Anda di halaman 1dari 19

ASPEK HUKUM ADMINISTRASI DAN PERIZINAN LINGKUNGAN HIDUP

SEKTOR PERTAMBANGAN
Dr. Mohammad Ryan Bakry, S.H., M.H.
Dosen Fakultas Hukum Universitas YARSI

PELATIHAN HUKUM LINGKUNGAN


10 - 12 April 2023
Diselenggarakan oleh:
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH, BPSDM, KEMENTERIAN ESDM
Bekerja Sama dengan
PUSAT STUDI HUKUM ENERGI DAN PERTAMBANGAN (PUSHEP)
ASPEK HUKUM ADMINISTRASI DAN PERIZINAN
LINGKUNGAN HIDUP SEKTOR PERTAMBANGAN

Dr. Mohammad Ryan Bakry, S.H., M.H.


(Dosen Fakultas Hukum Universitas YARSI)

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP YANG DISELENGGARAKAN OLEH PUSAT STUDI
HUKUM ENERGI DAN PERTAMBANGAN (PUSHEP) BEKERJA SAMA DENGAN BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH
TANAH, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) , 11 APRIL 2023
1
copyright@mohammadryanbakry
“…administrative law is part of the legal framework for
public administration…in term of the traditional tripartite
division of public function into legislative, executive, and
judicial, administrative law focuses primarily (but certainly
not exclusively) on the executive function”

—Peter Cane, Administrative Law, 2011

copyright@mohammadryanbakry 2
PEMBAHASAN
• PENDAHULUAN
• DINAMIKA PENGATURAN PERIZINAN LINGKUNGAN HIDUP SEKTOR
PERTAMBANGAN
• HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM DIALEKTIKA PEMERINTAHAN
• KONSEP PENGERTIAN, SIFAT DAN SUMBER WEWENANG
• ASPEK HUKUM PERIZINAN, BENTUK PERIZINAN
• INSTRUMEN HUKUM LINGKUNGAN TERKAIT SEKTOR PERIZINAN
PERTAMBANGAN: PRAKTIK NEGARA DUNIA
• PENDAYAGUNAAN PERIZINAN SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALIAN
TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP DALAM SEKTOR PERTAMBANGAN
• KONSTRUKSI HUKUM PENYALAHGUNAAN WEWENANG
• AKIBAT HUKUM PENYALAHGUNAAN WEWENANG

copyright@mohammadryanbakry 3
DINAMIKA PENGATURAN PERIZINAN LINGKUNGAN HIDUP SEKTOR
PERTAMBANGAN
❖ Kompleksitas perkembangan dimensi kepemerintahan bidang perizinan lingkungan
hidup di era Negara Demokrasi dan Hukum Modern.
❖ Kebutuhan instrument pengaturan hubungan hukum yang jelas terhadap stakeholder
pemerintahan dalam konteks perizinan lingkungan hidup sektor pertambangan
antara akselerasi pendayagunaan sumber daya alam serta perlindungan terhadap
lingkungan hidup
❖ Instrumen hukum administrasi negara mutakhir dalam pembangunan nasional di
bidang perizinan lingkungan hidup sektor pertambangan sebagai→
▪ Instrumen standar hukum pemerintahan.
▪ Instrumen untuk menerapkan prinsip-prinsip good governance dan AUPB
▪ Instrumen melindungi individu dari tindakan sewenang-wenang dan
maladministrasi dalam konteks administrasi pemerintahan.
▪ Instrumen untuk mengurangi korupsi, kolusi, dan nepotisme
▪ Instrumen untuk mencapai tujuan yang dikehendaki bersama yakni penguasaan
sumber daya alam (bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya)
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
copyright@mohammadryanbakry 4
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM DIALEKTIKA PEMERINTAHAN
• “…administrative law is part of the legal framework for public administration…in
term of the traditional tripartite division of public function into legislative,
executive, and judicial, administrative law focuses primarily (but certainly not
exclusively) on the executive function” —Peter Cane, Administrative Law, 2011
• “..the Core of Administrative law is the relationship between the state and the
citizen” -Rene Seerden & Frits Stroink
• ALegal Protection Legal Power Legal Instrument

• Administrative law forms The Administration has the One of the major instruments
the legal protection power to affect the legal available to the administration
→ possibilities of position of citizens and to direct is the legal concept of
complaint, appeal, and and organize social relation in beschikking, the judicial act
access to court against all manner of areas. governed by public law, which
administrative action creates rights and duties for an
individual in a concrete
situation.

copyright@mohammadryanbakry 5
PENGERTIAN WEWENANG
Secara umum wewenang merupakan kekuasaan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik
dan dapat berupa:
1. Hak untuk menjalankan urusan pemerintahan
2. Hak untuk dapat secara nyata mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh instansi
pemerintahan lainnya
Sebagai suatu konsep hukum publik, wewenang setidaknya terdiri atas tiga komponen
1. Pengaruh: penggunaan wewenang dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku subyek
hukum
2. Dasar hukum: wewenang itu harus dapat ditunjuk dasar hukumnya dan komponennya
3. Konformitas hukum: mengandung makna adanya standar wewenang, yaitu standar umum
(untuk semua jenis wewenang) dan standar khusus (untuk jenis wewenang tertentu

Ruang lingkup wewenang pemerintahan tidak hanya wewenang untuk membuat keputusan
pemerintahan, tetapi semua wewenang dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
Sumber:
Safri Nugraha dkk, “Hukum Administrasi Negara”, 2007
Philipus M. Hadjon, Tentang Wewenang, Yuridika, 1997

copyright@mohammadryanbakr
6
y
SIFAT DAN SUMBER WEWENANG
Selalu terikat pada suatu masa tertentu.
➢ Sifat ini ditemukan pada peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain, lama berlakunya
wewenang disebutkan dalam peraturan yang menjadi dasarnya. Jika kewenangan itu
dilaksanakan setelah melampaui waktu yang ditentukan, maka kebijakan yang dibuat pejabat
pemerintah itu tidak sah.
Selalu tunduk pada batas yang ditentukan.
➢ Batas yang ditentukan itu bisa merupakan batas wilayah kewenangan atau bisa juga batas
cakupan materi kewenangannya. Misalnya, seorang gubernur hanya berwenang di provinsi yang
dia pimpin karena ada batas wilayah kewenangannya. Seorang Menteri Pertanian hanya berhak
mengatur materi yang berkaitan dengan pertanian.

Pelaksanaan wewenang pemerintahan terikat pada hukum yang tertulis dan hukum tidak tertulis
sebagai sumber wewenang (PUU sebagai pijakan utama)
Secara konsep limitasi dari suatu wewenang (baik legalitas, HAM dan prinsip umum pemerintahan)
menjadi tolok ukur kemungkinan terjadinya penyalahgunaan wewenang yang kerap terjadi dalam
laju pemerintahan.

copyright@mohammadryanbakry 7
ASPEK HUKUM PERIZINAN
PENGERTIAN SAHNYA PERIZINAN
• Tindakan Hukum yang melahirkan hak dan Dibuat oleh organ yang berwenang.
kewajiban;
• Sepihak dibuat oleh Pemerintah tanpa meminta Ketidak berwenangan suatu organ dapat berbentuk:
persetujuan pihak manapun untuk membuatnya; a. Ratione Materiae (isi, pokok, objek);
• Merupakan ranah kekuasaan eksekutif (bukan b. Ratione Loci (tempat);
legislatif dan/atau yudikatif); c. Ratione Temporis (waktu)
• Berdasarkan wewenang luar biasa yang menurut
Prins merupakan kekuasaan berdasarkan Undang- Tidak boleh mengandung kekurangan/cacat yuridis :
Undang. Kekuasaan tersebut diberikan kepada a. Salah kira (dwaling) (pencabutannya EX TUNC);
Pemerintah secara istimewa (melekat kewenangan b. Paksaan
pre-label dan kewenangan ex-officio) c. Tipuan

Keputusan harus diberi bentuk lisan atau tertulis

Isi dan Tujuan harus sesuai dengan peraturan yang menjadi


dasar penerbitannya
TIGA BENTUK PERIZINAN
• Izin (vergunning) adalah keputusan (beschikking) yang diberikan pada suatu kegiatan (aktivitas) berdasarkan peraturan
perundang-undangan (algemene verbindende voorschriften) yang mengharuskan prosedur tertentu guna pelaksanaan
aktivitas dimaksud. Pada umumnya aktivitas dimaksud tidak dilarang namun secara prosedural mengharuskan prosedur
administratif, tanpa izin aktivitas dari padanya dilarang.
• Dispensasi (Dispensatie) adalah keputusan (beschikking) yang membebaskan sesuatu perbuatan dari pelarangan
undang-undang. Jadi pada hakekatnya menolak perbuatan yang diharuskan oleh undang-undang atas izin Pemerintah.
Misalnya dispensasi diberikan kepada seorang anak perempuan untuk kawin di bawah batas usia tertentu. Bentuk
ketiga, konsesi (concessie) sebenarnya merupakan bentuk khusus dari beschikking merupakan sebuah izin yang
diberikan kepada pada suatu aktivitas yang pada umumnya terpaut dengan kepentingan umum ( publik ) dan orang
banyak, namun diberikan kepada swasta atau BUMN/BUMD. Pada dasarnya tindakan tersebut tanpa izin akan dilarang
• Konsesi (concessie) sebenarnya merupakan bentuk khusus dari beschikking merupakan sebuah izin yang diberikan
kepada pada suatu aktivitas yang pada umumnya terpaut dengan kepentingan umum ( publik ) dan orang banyak,
namun diberikan kepada swasta atau BUMN/BUMD. Pada dasarnya tindakan tersebut tanpa izin akan dilarang.
Menurut Van Wijk concessie diberikan bagi aktivitas yang berkaitan dengan “openbaar belang” yang tidak mampu
dijalankan sendiri oleh Pemerintah, lalu diserahkan kepada perusahaan swasta. Misalnya, pendidikan, transportasi,
pertambangan dan sebagainya. Penerima konsesi pada hakekatnya mengambil alih sebagian misi dari bestuurszorg dari
administrasi negara sehubungan dengan tipe negara kesejahteraan modern (modern welfare state). Dengan demikian
dalam keadaan normal, seharusnya dikelola oleh administrasi negara dalam kaitann bestuurszorg, namun
pelaksanaannya diberikan kepada perusahaan swasta dalam wujud pemberian konsesi.
-Van der Pot
FEATURES OF LICENSING LAWS–BAD PRACTICE
Licensing can be seen as a way of imposing a legal framework for the allocation of scarce resources and
for balancing competing interests and claims in a way that, ideally, honors the rights and interests of
investors and protects the rights of communities and individuals in a fairhanded way, while also
recognizing the overall national interest in developing a country’s mineral wealth

• Praktik perizinan yang buruk menjadi satu diantara contributor penting yang menyebabkan masalah
sosial dan lingkungan yang dapat dikaitkan dengan pertambangan
• Praktik perizinan yang memungkinkan perusahaan yang kurang modal atau tidak kompeten untuk
menjalankan proyek pertambangan yang jelas-jelas tidak memenuhi syarat, atau membiarkan
proyek pertambangan berjalan tanpa persyaratan yang tepat dan efektif untuk perlindungan
lingkungan dan reklamasi tambang, dapat menyebabkan bencana lingkungan yang dapat
menimbulkan biaya yang signifikan pada masyarakat lokal dan membutuhkan pembersihan yang
mahal oleh pemerintah, LSM dan/atau donor.
• Reformasi perizinan dapat membantu menghindari atau mengurangi bencana di masa depan.
Misalnya, banyak negara sekarang mensyaratkan perusahaan pertambangan untuk menyetor
obligasi yang cukup untuk membayar pembersihan dan reklamasi di masa mendatang sebagai
syarat untuk memperoleh izin pertambangan.

Sumber: Sector Licensing Studies, MINING SECTOR, The Investment Climate Advisory Services (IC) of the World Bank Group, 2009

copyright@mohammadryanbakry 10
TYPE OF MINING WHY REGULATE? WHY LICENSE? PROBLEM WAY TO REDUCE GOOD PRACTICES
ASSOCIATED WITH OR ELIMATE
LICENSING PROBLEMS

Exploration / 1. Protect the 1. Ensure clarity& 1. Lack of 1. Security of 1. Create a secure


Prospecting Environment Accountability Transparency Tenure and
Licenses 2. Protect public 2. Facilitate 2. Excessive fees 2. Use first come- transferable
health & safety collection of 3. Insecure rights first served or property right
3. Protect taxes & 4. Poorly defined auction system via Licensing
vulnerable Royalties Claims 3. Charge only 2. First come-first
Communities 3. Better planning 5. Excessive nominal served system
4. Prevent conflict of mineral documentary surface 3. Install GIS-
over claims resource requirements rent/lease based mapping
Development and proof of Payment & claim
capabilities 4. Install GPS- registration
based mapping system
& claim 4. Transparent
registration licensing
system requirements
and Procedures
5. Ensure
exclusivity over
licensed claims

copyright@mohammadryanbakry 11
TYPE OF MINING WHY REGULATE? WHY LICENSE? PROBLEM WAY TO REDUCE GOOD PRACTICES
ASSOCIATED WITH OR ELIMATE
LICENSING PROBLEMS
Production / 1. Protect the 1. Ensure 1. Lack of 1. Security of 1. Create secure
Exploitation environment accountability transparency tenure transferable
Licenses 2. Protect public 2. Facilitate 2. Excessive fees 2. Avoid excessive property right
health & safety collection of 3. Insecure rights surface rent or via licensing
3. Protect taxes & 4. Non-automatic lease payment 2. Install GIS-
vulnerable royalties 5. transferability 3. Install GPS- based mapping
communities 3. Ensure clean up of exploration based mapping & claim
4. Prevent conflict & rehabilitation to production & claim registration
over claims 4. Better planning license registration 3. Transparent
5. Protect worker of mineral 6. Conflict system licensing
rights and resource between 4. Clearly defined requirements
safety development national and rights and and procedures
sub-national responsibilities 4. Clear
interests environmental,
and/or planning laws &
authorities regulations
7. May not focus 5. Guarantee first
on health, refusal on
safety and production
other key risks license to
holder of
exploration
license Ensure
exclusivity over
licensed claims
copyright@mohammadryanbakry 12
TYPE OF MINING WHY REGULATE? WHY LICENSE? PROBLEM WAY TO REDUCE GOOD PRACTICES
ASSOCIATED WITH OR ELIMATE
LICENSING PROBLEMS
Small-Scale 1. Encourage 1. Give formal 1. Lack of licensing 1. Simplify 1. Recognize
Mining (SSMs) informal status to mine leaves operators in licensing smaller claim
miners to enter operators legal limbo, with no procedures and size for SSMs
formal sector 2. Grant and security of reduce cost 2. Create a secure
2. Protect protect legal property rights and 2. Security of and
livelihoods rights and limited access to tenure Ensure transferable
3. Reduce claims of mine capital transparency property right
exploitative operators 2. Applying normal and fairness via licensing
practices 3. Create licensing 3. Provide
4. Protect property rights procedures to extension
environment, & increase small scale miners services to
health, and access to can be costly and SSMs on
safety finance difficult environmental,
5. Alleviate 4. Increase 3. Regulatory failure – safety,
poverty among revenue SSM has no marketing, and
artisanal and collection effective incentives technical
small-scale 5. Stimulate to protect workers, matters
Miners Investment the environment or 4. First-come first-
local Communities served
approach to
licenses
5. Draft a simple
code of conduct
copyright@mohammadryanbakry for SSMs 13
INSTRUMEN HUKUM LINGKUNGAN TERKAIT SEKTOR PERIZINAN PERTAMBANGAN:
TELAAH PRAKTIK DI NEGARA DUNIA
AMERIKA BRAZIL VENEZUELA

• U.S. EPA Clean Air Act Permit • Brazilian Federal Law No. 6,938/81, • Decree N° 2,219, published in Special
• U.S. EPA Clean Water Act Section 502 that establishes the National Policy of Official Gazette No. 4,418 of April 27,
(discharge) Environmental Protection and 1992, governs renewable natural
Permit Resolution No237/97 issued by the resources, including the exploration
• U.S. EPA Safe Drinking Water Act (UIC) Federal Environmental Council – and extraction of minerals.
Permit CONAM • mining activities are subject to the
• USACOE Clean Water Act Section 404 • Brazilian Federal Law No. 9,605 of technical standards that regulate the
(Dredge and February 12,1998, and Federal Decree control of hazardous waste generation
Fill) Permit No. 6,514 of July 22, 2008, and handling (Decree N° 2,289),
• USACOE Rivers and Harbors Act Section • Federal Law 9,605 • the control of contamination
10 Permit generated by noise (Decree N° 2,217),
• U.S. DOI or FS Plans of Operations • activities that cause changes in the
• Appropriate Federal Agency flow and obstruction of river beds and
Completion of the National sedimentation problems (Decree N°
Environmental Protection Act process 2,220),
• Appropriate Federal Agency • liquid effluents (Decree 883),
Completion of National • the control of air pollution (Decree
Historic Preservation Act Section 106 No. 638)
Consultation
• USFWS Endangered Species Act
Consultation
PENDAYAGUNAAN PERIZINAN SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALIAN
TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP DALAM SEKTOR PERTAMBANGAN
UUPLH 1997 UUPLH 2009 UU No 11 Tahun 2020 Perpu Nomor 2 Tahun 2022

Perizinan diatur dalam Diaturnya jenis izin baru, yaitu izin ✓ Dalam UU Ciptaker, izin lingkungan tidak diatur ✓ Materi muatan sama
Pasal 18-20 lingkungan dalam Pasal 36-41: secara tegas dengan UU No. 11 Tahun
✓ Tidak disebut dengan ✓ izin lingkungan dikeluarkan ✓ Pasal 1 angka 35 UU 32/2009 diubah: - 2020
nama izin lingkungan setelah memenuhi syarat Sebelumnya: “Izin lingkungan adalah izin yang
✓ Tetapi dari ketiga kelayakan lingkungan diberikan kepada setiap orang yang melakukan
pasal tersebut dapat ✓ izin lingkungan menjadi syarat usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau
dipahami dua jenis untuk memperoleh izin usaha UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
izin yaitu dan/atau kegiatan. pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat
✓ Konsekuensinya, jika izin untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
• Izin usaha/kegiatan lingkungan dicabut, maka izin →Menjadi: “Persetujuan Lingkungan adalah
• Izin pembuangan usaha dan/atau kegiatan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau
limbah dibatalkan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan
✓ Izin lingkungan diterbitkan Hidup yang telah mendapatkan persetujuan dari
oleh Menteri, Gubernur, Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
Bupati/walikota sesuai dengan ✓ Pasal 36 dihapus
kewenangannya setelah dinilai ✓ Pasal 37 perubahan menghapus peran gubernur,
mememenuhi syarat kelayakan atau bupati/walikota
lingkungan hidup. ✓ Pasal 38 dihapus.
✓ Keputusan kelayakan ✓ Pasal 39 (1) Keputusan Kelayakan Lingkungan
lingkungan hidup didasarkan Hidup diumumkan kepada masyarakat. (2)
pada hasil kajian Amdal, atau Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat
UKL dan UPL (1) dilakukan melalui sistem elektronik dan/atau
cara lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
✓ Pasal 40 dihapus

copyright@mohammadryanbakry 15
KONSTRUKSI HUKUM
MELAMPAUI MASA JABATAN
PENYALAHGUNAAN
WEWENANG DALAM UU AP
MELAMPAUI BATAS WILAYAH
TIDAK SAH
MELAMPAUI WEWENANG PSL. 70
BERTENTANGAN
KETENTUAN PUU
PENYALAHGUNAAN
WEWENANG

DILUAR CAKUPAN
BIDANG/MATERI YANG
MENCAMPURADUKKAN DIBERIKAN
WEWENANG DAPAT DIBATALKAN
BERTENTANGAN DENGAN PSL. 71
TUJUAN WEWENANG
DIBERIKAN

TANPA DASAR

BERTINDAK SEWENANG- TIDAK SAH


WENANG
BERTENTANGAN PSL. 70
KEPUTUSAN PENGADILAN
PSL. 18 copyright@mohammadryanbakry 16
AKIBAT HUKUM KEPUTUSAN/ TINDAKAN (TELAAH UU AP)
dibuat oleh pejabat
pemerintahan yang tidak • tidak mengikat sejak keputusan/tindakan
berwenang ditetapkan
KEPUTUSAN
dibuat oleh pejabat • segala akibat hukum dianggap tidak pernah
TIDAK SAH
pemerintahan yang ada
PSL. 70
melampaui kewenangannya • wajib mengembalikan uang ke kas negara
bertindak sewenang- (keputusan pembayaran)
wenang
• tidak mengikat sejak saat dibatalkan atau
terdapat kesalahan prosedur tetap sah sampai adanya pembatalan; dan
KEPUTUSAN
• berakhir setelah ada pembatalan
YANG DAPAT
• Kerugian yang timbul akibat Keputusan
DIBATALKAN
dan/atau Tindakan yang dibatalkan menjadi
PSL. 71
kesalahan substansi tanggung jawab Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan
Catatan: Pasal 70 dan 71 jika dihubungkan Pasal 21, maka mengedepankan pengujian pada PTUN
yang telah berkekuatan hukum tetap.
copyright@mohammadryanbakry 17
TERIMA KASIH

copyright@mohammadryanbakry 18

Anda mungkin juga menyukai