan di
dasarkan pada kesesuaian metode
dengan kemampuan dan keadaan
daerah masing-masing
TU JU AN KLASIFIKASIPASIEN
1. Mengetahui tingkat ketergantungan
Lanjutan..
Dalam penerapan sistem klasifikasi
pasien dengan tiga kategori tersebut di
atas adalah sebagai berikut:
1. Kategori I (Self care/minimal care
atau perawatan mandiri)
2. Kategori II (Intermediet care atau
perawatan sedang)
3. Kategori III (Intensive care atau
perawatan total)
Lanjutan..
Lanjutan..
2. Metode Hasil Lokakarya
Keperawatan
Lanjutan..
3. Metode Gillies
Lanjutan..
2. Kapasitas per kelas
Kelas 1 : 2 kamar. Kamar 1 dan 2
Kelas 2 : 4 kamar. Kamar 3, 4, 6, dan 7
Kelas 3 : 2 kamar. Kamar 8 dan 10
Kamar isolasi : 1 kamar. Kamar 11
3. Pembagian ruangan
Ruang penyimpanan. Gudang. kamar
mandi pasien, kamar mandi perawat, ruang
kepala ruang, ruang perawat, ruang ganti,
dapur
Lanjutan..
4. Gambaran umum pasien di Ruang
Dahlia 1 RSUP Dr. Sardjito berdasarkan
tingkat ketergantungan menurut
Douglas, 1984:
Total care : 3 orang
Partial care : 11 orang
Minimal care : 6 orang
Lanjutan..
Berdasarkan tim dan pendidikan
Tim 1: D3 (4 orang), s1 (2 orang)
Tim 1: D3 (4 orang), s1 (1 orang)
Tim 1: D3 (5 orang), s1 (1 orang)
1 kepala ruang
Lanjutan..
Berdasarkan profesi
1. Perawat : 18 orang termasuk kepala ruang
2. Dokter
3. Pramuhusada 2 orang
4. Cleaning service 1 orang
Rata-rata jumlah perawat shift pagi 6
yang dibutuhkan
1. Menurut Douglas
2. Menurut Depkes B
Lanjutan..
2. Menurut rumus Depkes B
Jika dihitung dengan rumus Depkes B, jumlah tenaga
perawat yang dibutuhkan di Dahlia 1 bangsal penyakit
dalam RSUP dr. Sardjito berjumlah 22 orang. Sedangkan
dalam kenyataan di lapangan, jumlah tenaga perawat
keseluruhan ada 17 orang.
Dengan adanya 27 tempat tidur, maka idealnya tenaga
perawat yang dipekerjakan di ruang Dahlia 1 adalah 22
orang menurut rumus Depkes B, sehingga jumlah
perawat di ruang Dahlia 1 dapat dikatakan tidak
memenuhi kriteria. Sedangkan, dengan kondisi ruang
Dahlia 1 yang saat ini hanya dapat menerima maksimal
20 pasien (20 tempat tidur), maka jumlah perawat di
ruang Dahlia 1 saat ini sudah mencukupi yaitu 17 orang.
KESIM PU LAN
Metode penghitungan tenaga kerja yang
SARAN
Visi dan misi dari SDM yang sejalan dan seiring dengan
D AFTAR PU STAKA
Ayu. 2011. Manajemen Keperawatan I dan II. Diunduh pada tanggal 08
September dari
http://ayuningnurse.blogspot.com/2011/11/perencanaan-sumber-daya-ke
perawatan.html
Cherry, Barbara & Jacob, Susan R. 2008 .Contemporary Nursing Issues,
Trends & Management, 4th edition. St. Louis, Mo. : Mosby/Elsevier
Depkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
: 81/Menkes/Sk/I/2004 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota
Serta Rumah Sakit. Keputusan Menkes RI. Jakarta : Depkes RI
Gillies, Dee Ann. 1994. Nursing Management, A System Approach. Third
Edition. WB Saunders : Philadelphia.
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis
Yang Kompetitif, Cetakan Ke-4. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Rakhmawati, Windy. 2008. Perencanaan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
Di Unit Keperawatan. Pelatihan Manajemen Unit. Bandung
Swansburg, R.C. & Swansburg, R.J. 1999. Introductory Management And
Leadership For Nurses. Canada : Jones and Barlett Publishers