Anda di halaman 1dari 2

PR THT

1. Tanda dan gejala sinusitis maxillaris,etmoidalis,frontalis, dan sfenoidalis?


Sinusitis Maillaris
Gejala sinusitis maksilaris akut berupa demam, malaise, nyeri kepala, wajah
terasa bengkak dan penuh, gigi terasa nyeri pada gerakan kepala mendadak (sewaktu
naik atau turun tangga), nyeri pipi khas yang tumpul dan menusuk, sekret
mukopurulen dapat keluar dari hidung dan berbau busuk. Batuk iritatof non produktif
seringkali ada. Selama berlangsungnya sinusitis maxillaris akut, pemeriksaan fisik
akan mengungkapkan adanya pus dalam hidung, biasanya dari meatus media, atau pus
atau sekret mukopurulen dalam nasofaring. Sinus maxillaris terasa nyeri pada palpasi
dan perkusi. Transluminasi berkurang bila sinus penuh dengan cairan. Gambbaran
sinusitis maxillaris akut mula-mula berupa penebalan mukosa, selanjutnya diikuti
opasifikasi sinus lengkap akibat mukosa yang membengkak hebat, atau akibat
akumulasi cairanyang memenuhi sinus. Akhirnya terbentuk gambaran air fluid level
yang khas akibat akumulasi cairan pus yang dapat dilihat pada foto tegak sinus
maxillaris.
Sinusitis Frontalis
Pada sinusitis frontalis terdapat nyeri kepala yang khas, nyeri berlokasi diatas
alis mata, biasanya pada pagi hari dan memburuk menjelang tengah hari, kemudian
perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam. Pasien biasanya menyatakan dahi
terasa nyeri bila disentuh dan mungkin terdapat pembengkakan supra orbita. Tanda
patognomonik adalah nyeri yang hebat pada palpasi atau perkusi di atas daerah sinus
yang terinfeksi.
Sinusitis Etmoidalis
Gejala yang khas dari sinusitis Etmoidalis adalah nyeri dan nyeri tekan
diantara kedua mata dan diatas jembatan hidung, drainase dan sumbatan hidung.
Sinusitis Sfenoidalis
Sinusitis sfenoidalis akut terisolasi amat jarang. Sinusitis ini dicirikan oleh
nyeri kepala yang mengarah ke verteks kranium. Namun Penyakit ini lebih lazim
menjadi bagian dari pansinusitis, dan oleh karena itu gejalanya menjadi satu dengan
infeksi sinus lainnya.

2. Tempat masuknya infeksi gigi menjadi sinusitis maxillaris


Bentuk penyakit geligi-maxillaris yang khusus bertanggung jawab pada 10%
kasus sinusitis yang terjadi setelah gangguan pada gigi. Penyebab tersering adalah
ektraksi gigi molar, biasanya molar pertama, dimana sepotong kecil tulang diantara
akar gigi molar dan sinus maksilaris ikut terangkat . Adalah Nathaniel Highmore yang
mengemukakan tentang tulang tipis yang memisahkan geligi dari sinus pada tahun
1651. Tulang yang membungkus antrum maksilaris dan memisahkannya dari soket
geligi, tebalnya tidak melebihi kertas pembungkus. Karena itu antrum maksilaris
sering kali disebut sebagai antrum highmore. Infeksi gigi lainnya seperti abses apikal
atau penyakit periodontal dapat menimbulkan kondisi serupa.
3.

Anda mungkin juga menyukai