Anda di halaman 1dari 42

PHYLUM NEMATODA

Cacing ini merupakan phylum dari


Aschelminthes yang mempunyai jumlah
species dan penyebaran terbesar
Disebut juga dengan round worm. Berasal
dari kata nema yang berarti benang
Habitat :
Terdapat hidup bebas maupun sebagai
parasit pada tanaman, binatang maupun
manusia

MORFOLOGI :
Bentuk Nematoda panjang dan langsing,
biasanya kedua ujungnya pipih.
Sebagian besar dari jenis yang hidup bebas,
terutama jenis air-tawar dan darat,
panjangnya kurang dari 1 mm, kadang-kadang
mikroskopis.

Jenis laut dapat mencapai 5 cm.


Ciri khasnya adalah bentuk tubuh yang
silindris, relatif sempurna dan struktur mulut
yang tersusun secara radial.

Tubuh Nematoda tidak dapat dibagi atas


bagian bagian yang jelas.
Mulut terletak pada ujung anterior dan
dikelilingi bibir serta sensory papilla atau
bristle.
Bibir dilengkapi tonjolan kutikula dari bentuk
sederhana sampai bentuk seperti bulu.

Bibir jenis carnivore dilengkap dengan gigi.


Kutikula pada Nematoda lebih kompleks dari
pada Aschelminthes yang lainnya dan terdiri
dari beberapa jenis, serta memiliki susunan
kimia dan struktur yang berbeda.
Alat indera yang utama ialah papilla, bristle
atau amphid.

Labial papilla dan cephalic papilla adalah


penonjolan kutikula yang berisi benang syaraf
(nerve fiber) dari syaraf papilla.

Sensory bristle biasanya terdapat dimanamana pada permukaan tubuh.

Beberapa jenis memiliki mata yang terletak


pada sisi pharynx termasuk bentuk pigmencup dan lensa berasal dari kutikula.

SISTEM REPRODUKSI :
Umumnya Nematoda termasuk dioecious,
jantan lebih kecil dari betina, bagian ekor
melengkung seperti kait.
Ada juga jenis hermaphrodit dan
parthenogenesis.

SIFAT BIOLOGIS :
Makanan :
Nematoda hidup bebas umumnya
carnivore dan memakan metazoa kecil
termasuk nematoda lainnya.
Ada pula jenis herbivore, terutama
species laut dan memakan diatom
serta ganggang.

Banyak pula saprophagus, yaitu


memanfaatkan bahan organik seperti kotoran
ternak, atau tanaman dan binatang yang
membusuk.

Amphid ialah navigasi dari kutikula yang


buntu. Diduga fungsi amphid sebagai
chemoreceptor.

KLASIFIKASI
Phylum Nematoda
Kelas Phasmidia : mempunyai sepasang
phasmid pada ekor, amphid menyerupai
lubang
Ordo Rhabditida : Oesophagus terbagi
atas 3 bagian terutama pada stadia
larva.
Hidup bebas atau sebagai
parasit.
Genus Turbatrix
Spesies Turbatrix aceti

Kelas Aphasmidia : tidak mempunyai phasmid,


amphid variable, hidup bebas
atau parasit
Ordo Chromadorida : hidup bebas, amphid
melingkar,mempunyai caudal
gland,esophagus terbagi
dalam 3 bagian
Genus Monhystera dan Chromadora
Ordo Enoplida

: amphid seperti kantung


panjang, lubang atau tabung
Esophagus terbagi dalam 2 bagian, hidup bebas
atau parasit
Genus Alaimus dan Cryptonchus

Bentuk cangkang telur sangat bervariasi,


hingga penting untuk menentukan adanya
cacing parasit dalam tubuh manusia.
Karena banyaknya kerugian yang
ditimbulkan oleh nematoda jenis parasit,
maka perhatian dan penelitian tentang
cacing ini telah dilakukan sampai
mendalam.

Parasit pada manusia antara lain ialah Ascaris


lumbricoides, termasuk paling besar, cacing
tambang (Necator americanus), filaria
(Wuchereria bancrofi dan Dracunculus
medinensis).
Parasit pada ikan ialah Pingis sinensis,
Camallanus longitridentatus, Contraceacum
bidendatum, Philometra sanguinea dan
beberapa lainnya

Spesies Turbatrix aceti


MORFOLOGI :
Ukuran sangat kecil 1,5 2 mm.
Bersifat dioecious.
Cacing jantan lebih kecil daripada yang
betina.
.

Tidak mempunyai organ pernafasan spesial.


Hemoglobin terjadi pada cairan periviceral

Sistem pencernaan sederhana.


Mulut pada ujung anterior, biasanya
dikelilingi bibir dan papilae.

Rongga buccal berbentuk tubular, berbentuk


corong, atau meluas membentuk kapsul untuk
menghisap.

Sistem reproduksi jantan terdiri dari


pembuluh testikular, vesicle seminalis,
lubang kulit genital, sepasang spikula.
Organ kelamin betina terdiri dari saluran
ovarium, seminal receptacle,uterus, vagina
dan vulva.
Habitat : perairan laut

PHYLUM ACANTHOCEPHALA
Semua species merupakan endoparasit dan
untuk melengkapi hidupnya dibutuhkan 2
inang.
Cacing muda sebagai parasit pada crustacea
dan serangga, sedang yang dewasa hidup di
dalam saluran pencernaan binatang
vertebrata dan binatang akuatik.
Berasal dari kata acanthos yang berarti
duri dan cephale yang berarti kepala
berduri.

Morfologi :
- Bentuk cacing dewasa panjang dan terdiri
atas anterior probosis yang pendek dan
leher serta badan. Panjang umumnya
beberapa cm, tapi ada yang 0,5 m.
- Probosis dilengkapi duri berkait. Probosis
dan leher dapat ditarik masuk ke dalam
badan bagian anterior.
- Badan acapkali terbagi dalam ruas-ruas
semu.

Sifat Biologis :
Saluran pencernaan tidak ada dan makanan
langsung diabsorsi dari inang melalui dinding
tubuh. Semua Acanthocepala dioecious.
Pembuahan berlangsung dalam tubuh betina.
Telur yang berisi larva keluar tubuh inang
bersama-sama tinja inang.
Jika telur dimakan arthropod, maka larva
akan keluar dari cangkang dan menembus
dinding usus inang perantara, untuk kemudian
menetap di dalam hemocoel.

Apabila kemudian ada ikan, burung atau


mamalia (carnivora) memakan arthropod
yang mengandung larva, maka cacing
tersebut akan menempel pada dinding usus
dengan bantuan probosis yang berduri.
Dalam jumlah yang besar, Acanthocephala
dapat merusak dinding usus binatang
vertebrata.

Gambar 15. Cacing Acanthocephala dengan bagian kepala


berduri (=probosis)

PHYLUM ANNELIDA
Yang termasuk phylum Annelida adalah cacing yang
beruas-ruas, yang terkenal adalah cacing tanah dan
lintah
Habitat : di darat dan di laut
Morfologi :
Ciri khas: tubuh terbagi menjadi ruas-ruas (segmen)
yang sama, baik di bagian dalam dan di bagian luar
tubuh, kecuali saluran pencernaan dan sepanjang
sumbu anterior-posterior, keadaan demikian disebut
metarisma dan masing-masing ruas disebut
metamere.

# Ruas terakhir di bagian posterior


merupakan ruas termuda.
# Pada metarisma yang sempurna semua
organ, pembuluh darah, syaraf, alat
ekskresi dan gonad terdapat pada tiap
ruas. Nephridia terutama metanephridia
berfungsi sebagai alat ekskresi, dan
tiap ruas mempunyai sepasang alat
tersebut.

# Terdapat susunan pembuluh darah yang


sudah berkembang dengan baik.
# Susunan syaraf terdiri atas anterior, dorsal
ganglionic mass, disebut otak. Atau
sebuah benang syaraf yang panjang
dengan ganglionic swelling dan syaraf
lateral pada tiap ruas.

Gambar 16. Diagram susunan tubuh Annelida

Terdiri dari 3 kelas :


Kelas Polychaeta
Kelas Oligochaeta
Kelas Hirudinea

KELAS POLICHAETA
Terdiri dari 8000 spesies.
Merupakan jenis laut dan lebih primitif dari pada
anggota lainnya
Berasal dari kata poly berarti banyak dan chaeta
atau setae berarti rambut atau bulu ( seperti bulu
yang panjang dan langsing

# Bentuk tubuh yang ideal ialah cacing dengan


metamerik yang sempurna, dimana tiap ruas
mempunyai sepasang parapodia.
# Parapodia adalah semacam kaki yang
bentuknya seperti dayung.
# Di bagian anterior terdapat kepala yang
sempurna, disebut prostomium. Pada kepala
terdapat mata, antena, sepasang palp dan
mulut di bagian ventral.

# Ruas yang mengandung mulut disebut


peristomium. Ruas terakhir atau pigidium
mengandung anus.
# Hanya sedikit Polychaeta yang
mempunyai bentuk ideal seperti yang
tersebut di atas, kebanyakan telah
mengalami modifikasi.

Anda mungkin juga menyukai