Anda di halaman 1dari 16

By;

MHD. SYAFEI,SH.MH

HUKUM BENDA

Arti Benda

(Pasal 499 BW) Menurut paham undangundang yang dinamakan kebendaan ialah, tiaptiap barang dan tiap-tiap hak, yang dapat
dikuasai oleh hak milik.
Dalam sistem hukum perdata Barat (BW)
pengerian benda sebagai objek hukum tidak
hanya meliputi benda yang berwujud yang
dapat ditangkap dengan pancaindera, tetapi
juga benda yang tidak berwujud yakni hak-hak
atas benda yang berwujud.

Benda berarti semua barang yang dapat


menjadi alat atau hasil manusia, yaitu semua
barang, hewan dan hak-hak yang dapat
dimilliki oleh orang atau badan hukum.
KUHS menetapkan, bahwa benda adalah
semua barang dan hak yang dapat dikuasai
oleh hak milik.

Hak kebendaan
Menurut KUH Perdataa buku kedua
tentang kebendaan, pasal 499.
Kebendaan adalah tiap-tiap barang dan
tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh
hak milik

Benda tetap yang diatur dalam KUH Perdata buku II telah


diganti oleh UU No 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar
pokok-pokok agraria

hak milik
hak guna usaha
hak guna bangunan
hak pakai
hak sewa untuk bangunan
hak membuka tanah dan memungut hasil
hutan
hak guna air
hak guna ruang angkasa
hak-hak tanah untuk kepentingan suci dan
sosial

MACAM-MACAM BENDA

Benda tidak bergerak dan bergerak


Benda yang berujud dan benda yang tidak
berujud
Benda yang musnah dan tidak musnah
Benda yang dapat diganti dan tidak dapat
diganti
Benda yang dapat dibagai dan tidak dapat
dibagi
Benda yang diperdagangkan dan tidak
diperdagangkan

Perbedaan Benda Bergerak dan


Benda Tidak Bergerak
1.

Benda tak bergerak dibedakan antara


:
Benda tak bergerak menurut sifatnya
Benda tak bergerak karena tujuannya
Benda tidak bergerak menurut
ketentuan undang-undang

2. Benda bergerak dibedakan


antara lain :

Benda bergerak menurut ketentuan


Undang-Undang menurut pasal 511 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata ialah
hak-hak atas benda bergerak
Benda bergerak menurut sifatnya
menurut pasal 1509 Kitab UndangUndang Hukum Perdata ialah benda yang
dapat dipindahkan

Perbedaan benda bergerak dan


tidak bergerak

Bezit
Bezwaring (pembebanan)
Levering (penyerahan)
Verjaring (kadaluarsa)
Beslag (penyitaan)

Benda yang musnah dan


benda yang tetap ada

benda yang musnah adalah benda-benda


yang pemakaiannya akan musnah,
kegunaan/manfaat dari benda-benda ini
justru terletak pada pemusnahannya
benda yang tetap ada, benda yang
dalam pemakaiannya tidak
mengakibatkan benda itu menjadi tidak
musnah, tapi memberi manfaat bagi si
pemakai

Benda yang dapat diganti dan


benda yang tidak dapat diganti

Perbedaan antara benda yang dapat


diganti dan tidak dapat diganti ini
tidak disebut secara tegas dalam
BW, tetapi perbedaan itu ada dalam
BW. Misalnya, dalam pasal yang
mengatur perjanjian dan penitipan
barang yang disebutkan dalam pasal
1694 BW

Benda yang dapat dibagi dan


benda yang tidak dapat dibagi

benda yang dapat dibagi


benda yang dapat dibagi adalah benda
yang apabila wujudnya dibagi tidak
mengakibatkan hilangnya hakikat
daripada benda itu sendiri
benda yang tidak dapat dibagi
benda yang tidak dapat dibagi adalah
benda yagn apabila wujudnya dibagi
mengakibatkan hilangnya atau
lenyapnya hakikat benda itu sendiri

PERBEDAAN SISTEM HUKUM BENDA


DAN SISTEM HUKUM PERIKATAN
SISTEM HUKUM PERIKATAN

Mengatur
seseorang
dengan orang lain
Persoonlijk recht
Sifatnya nisbi
sistem terbuka
Kedudukan
rangkaian
pasal-pasal dalam hukum
perikatan
hanyalah
bersifat mengatur atau
hanya sebagai hukum
pelengkap
saja
(aanvullende recht)
~ Prof. R. Subekti, S.H. ~

SISTEM HUKUM BENDA

Mengatur
seseorang
dengan benda
Zakelijk recht
Bersifat absolut
Prof. Dr. R. Wirjonio P, S.H
sistem tertutup
Jumlah
hak-hak
kebendaan
adalah
terbatas pada apa yang
hanya termuat dalam
Buku II BW bersifat
memaksa
(dwingend
recht)
~ Prof. R. Subekti, S.H. ~

Benda yang dapat


diperdagangkan dan tidak
dapat diperdagangkan

Benda yang dapat diperdagangkan


adalah benda yang dapat dijadikan
objek suatu perjanjian.
Benda yang tidak diperdagangkan
adalah benda yang tidak dapat
dijadikan obyek pokok suatu
perjanjian dilapangan

PERBEDAAN POKOK
BUKU II BW DAN BUKU III BW

Hak kebendaan bersifat mutlak (absolut),


sedangkan hak kebendaan bersifat relatif
(nisbi).
Hak kebendaan berlangsung lama,
sedangkan hak perseorangan bisa lenyap.
Jumlah hak kebendaan terbatas pada apa
yang hanya ditentukan undang-undang,
sedangkan hak perseorangan jumlahnya
tidak terbatas pada apa yang telah
ditentukan dalam undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai