1. Pengkajian
a. Aktivitas
Keletihan, kelemahan, malaise umum.
Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
Toleransi terhadap latihan rendah.
Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
b. Sirkulasi
Riwayat kehilangan darah kronis,
Palpitasi.
CRT lebih dari dua detik
c. Integritas Ego
Cemas, gelisah, ketakutan
d. Eliminasi
Konstipasi.
Sering kencing.
e. Makanan / cairan
Nafsu makan menurun
Mual/ muntah
6)
Nyeri / kenyamanan
7)
8)
DATA FOKUS
DS :
1. Klien mengatakan sering pusing atau sakit kepala/pening saat saat berdiri dari duduk
atau duduk dari posisi berbaring.
2. Klien mengatakan mudah cape,letih,lesu,penglihatan berkunang-kunang,hilang
berkonsentrasi,anorexsia.
3. Klien mengatakan pada usia kehamilan 2-3 bulan mengeluh mual dan muntah yang
berlebihan
4. Klien mengatakan tidak pernah memeriksakan perkembangan janinnya di karnakan
masalah finansial
5. Klien mengatakan riwayat pendidikan hanya sampai kelas dua SD
6. Klien mengatakan makanan bergizi indentik dengan makanan mahal
DO :
1. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan conjungtiva klien anemia
2. Kuku klien seperti sendok
3. LAB :
Hb : 8 gr
4. Klien tanpak kurang mengetahui tentang penyakitnya
5. Klien tanpak lemas
6. Klien tanpak pucat
ANALISA DATA
NO
1
DS:
DATA
Klien mengatakan
sering pusing atau
sakit kepala/pening
saat saat berdiri dari
duduk atau duduk dari
posisi berbaring.
ETIOLOGI
Penurunan O2 ke jaringan
PROBLEM
ganguan perpusi
jaringan ke sel
Klien mengatakan
mudah
cape,letih,lesu,penglih
atan berkunangkunang,hilang
berkonsentrasi,anorex
sia
DO :
anemia
Kuku klien seperti
sendok
Klien tanpak lemas
Klien tanpak pucat
DS:
Ganguan Nutrisi
Klien mengatakan
Mual ,muntah
kurang dari
kebutuhan tubuh
menurun
DO:
DS :
Keterbatasan
Klien mengatakan
tidak pernah
memeriksakan
perkembangan
penyakit anemia
tentang Kurang
pengetahuan
janinnya di karnakan
masalah finansial
Klien mengatakan
riwayat pendidikan
hanya sampai kelas
dua SD
Klien mengatakan
makanan bergizi
indentik dengan
makanan mahal
DO :
Intervensi :
Mandiri
a) Perhatikan status fisiologis ibu, status sirkulasi dan volume darah.
Kolaborasi
f) Berikan suplemen oksigen pada klien
R: meningkatkan ketersediaan oksigen untuk ambilan janin.sehingga kapasitas
oksigen yang dibawa janjin meningkat.
g) Lakukan/ ulang NST sesuai indikasi
R: mengevaluasi secara elektronik respon DJJ terhadap gerakan janin, bermanfaat
dalam menentukan kesejahteraan janin (tes reaktif) versus hipoksia (nonreaktif).
h) Ganti kehilangan darah/ cairan ibu.
R: mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat untuk transport oksigen. Bila
penyimpanan oksigen menetap, janin kehabisan tenaga untuk melakukan mekanisme
koping, dan kemungkinan SSP rusak / janin meninggal.
b. Dx 2: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ....x.24 jam diharapkan kebutuhan
nutrisi klien terpenuhi dengan kriteria hasil:
Intervensi
Mandiri
a) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan mutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan batasan
24 ja. Perhatikan kondisi rambut kuku dan kulit.
R: kesejahteraan janin dan ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana
selama 2 tahun sebelum kehamilan.
b) Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun, lebih dari 35
tahun).
R: remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dan klien lansia mungkin cenderung
obesitas/diabetes gestasional.
c) Pastikan tingkat penegetahuan tentang kebutuhan diet.
R: menentukan kebutuhan belajar khusus. Pada periode pranatal, laju basal metabolik
meningkatkan (khususnya pada kehamilan lanjut) karena peningkatan aktivitas tiroid yang
berhubungan dengan pertumbuhan fetus dan jaringan pada ibu, menjadi potensial risiko
terhadap klien dengan nutrisi buruk. Penambahan 800 mg zat besi diperlukan selama
kehamilan untuk perkembangan jaringan ibu/janin dan kondisi janin di dalam rahim. Selama
trismester ketiga, kebutuhan terhadap zat besi minimal, dan diet seimbang dengan
peningkatan kebutuhan kalori biasanya adekuat.
d) Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen vitamin/zat
besi setiap hari.
R: materi referensi yang dapat dipelajari dirumah kemudian meningkatkan kemungkinan
klien memilih diet seimbang.
e) Evaluasi motivasi/sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan balik
tentang informasi yang telah diberikan.
R: bila klien telah termotivasi untuk emmperbaiki diet, evaluasi lebih lanjut atau intervensi
lain mungkin dapat diindikasikan.
f) Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu selama
kehamilan.
R: dapat menunjukkan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanan kesehatan. Sebagai
contoh beberapa budaya menolak zat besi, meyakini bahwa ini mengeraskan tulang ibu dan
emmbuat sulit melahirkan.
g) Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi
untuk memakannya.
R: memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin didasarkan pada kebutuhan
psikologis,fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan/atau respon tubuh terhadap
kebutuhan nutrisi. (misalnya mengunyah es dapat menandakan anemia). Catatan: mencerna
kanji untuk pakaian dapat menimbulkan anemia defisiensi; dan mencerna lempung/tanah liat
dapat mengakibatkan gangguan fekal/BAB.
h) Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravid biasanya. Berikan informasi
tentang penambahan pranatal yang optimum.
R: ketidak adekuatan penambahan berat badan pranatal dan/atau di bawah berat badan normal
masa kehamilan, meningkatkan risiko reetardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR) pada janin
dengan berat badan lahir rendah. Penelitian menemukan adanya hubungan positif antara
kegemukan ibu pregravid dan peningkatan angka morbiditas perinatal berkenaan dengan
kelahiran preterm.
i) Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
R: mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status nutrisi pranatal,
khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
j) Pantau kadar hemoglobin (Hb)/hematokrit (Ht).
R: mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu.
Klien dengan kadar Hb kurang dari 12 g/dL atau kadar Ht kurang atau sama dengan 37 %
dipertimbangkan anemia pada trimester pertama.
k) Ukur pembesaran uterus.
R: malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran perkembangan janin
dan kemungkinan lebih lanjut.
Kolaborasi
l) Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi (misalnya, pada ahli diet, pelayanan sosial)
R: mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi; dapat membatasi anggaran
keuangan.
m) Rujuk pada program makanan wanita, bayi, anak-anak dengan tepat.