A. Pengkajian
Pengumpulan Data
Dalam pengkajian komunitas ini yang menjadi target sasaran adalah wilayah
Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo.
Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara, sebelah selatan,
timur, dan barat berdekatan dengan perkampungan penduduk yang padat. Jumlah
keluarga/responden dalam pengkajian komunitas ini, yakni sebanyak 3 responden
yang kami ambil dari beberapa RT. di wilayah Mulyorejo Tengah RT 1 RW 03
Kecamatan Mulyorejo.
Tabulasi Data (terlampir)
Penyajian Data
1) Agama
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa
dari
2)
Diagram 1. Agama
Usia
Dari diagram diatas, usia dari responden dengan rentang antara 15-25 tahun sebanyak
46% (7 responden).
Page 1
Diagram 2. Usia
3)
3) Pendidikan
Dari diagram diatas, sebanyak 50% (7 orang) responden memiliki tingkat pendidikan
SD, 7% (1 orang) SMP sederajat, 22% (3 orang) SMA dan 21% (3 orang) perguruan
tinggi.
Diagram 3. Pendidikan
4) Pekerjaan
Diagram 4. Pekerjaan
Page 2
Dari diagram diatas, sebanyak 67% (1orang) responden tidak bekerja /Ibu rumah
tangga, 33 % (2 orang) sebagai pegawai swasta.
5) Suku bangsa
Dari diagram diatas, jumlah anggota keluarga dengan jumlah 4 orang sebanyak 67%
responden (3 keluarga), 33% (1 keluarga) dengan jumlah 3 orang.
7) Status kesehatan keluarga
Diagram 7. Status
Kesehatan
sebanyak 79% (11 keluarga) sehat dan 21% (3 keluarga) sisanya tidak sehat.
8) Penghasilan keluarga
Page 3
Dari diagram diatas, sebanyak 100% (3 keluarga) memiliki penghasilan lebih dari
1.000.000 rupiah
9) Keluarga Menabung
Dari diagram diatas, sebanyak 67% (2 keluarga) menabung dan 40% (4 keluarga)
tidak menabung.
I.
Page 4
a. Pelayanan kesehatan
1. Sarana kesehatan terdekat
Dari diagram diatas, sarana
kesehatan
terdapat
di
responden
terdekat
yang
daerah
rumah
adalah
100%
Puskesmas.
Diagram 10. Sarana Kesehatan
Terdekat
Page 5
Dari diagram di atas, sebanyak 67% (2 keluarga) sumber pendanaan kesehatan adalah
BPJS, dan 33% (1 keluarga) berasal dari ASTEK/ASKES.
5. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan
Page 6
Dari diagram di atas, penyakit yang paling sering di derita keluarga dalam 6 bulan
terakhir 67 % (2 keluarga) batuk-pilek dan 33 % (1keluarga) TB paru.
II. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
1. Status kepemilikan rumah
Dari diagram diatas, 100% (3 keluarga) status kepemilikan rumah dari responden
merupakan milik sendiri.
2. Tipe rumah
Dari diagram di atas, tipe rumah responden 100% (10 keluarga) permanen.
3. Jenis lantai rumah
Page 7
Dari diagram di atas, jenis lantai yang digunakan di dalam rumah responden 100% (3
rumah) terbuat dari tegel.
4. Pencahayaan dalam rumah di siang hari
Dari diagram di atas, pencahayaan dalam rumah di siang hari sebanyak 67% (2
rumah) remang - remang, 33% (1 rumah) remang-remang.
5. Jarak rumah dengan tetangga
Dari diagram di atas, jarak antara
rumah
responden
dengan
6. Halaman di sekitar
rumah
Page 8
Dari diagram di atas, 67% (2 responden) tidak ada halaman di sekitar rumahnya,
sedangkan 33% (1 responden) terdapat halaman.
Dari diagram di atas, pemanfaatan halaman rumah para responden sebanyak 67% (2
keluarga) dimanfaatkan sebagai kandang, 33 % (1 keluarga) tidak ada.
9. Luas Rumah
Page 9
Dari diagram di atas, sebanyak 67% (2keluarga) rata-rata luas rumah responden > 50
m2.
10. Jendela dalam rumah
Dari diagram di atas, 100% (2) rumah responden memiliki jendela di dalam
rumahnya.
11. Tinggi langit-langit dari lantai
Dari diagram di atas, 67 % (2) rumah responden memiliki tinggi langit-langit > 2 m
dari lantai.
12. Jendela di setiap kamar
Dari diagram di atas, 100% (3) rumah responden memiliki jendela di setiap kamarnya.
Page 10
Dari diagram di atas, 33 % (1) jendela di setiap kamarnya di buka setiap hari,
sedangkan 67 % (2) tidak membuka jendelanya setiap hari.
14. Genteng kaca dalam rumah
Dari diagram di atas, 100% (5) responden banyak yang merokok.Biasanya anggota
keluarga yang merokok adalah ayah dan anak.
b. Kebersihan Rumah
Page 11
Dari diagram di atas, 67% 2 keluarga membersihkan tempat penampungan air tidak
tentu, dan 33% 1 keluarga sisanya membersihkan penampungan air sekitar seminggu
sekali.
3. Cara membersihkan tempat penampungan air
Page 12
Dari diagram di atas, 60% (6) kader sering melakukan pemeriksaan jentik nyamuk,
yakni 1 bulan sekali.
c. Sumber air
1. Sumber air untuk masak dan minum
sumber air untuk masak dan minum para responden dari air PAM.
2. Pengolahan air minum dari PAM
Dari diagram di atas, sebanyak 100% (3 keluarga) mengolah air minum dari PAM
dengan cara dimasak.
3. Sumber air mandi/mencuci
Page 13
Dari diagram di atas, sumber air mandi dan mencuci responden sebanyak 67% (2
keluarga) menggunakan air PAM dan 33% (1keluarga) menggunakan air sumur.
4. Jarak sumber air dengan septic tank
Dari diagram di atas, sebanyak 100% (3 keluarga) jarak sumber air dengan septic tank
adalah <10 m
5. Tempat penampungan air sementara
Page 14
Dari diagram di atas, 67% (2 keluarga) kondisi tempat penampung air yang dimiliki
oleh responden dalam keadaan terbuka dan 33% (1 keluarga) kondisi tempat
penampung air yang dimiliki oleh responden dalam keadaan tertutup.
7. Kondisi air dalam penampungan
Dari diagram di atas, 100% (3 keluarga) kondisi air dalam penampungan tidak berasa
dan berwarna.
d. Pembuangan sampah
1. Pembuangan sampah
Page 16
Dari diagram di atas, jarak antara tempat sampah dengan rumah responden 100%
(3keluarga) kurang dari 5 meter (dekat).
5. Mekanisme pembuangan sampah
Dari diagram diatas, kebiasaan keluarga buang air besar 100% (3 keluarga) di jamban
atau wc.
2. Jenis jamban yang digunakan
Page 17
Dari diagram diatas, jenis jamban yang digunakan oleh responden 100% (3 keluarga)
adalah pelengsengan.
f. Sumber pencemaran
1. Sumber pencemaran dekat rumah
Dari
diagram
diatas,
rumah
responden
sumber pencemaran
2. Keluarga memiliki kandang ternak
Dari diagram diatas, 67% (2 keluarga) tidak memiliki kandang ternak di dekat
rumahnya dan 33% (1 keluarga) memiliki kandang ternak di dekat rumahnya.
g. Pembuangan limbah
1. Sistem pembuangan air limbah
Page 18
Diagram 52. Sistem
pembuangan air limbah
Dari diagram diatas, sistem pembuangan air kotor para responden 67% (2 keluarga)
dibuang di sembarangan tanpa saluran dan sistem pembuangan air kotor para
responden 33% (1 keluarga) dibuang di selokan.
h. Perilaku Kepatuhan Minum Obat
1. Mengerti Jadwal Waktu Minum Obat
Page 19
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) sudah mengerti jadwal waktu minum obat.
2. Mengkonsumsi Obat TB Sesuai Dengan Jml & Dosis
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) sudah mengkonsumsi obat sesuai jumlah
dan dosis.
3. Obat Diminum Secara Teratur
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) sudah mengkonsumsi obat secara teratur.
4. Obat Tidak Dihabiskan
Page 20
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) menghabiskan obat yang diberikan dokter.
4. Selalu Minum Obat Sesuai Dg Jenis Obat Yg Diberikan Dokter
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) selalu minum obat sesuai dengan jenis obat
yang diberikan dokter.
5. Selain Obat dari Dokter, Terkadang Minum Jamu
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) selain minum obat dari dokter terkdang
Page 21
minum jamu.
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) sudah dijelaskan dengan petugas cara
minum obat yang baik dan benar.
7. Petugas Tdk Prnah Menjelaskan Scr Rinci Cara Minum Obat Dg
Baik&Benar
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) Petugas selalu menjelaskan dengan petugas
cara minum obat yang baik dan benar.
I.
Page 22
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) mengetahui dan mengerti tentang penyakit
TB Paru.
Dari diagram diatas, 100 % (3 keluarga) mengetahui dan mengerti tentang penyakit
TB Paru.
3. Yang dilakukan Ketika Batuk dan Bersin
Dari diagram diatas, 67 % (2 penderita TB) ketika Batuk dan Bersin menutup
mulut dan 33 % (1 penderita TB) ketika Batuk dan Bersin membuang dahaknya
Page 23
Dari diagram diatas, 100 % Pasien mengetahui tentang TB Paru dilihat dari Tanda
dan Gejala .
5. Salah Satu Pencegahan Dari Penyakit TB Paru Adalah Meningkatkan Daya
Tahan Tubuh Dengan Makan Makanan Yang Bergizi. Menurut Anda, Seperti
Apa Makanan Yang Bergizi Itu
Dari diagram diatas, 100 % Pasien mengetahui diet yang baik untuk penderita TB
Paru dengan makanan yang tinggi kalori dan protein.
J. Perilaku Menggunakan Masker
1. Pasien menggunakan masker apabila akan berkomunikasi
Page 24
Dari diagram diatas, 67% (2 penderita) Jarang menggunakan masker apabila akan
komunikasi sedangkan 33 % (1 penderita) Sering menggunakan masker apabila akan
komunikasi.
2. Pasien tidak menggunakan masker apabila akan berkomunikasi
Dari diagram diatas, 67% (2 penderita) Jarang menggunakan masker apabila akan
komunikasi sedangkan 33 % (1 penderita) Tidak pernah menggunakan masker apabila
akan komunikasi.
3. Pasien menggunakan masker sebelum berkomunikasi
Page 25
Diagram 73.
Menggunakan masker
dengan cara diikat
Dari diagram diatas, 67% (2 penderita) Sering menggunakan masker dengan cara
diikat sedangkan 33 % (1 penderita) jarang menggunakan masker dengan cara diikat.
6. Pasien menggunakan masker dengan cara tidak diikat
Diagram 74.
Menggunakan masker
dengan cara tidak diikat
Dari diagram diatas, 67% (2 penderita) jarang menggunakan masker dengan cara
tidak diikat sedangkan 33 % (1 penderita) tidak pernah menggunakan masker dengan
cara tidak diikat.
7. Pasien menggunakan masker bersih dan baru
Page 26
Diagram 75.
Menggunakan masker
bersih dan baru
Dari diagram diatas, 34% (1 penderita) tidak pernah menggunakan masker bersih dan
baru sedangkan 33 % (1 penderita) sering dan tidak sering menggunakan masker
bersih dan baru.
8. Pasien Tidak menggunakan masker bersih dan baru
Dari diagram diatas, 100% (3 penderita) menggunakan masker bersih dan baru.
Diagram 77.
Menggunakan masker
sesuai jenis pemakaian
Dari diagram diatas, 34% (1 penderita) tidak pernah menggunakan masker sesuai
jenis pemakaian sedangkan 33 % (1 penderita) sering menggunakan masker sesuai
jenis pemakaian sedangkan 33 % (1 penderita) sangat sering menggunakan masker
sesuai jenis pemakaian.
Page 27
Diagram 78.
Menggunakan masker
tidak sesuai jenis
Dari diagram diatas, 100% (3 penderita) tidak pernah menggunakan masker yang
tidak sesuai jenis pemakaian.
11. Pasien menggunakan masker sekali pakai
Diagram 79.
Menggunakan masker
sekali pakai
Dari diagram diatas, 34% (1 penderita) tidak pernah menggunakan masker sekali
pakai sedangkan 33 % (1 penderita) sering menggunakan masker sekali pakai
sedangkan 33 % (1 penderita) sangat sering menggunakan masker sekali pakai.
Page 28
Diagram 81.sering
mengganti ketika sudah
dipakai berkali kali .
Dari diagram diatas, 67% (2 penderita) tidak pernah sering mengganti masker apbila
sudah dipakai berkali kali sedangkan 33 % (1 penderita) sering mengganti masker
apbila sudah dipakai berkali kali
14. Pasien tidak mengganti masker apabila sudah dipakai berkali kali
Dari diagram diatas, 100% (3 penderita) ada yang mengganti masker apabila sudah
dipakai berkali kali.
15. Pasien membuang masker apabila terdapat kerusakan / robek dan putus talinya
Dari diagram diatas, 67% (2 penderita) tidak pernah membuang masker apabila
terdapat kerusakan 33% (1 penderita) sering membuang masker apabila terdapat
kerusakan.
Page 29