PENDAHULUAN
BAB II
STUDI PUSTAKA
1. STREPTOCOCCUS
Streptococcus adalah bakteri spheris Gram positif yang khasnya berpasangan atau membentuk rantai
selama pertumbuhannya. Beberapa kelompok streptococcus adalah flora normal manusia. Streptococcus
menghasilkan berbagai enzim dan substansi ekstraseluler.
Streptococcus merupakan kelompok bakteri yang heterogen, dan tidak ada system yang dapat
mengklasifikasikannya. Dua puluh spesies, termasuk Streptococcus pyogenes (Group A), Streptococcus
agalctie (Group B), dan Enterococci (Group D) memiliki ciri-ciri dengan kombinasi gambaran: sifat
pertumbuhan koloni, pola hemolysis pada agar darah ( hemolysis, hemolysis, atau tidak ada
hemolysis), komposisi antigenic pada substansi dinding sel grup-spesifik, dan reaksi biokimia. Tipe
Streptococcus pneumonia (pneumococcus) diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan komposisi antigenic
polisakarida kapsuler (Quelung Tes)
2. Corynobacterium diphteriae
Corynebacterium diphteriae adalah bakteri pathogen yang menyebabkan difteri. Bakteri ini dikenal
juga sebagai basillus-loffler karena ditemukan pada 1884 oleh bakteriologi Jerman. Edwin Klebs (183419120 dan Friedrich Loffler (1852-1915)
C . diptheriae adalah makhluk anaerobic fakultatif dan Gram posisitf ditandai dengan tidak berkapsul,
tidak berspora, tidak bergerak, dan berbentuk batang 1 hingga 8m dan lebar 0,3 hingga 0,8m
Terdapat tiga subspecies yang dikenal yakni : C. diphteriae mitis, C. diphteriae intermedius, dan C.
diphteriae gravis, ketiganya berbeda pada kemampuan untuk mengolah zat gizi tertentu.
BAB III
METODE PENELITIAN
PRAKTIKUM 1
1. PENGAMBILAN SAMPEL USAP TENGGOROKAN DAN HIDUNG
A. USAP TENGGOROK
A.1. Alat dan bahan
1. Swab steril
2. Spatel lidah steril
3. Senter
4. Plat agar darah
5. BHI
A.2 Prosedur kerja
1. Siapkan swab steril dan spatel lidah steril, kemudian jelaskan tujuan pengambilan sampel
pada pasien.
2. Pasien diminta untuk membuka mulut selebar mungkin dan mengucapkan kata Aaaagh..
sambil menekan lidah dengan spatel hingga uvula dan tonsil terlihat jelas.
3. Usapkan swab steril di bagian posterior faring dan bagian Antara uvula dan tonsil.
4. Usapkan swab tersebut dengan cara digulirkan diatas permukaan agar darah dan isolasi
dengan metode streak menggunakan ose. Simpan diinkubator. Swab yang telah dipakai lalu
di masukkan ke dalam BHI dan disimpan diinkubator untuk dibiakkan.
B. USAP HIDUNG
B.1. Alat dan bahan
1. Swab steril
2. Senter
3. Plat agar darah
4. BHI
B.2. Prosedur kerja
1. Siapkan swab steril dan senter, kemudian jelaskan tujuan pengambilan sampel pada
pasien.
2. Pasien diminta untuk mengangkat sedikit kepalanya sehingga cavum nasi interna
lebih terlihat jelas.
3. Minta pasien untuk menahan nafas sebentar, lalau usapkan swab steril tersebut di
daerah nasofaring.
4. Usapkan swab tersebut dengan cara digulirkan diatas permukaan agar darah dan
isolasi dengan metode streak menggunakan ose. Simpan diinkubator. Swab yang
telah dipakai dimasukkan ke dlaam BHI dan disimpan diinkubator untuk dibiakkan..