Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PENELITIAN

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian (FI 6001)

Oleh:
PUSPORINI
20214021

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
November, 2014

1. Tulislah persamaan Maxwell, buatlah sketsa alat yang memanfaatkan prinsip tersebut!
Jawab:
Persamaan Maxwell terdiri dari 4 persamaan yang masing-masing dapat dipandang
sebagai hubungan antara medan dan distribusi sumber muatan ataupun arus. Untuk ruang
vakum tanpa sumber muatan, persamaan Maxwell dirumuskan sebagai berikut.
a.

. E=0

Persamaan pertama merupakan ungkapan dari hukum Gauss, yang menyatakan bahwa
Jumlah garis gaya medan listrik yang menembus suatu permukaan tertutup, sebanding
dengan jumlah muatan yang dilingkupi permukaan tersebut.
b.

. B=0

Persamaan kedua merupakan hukum Gauss magnetik, yang menyatakan bahwa Fluks
medan magnet yang menembus suatu permukaan tertutup sama dengan nol, tidak adanya
sumber medan berupa muatan magnetik. Dengan kata lain, garis gaya medan magnet
selalu tertutup, tidak ada muatan magnet monopol.
c.

E= B/ t

Persamaan Maxwell ketiga mengungkapkan pengaruh medan magnet yang berubah


terhadap waktu, yang merupakan hukum Faraday-Lenz. Persamaan ini mengungkapkan
bahwa medan listrik timbul karena perubahan medan magnet. Contoh alat yang
memanfaatkan persamaan Maxwell ketiga yaitu:
Generator listrik AC
Generator AC berfungsi untuk mengubah tenaga
mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik.
Generator listrik AC terdiri dari dua bagian
yaitu 1) startor atau bagian diam yang
mengeluarkan tegangan bolak balik, dan 2)
rotor atau bagian bergerak yang menghasilkan
Sketsa Generator Listrik AC

medan magnet dan menginduksikan ke startor.

Terdapat 2 jenis konstruksi dari generator AC, yaitu janis medan diam atau medan magnet
yang dibuat diam dan jenis medan magnet berputar.
Ketika kumparan berputar diantara medan magnet, maka akan terjadi perubahan fluks
yang menembus medan magnet dan menimbulkan medan listrik. Untuk menggerakan
generator biasanya digunakan berbagai macam media, misalnya air, angin, atau uap.
Transformator

Sketsa Transformator
Transformator berfungsi untuk menaikan atau menurunkan tegangan. Misalnya televisi
yang memerlukan tegangan 50 volt pada listrik di rumah dengan tegangan 220 volt.
Dengan demikian digunakan transformator pada televisi tersebut untuk memgubah
tegangan AC 220 volt menjadi 50 volt. Cara kerja transformator yaitu ketika lilitan primer
dihubungkan dengan tegangan arus AC maka akan menimbulkan perubahan arus listrik
pada lilitan primer yang mempengaruhi medan magnet. Dengan adanya inti besi maka
akan memperkuat medan magnet dan menghantarkannya ke lilitan sekunder. Hal ini akan
mengakibatkan timbulnya ggl induksi pada masing-masing ujung lilitan sekunder. Apabila
magnet tersebut dikelilingi oleh suatu lilitan maka lilitan tersebut akan mempunyai
perbedaan tegangan pada kedua ujung lilitannya.
d.

B=0 0 E/ t

Persamaan Maxwell keempat merupakan hukum Ampere. Persamaan ini mengungkapkan


bahwa medan magnet timbul karena perubahan medan listrik.

2. Mengapa seluruh alat ukur penyajiannya elektronik? Tunjukkan bahwa alat elektronik itu
linier!
Fungsi alat ukur adalah untuk mendeteksi parameter yang terdapat dalam proses industri
atau penelitian ilmu pengetahuan seperti tekanan, temperatur, tegangan, arus listrik, dll.
Alat ukur harus mampu untuk mendeteksi setiap perubahan dengan teliti. Untuk itu, maka
perlu diperhatikan sejumlah karakteristik dasar alat ukur, yaitu: ketelitian, ketepatan,
kesalahan, linieritas, histeris, resolusi dan kemudahan membaca skala, ambang,
kemampuan ulang, bentangan, dan ketelitian dinamis.
Sistem pengukuran umum terdiri dari bagian-bagian sbb:
a. Transduser (mengubah besaran yang diukur menjadi output listrik), didefinisikan
sebagai sebuah alat yang bila terkena suatu bentuk energi dapat mengubahnya ke
bentuk energi yang lain. Sifat transduksi dapat dari mekanik, listrik, optik, menjadi
bentuk yang lain. Sinyal output dapat berbentuk analog atau digital.
b. Pengkondisian sinyal yang mengubah output transduser menjadi besaran listrik yang
cocok untuk mengatur pemrograman.
c. Pemraga (alat yang dapat memeragakan informasi tentang besaran yang diukur
menggunakan satuan yang dikenal).
d. Catu daya listrik (untuk memberikan tenaga pada transduser)
Pembacaan skala adalah sifat yang tergantung pada instrumen dan pengamatannya. Untuk
memudahkan dalam membaca data hasil pengukuran, maka alat ukur disajikan secara
elektronik.
Kebanyakan transduser dirancang untuk mendapatkan output terhadap input yang diukur
dengan hubungan linier karena ini cenderung dapat lebih teliti. Linieritas didefinisikan
sebagai kemampuan untuk mereproduksi karakteristik input secara simetris yang dapat
dirumuskan sebagai y=mx+c dengan y output, x input, m kemiringan, dan c titik potong.
Kedekatan kurva kalibrasi dengan sebuah garis lurus adalah kelinieran transduser.
Ketidaklinieran mungkin disebabkan oleh sifat bahan yang tidak linier pada komponen,
penguat elektronika, histerisis mekanik, aliran kental atau merayap, bagian yang lewat
elastis pada bahan mekanik. Linieritas dinyatakan sebagai persentase penyimpangan dari
harga linier, yaitu deviasi maksimum kurva output dari best-fit garis lurus selama
kalibrasi.

Sebagai contoh, kita tinjau tranduser penghitung pulsa denyut jantung. Tranduser yang
dibutuhkan bekerja berdasarkan tekanan. Tekanan dari pulsa denyut jantung kemudian
diubah menjadi sinyal listrik yang siap diolah. Salah satu metode untuk mengubah gaya
dari pulsa denyut jantung manusia menjadi sinyal listrik adalah menggunakan
piezzoelektrik. Sensor piezzoelektrik akan menghasilkan sinyal listrik jika sensor ini
mendapat tekanan dalam bentuk pulsa-pulsa tekanan. Agar sensor ini dapat mengindera
tekanan, sensor ini dilekatkan pada benda yang akan diukur tekanannya. Sensor ini
memiliki resistansi yang sangat besar, sehingga outputnya harus diinputkan pada penguat
dengan resistansi yang memiliki nilai sekurang-kurangnya 1M ohm.
Alat penghitung pulsa denyut jantung bekerja berdasarkan penghitungan jumlah pulsa
pada selang tertentu yang pada dasarnya merupakan pengukuran rata-rata denyut jantung.
Jadi, sistem tersebut merupakan perangkat pencacah (rate) pulsa/denyut jantung. Hasil
pencacahannya ditampilkan pada peraga bilangan dengan satuan jumlah pulsa permenit.
Secara umum cara kerjanya sebagai berikut:

a. Sensor Amplifier dan Pulse Shaper (blok A) mengambil denyut data jantung dan
merubahnya menjadi pulsa.
b. Pencacah naik (blok B) direset kemudian mulai mencacah naik pulsa yang masuk dari
blok A sambil timer (blok C) mulai menghitung suatu selang waktu.
c. Setelah timer menyatakan selang waktu selesai, pencacah naik dihentikan dan bilangan
pada pencacah naik dikonversikan ke bentuk bcd pada pencacahan bcd (blok D).
d. Hasil konversi pada pencacah bcd selanjutnya dimultipleks waktu dan dikodekan ke
bentuk kode peraga.

Anda mungkin juga menyukai