Anda di halaman 1dari 23

PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN DAN

BERWAWASAN LINGKUNGAN
(Tinjauan Aspek Kebijakan untuk Kegiatan Pertambangan)

Dr. Budi Riyanto, S.H., M.Si.


Inspektur I Itjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2012-2017

PELATIHAN HUKUM LINGKUNGAN


10 - 12 April 2023
Diselenggarakan oleh:
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH, BPSDM, KEMENTERIAN ESDM
Bekerja Sama dengan
PUSAT STUDI HUKUM ENERGI DAN PERTAMBANGAN (PUSHEP)
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
“PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”
(Tinjauan Aspek Kebijakan untuk Kegiatan Pertambangan)

Oleh : Budi Riyanto

Purna Tugas Kementerian LHK


April 2023
1
FAKTA SAAT INI
Gambar Banjir di Jakarta

Sumber gambar : http://www.dakwatuna.com/2015/02/09/63693/pintu-air-karet-siaga-1-jakarta-waspada-


banjir/#axzz3qXR2Hmgb

3
Kemiskinan

.
3 Pilar Dasar konservasi Dunia

Perlindungan Sistem Penyangga


Strategi Konservasi Dunia Kehidupan
(world conservation strategy)
Pengawetan Keanekaragaman
Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar

Pemanfaatan SDA secara lestari


Puncak Proses Politik Dua Konsep Utama

pembangunan Berkelanjutan
Konsep Kebutuhan
Tahun 1992 KTT Bumi di Rio de
Janeori brasil sebagai proses
Konsep Keterbatasan
Agenda politik pembangunan Teknologi dan organisasi
untuk semua negara di dunia sosial
PRINSIP PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

1. Prinsip Demokrasi → kehendak rakyat


2. Prinsip Keadilan → jaminan untuk
masyarakat
3. Prinsip Berkelanjutan / lestari
(Prinsip Kehati-hatian)
1. Kurangnya pemahaman prinsip Kinerja
pembangunan berkelanjutan
2. Paradigma Pembangunan berkelanjutan
menegasikan kembali Ideologi development
materialisme (fokus pada pertumbuhan ekonomi)
BAGAN ALIR

PS 33 (3) UUD 1945

KONSERVASI
SDA PEMBANGUNAN
(kebutuhan)
(keterbatasan)

Kelestarian

KEBIJAKAN DALAM
UNDANG-UNDANG

PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT SDA

IMPLEMENTASI ?
9
Dasar Hukum

UU 5/1960 UU 26/2007
UU 4/2009 jo.
AGRARIA UU 32/2009 Penataan Ruang
UU 3/2020
PPLH
MINERBA
UU 27/2007 jo UU 39 / 2014
UU 1 /2014 PERKEBUNAN
PengelolaanWilayah
Pesisir & Pulau-Pulau
Kecil UU No. 41/1999
Pasal 33 Ayat (3) KEHUTANAN
UU No.5/1990
KSDAH&E
UUD 45

UU No.18 / UU 17 /2019
2013 ttg P3H SUMBER DAYA
AIR
UU 21 th UU 11 th 2020
UU10/2009
UU 10/2009 2014 CIPTA KERJA UU 23/2014
KEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAAN PANAS BUMI Pemerintahan Daerah

PERATURAN PELAKSANAAN
Contoh : kebijakan Terkait Amdal PP No. 22 Tahun 2021
Hukum Sebagai Sistem
Struktur

Budaya Hukum
Substansi
Masyarakat

Catatan:

Keberlakuan Hukum ditentukan dari 3 komponen dalam sistem hukum tersebut diatas, yaitu:
1. Struktur Hukum: Sebagai pelaksana, yaitu instansi pemerintah
2. Substansi Hukum : Peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Budaya Hukum Masyarakat : Menyangkut cara pandang dari sikap masyarakat dalam
proses di masyarakat

Interaksi antar komponen yang selaras dan serasi dalam sistem hukum tersebut akan
menentukan
keberlakuan hukun di masyarakat, sehingga tujuan hukum yaitu kepastian hukum dan
rasa keadilan masyarakat dapat tercapai.
FILOSOFI PERTAMBANGAN

•BIOTIK
•ABIOTIK
KEGIATAN PERTAMBANGAN
PRAKONSTRUKSI KONSTRUKSI
•Penerimaan tenaga kerja (60-70% Masy
• Pengurusan izin lokal)
• Eksplorasi •Mobilisasi peralatan
• Studi Kelayakan •Pembukaan lahan
•Pembangunan prasarana dan sarana
• AMDAL tambang
• Pembebasan lahan •Pelepasan tenaga kerja.

PASCA TAMBANG OPERASI


•Penerimaan tenaga kerja (60-70% Masy
• Mob -demob peralatan. lokal)
• Reklamasi dan revegetasi lahan. •Mobilisasi peralatan dan material
• Penyerahan aset ke stakeholder •Pengambilan ore
•Transportasi ore
•Reklamasi
•Pelepasan tenaga kerja
POTENSI DAMPAK
Perlu kajian AMDAL untuk melihat potensi dampak
Contoh untuk erosi
Berpotensi
menggangu
Peningkatan hasil laut
laju
kekeruhan air
Erosi
Meningkatnya
surface run
off
Pembukaan
Lahan di
perbukitan
Langkah-langkah penyelesaian masalah:
1. Reklamasi lahan bekas tambang dengan fast growing species dan
penggunaan covercrop untuk lahan terbuka.
2. Pembuatan settling pond yang sesuai dengan kontur tanah dan
mengikuti rencana penambangan.
3. Membuat pemecah ombak atau dengan menanam mangrove untuk
mengatasi abrasi air laut .
DAMPAK PENTING HIPOTETIK

Ruang, lahan dan tanah


berupa perubahan fungsi
Penurunan kualitas udara ruang dan perubahan bentang Penurunan kualitas air
Peningkatan kebisingan
ambien alam dan penurunan tingkat permukaan
kesuburan tanah serta
peningkatan laju erosi.

Penurunan keanekaragaman Penurunan keanekaragaman Peningkatan kesempatan


Peningkatan aktivitas ekonomi
flora dan fauna biota perairan kerja dan berusaha

Kemacetan lalu lintas dan


Peningkatan pendapatan lokal Penurunan kesehatan
kerusakan jalan dan Persepsi negatif masyarakat
dan regional masyarakat
transportasi
POTENSI DAMPAK
Sosial – Ekonomi

Positif Negatif
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Enabling
• Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang

Empowering
• Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

Protecting
• Mencegah terjadinya persaingan .
yang tidak seimbang serta
eksploitasi yang kuat atas yang lemah
Dikutip dari Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Lokal, Dadang Solihin, 2007

Program-program seperti:
• bantuan atau hibah untuk sarana dan prasarana masyarakat
• pelatihan-pelatihan
REKLAMASI
PENANGANAN DAMPAK Dalam tahap
pembebasan lahan.

Dalam menentukan
program community
development yang
benar-benar
dibutuhkan
masyarakat.

Solusinya dengan Dalam


merencanakan
Koordinasi TRIPARTIT program-program
penutupan tambang
(Pemerintah-Pengusaha-Masyarakat) agar dapat
membentuk
masyarakat yang
mandiri dan
sejahtera.
• Penggunaan sumber daya yang efisien (sesuai
Komitmen dengan rencana tambang)
perusahaan • Menjaga dan meningkatkan kesehatan
karyawan dan masyarat di sekitar lokasi
dalam kegiatan.
• Memenuhi persyaratan lingkungan yang
meningkatkan ditetapkan oleh pemerintah , mengurangi dan
kualitas hidup mencegah polusi serta menjaga
keanekaragaman hayati.
yang lebih • Menjaga komunitas sesuai dengan etika
baik bagi para perusahaan baik secara internal melalui
program pengembangan keterampilan manusia
pemangku ketika bekerja di perusahaan, maupun secara
eksternal kepada masyarakat disekitar lokasi
kepentingan kegiatan untuk meningkatkan keuntungan
secara ekonomi dan berkontribusi pada
dengan cara: pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
PENUTUP
Untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan kegiatan
pertambangan maka good mining practice dilaksanakan dengan baik dan
benar :
1. Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan
2. Mempunyai perencanaan teknis pertambangan komprehensif dan
mengikuti standar
3. Menerapkan teknologi pertambangan yang sesuai dan benar serta
mengikuti standar teknis berlandaskan efektivitas dan efisiensi
4. Melaksanakan konservasi bahan galian
5. Mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan (biotis, abiotis, sosial)
6. Menjamin keselamatan dan partisipasi masyarakat
7. Peningkatan peran serta / pemberdayaan masyarakat
8. Menghasilkan nilai tambah optimal
9. Meningkatnya kemampuan/kesejahteraan masyarakat sekitar
10. Pengawasan yang ketat dalam Implementasi

Anda mungkin juga menyukai