Oleh : Kelompok VI
1. Anis Susulowati
2. Rizky Tri Swastiko
3. M. Abdi Aminullah
4. Moh. Cahyo Utomo
5. Siti Asruril Jannah
6. Zakaria Fikri Al Faqih
(A2A013037)
(A2A013038)
(A2A013039)
(A2A013040)
(A2A013042)
(A2A013044)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya,
penyusun masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah Biologi Umum II ini.
Makalah ini disusun agar menambah wawasan pembaca mengenai Makalah Dasar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penyusun menyajikan makalah ini berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Dasar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.
Dalam penulisan makalah ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Ibu Ulfa Nurullita, SKM, M.Kes, selaku dosen pengampu pada mata kuliah Dasar
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Dasar K3.
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah Dasar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan semua yang
membaca makalah ini serta mudah-mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Dalam penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
kemampuan yang dimiliki penyusun. Penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam makalah selanjutnya.
Penyusun
PEMBAHASAN
Bahaya di lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai segala kondisi yang dapat
memberi pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang yang
terpajang. Ada beberapa faktor bahaya di lingkungan kerja meliputi faktor Kimia, Biologi,
Fisika, Fisiologi dan Psikologi.
Dalam makalah ini bahaya kimia yang akan kita kaji lebih lanjut. Fakta mengenai
potensi bahaya yang bersumber dari bahan kimia di dunia industri memang tak terbantahkan.
Karena hampir dapat dipastikan setiap jenis industri kimia mempergunakan bahan kimia
berbahaya, baik yang berupa gas, cairan maupun padatan. Orang yang terkena langsung
dengan cairan asam misalnya, kulitnya akan mengalami oksidasi, berubah warnanya menjadi
putih disertai dengan rasa perih dan gatal. Bahkan pada industri kimia yang menggunakan
B3, potensi bahayanya bisa lebih fatal, yaitu menyebabkan kematian bila sampai menghirup
B3 dengan konsentrasi tertentu.
Adapun jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:
-
Pernapasan ( inhalation ),
Kulit (skin absorption ),
Tertelan ( ingestion )
Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit atau
organ pernapasan. Contoh :
- Kulit : colophony ( rosin), formaldehyde, logam seperti chromium atau nickel,
epoxyhardeners, turpentine.
- Pernapasan : isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde, nickel.
D. Asfiksiasi
Asfiksian yang sederhana adalah inert gas yang mengencerkan atmosfer yang ada,
misalnya pada kapal, silo, atau tambang bawah tanah. Konsentrasi oksigen pada udara
normal tidak boleh kurang dari 19,5% volume udara. Asfiksian kimia mencegah
transport oksigen dan oksigenasi normal pada darah atau mencegah oksigenasi normal
pada kulit. Contoh :
- Asfiksian sederhana : methane, ethane, hydrogen, helium.
- Asfiksian kimia : carbon monoxide, nitrobenzene, hydrogen cyanide, hidrogen
sulphide.
E. Kanker
Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas telah terbukti pada
manusia. Kemungkinan karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara
jelas sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan. Contoh :
- Terbukti karsinogen pada manusia : benzene ( leukaemia); vinylchloride ( liver
angiosarcoma); 2-naphthylamine, benzidine (kanker kandung kemih ); asbestos
-
dichromates, beryllium.
F. Efek Reproduksi
Bahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan seksual dari seorang
manusia. Perkembangan bahan-bahan racun adalah faktor yang dapat memberikan
pengaruh negatif pada keturunan orang yang terpapar, sebagai contoh :
- Aborsi spontan. Contoh : Manganese, carbondisulphide, monomethyl dan ethyl
ethers
dari
ethylene
glycol,
mercury.
Organic
mercury
compounds,
G. Racun Sistemik
Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada organ atau sistem
tubuh. Contoh :
- Otak : pelarut, lead, mercury, manganese.
- Sistem syaraf peripheral : n-hexane,lead,arsenic,carbon disulphide.
- Sistem pembentukan darah : benzene,ethylene glycol ethers.
- Ginjal : cadmium,lead,mercury,chlorinated hydrocarbons.
- Paru-paru : silica,asbestos, debu batubara ( pneumoconiosis).
4
Berikut adapun beberapa penjelasan tentang arti simbol/logo berbahaya dari beberapa bahan
kimia yang ada ditempat kerja :
Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like)
dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Jenis bahaya
flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable (amat sangat mudah
terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar).
Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat
mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi
panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya
terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable.
3. Toxic (beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya toxic dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada
konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion), atau kontak dengan kulit.
Kewajiban dan kualifikasi petugas dan ahli K3 kimia. Pada bagian lampiran
dijelaskan pula mengenai bentuk LDKB, form pelaporan daftar bahan kimia
berbahaya dan kuantitasnya, NAK untuk masing-masing bahan kimia berbahaya dan
kurikulum kursus teknis petugas K3 kimia. Adapun pengertian dari pada MSDS yang
wajib kita ketahui sebagai calon ahli K3 guna mengetahui informasi dari sifat serta
pengendalian dari bahan kimia yang tertera pada MSDS sebagai berikut: Bahan kimia
berbahaya atau B3 dengan mudah dapat kita temukan dipabrik kimia. Diperlukan
tindakan pengendalian yang tepat agar bahan kimia B3 tidak membahayakan kita
sebagai tenaga kerja, peralatan/instalasi dan tentu tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan.