Anda di halaman 1dari 10

Praktik Motor Starter : Membongkar,

Memeriksa, Menguji
20:12
Raiga Anjaya

Membongkar Motor Starter


Pembongkaran motor starter diperlukan tatkala terjadi kondisi yang tidak normal pada motor
starter, terutama pada bagian komponen dalam motor starter. Apabila terjadi kerusakan dalam
sistem starter maka sebelum melakukan langkah pembongkaran, dianjurkan untuk melakukan
diagnosa/troubleshooting (mencari sumber permasalahan) terlebih dahulu. Hal ini diperlukan
agar dalam menangani kerusakan yang terjadi dapat secara tepat atau tidak menimbulkan
komplikasi. Perlu diketahui bahwa membongkar motor starter juga dapat berpotensi terhadap
kerusakan motor starter, misalnya pada bagian sikat starter yang sering kali terputus hingga
pegas yang hilang. Setelah memastikan bahwa kerusakan dalam sistem starter berasal dari
komponen dalam motor starter maka kita dapat melakukan pembongkaran dan pemeriksaan
untuk mengetahui kondisinya. Berikut adalah langkah-langkah singkat pembongkaran motor
starter:
1. Lepas kabel kumparan medan yang terpasang pada terminal C solenoid, kemudian lepas
solenoid.
2. Lepas baut utama motor starter.
3. Lepas baut utama motor starter.
4. Lepas sekrup (terkadang juga mur atau pengunci) dari ujung rumah belakang.
5. Lepas tutup belakang motor.
6. Lepas sikat dan pemegang sikat dengan menggunakan tang lancip. Apabila sikat
menggunakan tipe yang berpegas maka berhati-hati agar sikat tidak putus dan pegas tidak
hilang.
7. Keluarkan armature dari rumah motor starter.
8. Lepas sekrup dari ujung rumah penggerak.
9. Lepaskan rumah ujung penggerak.
10. Lepaskan kopling starter dari ujung rumah penggerak.
11. Keluarkan bola baja dari dalam kopling starter.
12. Lepaskan retainer.
13. Lepaskan roller dari ujung rumah penggerak.
14. Lepas pegas pengembali dari solenoid.

Gambar 1. Urutan Pembongkaran Motor Starter


Langkah pembongkaran motor starter di atas mungkin tidak sama persis dengan tipe beberapa
motor starter yang banyak variasinya. Namun pada dasarnya pembongkaran motor starter diawali
dengan mengamankan/melepas kabel yang menempel di motor starter, lalu memisahkan selenoid
dengan motor starter, selanjutnya adalah pembongkaran motor starter seperti melepas sikat
beserta rumahnya, armatur, dan kopling starter. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah jangan
membongkar solenoid, menjaga agar tidak ada komponen yang hilang, menjaga agar sikat tidak
putus, dan apabila sikat putus maka perbaikannya dengan cara menyoldernya.

Pemeriksaan dan Perbaikan

Pemeriksaan dan perbaikan perlu dilakukan pada motor starter jika terjadi kerusakan atau
gangguan pada motor starter. Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan pada motor starter
reduksi, planetary maupun konvensional secara umum sama. Pemeriksaan yang harus dilakukan
adalah pemeriksaan pada armature, pemeriksaan pada yoke, pemeriksaan pada sikat dan
pemegang sikat dan pemeriksaan pada kopling starter. Pemeriksaan pada motor starter adalah
sebagai berikut:
1. Ukur run out atau kelengkungan pada komutator dengan menggunakan DTI pada meja
rata dan V-blok. Ganti komutator jika kelengkungannya melebihi standar. Nilai standar =
0.02 mm, limit = 0.05 mm (atau melihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model
starternya berbeda). (Lihat gambar 2 no 1).
2. Pemeriksaan segmen komutator dari keausan dan ukur kedalaman dari segmen mika
menggunakan jangka sorong. Nilai standar = 0.7-0.9 mm, limit = 0.2 mm. jika kedalaman
segmen ini lebih kecil dari standar tetapi lebih besar dari limit komutator dapat di bubut
dan jika kurang dari limit ganti komutator. (atau lihat buku pedoman perbaikan jika jenis
atau model starternya berbeda). (Lihat gambar 2 no 2).
3. Ukur diameter luar komutator. Standar 35 mm, limit 34 mm. jika diameter luar kurang
dari limit, ganti komutator (atau lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model
starternya berbeda). (Lihat gambar 2 no 3).
4. Lakukan pengujian dengan glow tester. Pasang armature pada alat tersebut dan dekatkan
bilah gergaji besi atau feeler gauge di sekitar inti armature. Bilah gergaji akan bergetar
atau menempel ke armatur jika ada hubungan arus pendek, ganti jika ada hubungan arus
pendek. (Lihat gambar 2 no 4).
5. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator dengan bodi armature. Jika
terdapat hubungan berarti terjadi hubungan massa, dan ganti armature. (Lihat gambar 2
no 5).
6. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator, lakukan untuk semua komutator.
Semua segmen komutator harus berhubungan, ganti armature jika tidak berhubungan.
(Lihat gambar 2 no 6).
7. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara ujung kumparan medan dengan bodi, harus
tidak ada hubungan dan ganti jika berhubungan. (Lihat gambar 2 no 7). Perlu
diperhatikan, hal itu berlaku untuk motor starter tipe seri. Untuk tipe parallel, ujung
kumparan medan lainnya biasanya langsung diklem dengan bodi. Untuk model ini harus
ada hubungan.
8. Ukur hubungan antara ujung terminal C dan ujung kumparan medan yang berhubungan
dengan sikat. Harus terdapat hubungan. Ganti kumparan medan jika tidak ada hubungan.
(Lihat gambar 2 no 8).
9. Ukur panjang sikat dengan jangka sorong. Standar 14.5 mm limit 9.5 mm. ganti sikat jika
kurang dari limit (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya
berbeda). (Lihat gambar 2 no 9).
10. Ukur hubungan antara dudukan sikat positif dan plat pemegang sikat. Tidak boleh ada
hubungan, jika terdapat hubungan berarti isolasi rusak. Periksa sikat dari keausan yang
berlebihan , ganti sikat jika ada keausan yang berlebihan. (Lihat gambar 2 no 10).

11. Periksa gigi kopling starter (gigi reduksi) dari keausan atau kerusakan. Putar gigi pinion
searah jarum jam dan pinion harus dapat berputar dengan lembut. Putar pinion dengan
arah yang berlawanan, pinion harus terkunci. (Lihat gambar 2 no 11).
12. Periksa bearing dari keausan, kekocakan dan kerusakan, putaran bearing harus halus.
Ganti jika diperlukan. (Lihat gambar 2 no 12).

Gambar 2. Pemeriksaan Kondisi Komponen Motor Starter

Mengetes Kondisi Kerja Motor Starter

Jika terjadi masalah pada sistem starter, maka perlu dilakukan pengecekan dan pengujian motor
starter. Motor starter harus dilepas untuk diuji. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan
melakukan pengujian adalah sebagi berikut :
1. Kabel negatif baterai harus dilepas sebelum melepas motor starter.
2. Pengujian dengan motor starter dengan menggunakan baterai secara langsung dilakukan
hanya 3 sampai 5 detik untuk menghindari terjadinya terbakarnya kumparan.
3. Selalu gunakan buku manual yang sesuai untuk melakukan pengujian.
Pengetasan pada motor starter dilakukan sebagai berikut:
Pengetesan Pull in Coil (PIC) Solenoid
1. Lepas kabel kumparan medan dari terminal C.
2. Hubungkan positif baterai ke terminal 50 dan negatif baterai ke terminal C dan bodi.
3. Gigi pinion harus bergerak maju, jika tidak bergerak ganti solenoid.
Pengetessan Hold in Coil (HIC) Solenoid
1. Pada saat gigi pinion maju (seperti pengetesan diatas) lepaskan kabel negatif dari
terminal C.
2. Gigi pinion harus tetap maju, jika gigi pinion kembali ke posisi semula, ganti solenoid.
Pengetesan Kembalinya Pinion atau Pegas Pengembali
1. Lepas kabel negatif dari bodi.
2. Gigi pinion harus kembali ke dalam. Jika tidak kembali ganti solenoid.
Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban
1. Hubungkan kabel negatif baterai ke bodi motor starter.
2. Hubungkan kabel positif baterai ke ampere meter dan kaki ampere meter lainnya ke
terminal 30, kemudian ke terminal 50.
3. Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat
buku petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang harus mengalir.

Gambar 3. Pengetesan Kerja Motor Starter

Cara memperbaiki Pompa Air dengan


berbagai kerusakan
Service Pompa Air dengan berbagai kerusakan - Yang satu ini memang tidak
terlalu banyak mikirnya . Hanya dibutuhkan sedikit tenaga untuk panjat dinding
sumur,jika kebetulan pas dapet yang berkedaleman 10 meter sampai kedaleman 20
meter. Karena kemampuan hisap pompa untuk jenis yang berdaya rendah ( 125 W )
maksimum hanya 9 meter, jadi harus di pasang di dalam sumur.

Lumayanlah.....cukup untuk meregangkan otot otot setelah beberapa hari yang di


service hanya TV, TV dan TV lagi. Seperti kata salah seorang rekan di Forumnya
NDOWIE..memang benar kalau service Pompa air hanya di perlukan 70 % otot dan
30 % pikiran.

Tapi kalau dinilai dari hasilnya tidak kalah dengan yang 30 % otot dan 70 %
mikirnya. Dan yang jelas bagi saya lebih banyak suksesnya dari pada gagalnya. OK
lah kalo begitu..hanya sekedar kata pembuka dan intermezo saja.

Kerusakan yang umum dan biasa di temui dari pompa air, baik yang biasa ataupun
Jet pump hampir sama. Hanya beberapa kasus saja agak memerlukan ketelitian dan
kejelian pada saat servicenya.

Pompa air MATOT atau mati total


Hal ini menunjukkan kalau tidak ada aliran listrik yang masuk ke pompa air.
Langkahnya yang pertama cek ke sumber Listriknya bisa dari Stop kontak atau
saklar. Jika tegangan masuk, cek Switch Water level di Tandon air ( jika
menggunakan Sensor Water Level ). Cek selanjutnya di Automatic Pressure Switch

untuk pompa air yang tidak menggunakan Tandon air alias kran dibuka pompa
nyala, kran di tutup pompa mati.
Jika tegangan sampai ke terminal pompa air tetapi motor pompa tidak hidup dan
tak ada suara sama sekali dapat dipastikan Spull dari pompa air putus atau Thermal
Switch yang berada dalam spull pompa air putus.Atau bisa juga Spull sudah
terbakar dengan kondisi kawat di dalamnya sudah putus.Karena biasanya kalau
terbakar tetapi tidak putus efeknya akan membuat MCB listrik rumah kita Trip
karena konslet.
Sebagai catatan pengecekan jangan hanya menggunakan Testpen karena yang
terdeteksi hanya Phasenya saja sedangkan neutralnya tidak .Dan Tespen pun
kadang menyala karena tegangan induksi.

Pompa air Hidup dengan suara tidak


semestinya kemudian mati.
Yang dimaksud adalah Pompa air hidup tetapi suaranya tidak normal. Misal hannya
berdengung dan as rotor tidak berputar atau hidup tapi putaran as rotor lemah
kemudian mati. Jika dibiarkan lama pompa akan hidup lagi dengan kondisi seperti di
atas kemudian mati lagi.Hal itu terjadi karena pompa air bermasalah pada
komponennya bisa karena Capasitornya lemah atau mati, Bearing ( laker ) macet,
atau bisa juga blog Pompa kemasukan pasir atau kotoran. Untuk pompa tertentu
bisa juga macetnya karena As yang karatan dan merekat pada Stator karena
mungkin beberapa hari tidak di hidupkan. Hal hal tadi menyebabkan Spull dari
pompa air panas dan pengaman Thermal Switch dari spull tersebut terputus dan
akan tersambung lagi jika panasnya turun. Lebih parah jika Spull tadi tidak
menggunakan Thermal Switch efeknya spull pasti akan terbakar.

Dengan penggantian part part yang rusak seperti yang tersebut diatas biasanya
pompa akan normal kembali. Spull pompa yang short antara gulungan utama dan
gulungan Bantu juga akan mengakibatkan hal seperti ini. Kerusakan pada Capasitor
tidak selalu terlihat secara fisik, kadang capasitor meledak atau retak, kadang
bentuknya masih utuh tetapi sudah mati juga bisa.

Pompa air Hidup tetapi Air tidak mau keluar


Kerusakan untuk problem seperti ini andaikata dari sebelumnya normal, paling
sering pada Foot Klep di dasar pipa hisap bocor. Bocor bisa disebabkan Karet foot
klep yang sudah aus atau bisa juga karena terganjal pasir.
Coba buka tutup pancingangan pada blog pompa air lihat apakah kosong airnya .
Jika kosong sudah pasti foot klepnya yang bocor, isi dengan air sampai penuh dan
hidupkan pompa air ,tunggu beberapa saat maka air akan ngalir lagi. Jika setelah air

bisa naik tetapi kemudian jika di matikan beberapa saat seperti itu lagi berarti harus
di lakukan penggantian foot klep.Akan tetapi jika tetap lancar berarti Footklep
hanya terganjal pasir dan pada saat di nyalakan pasir ikut terangkat ke atas.

Pompa air Lemah atau keluaran airnya kecil


Ini sering terjadi pada pompa air yang menggunakan Impeller berbahan kuningan.
Sisi sisi dari Impeller ini mudah sekali tergerus pasir yang mengakibatkan terjadi
rongga yang lebar di antara tutup impeller, impeller, dan blog pompa. Dan efeknya
sedotan dari pompa menjadi lemah..

Dengan penggantian tutup impeller dan Impellernya masalah bisa terselesaikan


selagi blognya tidak parah.Cara lain dengan melakukan penambalan, akan tetapi
kadang kadang tidak awet, hanya beberapa bulan saja sudah kembali lemah.

Cara yang lain lagi dengan meratakan kembali tutup dengan impellernya dengan
cara di Bubut, tetapi biayanya terlalu mahal. Tidak sesuai dengan harga pompa
airnya.

Automatic pompa air berbunyi cethak cethek


Untuk sensor pompa air dengan system Pressure Switch atau jika kran di buka
pompa hidup dan kran di tutup pompa mati jaringan perpipaan dari saluran output
pompa harus benar benar rapat. Karena jika ada yang bocor setetespun akan
mengakibatkan pompa sering hidup mati sendiri jika tekanan air dalam pipa
menurun akibat bocornya instalasi pipa atau kran yang menetes.

Pompa air menyala tetapi Air tidak mau naik.


Meskipun air dalam blog pompa penuh tetapi air tidak mau tersedot keatas, bahkan
dapat terjadi pada pompa air yang baru.dan baru di pasang. Penyebab dari masalah
ini dikarenakan ada lobang walaupun hanya sebesar jarum pada jaringan pipa hisap
sampai blog pompa, sehingga udara ikut masuk tersedot kedalam pompa air.

Bisa karena Mechanical Seal yang sudah lemah atau keramiknya tidak rata ( aus )
atau bisa juga karena pada saat melakukan pengeleman pipa pipa tidak sempurna
sehingga udara masuk melalui sambungan tersebut. Juga bisa dari pemasangan sok
drat kurang banyak Seal tape nya.

Untuk pemasangan pompa baru ada baiknya sebelum di pasang kencangkan lagi
baut baut pada pompa karena kadang pemasangan dari pabrik kurang kencang.
Untuk kerusakan pompa air dari jenis Jet pump selain kerusakan yang tersebut
diatas ada kerusakan kerusakan khusus yang kadang memang sangat memerlukan
ketelitian dan kejelian kita sebagai tukang service untuk memperbaikinya.

Semoga Cara Service Pompa Air dengan berbagai kerusakan ini bermanfaat
untuk rekan rekan service atau untuk siapa saja yang memerlukan informasi. Jika
dirasa kurang lengkap dan ingin melengkapi silahkan saja kasih comment.

Anda mungkin juga menyukai