1
Understanding Strategies
Pendahuluan
Seperti kita ketahui bahwa Sistem Pengendalian Manajemen adalah
alat yang digunakan dalam menerapkan, melakukan atau melaksanakan
strategi yang telah ditentukan.
para manajemen
meningkatkan
kapasitas
produk,
mutu
produk,
kepuasan
para
manajer
perusahaan
menghadapi
risiko.
Semakin
tinggi
dalam
tingkat
risiko
mengambil
yang
dan
dihadapi
kekuatan
dengan
strategi
dan
adanya
kelemahan
yang
dimiliki
kesempatan-kesempatan
perusahaan
yang
dapat
diambil
sesuai
dengan
kemampuan/
Strategy Formulation
Environmental Analysis
Internal Analysis
Competitor
Customer
Supplier
Regulatory
Social/ Political
Identify core
competencies
Firms Strategies
Tingkatan Strategi
Strategi biasanya dibedakan serta diterapan pada pada dua
tingkatan manajemen yaitu:
1. Corporate level strategy,
yaitu strategi yang dirancang dan diterapkan untuk keseluruhan
organisasi
2. Bussiness unit level strategy.,
yaitu strategi yang dirancang dan diterapkan pada masingmasing unit yang ada di dalam organisasi
Perlu diperhatikan bahwa meskipun strategi pada kedua level berbeda,
tetapi terdapat satu hal yang konsisten yang ada pada kedua strategi
Key Strategic
Generic
Organizational
Level
Issues
Strategic
Levels
Option
Involved
Corporate
Level
Business
Level
Are we in the
right
mix
of
industries?
What
industries
or sub_industries
should we began?
Single Industries
Corporate office
Related
Diversification
Unrelated
Diversification
Corporate office
and
Business
unit
general
manager
Business
unit
general manager
Exxon
Mobil
bergerak
dalam industry
pertambangan minyak.
2. Related Diversification,
Yaitu perusahaan yang bergerak dalam beberapa bidang industry
, dimana bidang industry yang dipilih mempunyai keterkaitan,
sehingga
setiap
unit
bisnis
pada
masing-masing
industry
P&G,
sebagai
induk
perusahaan,
mempunyai
dua
jenis
3. Unrelated Diversification,
dimana
bidang
industry
yang
dipilih
tidak
mempunyai
Pictorial
representation
of strategy
Identifying
features
Examples
Exxon Mobil
McDonalds Corp.
Nucor
Ford Motor
ITT
Textron
General Electric
Rockwell
kinerja
perusahaan
yang
mempunyai
beberapa
unit
bisnis
yang
Model BCG untuk misi unit usaha dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Business Unit Mission: The BCG Model
Cash Source
High
Low
High
High
Star
Hold
Question mark
Build
Market
Growth
Cash Use
Rate
Cash Cow
Harvest
Dog
Divest
Low
Low
High
Low
Relative Market Share
maka
misi
perusahaan
adalah
harvest,
yaitu
dibawah ini;
Business Unit Mission: The GEP Model
The portofolio matrix:
High
Industry
Average
Attractivenes
Low
Winners
marks
Winners
Winners
Question
Average
Business
Profit Producers
ProfiP
Strong
Lossers
Losers
Losers
Average
Weak
Business Strength
Recommended Business Strategies:
High
Industry
Invest/
Grow Strongly
(Build)
Average Invest/
Attractivenes
Low
Grow
Selectively
(Build)
Earn/ Protect
(Hold)
Invest/
Grow
Selectively
(Build)
Dominate/
Delay/
Divest
Earn/ Protect
(Hold)
Harvest/
Divest
Harvest/
Divest
Harvest/
Divest
ProfiP
Strong
Average
Weak
Business Strength
Model BCG dan GEP sama-sama berbentuk matrik hanya pada BCG
ada empat kotak sedangkan GEP 6 kotak, hal ini karena pada BCG hanya
membuat dua macam kondisi pada masing-masing variable, yaitu high
dan low sedangkan pada GEP mempunyai tiga macam kondisi yaitu
unit
usaha
seharusnya
mengembangkan
keunggulan
bersaing agar dapat menyelesaikan atau mencapai misi nya. Terdapat tiga
pertanyaan yang saling berhubungan yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan keunggulan bersaing, yaitu:
1. Apa struktur industry dimana unit usaha beroperasi ?
2. Bagaimana
unit
usaha
seharusnya
memanfaatkan
struktur
industry?
3. Apa yang akan menjadi dasar keunggulan bersaing dari unit
usaha?
Ada dua pendekatan analisis yang dikemukakan Michael Porter
untuk membantu mengembangkan suatu keunggulan bersaing yang baik,
yaitu:
1. Industry analysis,
Profitabilitas rata-rata industry sejauh ini merupakan alat yang
paling
banyak
perusahaan.
digunakan
Struktur
dalam
industry,
memprediksi
menurut
Porter,
kinerja
sebaiknya
pembeli,
tingkat
kecenderungan
pembeli
dalam
tindakan yang
New Entrants
Suppliers
Industry
Competitors
Customers
Subtitutes
Relative
Differentiation
Advantege
Differentiation
Position
Stuck-inthe -Middle
Low cost
Advantage
Inferior
Superior
Inferior
Relative Cost Position
Akan tetapi, keunggulan bersaing tidak dapat diperoleh dari analisis
pada tingkatn unit usaha secara keseluruhan. Value chain analysis
melakukan analisis dengan terlebih dahulu membagi aktivitas suatu unit
usaha secara keseluruhan ke dalam aktivitas-aktivitas strategis dari
masing-masing
bagian
pengembangan produk,
penjualan,
aktivitas
dimulai
dari
aktivitas
penelitian
dan
logistic
dan
pergudangan,
aktivitas-aktivitas
Product
Development
Manufacturin
g
Marketing
and
Sales
Service/
Logistic
dengan
tetap
menjaga
biaya
yang
dikeluarkan
dan