Anda di halaman 1dari 18

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT (REFORMA
AGRARIA)
LATAR BELAKANG
1
MAKSUD 17.000 pulau
restrukturisasi penggunaan, pemanfaatan, 255 juta penduduk Peraturan Presiden Republik
penguasaan, dan pemilikan sumber-sumber
Indonesia Nomor 86 Tahun 2018
agraria, terutama tanah yang mampu menjamin
tentang reforma agraria untuk
keadilan dan keberlanjutan peningkatan
melaksanakan asset reform dan
kesejahteraan rakyat.
access reform

Pasal 33 ayat (3) UUD 1945


“bumi, air, dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan TUJUAN
dipergunakan untuk sebesar-besar penciptaan keadilan sosial yang
kemakmuran rakyat ditandai dengan adanya keadilan
agraria
KONSEP REFORMA AGRARIA
Ak
se
s
Proses penyediaan akses
Re manfaat
bagi penerima
terhadap sumber-sumber
fo
ekonomi dan politik yang
r
memungkinkan mereka untuk
m tanahnya
mengembangkan Refor
Secara operasional
di definisikan sebagai
sebagai sumber kehidupan
madan hukum
menata kembali sistem
politik
pertanahan berdasarkan
Penataan kembali
Agrari
Pancasila, UUD 1945 dan
Aspemilikan, UUPA.
penguasaan,
se
penggunaan dan a
t
pemanfaatan tanah
berdasarkanRe
hukum dan
peraturan perundangan
fo
pertanahan
r
m
LOKASI KEGIATAN

DESA COMPRENG

DESA MEKARJAYA
DESA BANTARSARI

DESA CIJAMBE
BANTARSARI

1. Jarak dari Kabupaten : 5 Km


GEOGRAFIS 2. Jarak dari Propinsi : 50 Km
3. Jarak dari Ibukota : 76 Km
1. Ketinggian Tanah dari
Permukaan Laut 450 M
2. Banyak Curah Hujan
Pertahun 4,5-6mm
3. Suhu Rata-rata 200C

724,569 Ha
BANTARSARI

MATA PENCAHARIAN POKOK PEMANFAATAN LAHAN

4% 1% PETANI BURUH TANI


INDUSTRI KONSTRUKSI LAINNYA SAWAH
PERDAGANGAN, ANGKUTAN 32,4% 20,20%
0 18%
% HOTEL, DAN
5 47% RESTORAN
% JASA-JASA TEGALAN
19,88%
KEBUN
24% 25,43% PE-
EM- RUMA
PANG HAN
0,16% 1.90%
KUBU
RAN
0,04%
SUMBER : PROFIL DESA CIJAMBE
BANTARSARI

JENIS PEKERJAAN PENGGUNAAN


TANAH
MENGURUS RUMAH WIRASWASTA Pemukiman (Rumah
TANGGA Tinggal)
PETANI/PEKEBUN BURUH TANI/ 3 Tanah Kosong
8% 1% 1%
PERKEBUNAN % Pemukiman (Rumah
2% Tinggal) dan Warung
1% 1% 1% PEGAWAI NEGERI GURU
3% SIPIL Kolam Ikan
2% 40%
TNI PELAJAR/MA- Tampat Dagang
14 HASISWA (Kios/Toko)
% 34 KARYAWAN SWASTA
%
87%

SUMBER : DATA LINTOR BADAN PERTANAHAN SUBANG


CIJAMBE

1. Jarak dari Kecamaan : 6 Km


2. Jarak dari Kabupaten : 9 Km
3. Jarak dari Propinsi : 45Km

GEOGRAFIS

1. Ketinggian Tanah dari


Permukaan Laut 350 M
2. Banyak Curah Hujan
Pertahun 4,5-6mm
3. Suhu Rata-rata 270C - 280C
CIJAMBE

7%

13%
33% 5% 11%
RUMAH TINGGAL PERIKANAN
TEMPAT USAHA PERTANIAN
KEBUN PERTANIAN
32% DAN UMKM
SAWAH 47%
20% LAINNYA UMKM
5% kerajinan tangan

27%
COMPRENG
COMPRENG

0% 0
% 12%
4%

16%
11% Sawah
2 Petani Tegalan
%
Industri/UMKM Perumahan
Perdagangan/Restoran Kuburan
Angkutan Kebun
Lembaga Keuangan Empang
Lainnya

78% 77%
TIMELINE KEGIATAN
2
TIMELINE KEGIATAN

PEMETAAN SOSIAL SKEMA MODEL


FASILITAS AKSES
REFORMA AGRARIA

PERSIAPAN PENYULUHAN FASILITAS INFRASTRUKTUR

KUISIONER BIMBINGAN FASILITAS AKSES

DATA AWAL PELATIHAN


April Mei Juni
NO Kegiatan Keterangan
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pembentukan Tim Field Staff Penanganan Akses Reforma Keluaran : SK Penunjukan Tenaga Field Staff
1
Agraria Penanganan Akses Reforma Agraria

Diskusi Petunjuk Teknis Penanganan Akses Reforma


2
Agraria

Pengarahan dan Pemaparan Petunjuk Teknis dengan


3
Kantor Wilayah di Bandung

4 Penyusunan Laporan Bulanan Keluaran : Laporan Bulan April

Keluaran : draft SK Tim dan SK Penentuan Lokasi


5 Penentuan Tim Dan Lokasi
Penanganan Akses Reforma Agraria

6 Pengambilan Data Sekunder

Bimbingan Teknik di Kantor Wilayah Bersama Tim


7
Penanganan Akses Reforma Agraria Provonsi Jawa Barat

8 Penyusnan Laporan Bulanan Keluaran : Laporan Bulan Mei


9 Sounding ke Dinas Terkait
10 Sounding ke Desa Penerima
11 Asesmen Awal dan Survei Sosialisasi dengan perangkat desa

12 Pengambilan Data di Desa Penerima Wawancara perangkat desa atau kelompok tertentu
KESIMPULA
N
Berdasarkan hasil screening dari kegiatan pemetaan sosial di Desa Bantarsari dan Cijambe
serta hasil analisis data sekunder di Desa Compreng dan Desa Mekarjaya, dapat disimpulkan
hipotesa awal yaitu :
1. Pada bidang UMKM lemah dalam hal permodalan, kemasan, dan pemasaran. Sehingga
tingkat produksi rendah dan perputaran barang dan uang dalam sistem terhambat.
2. Pada bidang pertanian, petani terhambat dalam masalah biaya produksi baik dalam
memilih bibit yang unggul atau pengusir hama yang produktif sehingga hasil panen tidak
maksimak serta nilai jual yang rendah
3. Diperlukannya ketersediaan faktor pendukung seperti infrastruktur berbasis teknologi
(mesin produksi), lembaga ekonomi pedesaan, intensitas penyuluhan, dan kebijakan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai