PENGELOLAAN

SUMBERDAYA PESISIR &

PULAU-PULAU KECIL
COASTAL & SMALL ISLANDS RESOURCES MANAGEMENT
 WHY..?
• INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
(ARHCIPELAGIC STATE) TERBESAR DI DUNIA.
• WILAYAH LAUT MENDOMINASI (5,4 JUTA KM2)
 POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN YANG
BESAR (THE SLEEPING GIANT) DAN KELAUTAN
YANG BESAR (BIODIVERSITY HAYATI
KELAUTAN TERBESAR)
• PERENCANAAN & PENGELOLAAN YANG
BERKELANJUTAN DARI WILAYAH PESISIR DAN
LAUT MENJADI KEBUTUHAN MUTLAK DALAM
KONTEKS PEREKONOMIAN BANGSA
• INDONESIA AS THE BIGGEST
ARCHIPELAGIC STATE IN THE WORLD.
• THE MARINE AREAS DOMINATE (5.4
MILLION KM2)  THE BIGGEST
FISHERIES (THE SLEEPING GIANT) AND
THE BIGGEST MARINE BIODIVERSITY
(BIODIVERSITY OF MARINE
BIODIVERSITY)
• SUSTAINABLE PLANNING &
MANAGEMENT OF COASTAL AND
MARINE AREAS BECOME AN ABSOLUTE
NEED IN THE CONTEXT OF THE
NATION'S ECONOMY
 SK MENTERI KKP NO. 10/MEN/2003 TENTANG
PANDUAN PERENCANAAN PENGELOLAAN PESISIR
SECARA TERPADU (INTEGRATED COASTAL ZONE
MANAGEMENT) SEBAGAI PANDUAN DAN PEDOMAN
KEBIJAK MEKANISME PERENCANAAN PENGELOLAAN

AN
NASIONA RENCANA STRATEGIS PENGELOLAAN DALAM UU NO.
32/2004 TENTANG OTONOMI DAERAHDISEBUTKAN

L KEWENANGAN PENGELOLAAN WILAYAH LAUT BAGI

PROVINSI, YAITU SEPANJANG 12 MIL DARI GARIS
PANTAI DAN BAGI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
ADALAH SEPER TIGA DARI KAWASAN PENGELOLAAN
PROVINSI ATAU SEPANJANG 4 MIL.
 POTENSI • PERIKANAN TANGKAP • CAPTURE FISHERIES
• SUMBERDAYA ENERGI DAN • ENERGY AND MINERALS
SUMBERDAY MINERAL RESOURCES
A/ • PERHUBUNGAN LAUT • MARINE RELATIONSHIP
RESOURCE • PARIWISATA BAHARI
• MARINE TOURISM

POTENTIAL
ISSUES AND
PROBLEMS
• ECOLOGICAL ISSUES
• SOCIO-ECONOMIC ISSUES
• LAW and INSTITUTION
HOW TO FIX
IT..?
PROSES PENGELOLAAN
KAWASAN PESISIR SECARA
TERPADU DAN BERKELANJUTAN
INI PALING KURANG MEMILIKI
EMPAT TAHAPAN UTAMA :
• PENATAAN DAN
PERENCANAAN,
• FORMULASI,
• IMPLEMENTASI,
• EVALUASI
MANAGEME • DETEKSI PERUBAHAN
EKOSISTEM DAN
• COASTAL ECOSYSTEM
AND ENVIRONMENTAL
NT LINGKUNGAN PESISIR CHANGE DETECTION
• PATTERN/TREND OF
TECHNIQUES • POLA/TREND
PEMBANGUNAN PESISIR COASTAL DEVELOPMENT
• MENILAI DAN EVALUASI • ASSESSING AND
SUMBERDAYA PESISIR EVALUATION OF
COASTAL RESOURCES
• ANALISIS KEBIJAKAN, • POLICY, ECONOMIC AND
EKONOMI DAN SOSIAL SOCIAL ANALYSIS OF
MASYARAKAT PESISIR COASTAL COMMUNITIES
1. DETEKSI
PERUBAHAN
EKOSISTEM &
LINGKUNGAN PESISIR
• PEMETAAN  SPASIAL  GIS 
INDERAJA  CITRA SATELITE
• MENGUMPULKAN DATA PRIMER
KONDISI EXISTING :
• TRACKING GARIS PANTAI
• SURVEY MANGROVE, LAMUN,
TERUMBU KARANG
• SURVEY PENANGKAPAN IKAN
(AREA, ALAT, JUMLAH
TANGKAPAN, JENIS)
• MEMBANDINGKAN KONDISI EXISTING
DENGAN TEMPORAL
• https://sains.kompas.com/image/2018/10/02/210500023/citra-satelit
-ungkap-dampak-kerusakan-tsunami-palu?page=1
2.
POLA/TREND
PEMBANGUN
AN PESISIR
 Pola pembangunan yang berkelanjutan, yang terdiri dari berbagai
kegiatan pembangunan seperti pertanian terkendali, penangkapan
ikan baik di perairan pantai maupun laut lepas, budidaya tambak
dan budidaya laut (marine culture), pariwisata, industri rumah
BERKELANJUTA tangga/industri kecil, dan sektor jasa (Hein, 1990).
N/
SUSTAINABILIT Pembangunan wilayah dengan pola agromarine, telah
diintroduksikan sejak tahun 1992 oleh Departemen Transmigrasi
Y dan PPH. Pola Agromarine adalah pola pendayagunaan alam yang
mengutamakan sumberdaya hayati laut agar diperoleh manfaat
AGROMARINE optimal melalui prinsip pengembangan agribisnis.

Konsep ini meliputi pengembangan industri sumberdaya perikanan

sebagai sektor sentral yang ditunjang oleh pemanfaatan
sumberdaya hayati dan nirhayati di sekitarnya, dengan berdasarkan
pada prinsip kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup
(PPP, Dep.Trans. dan PPH; LPWP-UNDIP, 1995).
AGROMARINE
• Prinsip dasar utama, yaitu: (1)
kesesuaian dan daya dukung lingkungan;
(2) pendekatan agrobisnis; dan (3)
pendekatan kemitraan. Melalui
penerapan tiga prinsip ini, pembangunan
pulau kecil dengan pola agromarine akan
berlangsung secara berkelanjutan, baik
secara ekologis (ecological
sustainability), ekonomis (economic
sustainability), dan sosial budaya (socio-
cultural sustainability),
KEMUDIAN
BERKEMBANG
MENJADI:
• SYLVO (HUTAN
PESISIR) & AGRO
(HUTAN DARAT) :
• SYLVO FISHERY
• SYLVO WISATA
• AGROFORESTRY
3. MENILAI DAN MENGEVALUASI
SD PESISIR

ESTIMASI
VALUASI EKONOMI STANDING STOCK VALUASI
SUMBERDAYA SUMBERDAYA IKAN LINGKUNGAN
VALUASI EKONOMI
• Valuasi ekonomi adalah sebuah upaya untuk memberikan nilai
kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya
alam dan lingkungan hidup (SDAL),terlepas dari apakah nilai pasar
tersedia bagi barang dan jasa tersebut.
ESTIMASI STOCK IKAN
• Pendekatan tersebut diantaranya: perhitungan CPUE (catch per unit
effort) dengan menggunakan data hasil tangkapan komersil, analisis
hasil tangkapan trawl (swept area), survei akustik dan analisis klorofil
citra satelit.
VALUASI LINGKUNGAN
• AMDAL, ANDAL, UKL-UPL
 ANALISIS
KEBIJAKAN,
EKONOMI DAN
SOSIAL PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN WILAYAH
MASYARAKAT STRATEGI
RENCANA ZONASIPEMBERDAYAAN
PENGELOLAAN
PESISIR
REHABILITASI, RESTORASI,
MASYARAKAT
WILAYAH
REBOISASI,
KAWASAN KONSERVASI
PPK
PESISIR DAN
RESTOCKING

PESISIR
THANK YOU.