Anda di halaman 1dari 2

IV.

CARA KERJA
IV. 1. Larutan Baku
A. Larutan Perak Nitrat 0,01 N
Pembuatan

Perak Nitrat

dimasukkan ke dalam botol bersih (yang diketahui kadarnya)


diencerkan dengan aquadest hingga tiap 500 mL larutan mengandung 850
mg AgNO3

HASIL
Pembakuan
Natrium Klorida

dikeringkan pada suhu 100-120 oC


ditimbang seksama lebih kurang 60 mg
dilarutkan dalam 100 ml air
dipipet 10 mL
dititrasi dengan perak nitrat 0,01 N menggunakan indikator 1 ml kalium
kromat 5 % hingga terbentuk warna coklat merah lemah

HASIL
B. Larutan Kalium Tiosianat 0,01 N
Pembuatan

Kalium Tiosianat

dimasukkan ke dalam botol bersih (yang diketahui kadarnya)


diencerkan dengan aquadest hingga tiap 250 mL larutan mengandung 190
mg K2SCN

HASIL
Pembakuan

Perak Nitrat 0,01 N

HASIL

dimasukkan 10ml ke dalam labu Erlenmeyer


diencerkan dengan 50 ml air
ditambahkan 1 ml asam nitrat P
dititrasi dengan larutan kalium tiosianat menggunakan indikator 1 ml besi
(III) ammonium sulfat LP hingga terjadi warna coklat merah

IV. 2. Penetapan Kadar


A. Penetapan kadar Kalium Klorida (metode Mohr)
15 mg Sampel

ditimbang seksama
dilarutkan dalam 25 mL aquadest
dititrasi dengan larutan baku AgNO3 0,01 N menggunakan indikator kalium
kromat 0,1 ml hingga pertama kali terbentuk endapan merah dalam latar
belakang endapan putih

HASIL
B. Penetapan kadar Vitamin B1 / Tiamin HCl (metode Volhard)
50 mg Sampel
ditimbang seksama

dilarutkan dalam 10 ml air


diasamkan dengan asam nitrat encer
ditambahkan 25 ml AgNO3 0,01 N

Endapan
disaring

dicuci dengan air sampai tidak mengandung klorida


dititrasi dengan ammonium tiosianat 0,01 N menggunakan indikator besi
(III) ammonium sulfat
dilakukan juga titrasi terhadap blanko

HASIL
C. Penetapan kadar Kalium Iodida (metode Fajans)
50 mg Sampel
ditimbang seksama

HASIL

dilarutkan dalam 12,5 ml air


ditambahkan 1,5 asam asetat 6 %
dititrasi dengan perak nitrat 0,01 N menggunakan 2 tetes indikator eosin
hingga warna endapan yang terbentuk berubah menjadi merah

Anda mungkin juga menyukai