Diselenggarakan oleh:
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH, BPSDM, KEMENTERIAN ESDM
Bekerja Sama dengan
PUSAT STUDI HUKUM ENERGI DAN PERTAMBANGAN (PUSHEP)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk
Pertambangan
Pendahuluan
PELAKSANAAN
P P
E UU No. 41/1999 E
UU No. 5/1990
L L
A A
UU No. 7/2004 UU No. 31/2004
K K
S Pasal 33 ayat (3) S
A UUD 1945 A
UU No.4/2009
N UU No.32/2009 N
A A
A A
UU No. 5/1960 UU No. 23/2014 UU No.26/2007
N
N
PELAKSANAAN
6
Permasalahan
• Kemiskinan
• Banjir
• Tanah longsor
• Illegal logging
• Illegal hunting
• Pencemaran lingkungan
• Pembakaran Hutan
• Global warming dsb
Mengapa hal tersebut terjadi???
Hakekat manusia
Materialistik
Spiritualistis
Etika
Benar/salah
Tepat/tidak tepat
Baik/tidak baik
Pembangunan
Lingkungan
(Eksploitasi
(SDA)
SDA)
Kerusakan lingkungan terjadi karena
perbuatan manusia dalam mengelola
lingkungan (salah urus/miss
management)
Biosentrisme
Menekankan kehidupan sebagai standar moral
Tumbuhan dan hewan dapat dirugikan atau diuntungkan
Tumbuhan dan binatang memiliki tujuan hidup sendiri
Tumbuhan dan binatang untuk hidup harus ada pertimbangan
moral
Aliran ini cenderung menganut individuaistik
Aliran dalam pemahaman
lingkungan (lanjutan)
Ekosentrisme
Pendekatan ekosistem.
Bertolak dari keseimbangan antara pre dan predator.
Tidak mempertentangkan manusia terhadap tanggungjawab
spesies lainnya.
Ekosentrisme
Biosentrisme
Antroposentrisme
Kondisi Riil di Masyarakat
Solusi :
Perlu adanya etika moral dalam kehidupan
keseharian.
Pemberdayaan masyarakat,
Penyadaran terhadap keserakahan manusia.
Pengawasan yang ketat,
Penegakan hukum yang tegas.
Catatan penutup