I.
STRUKTUR FILE
Struktur File di Sistem computer yang di harapkan adalah sebagai berikut :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 1. Struktur File
Keterangan Gambar 1. :
1. Folder dan File di letakan di pada direktori : D:\Benih\ yang disebut Folder Utama
2. Didalam Folder Utama terdapat subfolder database benih, folder ini berisi semua file database
dengan format file MS OFFICE ACCESS 2007
3. Didalam Folder utama terdapat subfolder dll, berisi file-file komponen yang di butuhkan oleh
aplikasi GIS BENIH
4. Didalam Folder Utama terdapat subfolder foto. Sub folder ini berisi subfolder lagi yang diberi
nama sesuai dengan nama Nomor SB yang terdapat dalam database. Misalkan di database
terdapat Nomor SB : 32.04.012 dan 61.07.021, dengan demikian didalam subfolder foto
harus terdapat subfolder foto/32.04.012/ dan foto/61.07.021 (lihat Gambar 1.1). pada
masing-masing subfolder yang diberikan nama sesuai dengan Nomor SB, didalam nya diletakkan
semua foto-foto yang berkaitan dengan Nomor SB tersebut.
5. Didalam Folder Utama terdapat subfolder Google Earth 5.0 full. Sub folder ini merupakan
subfolder aplikasi Google Earth.
6. Didalam Folder Utama terdapat subfolder icon. Sub folder ini berisi icon-icon yang digunakan
pada aplikasi GIS Benih (folder ini bersifat optional).
PERHATIAN!!!!!
Hal ini harus dilakukan agar nantinya aplikasi dapat menjalankan/menampilkan foto
sesuai dengan Nomor SB yang ingin di ketahui infonya.
Gambar 1.1
7. Didalam Folder Utama terdapat subfolder KML_KMZ. Sub folder ini berisi file-file KML/KMZ
yang akan dipanggil oleh Aplikasi Benih ketika user ingin melihat lokasi benih pada aplikasi
Google Earth. Penamaan file KML/KMZ harus sesuai dengan penamaan No SB yang terdapat
pada database MS Acces 2007 maupun pada data spatial nya (file SHP). Sebagai contoh jika
didalam database terdapat No SB : 32.04.012 dan 63.02.006 maka didalam subfolder ini
harus terdapat file KML/KMZ dengan nama 32.04.012.KML atau 32.04.012.KMZ dan
63.02.006.KML atau 63.02.006.KMZ (lihat Gambar 1.2)
PERHATIAN!!!!!
Hal ini harus dilakukan agar nantinya aplikasi dapat menjalankan/menampilkan Lokasi
Benih di Aplikasi Google Earth sesuai dengan Nomor SB yang ingin di ketahui lokasi.
8. Didalam Folder Utama terdapat subfolder Manual. Sub folder ini berisi manual penggunaan
Aplikasi GIS Benih (folder ini bersifat optional).
9. Didalam Folder Utama terdapat subfolder shp. Subfolder ini berisi subfolder lagi atau file-file
spasial (file dengan format shape - *.shp) yang di butuhkan aplikasi untuk menunjukkan lokasi
dari tiap sumber benih (Lihat Gambar 2).
Gambar 2.
10. Didalam Folde Utama, terdapat file Benih.mxd. File ini merupakan mainfile untuk menjalankan
aplikasi GIS BENIH.
Gambar 5 Menu Toolbar aplikasi (Menu Sistem -> Konfigurasi Lingkungan Kerja)
B
C
Pilih Folder dimana file-file shp diletakkan misalnya D:\benih\shp. Setelah itu tekan
tombol OK.
C. Klik Tombol yang ada pada baris Direktori File Gambar (Lihat Gambar 6 Penunjuk
C). Akan muncul Form untuk memilih folder di mana file-file foto lokasi sumber benih
di letakkan. (Lihat Gambar 8).
E. Klik Tombol yang ada pada baris Direktori File KML/KMZ (Lihat Gambar 6
Penunjuk E). Akan muncul Form untuk memilih Folder/Direktori dimana file-file
KML/KMZ diletakkan. (Lihat Gambar 9.1).
Gambar 9.1. Memilih Folder tempat file-file foto lokasi sumber benih
Pilih Folder dimana file-file KML diletakkan misalnya D:\benih\KML_KMZ. Setelah itu
tekan tombol OK.
F. Klik Tombol yang ada pada baris Lokasi File Google Earth (Lihat Gambar 6
Penunjuk F). Akan muncul Form untuk memilih file Executable Aplikasi Google Earth.
(Lihat Gambar 9.2).
Setelah folder tempat file shp, folder tempat file foto/image dan file database telah di
tentukan/dipilih, form jendela Konfigurasi akan tampil seperti Gambar 10.
G
Gambar 10. Form Konfigurasi Lingkungan Kerja
G. Setelah semua Lokasi Direktori Dataset, Direktori File Gambar dan File Database (File
MS Access 2007),Lokasi File KML/KMZ, dan File executable Aplikasi Google Earth di
tentukan, tekan tombol Set dan Tutup (lihat Gambar 10 Penunjuk G).
Setting/konfigurasi aplikasi GIS Benih selesai.
F
Gambar 12. Ilustrasi Hasil dari pencarian pada Form Query Feature
A. Jika di inginkan pilih Provinsi yang akan di cari lokasi sumber benih nya. Filter provinsi
bisa di dikosongkan. (Gambar 12 Penunjuk A)
B. Jika di inginkan pilih Kabupaten/Kota yang akan di cari lokasi sumber benih nya.
Pilihan Kabupaten/Kota akan aktif jika filter Provinsi di isi. Filter Kabupaten bisa di
dikosongkan. (Gambar 12 Penunjuk B)
C. Jika di inginkan pilih Jenis Tanaman yang akan di cari lokasi sumber benih nya. Filter
Jenis Tanaman bisa di dikosongkan. (Gambar 12 Penunjuk C)
D. Jika ingin melihat hasil pencarian sesuai filter yang di inginkan tekan tombol Query
(Gambar 12 Penunjuk D)
E. Setelah tombol Query di tekan, hasil pencarian akan muncul pada grid (Gambar 12
Penunjuk E) dan aplikasi akan otomatis men-zoom ke lokasi sumber benih yang terpilih.
(Lihat Gambar 13).
F. Untuk melihat lokasi sumber benih di aplikasi GIS, tekan tombol Tutup (Gambar 12
Penunjuk F)
Gambar 13. Hasil Zoom otomatis lokasi sumber benih hasil Pencarian Data
Setelah melakukan pencarian, kita dapat melihat informasi yang lebih detail (informasi
tekstual) dari sumber benih yang ter-zoom. Untuk melihat informasi dari salah satu point shp
hasil pencarian adalah :
Gambar 14. Menu Untuk Melihat Info Point Sumber Lokasi Benih
A. Klik Menu Info Benih (Gambar 14. Penunjuk A)
B. Setelah itu klik di point shp Sumber Lokasi Beni (Gambar 14. Penunjuk B) Misalkan ingin
mengetahui informasi benih dengan Nomor SB 32.04.012
Akan muncul Form Informasi mengenai mengenai Sumber Benih dengan Nomor SB
32.04.012. (Lihat Gambar 15)
Gambar 16. Melihat Lokasi Sumber Benih di google Map secara otomatis
E. Untuk melihat lokasi sumber benih di Google Earth dan otomatis me load file KML/KMZ
nya, tekan tombol View In Google Earth (Gambar 15 Penunjuk E).
Jika di tombol tersebut di tekan, otomatis akan membuka aplikasi Google Earth dan
menampilkan Lokasi benih sesuai file KML/KMZ yang terdapat pada folder KML/KMZ yang
telah di setting sebelumnya.
Seperti yang terlihat pada Gambar 16 A.
Gambar 16.A. Melihat Lokasi Sumber Benih di Google Earth secara otomatis
F. Gambar 17. Ilustrasi menampilkan Tab yang berisi foto-foto yang diambil pada lokasi
sumber benih.
Gambar 17. Ilustrasi Tab Informasi Sumber Benih yang berisi Foto Lokasi
G. Untuk melihat foto berikut nya, tekan tombol Next Gambar (gambar 17 Penunjuk F).
Untuk melihat foto sebelum nya, tekan tombol Previous Gambar (gambar 17 Penunjuk
G).
H. Foto akan berubah ke foto berikutnya seperti yang terlihat pada Gambar 18.
Gambar 20. Menu untuk Melihat Lokasi Sumber Benih di Google Map
E. Setelah Menu View In Google Map di klik, selanjutnya klik point shp lokasi sumber benih.
Misalnya sumber benih dengan Nomor SB : 32.04.012. (Gambar 20 Penunjuk B).
F. Selanjutnya akan muncul browser otomatis ke Google Map dengan koordinat yang sesuai
dengan koordinat point shp Lokasi Sumber Benih, seperti Gambar 21.
Gambar 22. Menu untuk Melihat Lokasi Sumber Benih di Google Earth
B. Setelah Menu View In Google Earth di klik, selanjutnya klik point shp lokasi sumber
benih. Misalnya sumber benih dengan Nomor SB : 32.04.012. (Gambar 22 Penunjuk B).
C. Selanjutnya akan muncul browser otomatis ke Google Earth dan otomatis me load file
KML/KMZ yang sesuai dengan No Benih yang di klik, seperti Gambar 23.