Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

APPLIED NUTRITION MANAGEMENT


IN STOP AND GO SPORT

Disusun Oleh:

1. Rahmawati Hanifah

12/335322/KU/15135

2. Choiri Khumaidah F.

12/335375/KU/15188

3. Agustina Anggraeni

12/335490/KU/15274

PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

BAGIAN 1
ASESMEN
A ANAMNESIS
1 Identitas atlet
Nama
Umur
Sex
Pekerjaan/ cabang olahraga
Pendidikan
Cabang olahraga
Agama
2

:H
: 20 tahun
: Laki-laki
: Mahasiswa
: S1 Teknik Pertambangan
: Basket
: Islam

Berkaitan dengan riwayat penyakit


Masalah kesehatan

Alergi/ pantangan makan

Obat/suplemen yang dikonsumsi


Riwayat penyakit keluarga
3

a
b
c
d
e
f
g
h

Diare (ya/tidak)
Konstipasi (ya/tidak)
Anoreksia (ya/tidak)
Asma (ya/tidak)
Diabetes (ya/tidak)
Hipertensi (ya/tidak)
Cedera kepala (ya/tidak)
Cedera otot (ya/tidak): cedera
hamstring 1 tahun yang lalu
Udang dan kepiting, menimbulkan rasa
gatal di tenggorokan ketika dikonsumsi.
Menghindari jeroan, pare, pete, dan
jengkol karena tidak suka.
Diabetes Mellitus (kakek)

Berkaitan dengan riwayat gizi


Aktivitas fisik

Jumlah jam belajar


: 8 jam/hari
Jumlah jam tidur sehari : 5 jam/hari
Jenis olahraga
: Basket
Frekuensi latihan
: 3 hari/minggu
Senin, Rabu, dan Jumat pkl 18.00-21.00
Frekuensi bertanding : 2x/bulan
Perubahan berat badan
Berkurang: (ya/tidak)
Mempersiapkan makanan
Di rumah
: Dimasakkan oleh pembantu, sehari
2x
Diluar rumah : Membeli
Fasilitas memasak dan menyimpan makanan :
kompor gas, lemari, kulkas
Riwayat/ pola makan
Latihan dilakukan sore hingga malam hari.
selama latihan
Sebelum latihan
Jika sudah makan siang pada pkl 12.00-13.00,
sebelum latihan H akan mengkonsumsi roti dan
minum air 600 ml. Namun, jika belum makan
siang, maka sebelum latihan atlet H makan besar
dan tidak mengkonsumsi roti lagi.

Riwayat/ pola makan


pertandingan

Riwayat/ pola makan


setelah pertandingan
Kebiasaan konsumsi
cairan

Selama latihan
Minum air 1 gelas aqua jika haus.
Setelah latihan
Minum air atau sport drink 450 ml kemudian
dilanjutkan makan besar.
Sebelum pertandingan
Mengkonsumsi pisang 2 buah besar.
Selama pertandingan
Minum air 1 gelas aqua jika haus.
Minum air putih 600 ml
2 liter/hari
Lebih menyukai minuman yang berasa.

Kesimpulan :
Atlet H merupakan mahasiswa semester 4 Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Yogyakarta. H mengikuti UKM
basket sejak semester 1 perkuliahan. H berlatih basket 3x dalam satu minggu. Latihan
biasanya dilakukan pada hari Senin, Rabu, dan Jumat dari pkl 18.00-21.00 atau 19.0021.00. Latihan yang dilakukan antara lain latihan fisik dan teknik. Selain latihan, H juga
masih aktif menjalani perkuliahan dari pkl 07.30-13.00 dan dilanjutkan pada pkl 15.4517.30.
H tidak memiliki masalah kesehatan saat ini, namun 1 tahun yang lalu H pernah
menderita cedera hamstring. H alergi terhadap udang dan kepiting dan kurang menyukai
jeroan, pare, pete, serta jengkol. H tidak mengkonsumsi suplemen apapun. H memliki
riwayat penyakit diabetes mellitus dari kakek dari pihak ibunya.
Asupan atlet BT sehari-hari dipenuhi dari makanan yang dimasak oleh pembantu di
rumah dan kadang ditambah dengan membeli di luar. Pembantu memasak makanan 2x
sehari pada pagi dan sore hari, namun makanan yang dimasak saat sore hari digunakan
juga untuk makan malam. Jadi dapat disimpulkan bahwa pola dan asupan makan H
terjamin secara ketersediaan dan kebersihan.
Dari segi pola makan selama latihan, H rata-rata makan besar sebanyak 3x/hari.
Karena latihan dilakukan saat sore hari, sebelum latihan H biasanya mengkonsumsi roti
dan air putih 600 ml. Namun apabila H melewatkan makan siang, maka sebelum latihan
H makan besar dan tidak mengkonsumsi roti lagi sesaat sebelum berlatih. Saat jeda
latihan, H biasanya minum 1 gelas aqua bila merasa haus. Setelah latihan, H minum air
atau pocari sweat 450 ml dan dilanjutkan dengan makan besar beberapa saat kemudian.
Sedangkan sebelum kompetisi, H biasanya mengkonsumsi 2 buah pisang dan setiap jeda
pertandingan minum 1 gelas aqua bila haus. Setelah pertandingan H biasanya
menghabiskan 600 ml air putih. Konsumsi cairan H dalam sehari sudah mencapai 2 liter.
Biasanya H minum 3-4 gelas air putih dan es teh setiap selesai makan besar dan setiap

bangun tidur 1 gelas besar air putih. Dapat disimpulkan bahwa pola makan saat latihan
sudah baik, namun untuk konsumsi cairan saat latihan dan kompetisi kurang baik karena
hanya dilakukan ketika merasa haus. H perlu diberikan edukasi mengenai pencegahan
dehidrasi dan konsumsi snack saat jeda antar kompetisi bila kompetisi berlangsung lama.

B ANTROPOMETRI
Tinggi badan
197 cm
Subscapula
skinfold
11 mm
Medialis betis girth
42, 56 cm

BB
BMI
Body Age
RMR
Visceral Fat
Trunk
Arm
Skeletal
Muscle
Leg
whole body
Trunk
Arm
Fat
Leg
whole body
% lemak tubuh

Berat badan
119,4 kg
Suprailliaca
skinfold
11,33 mm
Biepicondilar
humerus
4,5 cm

Tricep skinfold
4,33 mm

Bicep skinfold
5 mm

Calf skinfold
10,67 mm

Flexed arm girth


39, 167 cm

Biepicondilar femur
8,7 cm

Pengukuran BIA
113,6
29,3
50
2288
12
23,6%
35,6%
49,4%
32,1%
16,8%
27,7%
28%
20,4%
28,8%

Kesimpulan :
IMT

: 30,76

% lemak tubuh (BIA)

: 28,8%

% lemak tubuh (Rumus Brozek) : 15,75%


Perhitungan % lemak tubuh (Rumus Brozek)
D = 1,0764 {(0,00081 x suprailiaca skinfold) + (0,00088 x tricep skinfold)}
D= 1,0764 {(0.00081 x 11,33) + (0,00088 x 4,33)}
D= 1,0764 (0,0091773 + 0,0038104)
D= 1,0764 0,0129877
D= 1,0634123
% lemak tubuh

= (457/D 414.2)%
= (457/1,0634123 414,2)%

= 429,7486 414
= 15,75 %
Somatotype

: Endomorf : 2.3 Mesomorf : 1.7 Ectomorf : 0.9

Kategori somatotype atlet berdasarkan somatochart adalah mesomorphic endomorph.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil scanning BIA, didapatkan % whole body fat atlet H sebesar 20,4%
sedangkan berdasarkan pengukuran tebal lipatan kulit yang diolah dengan formula
Brozek didapatkan % lemak tubuh H sebesar 15,75%. Formula Brozek yang digunakan
dalam perhitungan menghitung densitas tubuh (D) adalah F21 atau formula yang
menggunakan 2 tempat pengukuran dan merupakan formula pertama. Kedua tempat
pengukuran yang dimasukkan dalam perhitungan adalah suprailiaca dan tricep skinfold
(Budiman, 2008). Menurut Sudibjo (2001), formula Brozek merupakan penyempurnaan
dari formula sebelumnya (formula Siri) yang memiliki ketepatan yang lebih tinggi
sehingga formula Brozek digunakan dalam perhitungan % lemak tubuh dalam kasus ini.
Selain itu, formula Brozek yang digunakan diambil dari penelitian Budiman dimana
semua formulanya merupakan generalized equation, sehingga dapat digunakan untuk
rentang umur yang luas (Budiman, 2008). Apabila dibandingkan, terdapat perbedaan
yang cukup besar antara % lemak tubuh yang dihitung dengan BIA dan formula Brozek.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh terlalu sedikitnya hasil pengukuran tebal lipatan
kulit yang dapat disertakan dalam perhitungan dengan rumus Brozek. Menurut Budiman
(2008), pengukuran dengan cara skinfold akan lebih akurat dengan tempat pengukuran
yang lebih banyak. Apabila dibandingkan dengan rata-rata % lemak tubuh atlet basket
lainnya, % lemak tubuh H cenderung lebih tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Gaurav dkk (2010) yang dilakukan terhadap atlet mahasiswa di sebuah perguruan tinggi
di India, rata-rata % lemak tubuh atlet basket adalah 15,95%. Sedangkan, menurut
sebuah penelitian terhadap atlet basket profesional di Meksiko, rata-rata % lemak tubuh
atlet basket adalah 14.46% (Martinez dkk, 2014). Dari kedua penelitian yang dilakukan
apabila dibandingkan dengan hasil perhitungan lemak tubuh menggunakan BIA, dapat
disimpulkan bahwa % lemak tubuh H terlalu tinggi.
Somatotype H termasuk ke dalam mesomorphic endomorph dimana endomorf :
mesomorf : ektomorf adalah 2.3 : 1.7 : 0.9. Dari penelitian Gaurav maupun Martinez,
yang juga mengases somatotype dari atlet basket, disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan dengan somatotype atlet H. Penelitian Gaurav, dkk (2010) menyatakan bahwa
atlet basket mahasiswa di India cenderung memiliki somatotype endomorphic ectomorph
dengan perbandingan endomorf, mesomorf, dan ektomorf adalah 3.2 : 2.9 : 3.4.

Sedangkan penelitian Martinez, dkk (2014) menyatakan bahwa atlet basket Meksiko
profesional

cenderung

memilki

somatotype

endomorphic

mesomorph

dengan

perbandingan endomorf, mesomorf, dan ektomorf adalah 2.94 : 6.35 : 2.06.


C FISIK KLINIS
1. Kesan Umum : Baik
2. Vital Sign

: Respirasi : 28x/menit
Nadi : 92x/menit
Tekanan darah : 120/80 mmHg

Kesimpulan:
Kesan umum dari atlet H adalah baik. Menurut Asfuah (2012), respirasi normal untuk
dewasa berada pada rentang 12-20x/menit, sehingga respirasi H termasuk cepat.
Respirasi H yang berada di atas range normal ini kemungkinan disebabkan karena saat
pengukuran yang kurang tepat. Pengukuran dilakukan sesaat setelah H melakukan
latihan, sehingga kemungkinan besar hasil yang terukur kurang mencerminkan keadaan
yang sebenarnya. Sedangkan untuk detak nadi, menurut Asfuah (2012), detak nadi
normal untuk usia >14 tahun berada pada range 60-100 sehingga dapat disimpulakn
bahwa detak nadi H normal. Tekanan darah H juga terhitung normal karena masih berada
pada diastolik <135 mmHg dan sistolik <85 mmHg (Porth, 2001).

D. DIETARY
Hasil Recall 24 jam
Tanggal : 16 Maret 2015
Diet

: Gizi Seimbang

Implementasi
Asupan oral
Kebutuhan/standar
% Asupan
Kesimpulan:

Energi (kal)

Protein (g)

Lemak (g)

KH (g)

DAFTAR PUSTAKA
Asfuah, S. 2012. Buku Saku Klinik untuk Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Budiman, Iwan. 2008. Validitas Pengukuran Lemak Tubuh yang Menggunakan Skinfold
Caliper di 2, 3, 4, 7 Tempat terhadap Cara Bod Pod. JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: Gaurav, Vishaw dkk. 2010. Antrophometric Characteristics, Somatotyping, and Body
Composition of Volleyball and Basketball Players. Journal of Physical Education and
Sports Management Vol. 1(3), pp. 28-32, December 2010. Available online at
http://www.acadjourn.org/jpesm.
Martinez, Paulina dkk. 2014. Somatotype Profile and Body Composition of Players from
the Mexican Professional Basketball League. Int. J. Morphol., 32(3):1032-1035, 2014.
Porth, Carol. 2001. Essentials of Pathophysiology Concepts: Concepts of Altered Health
States. Downloaded e-book from http://connection.LWW.com/go/porth.
Sudibjo, Prijo. 2001. Penilaian Persentase Lemak Badan pada Populasi Indonesia dengan
Metode Antropometris. staff.uny.ac.id.

LAMPIRAN
1. Somatochart

Anda mungkin juga menyukai