Anda di halaman 1dari 11

Kasus 1

Pro

: Dewi

Umur : 2 tahun
Berat : 15 kg
Keluhan

: batuk berdahak selama 3 hari, pilek, demam, dahak kental dan susah
dikeluarkan, susah makan karena tenggorokan terasa sakit, tidak mengeluh
sesak, tidak muntah ataupun mencret.

Px fisik

: suhu aksiler 38C, nadi 116 x/menit teratur dan kuat angkat, RR 20 x/menit,
pharing hiperemi, pembesaran tonsil T2/T2

Resep yang diberikan : ibuprofen, ampisilin, DMP, gliseril guaiakolat

a. b. Cara kerja dan Tujuan pemberian obat


No.

Nama Obat

Cara Kerja Obat

Tujuan Pemberian

1.

Ibuprofen

Menghambat siklooksigenase
yang berfungi mengubah asam
arakidonat menjadi
prostaglandin (nonselektif COXinhibitor)

Menurunkan demam
(antipiretik)
Menghilangkan nyeri
tenggorokan
(analgesik)

2.

Ampisilin

Menghambat enzim
transpeptidase untuk
pembentukan peptidoglikan
yang merupakan struktur
dinding sel bakteri (bakterisidal)

Sebagai antimikroba untuk


mengatasi infeksi bakteri
pada saluran pernapasan

3.

DMP

Bekerja pada reseptor-reseptor


yang termasuk dalam efek
antitusif

Menekan batuk

4.

Gliseril guaiakolat

Mengurangi adhesi dan


viskositas sekresi bronkus
sehingga meningkatkan
efektivitas kerja mukosilia

Mengencerkan dahak
(ekspektoran)

c. Resep obat yang diberikan oleh dokter tidak rasional, karena DMP seharusnya tidak diberikan
bersama dengan gliseril guaiakolat. Dahak pasien yang kental dan susah dikeluarkan dapat
diencerkan menggunakan GG sehingga menjadi lebih mudah dikeluarkan melalui refleks
batuk. Jika DMP diberikan bersama GG maka refleks batuk akan ditekan dan dahak yang
telah diencerkan susah dikeluarkan.
Dosis:

Ibuprofen : dewasa
anak*

200 400 mg/pemberian


28,57 57,1 mg/pemberian

- diberikan setiap 4 6 jam, 3 4 kali sehari


- waktu paruh : 2 jam

Ampisilin : dewasa
anak*

250 500 mg/pemberian


35,71 71,43 mg/pemberian

- diberikan 4 kali sehari


- waktu paruh : 1,3 jam

GG

: dewasa
anak*

100 400 mg/pemberian


14,28 57,14 mg/pemberian

- diberikan setiap 4 jam

Keterangan: * Rumus Young (anak 1-8 tahun)


Da =

Ket : Da = dosis anak


n = umur anak
DM = dosis maksimum

dr. Noviyani
SIP No: 006/030/UP/DINKES
Praktek:
Jl.Pariwisata No.54 C, Mataram
Tlp: 626262
Mataram, 1 April 2010
R/ Tab. Ibuprofen mg 50
Tab. Gliseril guaiakolat mg 50
Sacch. Lact. q.s.
m.f.l.a. pulv. d.t.d. no.XV
S. p.r.n. 3 d.d. pulv.I p.c.
Paraf
R/ Ampisilin syr. 60 ml lag.I
S. 4 d.d. cth. p.c.
Paraf

Pro

: Dewi

Umur

: 2 thn

Alamat : Jl. Seruling No.21, Mataram

Kasus 2
Pro
: Dewi
Umur : 7 tahun
Berat : 25 kg
Keluhan
: mata merah, bengkak dan sakit serta tai mata banyak sejak 2 hari yang lalu, tidak
mengeluh demam
Px fisik
: keadaan umum dan tanda vital dbn
Resep yang diberikan : amoksisilin tablet, kloramfenikol salep, parasetamol, deksametason
a. b. Cara kerja dan Tujuan pemberian obat
No.

Nama Obat

Cara Kerja Obat

Tujuan Pemberian

1.

Amoksisilin

Menghambat enzim transpeptidase


untuk pembentukan peptidoglikan
yang merupakan struktur dinding
sel bakteri (bakterisidal)

Sebagai antimikroba untuk


mengatasi infeksi bakteri

2.

Kloramfenikol

Mengikat subunit 50S ribosom


bakteri dan menghambat sintesis
protein mikroba dengan
menghambat kerja peptidil
transferase (bakteriostatik)

Mengatasi infeksi pada mata


karena memiliki spektrum
antibakteri yang luas serta
penetrasi pada jaringan mata
dan aqueous humor

3.

Parasetamol

Menghambat COX-1 dan COX-2


di jaringan perifer secara lemah

Menghilangkan nyeri
(analgesik)

Menghambat COX-3 di susunan


saraf pusat
4.

Deksametason

Menghambat fosfolipase A2 yang


berperan pada pelepasan asam
arakidonat dari membran lipid
Meningkatkan neutrofil dengan
meningkatkan influx dari sumsum
tulang dan menurunkan migrasi
dari pembuluh darah sehingga
mengurangi jumlah sel pada
daerah peradangan
Menurunkan jumlah limfosit (sel

T dan B), monosit, eosinofil, dan

Mengatasi reaksi
peradangan (antiinflamasi)

basofil dalam sirkulasi melalui


perpindahan dari vascular bed ke
jaringan limfoid

c. Resep yang diberikan oleh dokter tidak rasional karena:


o amoksisilin yang bersifat bakterisidal dan kloramfenikol yang bersifat bakteriostatik
dikombinasikan sehingga akan mengurangi efektivitas kerja amoksisilin dalam
membunuh bakteri penyebab infeksi.
o pasien diberikan parasetamol padahal pasien tidak mengeluh demam. Selain itu,
parasetamol juga tidak memiliki efek antiinflamasi yang bermakna sehingga sebaiknya
parasetamol tidak diberikan pada pasien.
o deksametason memiliki sifat imunosupresi sehingga bila diberikan pada pasien dengan
dr. Noviyani

tujuan antiinflamasi makaSIP


obat
ini akan memperlambat penyembuhan infeksi pada
No: 006/030/UP/DINKES
mata pasien.Praktek:
Jl.Pariwisata No.54 C, Mataram
Tlp: 626262
Mataram,
1 April 2010
R/ Chloramphenicol Ungt. Opth. 1% tub.I
S. 3 d.d. Ungt. Opth. Od & Os
Paraf

Pro

: Dewi

Umur

: 7 thn

Alamat : Jl. Pejanggik No.10, Mataram

Kasus 3
Pro

: Ny. Hera

Umur : 68 tahun
TB/BB : 150 cm/ 70 kg
Keluhan

: nyeri persendian yang kumat-kumatan dan berpindah tempat sejak setengah


tahun. Bila kumat pada daerah sendi yang nyeri sering tampak benjolan
kemerahan atau kebiruan.

RPD

: Gastritis kronis

Px fisik

: TD 130/85 mmHg, RR 20 x/menit, nadi 88 x/menit, sistem organ dbn.

Lab

: TG 299 mg/dl, kolesterol total 324 mg/dl, asam urat 7,7, GDS 175 mg/dl

Resep yang diberikan : allopurinol, simvastatin, piroksikam.

a. b. Cara kerja dan Tujuan pemberian obat


No.

Nama Obat

Cara Kerja Obat

Tujuan Pemberian

1.

Allopurinol

Menghambat xantin oksidase


sehingga menghambat sintesis
asam urat

Menurunkan kadar asam


urat dalam plasma
Menurunkan timbunan
asam urat dalam jaringan
Meningkatkan xantin dan
hipoxantin yang lebih larut

2.

Simvastatin

Menghambat HMG-KoA
reduktase

Menurunkan LDL plasma


Penurunan sedang

trigliserida plasma
Peningkatan ringan kadar

HDL kolesterol
3.

Piroksikam

Menghambat biosintesis
prostaglandin melalui
penghambatan pada
siklooksigenase (nonselektif

Mengatasi peradangan
(antiinflamasi)

COX-inhibitor)

c. Resep obat yang diberikan dokter tidak rasional karena:


o pasien yang mempunyai riwayat gastritis kronis diberikan piroksikam yang merupakan
nonselektif COX-inhibitor sehingga dapat mengiritasi lambung. Sebaiknya piroksikam
diganti dengan selektif COX-2 inhibitor yang mempunyai efek minimal terhadap
lambung.

dr. Noviyani
SIP No: 006/030/UP/DINKES
Praktek:
Jl.Pariwisata No.54 C, Mataram
Tlp: 626262
Mataram, 1 April 2010
R/ Tab. Allopurinol mg 100 no.VII
S. 1 d.d. tab. I p.c.
Paraf
R/ Tab. Simvastatin mg 10 no.VII
S. 1 d.d. tab. I p.c. N
Paraf
R/ Tab. Etoricoxib mg 120 no.VII
S. 1 d.d. tab. I p.c.
Paraf
Pro

: Ny. Hera

Umur

: 68 thn

Alamat : Jl. Menjangan No.35, Mataram

Kasus 4
Pro

: Tn. Ibrahim

Umur : 68 tahun

TB/BB : 160 cm/80 kg


Keluhan

: nyeri hebat pada persendian yang kumat-kumatan dan berpindah tempat sejak
masih muda. Bila kumat pada daerah sendi yang nyeri sering tampak benjolan
kemerahan/kebiruan.

RPD

: riwayat penyakit hipertensi, berobat secara rutin dan mengkonsumsi captopril

RPK

: tidak ada riwayat penyakit asam urat

Px fisik

: TD 165/100 mmHg, RR 20 x/menit, nadi 88 x/menit, sistem organ dbn

Lab

: TG 299 mg/dl, kolesterol total 324 mg/dl, asam urat 3,2.

Resep yang diberikan : Simvastatin, Deksametason, Natrium Diklofenak

a. b. Cara kerja dan Tujuan pemberian obat


No.

Nama Obat

Cara Kerja Obat

Tujuan Pemberian

1.

Simvastatin

Menghambat HMG-KoA
reduktase

Menurunkan LDL
plasma
Penurunan sedang
trigliserida plasma
Peningkatan ringan
kadar HDL kolesterol

2.

Deksametason

Menghambat fosfolipase A2
yang berperan pada pelepasan
asam arakidonat dari membran
lipid
Meningkatkan neutrofil
dengan meningkatkan influx
dari sumsum tulang dan
menurunkan migrasi dari
pembuluh darah sehingga
mengurangi jumlah sel pada

Mengatasi reaksi
peradangan (antiinflamasi)

daerah peradangan
Menurunkan jumlah limfosit
(sel T dan B), monosit,
eosinofil, dan basofil dalam
sirkulasi melalui perpindahan
dari vascular bed ke jaringan
limfoid
3.

Natrium Diklofenak

Menghambat biosintesis
prostaglandin melalui
penghambatan pada
siklooksigenase (nonselektif
COX-inhibitor)

Mengatasi peradangan
(antiinflamasi)

c. Resep yang diberikan dokter tidak rasional karena:


o Pasien dengan riwayat hipertensi dan mengkonsumsi captopril diberikan Natrium
dr. Noviyani
Diklofenak yang termasuk NSAID. NSAID
bisa mengganggu efek hipotensif captopril
SIP No: 006/030/UP/DINKES

dengan menghambat vasodilatasi yang diperantarai bradikinin, yang paling tidak


Praktek:

sebagian diperantarai
oleh prostaglandin.
Jl.Pariwisata
No.54 C, Mataram
Tlp: 626262

o Deksametason mempunyai efek vasokonstriksi sehingga sebaiknya tidak diberikan pada


pasien yang menderita
hipertensi.
Mataram,
1 April 2010
o Sebaiknya NSAID dan deksametason diganti dengan DMARD (Disease-Modifying
R/ Tab. Simvastatin mg 10 no.VII

Antirheumatic Drugs)
mengatasi
S. 1 untuk
d.d. tab.
I p.c. N keluhan pasien.
Paraf
R/ Caps. Sulfasalazine mg 500 no.VII
S. 1 d.d. caps. I p.c.
Paraf

Pro

: Tn. Ibrahim

Umur

: 68 thn

Alamat : Jl. Caturwarga No.11, Mataram

Anda mungkin juga menyukai